web viewn a m a. jabatan. 1. ir. h. bayu jaya, mba, m.si. kepala pelaksana. 2. drs. memet r....

21
1 KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH A. Latar Belakang Berbagai kejadian bencana akhir-akhir ini sering terjadi hampir di seluruh pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengancam serta mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia. Bencana dimaksud tentunya mengakibatkan dampak negatif bagi masyarakat seperti rusaknya infrastruktur (jalan, saluran irigasi, perumahan), lingkungan, korban jiwa manusia berikut harta bendanya serta dampak traumatik psikologis masyarakat. Bencana yang terjadi tiap tahun akan terus mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Peristiwa bencana baik yang disebabkan oleh faktor alam/faktor non alam maupun faktor manusia seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan kekeringan sering melanda wilayah Kabupaten Majalengka. Hal ini dapat dipahami dan dimaklumi karena Wilayah Indonesia, termasuk daerah rawan terjadinya bencana, terutama bencana alam geologi, yang disebabkan posisi Indonesia yang terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik di dunia yaitu: Lempeng Australia di selatan,

Upload: vananh

Post on 02-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

1

KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

 A.   Latar Belakang

Berbagai kejadian bencana akhir-akhir ini sering terjadi hampir di seluruh

pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengancam serta

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik

oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia.

Bencana dimaksud tentunya mengakibatkan dampak negatif bagi

masyarakat seperti rusaknya infrastruktur (jalan, saluran irigasi, perumahan),

lingkungan, korban jiwa manusia berikut harta bendanya serta dampak traumatik

psikologis masyarakat.

Bencana yang terjadi tiap tahun akan terus mengancam Negara Kesatuan

Republik Indonesia termasuk di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat.

Peristiwa bencana baik yang disebabkan oleh faktor alam/faktor non alam

maupun faktor manusia seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah

longsor, angin puting beliung dan kekeringan sering melanda wilayah Kabupaten

Majalengka.

Hal ini dapat dipahami dan dimaklumi karena Wilayah Indonesia,

termasuk daerah rawan terjadinya bencana, terutama bencana alam geologi,

yang disebabkan posisi Indonesia yang terletak pada pertemuan 3 (tiga)

lempeng tektonik di dunia yaitu: Lempeng Australia di selatan, Lempeng Euro-

Asia di bagian barat dan Lempeng Samudra Pasifik di bagian timur, yang dapat

menunjang terjadinya sejumlah bencana.

Berdasarkan posisinya tersebut, maka hampir di seluruh Indonesia

kecuali daerah Kalimantan yang relatif stabil, bencana akan sangat mungkin

terjadi setiap saat dan sangat sulit diperkirakan kapan dan dimana persisnya

bencana tersebut akan terjadi. Jawa Barat termasuk daerah rawan terjadinya

bencana seperti hal nya daerah lain di Indonesia, karena di wilayah ini selain

kondisi geologinya menunjang terjadinya sejumlah bencana, juga banyak

terdapat gunung berapi yang masih aktif.

Page 2: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

2

Bencana yang sering terjadi di Jawa Barat tidak hanya menimbulkan

kerugian harta benda, tetapi juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang tidak

sedikit. Bencana gempa bumi yang baru saja terjadi di Tasikmalaya pada tanggal

2 September 2009 pukul 15.00 wib dan menimbulkan korban jiwa, gempa

dengan magnitude 7.3 skala Richter dengan episentrum 142 km sebelah barat

daya Kota Tasikmalaya, meluluh lantakkan beberapa bangunan di beberapa

daerah seperti di wilayah Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis,

Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut dan sebagian Kabupaten Majalengka

menyebabkan ribuan orang terpaksa mengungsi, puluhan orang meninggal dan

hilang.

Peristiwa bencana tersebut tidak mungkin dihindari, tetapi yang dapat kita

dilakukan adalah memperkecil terjadinya korban jiwa, harta maupun lingkungan.

Banyaknya korban jiwa maupun harta benda dalam peristiwa bencana yang

selama ini terjadi, lebih sering disebabkan kurangnya kesadaran dan

pemahaman pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi kerentanan

bencana serta upaya mitigasinya.

Atas dasar tersebut berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan untuk

menanggulangi bencana berupa penetapan kebijakan, kegiatan pencegahan

bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi serta kelembagaan melalui

pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka

yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor

10 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.

Dengan telah dibentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Majalengka, diharapkan penanggulangan bencana mulai dari

pencegahan, tanggap darurat dan rehabilitasi dapat terkoordinasi dengan baik

melalui prinsip-prinsip kesiapan, kecepatan, ketepatan dibawah satu komando

yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka.

