repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. dr. arief subhan, ma...

86

Upload: buidiep

Post on 16-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D
Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

i

ABSTRAK

Andi Rahmat Mardin K, NIM: 11140530000088, Jurusan

Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, di Bawah Bimbingan Muammar Aditya, M.Ak.

Manajemen Risiko Pembiayaan iB Muamalat Multiguna

Akad Murabahah di PT. Bank Muamalat Indonesia Kantor

Cabang Kendari

Untuk menghindari terjadinya risiko, maka PT. Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari, memberikan

penilaian terhadap prosedural pembiayaan dan juga mekanisme

penyaluran dana terhadap nasabah. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana PT. Bank Muamalat

Indonesia Kantor Cabang Kendari dalam menerapkan manajemen

risiko terhadap pembiayaan iB Muamalat Multiguna. Penelitian

ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data

dengan melakukan wawancara, observasi, dan juga dokumentasi.

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, yaitu

dengan mengumpulkan data-data terkait dilapangan, kemudian

menganalisanya dan mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini.

Dari penelitian ini menunjukan untuk mengantisipasi risiko pada

pembiayaan iB Muamalat Multiguna maka PT. Bank Muamalat

Indonesia melakukan penilaian dari sebelum seseorang itu masih

menjadi calon nasabah sampai ditetapkan menjadi nasabah PT.

Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari.

Kata Kunci :Manajemen Risiko, Pembiayaan Murabahah

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah segala puja dan puji hanyalah milik Allah

SWT yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada

hamba-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

Selanjutnya Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW semoga kelak kita mendapatkan safaatnya di

hari akhir nanti.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tuaku Bapak H. Andi Muhammad Kamaruddin dan Ibu

Andi Murniati yang selalu menjadi penyemangat dalam penulisan

ini, dengan memberikan dukungan dan doa terhadap penulis,

semoga Allah SWT selalu memberikan kasih sayang-Nya kepada

mereka.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr. Raudhonah, MA

selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan

Bapak Suhaimi, MA selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

iii

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Program Studi

Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Drs. Muhammad Sungaidi, MA selaku dosen

Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa

5. Bapak Muammar Aditya, M.Ak selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam

membimbing penulis dari awal sampai akhir penelitian skripsi

ini.

6. Seluruh bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen Dakwah

yang telah memberikan pengajaran dan pembelajaran.

7. Bapak Fitrawan, S.Si selaku pimpinan Bank Muamalat

Kantor Cabang Kendari

8. Bapak Muh Iqbal, S.Si selaku BDM financing dan seluruh

karyawan bagian financing Bank Muamalat Kantor Cabang

Kendari

9. Bapak Candra Rial Pratama, S.Pd yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk penulis wawancarai

10. Lusriadi, Akmal Dhiya Ulhaq, Khoirul Wildan, Ahmad

Taufik, Ichlasul Akmal selaku teman seperjuangan terbaik

yang terus menyemangati penulis setiap harinya, semoga

ilmunya senantiasa diberkahi Allah SWT

11. Keluarga Besar Ikatan Keluarga Alumni Al-Ikhlas Lambuya

yang juga tak henti-hentinya menyemangati penulis untuk

terus bersemangat menyelesaikan penelitian ini

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

iv

12. Teman-teman KKN Memori 2017 yang juga senantiasa

memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini

13. Sahabat-sahabat Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan

Syariah tahun 2014

14. Teman-teman angkatan 2014 Jurusan Manajemen Dakwah

yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

Akhirnya penulis menyadari keterbasannya sebagai manusia

biasa, maka apabila dalam penulisan ini masih banyak terdapat

kekeliruan, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kelengkapan dan kesempurnaan

skripsi ini, serta juga berharap semoga penulisan ini bermanfaat

bagi pembaca. Aamiin.

Ciputat, 13 November 2018

Andi Rahmat Mardin K

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i H

KATA PENGANTAR ................................................................ ii

DAFTAR ISI ................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Batasan Masalah ........................................................... 6

C. Rumusan Masalah ......................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat ....................................................... 6

E. Review Kajian Terdahulu .............................................. 7

F. Metodologi Penelitian.................................................... 8

G. Sistematika Penulisan ................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Risiko ....................................................... 18

B. Pembiayaan Konsumtif ................................................ 28

C. Akad Murabahah .......................................................... 30

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK MUAMALAT

INDONESIA KANTOR CABANG KENDARI

A. Sejarah ......................................................................... 36

B. Visi Misi PT. Bank Muamalat Kantor Cabang

Kendari ........................................................................ 38

C. Budaya Kerja PT. Bank Muamalat Kantor

Cabang Kendari ............................................................ 38

D. Produk Bank Muamalat ................................................ 49

E. Struktur Organisasi Bank Muamalat Kantor

Cabang Kendari ............................................................ 48

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

vi

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pengertian Produk iB Muamalat Multiguna ................. 49

B. Tujuan dan Sasaran iB Muamalat Multiguna ............... 49

C. Rukun Pembiayaan iB Muamalat Multiguna ............... 50

D. Persyaratan iB Muamalat Multiguna ............................ 51

E. Kriteria Pembiayaan iB Muamalat Multiguna .............. 52

BAB V PEMBAHASAN

A. Prosedur Pembiayaan iB Muamalat Multiguna

Akad Murabahah di Bank Muamalat Indonesia

Kantor Cabang Kendari ................................................ 54

B. Penerapan Manajemen Risiko Pada Pembiayaan

iB Muamalat Multiguna Akad Murabahah di Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari .............. 59

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 69

B. Saran ............................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 71

LAMPIRAN

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mengelola perusahaan atau organisasi maka orang-

orang yang berada di dalam organisasi tersebut, atau Sumber

Daya Insani (SDI)-nya harus mampu melakukan manajemen

yang baik. Hal tersebut berpedoman kepada firman Allah

Swt. Didalam Al-Qur’an, Allah Swt sangat menganjurkan

agar manusia mengatur pekerjaan atau perbuatannya

sebagaimana dalam Al-Quran surah Ash-Shaff (61:4):

إ ي للاه ن ح ب ال ذ

ي ي نههات ق

و ل

ف نه ي ب سه

ل ي ه ف صه

ها كهب م ه ن أ

يهن ان

و ص ر م ص

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang

dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka

seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.

Barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu

bangunan yang tersusun kokoh, ini bermaksud bahwa dalam

suatu bidang usaha SDI yang berada dalam lingkup usaha

tersebut harus saling bersinergi dan saling mendukung

sehingga menimbulkan suatu kekuatan untuk mencapai tujuan

yang maksimal.

Perlunya mempelajari manajemen agar sesuatu terlaksana

dengan baik dan tertatur dan tujuan tercapai. Setiap tindakan

atau perbuatan yang dilakukan dengan tujuan tertentu dan

baik, diharapkan hasilnya juga baik. Namun hasil yang

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

2

diperoleh dimasa yang akan datang tidak diketahui, dengan

kata lain adanya ketidakpastian. Apabila nantinya diperoleh

hasil yang diinginkan berarti sukses dan harus disyukuri.

Dalam hal hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan maka

harus telah mempunyai tata cara untuk mengantisipasinya,

untuk itu perlu manajemen risiko.

Ada dua pendekatan yang luas untuk mengkuantifikasi

eksposur risiko yang dihadapi lembaga keuangan. Salah satu

caranya adalah dengan mengukur risiko dengan cara

tersegmentasi (misalnya, GAP analisis untuk mengukur risiko

suku bunga dan Value at Risk (Var) untuk menilai risiko

pasar). Pendekatan lain adalah untuk mengukur risiko dengan

cara konsolidasi dengan menilai risiko keseluruhan tingkat

perusahaan (misalnya, risiko disesuaikan tingkat

pengembalian, RAROC untuk risiko perusahaan level

agregat).

Apabila pengumpulan dana dan penyaluran kredit tidak

dapat dikelola dengan baik maka bank nantinya akan

mengalami kesulitan baik dalam menjaga atau

mempertahankan kelangsungan maupun dalam meningkatkan

pendapatan dikemudian hari. Oleh karena itu, pengelolaan

kredit haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya mulai dari

perencanaan jumlah kredit, penentuan suku bunga, prosedur

pemberian kredit, analisis pemberian kredit sampai kepada

pengendalian kredit macet. Kegiatan pengelolaan ini disebut

juga manajemen risiko. Untuk mengendalikan kredit yang

berisiko diperlukan manajemen risiko kredit yang digunakan

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

3

untuk mengidentifikasikan, memantau, mengukur, dan

mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha yang

dilakukannya.

Konsumsi adalah kebutuhan individual baik barang

maupun jasa yang tidak dipergunakan untuk tujuan usaha.

Pembiayaan konsumtif ini dikhususkan bagi pegawai

dilingkungan pemerintahan, BUMN, pengusaha, maupun

wiraswasta. Dan biasanya ini bersifat perorangan.1

Berdasarkan kegiatan usahanya maka mikro risiko mencakup;

risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan.

1. Risiko kredit muncul ketika bank tidak bias memperoleh

kembali cicilan pokok atau bungan dari pinjaman yang

diberikannya atau investasi yang sedang dilakukannya.

2. Risiko pasar adalah risiko kerugian yang dapat dialami

oleh bank melalui portofolio yang dimilikinya sebagai

akibat pergerakan variabel pasar yang tidak

menguntungkan. Variabel pasar yang di maksud adalah

suku bunga (interest rate) dan nilai tukar (foreign

exchange rate).

3. Risiko likuiditas disebabkan karena bank tidak mampu

memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.2

1 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Edisi 3 h.244. 2 Ferry N. Idrus, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman

Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan

Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008) Cet 1, hal 55.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

4

4. Risiko operasional adalah akibat kurangnya sistem

informasi atau sistem pengawasan internal yang akan

menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan.

5. Risiko hukum adalah terkait risiko bank yang

menanggung kerugian akibat adanya tuntutan hokum,

kelemahan dalam aspek legal atau yuridis.

6. Risiko reputasi adalah risiko yang timbul akibat adanya

publikasi negative yang terkait dengan kegiatan usaha

bank atau persepsi negative terhadap bank.

7. Risiko strategis timbul karena adanya penetapan dan

pelaksanaan strategi usaha bank yang tidak cepat,

pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat, atau

kurang responsifnya bank terhadap perubahan-perubahan

eksternal.

8. Risiko kepatuhan timbul akibat tidak dipatuhinya atau

tidak dilaksanakannya peraturan atau ketentuan yang telah

ditetapkan baik ketentuan internal maupun ketentuan

eksternal.3

Dalam menghadapi risiko, bank harus menerapkan

kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk

memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan

usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan

yang pada akhirnya meberikan manfaat berupa peningkatan

kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan

gambaran lebih akurat mengenai kinerja dimasa yang akan

3 Manajemen risiko bank syariah, oleh Ahmad Selamet dan Hascaryo,

27 Maret 2009.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

5

datang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi dan

meningkatkan metode dan pengambilan keputusan serta

penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang

kini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya

saing bank.4 Aspek terpenting dalam penerapan manajemen

risiko pembiayaan adalah kecukupan prosedur dan

metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha bank

tetap dapat terkendali.5

Perbankan di Indonesia dihadapkan oleh beberapa risiko

yang semakin kompleks akibat kegiatan usaha bank yang

beragam mengalami perkembangan pesat sehingga

mewajibkan bank untuk meningkatkan kebutuhan akan

penerapan manajemen risiko untuk meminimalisir risiko yang

terkait dengan kegiatan usaha bank6. Dalam dunia perbankan

manajemen risiko sangat penting untung diperhatikan secara

cermat, guna mencapai visi dari perbankan itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis

tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai strategi

manajemen resiko pada perbankan syariah yang ada di bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari. Oleh karena itu,

penelitian ini penulis buat dengan judul “Manajemen Resiko

Pembiayaan iB Muamalat Multiguna Akad Murabahah di

Bank Muamalat Kantor Cabang Kendari”

4 Veithzal rivai, rifki ismail, Islamic risk manajemen for Islamic

banking, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), hal. 238 5 Veithzal rivai, 2007, bank and financial instution (Jakarta : PT. Raja

Grando Persada) h. 792 6 Lisa Kartika Sari, “Penerapan Manajemen Risiko pada Perbankan

Indonesia”, www.ejournal.unesa.ac.id accessed March 20, 2018.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

6

B. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi penyimpangan dalam penulisan skripsi ini,

maka penulis perlu membatasi masalah ini hanya menyangkut

tentang:

1. Pembiayaan akad murabahah di Bank Muamalat Kantor

Cabang Kendari

2. Penerapan manajemen resiko di Bank Muamalat Kantor

Cabang Kendari

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka

penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur pembiayaan iB Muamalat Multiguna

akad murabahah di Bank Muamalat Indonesia Kantor

Cabang Kendari ?

2. Bagaimana penerapan manajemen risiko pada

pembiayaan iB Muamalat Multiguna akad murabahah di

Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari ?

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin

diccapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui dan memahami analisa prosedur

pembiayaan iB Muamalat Multiguna akad murabahah

di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

7

b. Untuk mengetahui dan memahami penerapan

manajemen risiko pada pembiayaan akad murabahah

di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

2. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan peneliti sudah dapat dicapai secara baik,

maka diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak

yang berkepentingan baik secara teoritis maupun praktis.

Maka manfaat penelitian ini adalah:

a. Akademis

Semoga dengan penulisan ini dapat memberikan

kontribusi berupa pemikiran secara teoritik dalam

pengembangan teori, dan juga menambah khazanah

keilmuan tentang manajemen risiko pembiayaan

konsumtif di bank syariah.

b. Praktis

Diharapkan dengan penulisan ini dapat memberikan

kontribusi untuk memudahkan bank syariah

khususnya Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari mengetahui dan memahami tentang

manajemen risiko pembiayaan konsumtif.

E. Review Kajian Terdahulu

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan penulis terhadap

beberapa penelitian terdahulu ditemukan masalah yang

hampir sama, akan tetapi dalam pembahasan dan objek yang

berbeda. Maka untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan maka penulis perlu mempertegas perbedaan

anatara penelitian terdahulu dengan masalah yang sedang

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

8

dibahas. Berikut ini adalah penelitian-penelitian yang pernah

dilakukan sebagai berikut :

1. Khuzaimah, UIN Suska Riau membahas tentang “Strategi

Mengelola Resiko pada Pembiayaan Konsumtif di PT.

Bank Syariah Mandiri Cabang Dumai Ditinjau dari

Ekonomi Islam”. Dalam penulisan ini membahas tentang

strategi dan kebijakan mengelola risiko pembiayaan

konsumtif ditinjau dari ekonomi Islam.

2. Hanifah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Analisis

Manajemen Risiko pada Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun

2008 KBIH Istiqlal Jakarta”. Dalam penulisan ini

membahas tentang Manajemen risiko pada pelaksanaan

ibadah haji tahun 2008 KBIH Istiqlal Jakarta.

3. Lukmanul Hakim, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

“Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati”. Dalam penulisan ini

membahas tentang prosedur manajemen risiko

pembiayaan murabahah bermasalah.

Sedangkan penulisan yang ada pada skripsi ini, membahas

tentang analisa prosedur pembiayaan iB Muamalat

Multiguna serta penerapan manajemen risiko guna

mengantisipasi pembiayaan yang bermasalah di Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

F. Metodologi Peneltian

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

9

Metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam

mempelajari peraturan yang terdapat dalam penelitian7. Atau

dengan kata lain arti metodologi penelitian yaitu prosedur

atau cara yang ditempuh untuk mendapatkan data dalam

sebuah penelitian. Adapun metode pada penelitian ini adalah:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam pembahasan dan penelitian ini, penulis

menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis

data secara deskriptif, untuk menggambarkan tentang

manajemen resiko pembiayaan iB Muamalat Multiguna di

Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat

dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik

atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)8. Untuk

memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu

dikemukakan teori. Menurut Bodgan dan Taylor

mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati9.

Dengan memilih metode kualitatif ini, penulis

berharap dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat.

Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis

7 Husaini Usman dan Purnomo setiady Akbar, Metodologi Penelitian

Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) Hal. 41 8 Anslem Staurus dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian

Kualitatif, (Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset, 2007), Hal. 11 9 Lexi J Moelang, Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000), Cet. 2, Hal. 3

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

10

menggunakan pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang

tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji

hipotesis atau produksi.10

Selanjutnya, dipilihnya

penelitian kualitatif karena metode kualitatif dapat

memberikan rincian yang lebih kompleks apa yang

tersembunyi dibalik fenomena yang sulit untuk diketahui

dan dipahami.

2. Sumber Data

Sumber data adalah salah satu yang paling vital dalam

penelitian. Kesalahan dalam menggunakan atau

memahami sumber data, maka data yang diperoleh juga

akan meleset dari harapan. Oleh karena itu, peneliti harus

mampu memahami sumber data mana yang mesti

digunakan dalam penelitiannya.11

Dalam hal ini sumber

data yang digunakan penulis dibagi dalam dua kategori,

yaitu:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung

dari Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari, untuk memperoleh data primer ini, peneliti

melakukan observasi dan wawancara secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen grafis, foto-foto, film, dan benda-

10

Jalaludin Rahmat, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2000), Hal. 24 11

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi,

(Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2013), Hal. 129

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

11

benda lain yang dapat memperkaya data primer12

.

Data sekunder juga data yang tertulis dan sudah

dipublikasikan baik yang diperoleh melalui studi

kepustakaan dengan cara mempelajarinya, menelaah,

dan mengkaji buku-buku yang erat kaitannya dengan

masalah yang akan dikaji. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan studi kepustakaan dengan cara

mengunjungi beberapa perpustakaan guna

mendapatkan data dari berbagai literatur.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan

skripsi ini, peneliti menggunakan bebrapa teknik

pengumpulan data, diantaranya adalah:

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan (library research), yaitu

membaca dan mengkaji beberapa literature yang ada

di perpustakaan yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian, yaitu mengenai Strategi Manajemen Risiko

Pembiayaan Konsumtif guna merumuskan teori

pendapat, definisi dan lain-lain.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian

yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke

lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan

langsung dengan permasalahan penelitian. Penelitian

12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Hal. 22

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

12

ini dilakukan dengan menggunakan metode sebagai

berikut:

1) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan langsung di lokasi

Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

2) Wawancara

Peneliti melakukan wawancara untuk menggali

data penelitian ini melalui percakapan yang

langsung dengan responden yang mengarah pada

masalah penelitian. Untuk wawancara ini,

digunakan pedoman wawancara guna mengarah

permasalahan sesuai dengan kepentingan

penelitian.

3) Dokumentasi

Pengumpulan data ini berupa dokumen tentang

strategi manajemen risiko pembiayaan

bermasalah, yang diambil dari dokumen-dokumen

yang berupa makalah, internet, brosur, data-data,

dan dokumen lapangan.

4) Teknik Pengolahan Data

Dalam rangka mengolah data yang telah didapat

serta menghasilkan sebuah kesimpulan yang

diharapkan. Setidaknya ada tiga teknik pengolahan

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

13

data yang digunakan dalam penelitian ini

(penelitian kualitatif).13

Antara lain, yaitu:

a) Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data atau yang lebih dikenal dengan

teknik pengolahan data, mulai dari editing,

koding, hingga tabulasi data. Mencakup

kegiatan pengikhtisaran data selengkap

mungkin dan memilah-milahkannya dalam

satuan konsep tertentu.14

b) Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi, saatnya dibuat ke

dalam bentuk tertentu agar terlihat lebih utuh

dan menyatu, semacam pembuatan tabel atau

diagram. Dalam penelitian kuantitatif bisa

berbentuk sketsa, synopsis, matriks, atau

bentuk-bentuk lain. Dalam penelitian ini

penyajian data dilakukan dalam bentuk teks

naratif, dimana peneliti mengembangkan

sebuah deskripsi informasi tersusun untuk

menarik kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

13

Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (Buku Sumber

untuk Penelitian Kualitatif), Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006, Hal. 22 14

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2007), Hal. 70

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

14

c) Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing

and verification)

Pada tahap ini, penulis mencoba mencari arti

dari semua gejala yang ditunjukkan saat

dilakukan display data. Kemudian penulis akan

melakukan verifikasi dari setiap hal yang

ditunjukkan untuk kemudian dilakukan

penarikan kesimpulan.

5) Teknis Analisis Data

Analisa data ini merupakan upaya bagaimana

seorang peneliti dapat memilih kategori-kategori

yang sesuai untuk dijadikan sebuah permasalahan

sehingga dapat diorganisasikan menjadi satu

kesatuan yang dapat dikelola untuk mendapatkan

pemahaman yang sesuai dengan apa yang

dipelajari dalam permasalahan yang diteliti untuk

menganalisa manajemen risiko pembiayaan

konsumtif pada Bank Muamalat Indonesia Kantor

Cabang Kendari. Proses analisa diawali dengan

membaca kembali keseluruhan data yang telah

diperoleh baik melalui wawancara dan

pengamatan maupun dari dokumen, gambar, foto,

data-data dan lain sebagainya. Selanjutnya dibuat

rangkuman ini dan disusun dalam satuan-satuan

informasi yang dipersiapkan untuk dijadikan

sebagai bahan laporan penelitian, namun

sebelumnya diadakan pemeriksaan terhadap

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

15

keabsahan data, lalu dikembangkan dalam bentuk

penafsiran-penafsiran data dengan melihat

pendekatan yang digunakan, karena peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif maka peneliti

mencoba mendeskripsikan strategi manajemen

risiko pembiayaan bermasalah, yang selanjutnya

setelah diadakan pengujian lebih lanjut menjadi

teori subtantif dan menjadi laporan inti dari

penelitian.

6) Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah

PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari. Sedangkan objek penelitiannya adalah

adalah smanajemen risiko pembiayaan iB

Muamalat Multiguna Akad Murabahah .

7) Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu : Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan

Mei – Agustus 2018.

Lokasi : Penulis melakukan penelitian di Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

8) Teknik Penulisan

Adapun metode penyusunan skripsi ini, penulis

mengacu kepada Keputusan Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017

tentang “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017”.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

16

G. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini mebahas tentang latar belakang

masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review

kajian terdahulu, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini mebahas teori tentang manajemen

risiko, pembiayaan konsumtif, akad murabahah.

Bab III Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia

Kantor Cabang Kendari

Bab Ini Menguraikan Tentang Gambaran Umum

Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari, dimana Pembahasannya Meliputi

Tentang Sejarah Bank Muamalat Indonesia

Kantor Cabang Kendari, Visi Dan Misi, Produk

Dan Layanan, Struktur Organisasi Perusahaan,

Kode Etik Insan, Budaya Kerja dan Komitmen

Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

17

Bab IV Data dan Temuan Penelitian

Pada bab ini menguraikan tentang profil produk

pembiayaan iB Muamalat Multiguna akad

Murabahah di Bank Muamalat Indonesia Kantor

Cabang Kendari

Bab V Strategi Manajemen Risiko Pembiayaan iB

Muamalat Multiguna Akad Murabahah di

Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari

Bab ini membahas analisis peneliti meliputi

prosedur pembiayaan iB Muamalat Multiguna

akad murabahah di Bank Muamalat Indonesia

Kantor Cabang Kendari, serta penerapan

manajemen risiko pembiayaan iB Muamalat

Multiguna Akad Murabahah guna mengantisipasi

terjadinya pembiayaan bermasalah di Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

Bab VI Penutup

Merupakan bab penutup dari penulisan skripsi ini

yang didalamnya memuat kesimpulan dan saran-

saran dari bab sebelumnya yang kemudian

diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Risiko

1. Pengertian dan Tujuan

Manajemen risiko adalah mengidentifikasi,

mengukur, memantau dan mengendalikan jalannya

kegiatan usaha bank dengan tingkat risiko yang wajar

secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan.

Dengan demikian, manajemen risiko berfungsi sebagai

filter atau pemberi peringatan dini (early warning system)

terhadap kegiatan usaha bank.1

Menurut Djodjosoedarso manajemen risiko adalah

pelaksanaan fungsi fungsi manajemen dalam

penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh

organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi

mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir,

menyusun, memimpin/megkoordinir, dan mengawasi

(termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.

Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang

badan teorinya masih muda. Itulah sebabnya kita banyak

menemukan kontradiksi dalam pengertian tentang konsep

risiko. Kontradiksi ini disatu pihak disebabkan oleh kaum

1 Adiwarman A. Karim Bank Islam: Analisis fiqh dan keuangan

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada) 2007 Edisi ke 3, hal. 255

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

19

teoritis dalam manajemen risiko mencoba meminjam

definisi risiko yang dipergunakan di bidang lain.2

Menurut William T. Thornhill dalam buku yang

disusun oleh ROBERT Tampubolon tujuan dari

manajemen risiko adalah untuk memproteksi asset dan

laba sebuah organisasi dengan mengurangi potensi

kerugian sebelum hal tersebut terjadi, dan pembiayaan

melalui asuransi atau cara lain atas kemungkinan rugi

besar atas kemungkinan bencana alam, keteledoran

manusia, atau karena keputusan pengadilan. Dalam

praktiknya, proses ini mencakup langkah-langkah logis

seperti pengidentifikasian risiko, pengukuran dan

penilaian atas ancaman yang telah diidentifikasi,

pengadilan ancaman tersebut melalui eliminasi atau

pengurangan dan pembiayaan ancaman yang tersisa agar

apabila terjadi kerugian, organisasi dapat terus

menjalankan usahanya tanpa terganggu stabilitas

keuangannya.3

Menurut Ferry N. Idroes dalam bukunya

“manajemen risiko perbankan”. Manajemen risiko

didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik

dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap,

menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan

2 Herman Darmawi. Manajemen Resiko, (Jakarta: Bumi Aksara,

1994), cet ke 2, Ed 1, hal. 17-18. 3 Robert Tampubolon, Manajemen Risiko: Pendekatan untuk bank

komersil (Jakarta: PT Elek Media Kompurtido) 2004, cet ke 2, h. 34.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

20

pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas

atau proses.4

Menurut Mark S. Dorfman dalam bukunya

Introduction to Risk Manajemen and Insurance,

manajemen risiko merupakan pendekatan logis untuk

menangani masalah-masalah yang dihadapi perusahaan

karena terekspos terhadap kemungkinan kerugian.5

Perlunya manajemen risiko adalah dikarenakan

hubungan antara risiko dan hasil secara alami berkorelasi

secara linier negatif. Semakin tinggi hasil yang

diharapkan, dibutuhkan risiko yang semakin besar untuk

dihadapi. Untuk itu, diperukan upaya yang serius agar

hubungan tersebut menjadi kebalikannya, yaitu aktivitas

yang meningkatkan hasil pada saat risiko menurun.6

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari manajemen

risiko itu sendiri adalah:

a. Menyediakan informasi tentang risiko kepada pihak

regulator

b. Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang

bersifat unacceptable.

c. Meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang

bersifat uncontrolled.

d. Mengukur eksposur dan pemusatan risiko

4 Ferry N. Idroes, manajemen risiko perbankan (Jakarta: Rajawali

Pers) 2008, edisi ke 1. Hal 5 5 Santanoe Kartonegoro, Manajemen risiko dan asuransi, (Jakarta:

Toko gunung agung 1996), Cet ke 1, h. 15 6 Ferry N. Idroes, manajemen risiko perbankan (Jakarta: Rajawali

Pers) 2008, edisi ke 1 hal 5

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

21

e. Mengalokasikan modal dan membatasi risiko.

2. Dasar Hukum Manajemen Risiko Untuk Bank

Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang

penerapan manajemen risiko bagi bank umum mengatur

agar masing-masing bank menerapkan manajemen risiko

sebagai upaya meningkatkan efektivitas prudential

banking. Khususnya:7

a. Pasal 35 UU No. 21 Tahun 2008 (1) Bank Syariah dan

UUS dalam melakukan kegiatan usahanya wajib

menerapkan prinsip kehati-hatian.

b. Pasal 38 UU No. 21 Tahun 2008 (1) Bank Syariah dan

UUS wajib menerapkan manajemen risiko, prinsip

mengenal nasahah, dan perlindungan nasabah. (2)

ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan peraturan bank Indonesia.

c. PBI pasal 2 ayat 1 No. 9/1/PBI/2007 Bank wajib

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

kehati-hatian dan prinsip syariah dalam rangka

menjaga atau meningkatkan Tingkat Kesehatan bank.

3. Fungsi Manajemen Risiko

Fungsi manajemen risiko secara umum adalah untuk

mengidentifikasikan atau mendiagnosa risiko. Kemudian

risiko itu mesti diukur, dianalisis dan dievaluasi dalam

7 Veithzal Rivai dan Rifki Ismal Islamic Risk Management For

Islamic Bank (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2013), Hal. 68

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

22

ukuran frekuensi, keparahan dan variabilitasnya.

Selanjutnya keputusan harus diambil seperti memilih dan

menggunakan metode-metode untuk menangani masing-

masing risiko diidentifikasi itu. Sebagian risiko tertentu

mungkin perlu dihindarkan, sebagian lagi mungkin perlu

ditanggung sendiri, dan yang lainnya mungkin perlu

diasuransikan.8 Fungsi pokok dari manajemen risiko

adalah:9

a. Menetapkan arah dan risk appetite dengan mengkaji

ulang secara berkala dan menyetujui risk exposure

limits yang mengikuti perubahan strategi perusahaan.

b. Menetapkan limit umumnya mencakup pemberian

kredit, penempatan non-kredit, asset liability

management, trading dan kegiatan lain seperti

derivative dan lain-lain.

c. Menetapkan kecukupan prosedur atau prosedur

pemeriksaan (audit)) untuk memastikan adanya

integrasi pengukuran risiko, control sistem pelaporan,

dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang

berlaku.

d. Menetapkan metodologi untuk mengelola risiko

dengan menggunakan sistem pencatatan dan pelaporan

yang terintegrasi dengan sistem komputerisasi

sehingga dapat diukur dan dipantau sumber risiko

utama terhadap organisasi bank.

8 Herman Darmawi Manajemen Risiko Hal 32 - 33

9 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail Loc. Cit, Hal 83

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

23

4. Proses Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari

seluruh entitas terkait di dalam organisasi.10

Untuk

menerapkan proses manajemen risiko, pada tahap awal

bank harus secara tepat mengenal dan memahami serta

mengidentifikasi risiko, baik yang sudah ada maupun

yang mungkin timbul dari suatu bisnis atau produk baru

bank. Selanjutnya, secara bertahap, bank perlu melakukan

pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

Meskipun unsur pokok dari manajemen risiko

meliputi identifikasi, mengukur, memonitor dan

mengelola berbagai risiko, namun semua ini tidak akan

dapat diimplementasikan tanpa disertai dengan proses dan

system yang jelas.11

Keseluruhan proses manajemen risiko

ini harus meliputi seluruh departemen atau divisi kerja

dalam lembaga sehingga terciptanya budaya manajemen

risiko. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana proses

manajemen risiko dalam mendukung aktivitas yang

dilakukan oleh bank.12

10

Ferry N Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman 3 Pilar

Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di

Indonesia. H.7 11

Ikhwan Abidin Basri, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan

Syariah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) Cetakan ke-1, h. 17 12

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan,

h.260

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

24

a. Identifikasi Risiko

Proses ini merupakan langkah awal dalam memulai

identifikasi dengan melakukan analisis pada

karakteristik risiko yang melekat pada aktivitas

fungsional dan juga risiko dari produk dan kegiatan

usaha. Salah satu aspek penting dalam identifikasi

risiko adalah membuat daftar risiko yang mungkin

terjadi sebanyak mungkin serta menganalisisnya

secara aktif agar tidak timbul risiko yang berlebihan.