Program dan Kegiatan yang akan disusun oleh Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD)  berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2010-2014. Selain

sering terjadinya bencana yang memerlukan penanganan segera,  berbagai

permasalahan yang masih dihadapi oleh Kabupaten Majalengka terutama masih

rentannya tingkat kemiskinan sebagai dampak dari internal maupun sebagai

Page 3: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

3

dampak global adalah merupakan tantangan kedepan yang perlu dipecahkan

bercama melalui penyelenggaraan kepemerintahan yang berpihak kepada rakyat

yang didukung keterlibatan dan partisipasi masyarakat dan seluruh stake holder.

Secara administrasi Kabupaten Majalengka terdiri atas 26 Kecamatan

terbagi atas 321 berstatus Desa dan 13 Kelurahan. Wilayah Kabupaten

Majalengka di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, di

sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cirebon dan Kuningan, di sebelah

Selatan dengan Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya serta di Sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupaten Sumedang. Secara umum dilihat dari kondisi

geografis, wilayah Kabupaten Majalengka dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu

bagian Selatan terdiri dari pegunungan dan perbukitan terjal dengan ketinggian

400 – 500 m diatas permukaan laut dan sebagian besar berhawa sejuk.

Sedangkan dibagian Utara merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara

20–100 m diatas permukaan laut dan berhawa relatif panas.

Berdasarkan posisi tersebut diatas, maka hampir seluruh wilayah

Kabupaten Majalengka mempunyai potensi bencana yang mungkin dapat terjadi

setiap saat dan sangat sulit diperkirakan kapan dan dimana persisnya bencana

tersebut akan terjadi. Kabupaten Majalengka termasuk daerah rawan terjadinya

bencana seperti halnya daerah lain  di Indonesia, karena di wilayah ini selain

kondisi geologisnya menunjang terjadinya sejumlah bencana, juga banyak

terdapat perbukitan dan aliran sungai yang cukup besar.

Wilayah Selatan Kabupaten Majalengka yang kondisi geologisnya terdiri

dari pegunungan dan perbukitan sangat berpotensi terjadinya bencana alam

tanah longsor sebagai akibat gerakan tanah yang sering terjadi didaerah ini,

sesuai hasil pemetaan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Jawa Barat.

Sedangkan wilayah Utara yang merupakan dataran rendah sangat

berpotensi bencana banjir sebagai konsekwensi adanya beberapa aliran sungai

yang cukup besar serta banyaknya sungai-sungai kecil yang bermuara di sungai-

sungai besar. Curah hujan yang cukup tinggi menjadi penyebab utama timbulnya

bencana tanah longsor dan banjir.

Selain hal tersebut diatas Kabupaten Majalengka mendapat julukan kota

angin karena sepanjang tahun hembusan angin yang cukup kencang sering

Page 4: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

4

terjadi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya puting beliung yang melanda

Kabupaten Majalengka dan sering menimbulkan kerugian harta benda

masyarakat. Secara administratif Wilayah Kabupaten Majalengka yang terletak

pada meridian 01o14’20” -01o36’42” BT dan 06o33’40” – 07o04’19” LS dengan

luas 1.204,24 km2 atau 2,71% luas total propinsi Jawa Barat dan terbagi kedalam

26 wilayah kecamatan dan 334 desa/kelurahan memiliki potensi bencana alam

(potential hazard) alam yang cukup tinggi. Potensi bencana (potential hazard)

alam yang dapat terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka terdiri dari ancaman

bencana letusan gunung Ciremai, ancaman bencana gempa bumi, ancaman

bencana tanah longsor, ancaman bencana angin puyuh/putting beliung,

ancaman bahaya banjir serta ancaman bahaya kekeringan. Ancaman-ancaman

bahaya bencana alam tersebut dapat dikelompokkan menjadi bahaya beraspek

geologi (ancaman bahaya gempa bumi, tanah longsor dan letusan Gunung

Ciremai), dan bahaya beraspek hidrometeorologi seperti ancaman bahaya banjir,

angin puyuh dan kekeringan. Ancaman bencana tanah longsor dapat disebabkan

oleh faktor geologi (getaran akibat gempa, kestabilan lereng) juga dapat

disebabkan oleh factor hidrometeorogi khususnya akibat curah hujan yang tinggi.