b. Pengukuran Risiko

Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap

selanjutnya adalah pengukuran risiko dengan cara

melihat potensial terjadinya seberapa besar kerusakan

dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Beberapa

risiko memang mudah untuk diukur, namun sangatlah

sulit untuk memastikan probabilitas suatu kejadian

yang sangat jarang terjadi. Metode pengukuran ini

dapat bersifat kulitatif dan kuantitatif. Sedangkan

model pengukuran risiko yang digunakan harus sesuai

dengan kebutuhan bank, manfaat yang dapat

diperoleh, serta peraturan yang berlaku.

c. Pemantauan Risiko

Pada tahp ini dilakukan dengan cara mengevaluasi

pengukuran risiko yang terdapat pada kegiatan usaha

bank serta pada kondisi efektivitas proses manajemen

risiko. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

pemantauan ini adalah melihat kemampuan bank

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

25

untuk menyerap risiko atau kerugian yang timbul,

serta melihat kemampuan kinerja sumber daya

manusia yang terdapat didalam bank untuk

mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi.13

Selain

itu, bank juga harus menyiapkan sistem dan prosedur

yang efektif untuk mencegah terjadinya gangguan

dalam proses pemantauan risiko agar hasilnya dapat

menyempurnakan proses manajemen risiko yang

terdapat dalam bank tersebut.

d. Pengendalian Risiko

Tahap ini dilakukan untuk melihat kemungkinan

penyempurnaan tahapan analisis risiko yang

diakibatkan oleh perusahaan lingkungan. Langkah

tersebut dilanjutkan dengan penambahan serta

penyempurnaan perencanaan risiko perusahaan. Selain

itu, dengan adanya pengawasan dan pengendalian

risiko bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan

pengelolaan risiko berjalan sesuai rencana,

memastikan bahwa pengelolaan risiko cukup efektif,

dan memantau perkembangan terhadap

kecenderungan berubahnya profil risiko. Karena

perubahan ini berpengaruh pada pergeseran peta risiko

dan prioritas risiko.

5. Jenis Risiko

Dalam dunia perbankan terdapat beberapa jenis

resiko, yaitu:

13

Veithzal Rivai, Islamic Risk Management For Islamic Bank, h. 272

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

26

a. Risiko Kredit (Risiko Pembiayaan)

Risiko kredit atau pembiayaan adalah risiko kerugian

yang mungkin terjadi disebabkan oleh

ketidakmampuan debitur mengembalikan

pinjamannya kepada bank. Apabila pinjaman yang

tidak dapat dikembalikan jumlahnya cukup material,

hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan,

kinerja maupun tingkat kesehatan Bank.14

b. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang

disebabkan oleh adanya preubahan kondisi pasar,

seperti perubahan tingkat bunga dan perubahan nilai

tukar mata uang. Pendapatan bank berasal dari selisih

antara bunga yang dihasilkan dari sisi aktiva dengan

bunga yang dibayarkan kepada dana pihak ketiga.

Perubahan tingkat bunga dapat menyebabkan

berkurangnya pendapatan tersebut sehingga

menyebabkan kinerja bank menurun.15

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan

bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo

dari sumber pendanaan arus kas dan aset likuid

14

Veithzal Rivai dan Rifki Ismal Islamic Risk Management for

Islamic Bank (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2013), Hal. 243 15

Veithzal Rivai dan Rifki Ismal Islamic Risk Management for

Islamic Bank (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2013) Hal 259

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

27

berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.16

d. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang

diakibatkan oleh proses internal yang kurang

memadai, kegagalan proses internal, kesalahan

manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-

kejadian eksternal yang memengaruhi operasional

bank.17

e. Risiko Hukum

Risiko hokum adalah risiko terjadinya kerugian yang

merupakan akibat dari adanya gugatan atau perkara

pengadilan. Risiko ini dapat menyebabkan kerugian

yang diderita bank serta penurunan reputasi bank.18

f. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya

tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari

persepsi negatif terhadap bank.19

g. Risiko Strategis

16

A. Wangsawidjaja Z Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama 2012) Hal 86 17

A. Wangsawidjaja Z Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama 2012), hal 87 18

Veithzal Rivai dan Rifki Ismal Islamic Risk Management for

Islamic Bank (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama 2013) , Hal 267 19

A. Wangsawidjaja Z Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama 2012) Hal 87

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

28

Risiko strategis adalah risiko terjadinya kerugian yang

timbul sebagai akibat penetapan strategi yang tidak

tepat sehingga target usaha bank tidak tercapai dan

menyebabkan bank mengalami kerugian.20

h. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak

mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku,

serta prinsip syariah.21

Pada saat ini, manajemen risiko merupakan kunci dari

keseluruhan manajemen bisnis. Tujuan utama manajemen

risiko harus menyokong objektif pengelolaan. Dengan

berjalannya bisnis yang diharapkan mendatangkan

keuntungan, maka meminimalkan risiko untuk mencapai

keuntungan yang memuaskan menjadi sasaran bisnis.22

B. Pembiayaan Konsumtif

1. Pengertian Pembiayaan konsumtif

Secara definitif, konsumsi adalah kebutuhan individual

meliputi kebutuhan baik barang maupun jasa yang tidak

dipergunakan untuk tujuan usaha. Dengan demikian yang

dimaksud pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan

20

Veithzal Rivai dan Rifki Ismal Islamic Risk Management for

Islamic Bank (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2013), hal 268 21

A. Wangsawidjaja Z Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama 2012) hal. 87 22

A. Wangsawidjaja Z Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama 2012) hal 85

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

29

yang diberikan untuk tujuan di luar usaha dan umumnya

bersifat perorangan.23

Menurut jenis akadnya dalam

produk pembiayaan syariah, pembiayaan konsumtif dapat

dibagi menjadi (5) bagian, yaitu:

a. Pembiayaan Konsumen Akad Murabahah

b. Pembiayaan Konsumen Akad IMBT

c. Pembiayaan Konsumen Akad Ijarah

d. Pembiayaan Konsumen Akad Istishna’

e. Pembiayaan Konsumen Akad Qard + Ijarah

Dalam menetapkan akad pembiayaan konsumtif, langkah-

langkah yang perlu dilakukan bank adalah sebagai berikut:

a. Apabila kegunaan pembiayaan yang dibutuhkan nasabah

adalah untuk kebutuhan konsumtif semata, harus dilihat

dari sisi apakah pembiayaan tersebut berbentuk

pembeliaan barang dan jasa.

b. Jika untuk pembeliaan barang, factor selanjutnya yang

harus dilihat adalah apakah barang tersebut berbentuk

ready stock atau goods in process. Jika ready stock,

pembiayaan yang diberikan adalah pembiayaan

murabahah. Namun, jika berbentuk goods in process,

yang harus dilihat berikutnya adalah dari sisi apakah

proses barang tersebut memerlukan waktu di bawah 6

bulan atau lebih. Jika di bawah 6 bulan, pembiayaan yang

diberikan adalah pembiayaan salam. Jika proses barang

23

Adiwarman A. Karim Bank Islam: Analisis fiqh dan keuangan

(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada) 2007 Edisi ke 3, hal 244

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

30

tersebut memerlukan waktu lebih dari 6 bulan,

pembiayaan yang diberikan adalah istishna’.

c. Jika pembiayaan tersebut di maksudkan untuk memenuhi

kebutuhan nasabah di bidang jasa, pembiayaan yang

diberikan adalah iijarah.

C. Akad Murabahah

1. Pengertian Akad Murabahah

Akad murabahah adalah akad jual beli barang

dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.24

Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainly

contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa

required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin

diperoleh).

Karena dalam definisinya disebut adanya

“keuntungan yang disepakati”. Maka karakteristik

murabahah adalah penjual harus memberi tahu pembeli

tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah

keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut.25

Fatwa DSN tentang murabahah No.04/DSN-

MUI/IV/2000 mengenai ketentuan umum murabahah

24

Adiwarman A. Karim Bank Islam: Analisis fiqh dan keuangan

(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada) 2007 Edisi ke 3, hal 113 25

Ibnu Rusyid, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, II, Hal

293

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

31

dalam bank syariah adalah: Bank dan nasabah harus

melakukan akad murabahah yang bebas riba.26

a. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh

syariat Islam.

b. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga

pembelian barang yang telah disepakati klasifikasinya.

c. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas

nama bank sendiri dan pembelian ini harus sah dan

bebas riba.

d. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan

dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan

secara hutang.

e. Bank kemudia menjual barang tersebut kepada

nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga

beli plus keuntungannya, dalam kaitan ini bank harus

memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan.

f. Nasabah membayar harga barang yang disepakati

tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah

disepakati.

g. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau

kerusakan akd tersebut, pihak bank dapat mengadakan

perjanjian khusus kepada nasabah.

h. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk

membeli barang pada pihak ketiga, akad jual beli

26

Muhmmad Rifai, Konsep Perbankan Syariah (Semarang, CV.

Wicaksana, 2002), hal 61

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

32

murabahah haarus dilakukan setelah barang secara

prinsip menjadi milik bank.

Melalui akad murabahah, nasabah dapat memenuhi

kebutuhannya untuk memperoleh dan memiliki barang

yang dibutuhkan tanpa harus menyediakan uang tunai

terlebih dahulu, dengan kata lain nasabah telah

memperoleh pembiayaan murabahah dari bank untuk

pengadaan barang tersebut.

2. Tujuan/Manfaat Pembiayaan Akad Murabahah27

a. Bagi Bank

Manfaat pembiayaan murabahah bagi bank adalah

sebagai salah satu bentuk penyaluran dana untuk

memperoleh pendapatan dalam bentuk margin.

b. Bagi Nasabah

Manfaat bagi nasabah penerima fasilitas adalah

merupakan salah satu cara untuk memperoleh barang

tertentu melalui pembiayaan dari bank. Nasabah dapat

mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran

yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.

c. Landasan Hukum Akad Murabahah

Landasan jual beli ini dihalalkan oleh Allah SWT

dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 dan surat

An-Nisa ayat 29 sebagai berikut :

هللا البيع وحرم الربوا وأحل

Artinya :

27

A. Wangsawidjaja Z Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama 2012) Hal 205

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

33

“…dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba…” (Al-Baqarah : 275)28

Dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang

diriwayatkan oleh Ibnu Majah juga mendukung keabsahan

dari jual beli (murabahah) “Dari Suhaib ar Rumi r.a

bahwa Rasulullah SAW bersabda, tiga hal yang

didalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara

tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan

untuk dijual”29

Dalam hadits tersebut Nabi menjelaskan adanya

keberkatan dalam tiga hal salah satunya adalah secara

tangguh, dimana dalam bertransaksi jual beli dengan

memberikan masa tenggang dalam hal pembayaran

(tangguh) karena dalamnya tersirat sifat baik hati,

memberikan kemudahan dan memberikan pertolongan

bagi orang yang membutuhkan dengan cara penundanaan

pembayaran. Sebagaimana diketahui bahwa pembiayaan

murabahah dalam perbankan syariah digunakan untuk

membantu nasabah pembiayaan untuk pengadaan objek

tertentu dimana nasabah tidak memiliki kemampuan

financial yang cukup untuk melakukan pembayaran secara

tunai, akan tetapi pembayaran dapat dilakukan secara

mengangsur atau secara tangguh.

28

Al-Qur’an dan terjemahannya 29

Veithzal Rivai dan Rifki Ismal Islamic Risk Management for

Islamic Bank (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama 2013) , Hal 761

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

34

d. Jenis-jenis Pembiayaan Murabahah

Jenis-jenis pembiayaan murabahah yang ditawarkan

bank syariah antara lain :30

1) Murabahah Konsumtif Multiguna (MKM)

Murabahah konsumtif multiguna adalah

pembiayaan bagi pegawai/pengusaha dan lain-lain

untuk pembelian berbagai barang yang tidak

bertentangan dengan undang-undang / hukum

yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang

diharamkan oleh syariah islam. Dengan besar

pembiayaan diatas Rp. 20 juta sampai dengan Rp.

2 miliar, jangka waktu pembiayaan ini adalah

delapan tahun, dengan jaminan

tanah/apartemen/kendaraan bermotor dengan

dilengkapi bukti-bukti kepemilikan.

2) Murabahah Konsumtif Rumah

Murabahah konsumtif rumah adalah pembiayaan

murabahah yang diberikan untuk pembelian rumah

tinggal disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan

dan kemampuan masing-masing pemohon, dengan

maksimum pembiayaan sebesar Rp. 2 miliar

dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 15

tahun. Dalam murabahah konsumtif rumah ini

bank meminta uang muka minimal sebesar 20%

30

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan

Umum, (Jakarta : BI-Tazkia, 1999), hal 146

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

35

dari haarga beli tanah plus bangunan, jaminan

dalam pembiayaan ini adalah tanah dan bangunan.

3) Murabahah Konsumtif Kendaraan (MKK)

Murabahah konsumtif kendaraan adalah

pembiayaan murabahah yang diberikan untuk

pembeliaan kendaraan motor ataupun mobil yang

disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan

kemampuan masing-masing pemohon. Maksimal

MKK ini adalah 80% dari harga kendaraan,

sedangkan untuk motor jangka waktu

pembiayaannya : mobil baru maksimal 5 tahun dan

mobil maksimal 2 tahun. Sedangkan untuk motor

jangka waktu pembiayaannya : motor baru

maksimal 3 tahun dan motor bekas maksimal 2

tahun. Uang muka MKK ini sebesar 20% dari

harga kendaraan dan harus disetorkan sebelum

pembiayaan dilealisir. Objek yang dijadikan

jaminan adalah kendaraan yang dibiayai.

4) Murabahah Konsumtif Karyawan/Pegawai

Murabahah konsumtif karyawan / pegawai ini

yaitu pembiayaan bagi karyawan / pegawai suatu

perusahaan / lembaga / instansi untuk pembeliaan

berbagai barang yang tidak bertentangan dengan

undang-undang atau hukum yang berlaku serta

tidak termasuk kategori yang diharamkan dalam

islam dengan maksimum pembiayaan Rp. 20 juta

jangka waktu pembiayaan 3 tahun. Jaminan dari

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

36

pembiayaan ini adalah gaji yang bersangkutan

disalurkan melalui rekening tabungan syariah plus

yang dinyatakan dalam surat pernyataan yang

ditanda tangani oleh bendaharawan dan pimpinan

perusahaan / instansi / lembaga.31

31

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan

Umum, (Jakarta : BI-Tazkia, 1999), hal 146

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

36

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT

KANTOR CABANG KENDARI

A. Sejarah1

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat

Indonesia) memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank

Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24

Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia

digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan

Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha

muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah

Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992

atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus

berinovasi dan mengeluarkan produkproduk keuangan syariah

seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun

Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan

multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang

seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk

Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga

merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk

Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011

tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor

Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan

teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-channel

seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash

1 Www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

37

management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir

produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah

penting di industri perbankan syariah. Sejak tahun 2015, Bank

Muamalat Indonesia bermetamorfosa untuk menjadi entitas

yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka panjang.

Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia

akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best

Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong

Regional Presence”.

Berbicara mengenai sejarah singkat PT. Bank

Muamalat Tbk Cabang Kendari tidak terlepas dari PT. Bank

Syariah Muamalat Indonesia Tbk. Di Indonesia, bank yang

pertama kali berlabel syariah (Islam) adalah PT. Bank

Muamlat Indonesia Tbk. Bank muamalat didirikan pada 1

November 1991, yang diprakarsai oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia. Lahirnya Bank

Muamalat juga didukung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim.

Prakarsa pendirian kantor cabang ini mulai digagas

sejak tahun 2003. Akan tetapi, PT. Bank Muamalat

Indonesia Tbk Cabang Kendari baru diresmikan oleh

Menteri Agama Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. Said

Agiel Husein Al Munawar dan mulai beroperasi sejak

tanggal 7 januari 2004, di bawah pimpinan Bapak Ir. Doddy

Bachtiar Rachmat.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

38

B. Visi Misi PT Bank Muamalat Kantor Cabang Kendari

Visi dan misi Bank Muamalat Kantor Cabang Kendari

adalah2:

1. Visi :

Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam10 besar

bank di Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat

regional.

2. Misi :

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul

dan berkesinambungan dengan penekanan pada

semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-

hatian, keunggulan sumber daya manusia yang Islami dan

profesional serta orientasi investasi yang inovatif,

untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku

kepentingan.

C. Budaya Kerja Bank Muamalat Kantor Cabang Kendari

Bank Muamalat Indonesia telah menerjemahkan Budaya

Perusahaan sebagai nilai-nilai yang harus dipatuhi serta

menjadi pedoman perilaku sehari-hari. Internalisasinya

dilakukan secara menyeluruh serta rutin melalui kegiatan

sehari-hari yang dekat dengan aktivitas operasional Bank

sehingga menjadi lebih mudah untuk diresapi. Budaya

Perusahaan Muamalat menjadi nilai-nilai yang mencakup

Islami, Modern dan Profesional (IDEAL) :

2 Www.bankmuamalat.co.id/visi-misi

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

39

1. Islami

a. Menjaga integritas dalam setiap aktivitas sesuai ajaran

Islam, etika dan aturan yang berlaku

2. Modern

a. Tanggap dan inovatif dalam memberikan solusi

b. Berpikir positif dan terbuka terhadap perubahan

3. Profesional

a. Kompeten dan bertanggung jawab terhadap tugas dan

kewajiban

b. Berorientasi pada proses dan layanan prima

D. Produk Bank Muamalat3

1. Pendanaan

a. Giro Muamalat

1) Giro Ultima

Giro syariah dengan akad Mudharabah dalam mata

uang Rupiah dan US Dollar yang memudahkan

semua jenis kebutuhan transaksi bisnis maupun

transaksi keuangan personal Nasabah. Giro ini

diperuntukan bagi Nasabah perorangan institusi

yang memiliki legalitas badan.

2) Giro Attijary

Giro syariah dengan akad wadiah dalam mata uang

Rupiah dan US Dollar yang memudahkan dan

membantu semua jenis kebutuhan transaksi bisnis

maupun transaksi keuangan personal Nasabah.

3 Www.bankmuamalat.co.id/produk-layanan-consumer

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

40

Giro ini diperuntukan bagi Nasabah perorangan

dan institusi yang memiliki legalitas badan.

b. Tabungan

1) Tabungan iB Muamalat

Tabungan dalam mata uang Rupiah yang dapat

digunakan untuk beragam jenis transaksi,

memberikan akses yang mudah, serta manfaat

yang luas. Tabungan muamalat kini hadir dengan

dua pilihan kartu ATM/Debit yaitu Kartu Shar-E

Reguler dan Shar-E Gold.

2) Tabungan iB Muamalat Dollar

Tabungan dalam denominasi valuta asing US

Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD)

bertujuan untuk melayani kebutuhan transaksi dan

investasi yang lebih beragam.

3) Tabungan Muamalat iB Haji dan Umrah

Tabungan haji dalam mata uang Rupiah dan valuta

asing US Dollar yang dikhususkan bagi Nasabah

masyarakat muslim Indonesia yang berencana

menunaikan ibadah Haji dan Umrah.

4) Tabungan iB Muamalat Rencana

Tabungan iB Muamalat Rencana merupakan

tabungan berjangka dalam mata uang Rupiah,

memiliki setoran rutin bulanan dan tidak bisa

ditarik sebelum jangka waktu berakhir kecuali

penutupan rekening serta pencairan dana hanya

bisa dilakukan ke rekening sumber dana.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

41

Tabungan iB Muamalat Rencana dapat membantu

mewujudkan berbagai rencana Nasabah.

5) Tabunganku iB

Tabungan syariah dalam mata uang Rupiah yang

sangat terjangkau bagi nasabah dari semua

kalangan masyarakat.

6) Tabungan iB Muamalat Prima

Tabungan iB Muamalat Prima merupakan

tabungan yang didesain bagi nasabah yang ingin

mendapatkan bagi hasil maksimal dan kebebasan

bertransaksi.

c. Deposito

1) Deposito Mudharabah

Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US

Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil

investasi yang optimal bagi Nasabah. Deposito

Mudharabah diperuntukan bagi Nasabah

perorangan dan institusi yang memiliki legalitas

badan.

2) Dana Pensiun Muamalat

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Muamalat dapat diikuti oleh nasabah yang berusia

minimal18 tahun, atau sudah menikah, dengan

pilihan usia pensiun dan iuran pensiun yang

terjangkau, yaitu minimal Rp20.000,- (dua puluh

ribu rupiah) per bulan dan pembayarannya dapat

didebet secara otomatis dari rekening Bank

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

42

Muamalat Indonesia atau dapat ditransfer dari

bank lain.