Data dari BAPPEDA Kabupaten Majalengka hasil Kajian Identifikasi dan

Penanganan Kawasan Rawan Bencana Alam di Kabupaten Majalengka pada

Tahun 2009, daerah-daerah yang termasuk kedalam zona resiko terjadinya

bencana adalah :

1. Daerah dengan resiko tinggi terkena letusan Gunung Ciremai adalah

kecamatan-kecamatan yang berada di lereng barat Gunung Ciremai

diantaranya Kecamatan Argapura dan sebagian wilayah Kecamatan

Sukahaji dan Rajagaluh. Wilayah-wilayah yang termasuk kedalam daerah

rawan bahaya letusan sekunder Gunung Ciremai berada di sepanjang

Sungai Cideres yang melewati wilayah Kecamatan Argapura, Kecamatan

Maja, Kecamatan Majalengka dan Kecamatan Panyingkiran; sepanjang

aliran K. Salado yang melewati wilayah Kecamatan Argapura, Maja,

Cigasong dan wilayah Kecamatan Dawuan; disepanjang Sungai Cisaat

yang melewati wilayah Kecamatan Argapura, Sukahaji dan Kecamatan

Jatiwangi; di sepanjang Sungai Cisambeng yang berada di wilayah

Kecamatan Dawuan dan wilayah Kecamatan Ligung; di sepanjang aliran

Page 5: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

5

Sungai cikeruh di wilayah kecamatan Sukahaji; di sepanjang aliran

Sungai Cigipur yang melewati wilayah kecamatan Argapura dan Sukahaji;

di sepanjang Sungai Cikeruh yang melewati wilayah Kecamatan

Argapura, Jatiwangi dan Kecamatan Sukahaji; di sepanjang aliran Sungai

Ciputri yang melewati wilayah Kecamatan Rajagaluh; di sepanjang aliran

Sungai Cikadongdong yang melewati wilayah Kecamatan Leuwimunding,

Sindangwangi dan wilayah Kecamatan Rajagaluh serta Sungai Ciwaringin

yang melewati wilayah Kecamatan Leuwi Munding.

2. Daerah dengan resiko tinggi terkena ancaman tanah longsor umumnya

berada di bagian tengah wilayah Kabupaten Majalengka yang meliputi

sebagian wilayah Kecamatan Argapura, Bantarujeg, Maja, Argapura,

Banjaran, Sukahaji, Cigasong, Dawuan, Jatiwangi, Leuwimunding dan di

sebagian kecil wilayah Kecamatan Rajagaluh; daerah dengan resiko

tanah longsor umumnya menempati daerah sebelah selatan wilayah

kabupaten Majalengka meliputi wilayah Kecamatan Panyingkiran,

Majalengka, Bantarujeg, Lemahsugih, Talaga, Sebagian Kecil wilayah

Kecamatan Cikijing dan Cingambul, Argapura, Sindangwangi dan

Rajagaluh dan untuk daerah dengan resiko rendah ancaman tanah

longsor berada umumnya berada di sebelah utara dan sebagian kecil

daerah di sebelah selatan Kabupaten Majalengka meliputi wilayah

Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, SumberJaya, Jatiwangi, Palasah,

Leuwimunding, sebagian kecil wilayah Kecamatan Sindangwangi,

Sukahaji, Maja, Lemah Sugih dan Bantarujeg, Kadipaten, Panyingkiran,

Majalengka, Talaga, Cikijing dan wilayah Kecamatan Cingambul. Wilayah

di Kabupaten Majalengka yang termasuk rawan gempa bumi karena

berada di daerah struktur, dengan tingkat ancaman tinggi hingga sedang

berada di sebagian wilayah wilayah Kecamatan Rajagaluh,

Sindangwangi, Sukahaji, Maja, Argapura, Banjaran serta sebagian

wilayah Kecamatan Cikijing.

3. Ancaman angin puyuh, berdasarkan sejarah kejadiannya umumnya 

berada di sebelah utara wilayah Kabupaten Majalengka yang mencakup

wilayah Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, Jatiwangi,

Palasah, Leuwimunding, Sindangwangi, Cigasong, Panyingkiran,

Page 6: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

6

Kadipaten, Sukahaji dan Sukamantri. Wilayah rawan banjir di Kabupaten

Majelengka meliputi wilayah sebagian wilayah Kecamatan di wilayah

Kecamatan Dawuan, Ligung dan Jatitujuh.

4. Wilayah yang rawan atau berpotensi mengalami kekeringan atau

kesulitan air umumnya berada di sebelah selatan wilayah Kabupaten

Majalengka yang meliputi Kecamatan Sukahaji, Argapura, Rajagaluh,

Banjaran, Maja, Bantarujeg, sebagian wilayah Kecamatan Cikijing, 

Lemahsugih dan Cingambul dan Sedangkan desa Dawuan yang berada

di wilayah Kecamatan Dawuan merupakan desa yang sulit mendapatkan

air bersih sepanjang tahun.