2. Pembiayaan

a. Konsumen

1) KPR iB Muamalat

KPR iB Muamalat adalah produk pembiayaan

yang akan membantu nasabah untuk memiliki

rumah tinggal/apartemen baru (indent/ready stock)

maupun secondary. Pembiayaan ini juga dapat

digunakan untuk pengalihan take over KPR dari

bank lain, pembangunan, dan renovasi rumah

tinggal. Diperuntukan bagi perorangan (WNI)

cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau

maksimal 55 tahun untuk karyawan, dan 60 tahun

untuk wiraswasta atau profesional pada saat jatuh

tempo pembiayaan. Syarat untuk melakukan

pembiayaan KPR iB Muamalat ini adalah :

a) Nasabah Perorangan

b) Usia minimal 21 tahun saat pengajuan

pembiayaan

c) Usia maksimal saat jatuh tempo pembiayaan

bagi pegawai 55 tahun / belum pensiun dan 60

tahun untuk wiraswasta

d) Tidak termasuk dalam Daftar Pembiayaan

Bermasalah

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

43

e) Status karyawan tetap (minimal telah bekerja 1

tahun), Karyawan kontrak (minimal telah

bekerja 2 tahun), Wiraswasta/Profesional.

f) Pembiayaan dicover dengan asuransi jiwa.

g) Fasilitas angsuran secara autodebet dari

Tabungan Muamalat.

h) Melengkapi persyaratan administratif

pengajuan

2) iB Muamalat Umroh

Fasilitas bagi para Nasabah dengan tujuan

membiayai perjalanan ibadah umroh.

Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap

hukum yang berusia minimal 21 tahun atau

maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo

pembiayaan, dengan jangka waktu pembiayaan

sampai dengan 36 bulan.

3) iB Muamalat Koperasi Karyawan

Pembiayaan yang diberikan kepada koperasi

karyawan untuk disalurkan kepada para

anggotanya (pegawai BUMN/PNS/swasta) dengan

tujuan pembelian barang halal. Diperuntukan bagi

para anggota koperasi karyawan dan diajukan

secara berkelompok.

4) iB Muamalat Multiguna

Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan nasabah

dalam pembelian barang halal (selain tanah,

bangunan, mobil dan emas) serta sewa jasa yang

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

44

dibolehkan secara syariah (selain pembiayaan haji

dan umroh).Syarat untuk melakukan pembiayaan

iB Muamalat Multiguna ini adalah :

a) Nasabah Perorangan

b) Usia minimal 21 tahun saat pengajuan

pembiayaan

c) Usia maksimal saat jatuh tempo pembiayaan

bagi pegawai 55 tahun / belum pension

d) Terdapat perjanjian kerjasama terkait payroll

dan penyaluran pembiayaan multiguna

e) BI Checking dalam 6 bulan terakhir harus

lancer

f) Status karyawan tetap minimal 3 tahun

termasuk masa kerja sebelum diangkat

sebagai karyawan tetap

g) Melengkapi persyaratan administratif

pengajuan

5) iB Muamalat Pensiun

iB Muamalat Pensiun adalah fasilitas pembiayaan

yang diberikan kepada para pensiunan

PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD/Swasta untuk

pembelian barang konsumtif yang halal (termasuk

rumah tinggal dan kendaraan bermotor) atau sewa

jasa halal (seperti keperluan pendidikan anak,

umroh, wisata, dan lainnya) dengan ketentuan

pembayaran manfaat pensiun wajib dialihkan

melalui Bank Muamalat Indonesia. Syarat untuk

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

45

melakukan pembiayaan iB Muamalat pension ini

adalah :

a) Pensiunan atau Janda/Duda Pensiunan dari

PNS/TNI/Polri /BUMN/BUMD/Swasta yang

menerima manfaat pensiun bulanan.

b) Usia maksimal 70 tahun saat jatuh tempo

pembiayaan

c) BI Checking dalam 6 bulan terakhir harus

lancar

d) Melengkapi persyaratan administratif

pengajuan

6) Pembiayaan Autoloan (via multifinance)

Pembiayaan yang diberikan kepada end user

dengan tujuan pembelian kendaraan bermotor

(mobil dan motor) melalui perusahaan

multifinance yang bekerja sama dengan Bank

Muamalat Indonesia.

b. Modal Kerja

1) iB Modal kerja SME

Pembiayaan jangka pendek dengan prinsip syariah

yang diberikan kepada Nasabah untuk memenuhi

kebutuhan modal kerja usaha/bisnis dengan tujuan

produktif.

2) iB Rekening Koran Muamalat

Pembiayaan jangka pendek untuk modal kerja

yang bersifat fluktuatif dengan perputaran

transaksi yang cepat dengan penarikan dana yang

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

46

dapat dilakukan sesuai kebutuhan melalui Cek

atau Bilyet Giro.

3) iB Muamalat Usaha Mikro

Pembiayaan dalam bentuk modal kerja dan

investasi yang diberikan kepada pengusaha mikro

baik untuk perorangan maupun badan usaha non

hukum.

c. Investasi

1) iB Investasi IME

iB Investasi SME adalah pembiayaan yang akan

membantu kebutuhan investasi jangka

menengah/panjang usaha Nasabah guna

membiayai pembelian barang-barang modal dalam

rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan

ataupun pendirian proyek baru sehingga

mendukung rencana ekspansi yang telah disusun

nasabah. Diperuntukkan bagi perorangan (WNI)

pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki

legalitas di Indonesia

2) iB Properti Bisnis Muamalat

iB Properti Bisnis Muamalat adalah produk

pembiayaan yang akan membantu usaha Nasabah

untuk membeli, membangun, ataupun merenovasi

properti maupun pengalihan take-over pembiayaan

properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis

Nasabah. Diperuntukkan bagi perorangan (WNI)

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

47

pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki

legalitas di Indonesia.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

48

E. Struktur Organisasi PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

Gambar 3.1

48

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

49

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pengertian Produk iB Muamalat Multiguna

Pembiayaan iB Muamalat Multiguna merupakan produk

pembiayaan yang membantu anda untuk memenuhi

kebutuhan barang jasa konsumtif seperti bahan bangunan

untuk renovasi rumah, kepemilikan sepeda motor, biaya

pendidikan, biaya pernikahan dan perlengkapan rumah.1

1. Dapat diajukan oleh pasangan suami istri dengan sumber

penghasilan untuk angsuran diakui secara bersama (joint

income)

2. Pembiayaan dicover dengan asuransi jiwa

3. Fasilitas angsuran secara autodebet dari Tabungan

Muamalat

B. Tujuan dan Sasaran iB Muamalat Multiguna

1. Tujuan

a. Meningkatkan peranan Bank Muamalat Indonesia

dalam pemberian pembiayaan di segmen kecil

b. Meningkatkan pemasaran produk tabungan iB

Muamalat

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara

membantu menyediakan kekurangan dana guna

memiliki kebutuhan barang jasa konsumtif seperti

bahan bangunan untuk renovasi rumah, kepemilikan

1 www.bankmuamalat.co.id/pembiayaan-consumer/pembiayaan

-ib-muamalat-multiguna

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

50

sepeda motor, biaya pendidikan, biaya pernikahan dan

perlengkapan rumah.

d. Meningkatkan pendapatan Bank Muamalat Indonesia

2. Sasaran

Sasaran pembiayaan iB Muamalat Multiguna adalah

ruang pasar pembiayaan konsumtif skala kecil yang masih

potensial bagi warga Negara Indonesia dengan status:

a. Pegawai Negara, pegawai BUMN atau BUMD,

anggota TNI atau POLRI

b. Pegawai perusahaan multinasional

c. Pegawai tetap di perusahaan swasta yang terpercaya

d. Professional

e. Pengusaha atau wiraswasta, dan lain-lain

C. Rukun Pembiayaan iB Muamalat Multiguna

1. Pelaku

Pelaku cakap hokum dan baligh (berakal dan dapat

membedakan), sehingga jual beli dengan orang gila

menjadi tidak sah.

2. Objek Jual Beli harus memenuhi ketentuan :

a. Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal

b.Barang yang diperjualbelikan harys dapat diambil

manfaatnya atau memilki nilai

c. Barang tersebut dimiliki oleh penjual

d.Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung

dengan kejadian tertentu dimasa depan

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

51

e. Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan

dapat diidentifikasikan oleh pembeli sehingga tidak ada

gharar

f. Barang tersebut dapat diketahui kuantitasnya dengan

jelas

g.Barang tersebut dapat diketahui kualitasnya dengan jelas

sehingga tidak ada gharar

h.Harga barang tersebut jelas

i. Barang yang diakadkan secara fisik ada ditangan

penjual

D. Persyaratan iB Muamalat Multiguna 2

1. Nasabah Perorangan

2. Usia minimal 21 tahun saat pengajuan pembiayaan

3. Usia maksimal saat jatuh tempo pembiayaan bagi pegawai

55 tahun / belum pension

4. Terdapat perjanjian kerjasama terkait payroll dan

penyaluran pembiayaan multiguna

5. BI Checking dalam 6 bulan terakhir harus lancer

6. Status karyawan tetap minimal 3 tahun termasuk masa

kerja sebelum diangkat sebagai karyawan tetap

7. Melengkapi persyaratan administratif pengajuan: (1)

Formulir permohonan pembiayaan untuk individu; (2)

Fotocopy KTP, KK, Surat Nikah (bila sudah menikah);

(3) Fotocopy NPWP; (4) Asli slip gaji & surat keterangan

kerja; (5) Surat Rekomendari dari HR atau atasan

2 Wawancara Pribadi dengan bapak Candra Rial Pratama, S.Pd selaku

Staf financing PT. Bank Muamalat Indonesia kantor cabang Kendari pada

tanggal 07 agustus 2018 pukul 14:05 WITA

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

52

langsung; (6) Fotocopy legalitas agunan seperti sertifikat

tanah/rumah, BPKB mobil/motor, asli bilyet deposito

untuk pembiayaan > Rp 50 juta.

E. Kriteria Pembiayaan iB Muamalat Multiguna

1. Institusi kerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia

2. Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah

3. Tidak memiliki riwayat pembiayaan golongan 3,4,5

4. Tidak memiliki riwayat pembiayaan golongan 2 dalam 6

bulan terakhir

5. Gaji masih mencukupi (repayment tidak lebih dari 50%

dari gaji untuk payroll)

6. Melengkapi berkasi multiguna

7. Masa kerja minimal 2 tahun untuk payroll, 3 tahun untuk

yang payroll

8. Tidak memiliki riwayat pembiayaan golongan 2,3,4 dalam

2 tahun terakhir

9. Tidak pernah mengalami riwayat pembiayaan golongan 5

10. Untuk jangka waktu pembiayaan dalam pembiayaan iB

Muamalat Multiguna adalah:

a. Untuk yang mempunyai gaji tetap bisa mengajukan

sampai dengan maksimal 8 tahun

b. Untuk yang tidak mempunyai gaji tetap bisa

mengajukan sampai dengan maksimal 5 tahun

11. Besaran uang muka dalam pembiayaan iB Muamalat

Multiguna minimal 10% dari barang yang dibeli. Kecuali,

untuk kendaraan:

a. Mobil baru 30%

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

53

b. Mobil bekas 35%

c. Motor baru 25%

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

54

BAB V

PEMBAHASAN

Pada umumnya setiap bank memiliki prosedur tersendiri

dalam hal menetapkan dan menyalurkan pembiayaan ke

nasabahnya untuk meminimalisasi terjadinya resiko, begitu juga

dengan bank muamalat kantor cabang kendari, dalam

menerapkan manajemen resiko di Bank Muamalat Kantor

Cabang Kendari memiliki prosedurnya tersendiri mulai dari

penetapan kriteria calon nasabah, analisis penyebab serta

penanggulangannya

A. Prosedur Pembiayaan iB Muamalat Multiguna akad

murabahah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari

Dari hasil wawancara yang sudah penulis lakukan di Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari dengan Bapak

Candra Rial Pratama, S.Pd selaku Staf Financing PT. Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari, maka penulis

mendapatkan beberapa analisis data yang berupa :

1. Persyaratan Pembiayaan iB Muamalat Multiguna

Akad Murabahah1

Dalam melakukan pengajuan pembiayaan iB Muamalat

Multiguna di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Kendari calon nasabah harus memenuhi beberapa

1 Hasil Wawancara dengan bapak Candra Rial Pratama, S.Pd selaku

Staf Financing PT. Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari 09

agustus 2018 pukul 14:05 WITA

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

55

persyaratan yang sudah ditentukan oileh Bank Muamalat

Indonesia, persyaratan tersebut meliputi :

a. Warga Negara Indonesia

b. Cakap hokum dan tidak cakap hokum

c. Tidak tercatat dalam pembiayaan bermasalah di bank

Indonesia dan memiliki kolektibilitas lancer selama 6

bulan terakhir

d. Usia minimal 21 tahun dan saat pembiayaan berakhir

maksimal berumur 55 tahun (untuk pegawai) dan 60

tahun (untuk wiraswasta / professional) dengan

pengecualian

e. Karyawan penghasilan tetap

f. Pembelian barang halal

g. Aplikasi pembiayaan

h. KTP Suami/istri

i. Surat nikah atau cerai

j. Kartu keluarga /KK

k. Rekening gaji 3 bulan terakhir

l. Buku tabungan gaji

m. Surat keterangan dari perusahaan (jabatan)

n. Agunan 1 asset (tanpa jaminan apabila gaji di

muamalat, pinjaman maksimal 100 juta)

o. Pinjaman maksimal 500 juta apabila ada jaminan

p. Ketentuan tentang pekerjaan dan penghasilan calon

nasabah

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

56

2. Proses Pengajuan Pembiayaan iB Muamalat

Multiguna Akad Murabahah2

Tahapan proses atau prosedur pada pembiayaan iB

Muamalat Multiguna di Bank Muamalat Indonesia Kantor

Cabang Kendari adalah :

a. Calon nasabah pembiayaan iB Muamalat Multiguna

datang ke kantor Bank Muamalat Indonesia Cabang

Kendari untuk mengisi formulir dan melengkapi

berkas.

b. Selanjutnya, berkas yang telah diisi diserahkan

kembali ke marketing. Kemudian, dokumen yang

telah lengkap tersebut dan telah selesai diperiksa oleh

marketing kemudian diserahkan ke team prescreen

c. Setelah dianalisasi oleh team prescreen, jika lengkap

dilanjutkan kebagian verifikator untuk diverifikasi.

d. Setelah verifikasi dokumen oleh prescreen, pihak

marketing melakukan kunjungan ke tempat calon

nasabah, mencari informasi mengenai karakter calon

nasabah dan kebenaran tujuan pembiayaan yang akan

diajukan.

e. Kemudian hasil analisa dari pihak marketing

diserahkan ke bagian financing analyst untuk

diverifikasi ulang.

2 Hasil Wawancara dengan bapak Candra Rial Pratama, S.Pd selaku

Staf Financing PT. Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari pada

tanggal 09 agustus 2018 pukul 14:05 WITA

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

57

f. Selanjutnya, jika telah direkomendasikan oleh team

financing analyst maka akan ditandatangani oleh

pemutus lain (region head dan RRU)

g. setelah semua dokumen calon nasabah dan informasi

mengenai usaha calon nasabah sudah lengkap maka

diberikan penjadwalan akad.

h. Dana dicairkan dan diserahkan kepada calon nasabah

melalui tabungan iB Muamalat.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

55

GAMBAR 5.1

Prosedur Pembiayaan iB Muamalat Multiguna

58

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

59

B. Penerapan Manajemen Risiko pada Pembiayaan iB

Muamalat Multiguna Akad Murabahah di Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

Manajemen resiko merupakan unsur penting yang

penerapannya sangat perlu diperhatikan khususnya pada bank

sebagai salah satu lembaga keuangan. Manajemen resiko

dapat diartikan suatu pendekatan terstruktur atau metodologi

yang komprehensif untuk menangani suatu kejadian yang

menimbulkan kerugian.

Berdasarkan pada gambar 5.1 tentang prosedur

pengajuan pembiayaan iB Muamalat Multiguna, maka penulis

mengidentifikasi kemungkinan terjadinya risiko sebagai

berikut :

1. Nasabah

Pada dasarnya setiap manusia memiliki karakter dan

kepribadian masing-masing, oleh karena itu Bank

Muamalat harus selektif dalam memilih terhadap calon

nasabah yang mengajukan pembiayaan

2. Tim Prescreen

Unit ini harus professional dalam menerima dan

menganalisa berkas calon nasabah, tidak ada konflik

kepentingan didalam menganalisa, sehingga kemungkinan

terjadinya risiko bagi bank bisa di antisipasi sedini

mungkin

3. Unit Verifikator

Melakukan pengecekan secara mendalam terhadap history

pembiayaan nasabah sebelumnya, tentunya jika ditemukan

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

60

bahwa history calon nasabah sebelumnya pernah terjadi

pembiayaan yang macet, maka tentunya untuk mencegah

kemungkinan terjadinya risiko, sebaiknya prosedur

pembiayaan tidak dilanjutkan

4. Marketing Pembiayaan

Unit harus objektif, selektif dan professional dalam

melakukan analisis 5C terhadap calon nasabah, dengan

mengumpulkan segala informasi terkait nasabah. Jika

calon nasabah tidak sesuai standar kriteria Bank Muamalat,

dan tetap dipaksakan, maka tentunya menyalahi procedural

dan juga meningkatkan kemungkinan terjadinya risiko

yang dapat merugikan bank.

5. Financing Analyst

Dalam melakukan pengecekan kembali terhadap informasi

calon nasabah, unit ini haruslah menetapkan standar yang

berlaku di Bank Muamalat dalam menetapkan nominal

pembiayaan yang dapat diberikan kepada nasabah, tidak

boleh ada nepotisme dalamnya, sebab hal ini tentu bisa

menjadi peluang terjadinya risiko.

6. Region Head

Bagian ini sebenarnya hanya tinggal menyetujui proposal

pembiayaan yang sebelumnya telah dilakukan analisis oleh

unit yang terkait. Terlepas dari itu, tetap harus memastikan

bahwa semua prosedur yang belaku bagi pembiayaan iB

Muamalat Multiguna berjalan semestinya.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

61

7. Customer Service

Penjadwalan akad dan penyaluran, unit harus melakukan

dokumentasi pada saat akad, agar dikemudian hari, jika

ada complain dari nasabah terkait akad, maka bisa

menunjukan semua bukti dokumentasi akad.

Penerapan manajemen resiko bertujuan untuk

menghindari kerugian yang disebabkan terjadinya suatu

resiko atau peristiwa. Manajemen resiko merupakan suatu

proses dimana sebuah bank secara metode menghubungkan

resiko yang melekat pada kegiatannya dengan tujuan untuk

mempertahankan atau memperbesar keuntungan dari setiap

aktivitas dari semua kegiatan. Focus dari manajemen risiko

adalah mengidentifikasi risiko, mengelola risiko, dan

mengendalikan risiko.

Penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh PT

Bank Muamalat Kantor Cabang Kendari dalam usahanya

untuk menanggulangi risiko adalah3 :

a. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko pada PT Bank Muamalat

Indonesia Kantor Cabang Kendari dilakukan oleh pihak

unit risiko. Dalam kegiatan operasional dengan

melakukan beberapa program manajemen risiko dalam

rangka mengantisipasi permasalahan risiko yang dapat

mengganggu operasional perbankan.

3 Hasil Wawancara dengan bapak Candra Rial Pratama, S.Pd selaku

Staf Financing PT. Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari pada

tanggal 14 agustus 2018 pukul 14:05 WITA

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

62

Tujuan dilakukannya identifikasi risiko adalah

untuk mengidentifikasi risiko yang melekat pada setiap

aktivitas fungsional yang berpotensi merugikan bank.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan

indentifikasi risiko :

a. Dari sisi nasabah

1) Sikap Nasabah

Karakter ataupun tingkah laku nasabah yang

berubah-ubah haruslah diperhatikan oleh pihak

bank. Adanya perubahan sikap yang terlihat

sebagai bentuk kesengajaan oleh nasabah untuk

menipu bank dengan jalan memberikan informasi

yang tidak valid, atau adanya niatan yang kurang

baik dari sisi nasabah dalam hal membayar

kembali pinjaman yang telah diberikan oleh bank,

walaupun dari sisi nasabahnnya mampu untuk

membayarnya.

2) Kondisi Keuangan Nasabah

Kondisi keuangan dari nasabah merupakan faktor

utama dalam hal pembayaran kembali

pinjamannya. Dalam hal ini misalkan adanya

pemutusan hubungan kerja yang terjadi kepada

nasabah, secara otomatis juga akan berdampak

pada kondisi keuangan nasabah yang tentunya

juga berpengaruh pada kesanggupannya untuk

membayar kewajibannya pada bank.

b. Dari Sisi Bank

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

63

1) Kurangnya monitoring

2) Kurang tajamnya analisa

3) Adanya kepentingan konflik

4) Kurang paham tentang bisnis nasabah

5) Adanya penyimpangan prosedur yang seharusnya

menjadi acuan.

6) Tidak terpenuhinya persyaratan yang

menyebabkan data kurang akurat dan relevan.

7) Percaya 100% terhadap apa yang diberikan oleh

nasabah tanpa adanya peninjauan yang

komprehensif.

c. Faktor lingkungan

Factor ini sebenarnya berada diluar jangkauan bank

dan juga nasabah. Misalkan terjadi bencana alam,

ataupun kebakaran. Akan tetapi tetap menjadi

perhatian bagi bank, sebab bisa saja mempengaruhi

terhadap kelancaran pembiayaan.

b. Pengukuran Risiko

Pengukuran risiko yang dilakukan oleh PT Bank

Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari yaitu dengan

melaksanakan program atau prosedur yang telah

ditetapkan. Metode yang digunakan dalam pengukuran

risiko harus dikaitkan dengan jenis, skala, dan

kompleksitas kegiatan usaha, kemampuan system

pengumpulan data, serta kemampuan direksi dan pejabat

eksekutif terkait memahami keterbatasan dari hasil akhir

system pengukuran risiko yang digunakan.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

64

Untuk dapat memberikan pembiayaan kepada

calon nasabah harus dipertimbangkan terlebih dahulu

dengan terpenuhinya persyaratan yang dikenal dengan

prinsip 5C sebagaimana menurut buku yang dikemukakan

oleh Ismail dalam bukunya yang berjudul “Perbankan

Syariah” terdiri atas :

a. Character

Menggambarkan watak dan kepribadian calon

nasabah dengan tujuan untuk mengetahui bahwa calon

nasabah mempunyai keinginan untuk memenuhi

kewajiban membayar pinjaman sampai dengan lunas.

Bank ingin meyakini willingness to pay dari calon

nasabah, yaitu keyakinan bank terhadap calon nasabah

bahwa calon nasabah mau memenuhi kewajibannya

sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan.

Cara yang perlu dilakukan oleh Bank untuk

mengetahui karakter calon nasabah adalah dengan

melakukan penelitian yang mendalam tentang calon

nasabah. Cara yang dilakukan yaitu :

1) Bank dapat melakukan penelitian dengan

melakukan BI Checking. Yaitu melakukan

penelitian terhadap calon nasabah dengan melihat

data nasabah melalui computer yang online

dengan Bank Indonesia. Dengan melakukan BI

Checking, maka Bank dapat mengetahui dengan

jelas calon nasabahnya, baik kualitas pembiayaan

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

65

calon nasabah bila nasabah sudah menjadi nasabah

Bank lain.

2) Dalam hal nasabah masih baru dan belum

memiliki pembiayaan di Bank lain, maka cara

yang efektif ditempuh yaitu dengan meneliti calon

nasabah melalui pihak-pihak lain yang mengenal

dengan baik calon nasabah. Misalnya, tetangga,

teman kerja, atasan langsung, dan rekan usahanya.

Dengan memperoleh informasi dari pihak lain

tentang calon nasabahnya, maka Bank akan lebih

yakin terhadap karaktere calon nnasabah. Karakter

merupakan factor yang sangat penting dalam

evaluasi calon nasabah.

3) Wawancara secara langsung kepada calon nasabah

dan wawancara dengan pihak yang diesebut calon

nasabah sebagai pihak yang dikenal dan tidak

serumah. Bank juga perlu mendapatkan informasi

dari perusahaan dimana nasabah bekerja

b. Capacity

Mengetahui kemampuan calon nasabah dalam

memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu

pembiayan. Bank perlu mengetahui dengan pasti

kemampuan calon nasabah dalam memenuhi

kewajiban apabila bank memberikan kredit.

Kemampuan keuangan calon nasabah sangat penting

karena merupakan sumber utama pembayaran kembali

pembiayaan yang diberikan oleh bank. Semakin baik

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

66

kemampuan keuangan calon nasabah, maka akan

semakin baik kemungkinan kualitas pembiayaan,

artinya dapat dipastikan bahwa pembiayaan yang

diberikan bank dapat dibayar sesuai dengan jangka

waktu diperjanjikan.

Cara yang dapat ditempuh dalam mengetahui

kemampuan keuangan calon nasabah, antara lain :

1) Melihat laporan keuangan nasabah

2) Memeriksa slip gaji dan rekening tabungan

3) Survey ke lokasi usaha calon nasabah

c. Capital

Capital merupakan jumlah modal yang dimiliki oleh

calon nasabah atau jumlah dana, yang akan disertakan

dalam proyek yang dibiayai oleh calon debitur.

Semakin besar modal yang dimiliki dan disertakan

oleh calon nasabah dalam objek pembiayaan akan

semakin meyakinkan bagi bank akan keseriusan calon

nasabah dalam mengajukan pembiayaan.

Cara yang ditempuh oleh bank untuk mengetahui

capital antara lain :

1) Laporan keuangan nasabah. Dalam hal

pembiayaan adalah perusahaan, maka structural

modal ini penting untuk menilai tingkat debit to

equity ratio.

2) Uang muka yang dibayarkan memperoleh

pembiayaan. Dalam hal calon nasabah merupakan

perorangan, dan tujuan penggunaan kreditnya

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

67

jelas, misalnya kredit untuk pembelian rumah,

maka analisis capital tersebut dapat diartikan

sebagai jumlah uang muka yang dibayarkan oleh

calon nasabah kepada pengembang. Semakin besar

uang muka yang dibayarkan oleh nasabah untuk

membeli rumah tersebut, semakin meyakinkan

bagi bank bahwa pembiayaan tersebut

kemungkinan akan lancar.

d. Collateral

Merupakan jaminan atau agunan yang diberikan oleh

calon nasabah atas pembiayaan yang diajukan.

Agunan merupakan sumber pembayaran kedua,

artinya apabila nasabah tersebut tidak dapat membayar

angsurannya dan termasuk dalam pembiayaan macet,

maka bank dapat melakukan eksekusi terhadap

agunan. Hasil penjualan agunan digunakan sebagai

sumber pembayaran kedua.

e. Condition Of Economy

Merupakan analisis terhadap kondisi

perekonomian.bank mempertimbangkan sector usaha

calon nasabah dikaitkan dengan kondisi ekonomi,

apakah kondisi ekonomi tersebut akan berpengaruh

pada usaha calon nasabah dimasa yang akan datang.

Beberapa analisis yang perlu dilakukan terkait dengan

condition of economy adalah kebijakan pemerintah.

Apabila kebijakan pemerintah sering berubah, maka hal

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

68

ini juga akan sulit bagi bank untuk melakukan analisis

condition of economy.4

c. Pengelolaan risiko

Pada umumnya, pengelolaan risiko dapat dilakukan

dengan berbagai cara, seperti penghindaran, ditahan

(retention), diverifikasi, ataupun ditransfer kepihak lain.

Cara yang mudah dan aman adalah dengan menghindari

risiko. Dalam situasi tertentu risiko dapat ditahan atau

ditanggung sendiri. Adapun teknik diverifikasi biasanya

banyak dilakukan untuk menyebarkan risiko kepada

berbagai asset sehingga kemungkinan menghadapi

kerugian dapat diminumkan. Beberapa asset fisik

risikonya ditangguhkan kepada pihak lain (diasuransikan).

Adapun proses pengendalian risiko harus digunakan bank

untuk mengelola risiko tertentu, terutama yang dapat

membahayakan kelangsungan usaha bank. Pengendalian

risiko dapat dilakukan oleh bank antara lain dengan cara

hedging, dan metode mitigasi risiko seperti penerbitan

garansi, sekuritisasi asset, serta penambahan modal bank

untuk menyerap potensi kerugian.

4 Ismail, Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi,

(Jakarta: Kencana, 2010), hlm, 112

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

69

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Prosedur Pembiayaan iB Muamalat Multiguna Akad

Murabahah di Bank Muamalat Kantor Cabang Kendari

Untuk menghindari terjadinya risiko, maka dalam

prosedur pemberian pembiayaan iB Muamalat Multiguna

akad Murabahah di Bank Muamalat Kantor Cabang

Kendari, sesuai dari hasil penelitian penulis maka

disimpulkan bahwa :

a. Pembuatan kebijakan dalam pembiayaan secara efektif

dan tepat.

b. Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Kendari

menerapkan prinsip kehati-hatian yaitu dimulai dari

seseorang masih berstatus calon nasabah,

profesionalitas setiap unit yang terlibat dalam

penyaluran pembiayaan sampai kepada monitoring

dan pengumpulan info terkait nasabah yang diberikan

pembiayaan.

2. Penerapan manajemen risiko pada pembiayaan iB

Muamalat Multiguna akad Murabahah di Bank Muamalat

Kantor Cabang Kendari terdiri dari :

a. Pengukuran risiko pada setiap unit dalam prosedur

pengajuan pembiayaan iB Muamalat Multiguna

b. Identifikasi Risiko mulai dari sisi Nasabah, Bank dan

juga lingkungan

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

70

c. Pengukuran Risiko meiputi Caracter, capacity, capital,

Colleteral, Condition of Economy

B. SARAN

1. Setiap bank dalam melakukan pembiayaan tentunya

mempunyai risiko. Untuk itu diperlukan persiapan

panduan pengelolaan risiko bagi setiap bank syariah agar

melakukan pembelajaraan secara mendalam tentang

strategi dalam menghadapi setiap kemungkinan terjadi

risiko.

2. Dalam memberikan pembiayaan iB Muamalat Multiguna

Bank Muamalat haruslah mengacu dan melaksanakan

sestematika serta tahapan pembiayaan yang menjadi

acuan, serta individu yang terlibat dalamnya haruslah

profesional dalam tugasnya sehingga kemungkinan terjadi

risiko dapat diantisipasi sedini mungkin.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

71

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW

Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah Suatu Pengenalan

Umum, Jakarta: BI-Tazkia 1999

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Basri Ikhwan Abidin, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan

Syariah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008

Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi,

Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2013.

Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2007.

Darmawi Herman, Manajemen Risiko, Jakarta : Bumi Aksara

1994

Idrus, Ferry N Manajemen Risiko Perbankan: pemahaman

pendekatan 3 pilar kesepakatan Basel II Terkait

aplikasi regulasi dan pelaksanaannya di Indonesia,

Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi,

Jakarta: Kencana 2010

Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Kartonegoro, Santanoe, Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta:

Toko Gunung Api, 1996

Moelang Lexi J, Metodologi Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

72

Rahmat Jalaludin, Metodologi Penelitian Komunikasi, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Rifai Muhammad, Konsep Perbankan Syariah, Semarang: CV

Wicaksana 2002

Rivai Veithzal dan Rifki Ismail, Islamic risk manajemen for

Islamic banking, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2013.

Rivai,Veithzal, Bank and Financial Instution, Jakarta : PT. Raja

Grando Persada 2007.

Salim Agus, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial Buku

Sumber untuk Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Tiara

Wacana, 2006.

Sari, Lisa Kartika, “Penerapan Manajemen Risiko pada

Perbankan Indonesia”, www.ejournal.unesa.ac.id

Slamet, Ahmad dan Hascaryo, Manajemen Risiko Bank Syariah,

2009

Staurus Anslem dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian

Kualitatif, Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset, 2007.

Tampubolon Robert, Manajemen Risiko : Pendekatan untuk Bank

Komersil Jakarta : PT Elek Media Kompurtido 2004

UU No 3 Tahun 2006 pasal 49 huruf I tentang perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang

Peradilan Agama.

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi

Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2011

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D
Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D
Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D