Mengamati fenomena-fenomena diatas, Kabupaten Majalengka yang

relatif rawan bancana tidak serta merta harus mendapat dampak negatifnya

berupa korban jiwa dan harta benda, apabila program pembangunan yang

dilaksanakan tidak hanya  merupakan proses ke arah modernisasi saja tetapi

tetap harus juga memperhatikan peningkatan kualitas hidup dari berbagai aspek

seperti ekonomi, sosial dan lingkungan yang harus dijalankan dalam

pelaksanaan program pembangunan secara seimbang diantaranya dengan

memperhatikan kaedah-kaedah kebencanaan dalam pelaksanaan arah

kebijaksanaan pembangunan.

B.   Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mempunyai struktur sebagai

berikut :

1. Kepala Badan

2. Unsur Pengarah

3. Unsur pelaksana

Susunan Organisasi Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana

Daerah  (BPBD), terdiri dari :

1. Kepala Pelaksana

2. Sekretariat, membawahkan:

Page 7: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

7

a. Sub. Bagian Umum

b. Sub. Bagian Keuangan

c. Sub. Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahkan:

a. Seksi Pencegahan Bencana;

b. Seksi Kesiapsiagaan Bencana.

4. Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahkan:

a. Seksi Kedaruratan Bencana;

b. Seksi Logistik Bencana.

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahkan:

a. Seksi Rehabilitasi Bencana;

b. Seksi Rekonstruksi Bencana.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

C.   Keadaan Personil

Jumlah personil/pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Kabupaten Majalengka saat ini sebanyak 29 orang  dengan perincian

sebagai berikut :

1. Golongan IV/c      : 1  Orang

2. Golongan IV/b      : 4  Orang

3. Golongan III/d     : 6  Orang

4. Golongan III/c      : 2  Orang

5. Golongan III/b      : 5  Orang

6. Golongan III/a      : 1  Orang

7. Golongan II/d       : 3  Orang

8. Golongan II/c       : 3  Orang

9. Golongan II/a       : 3  Orang

Daftar : Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Majalengka

NO N A M A JABATAN

Page 8: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

8

1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si Kepala Pelaksana

2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si Sekretaris

3. A. HERI PURBADHI, SH Kabid. Pencegahan &

Kesiagaan

4. Drs. R. EVI PANJI PERMANA,

M.Si

Kabid. Rehabilitasi  &

Rekonstruksi

5. Drs. HARDI, M.Msi Kabid. Kedaruratan & Logistik

6.   Kasubag. Keuangan

7. NUNUNG, BE Kasie.  Rekonstruksi Bencana

8. JOYO SUHINDRA, AKS Kasubag. PEP

9. WAWAN SURASWAN, S. Sos Kasie. Pencegahan Bencana

10. DADANG NUGRAHA, AKS, M.Si Kasie. Logistik Bencana

11. ELY SULASMININY, S. Sos Kasubag. Umum

12. EMA KOMARAWATI Fungsional Umum

13. H. IDIT RUKADI, S.Sos Kasie. Rehabilitasi Bencana

14. DIDI MUHADINATA Kasie. Kesiapsiagaan Bencana

1 2 3

15. ENDA SUHENDA Fungsional Umum

16. JOJO RAHARJO Fungsional Umum

17. IMAN ROHIMAN, S. Sos Kasie. Kedaruratan Bencana

18. NANA SUPRIYATNA Fungsional Umum

19. DIDI AHDI, S. Sos Fungsional Umum

20. CHAERUL PRIMADIA, S. Sos Fungsional Umum

21. SUHAYA Fungsional Umum

22. M. SURAHMAN Fungsional Umum

Page 9: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

9

23. ABAS OMON Fungsional Umum

24. SUDIRA Fungsional Umum

25. SUNAISI Fungsional Umum

26. EMAY HAMNAH MARTINI Fungsional Umum

27. IKA TARMIKA Fungsional Umum

28. KUSWARI Fungsional Umum

29. NANANG WARDI Fungsional Umum

D.   Sarana dan Prasarana

Sarana yang dimiliki  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Majalengka saat ini adalah :

1. Gedung Kantor seluas 800 M2 berdiri di atas tanah seluas 3.300 M2

dengan alamat Kantor  Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp.

0233-281127 Fax 0233-283044

2. Kendaraan Roda 4 (empat) 4 Unit, Roda 2 (dua) 1 Unit

3. Sarana perkatoran meja, kursi dan meubeuler, komputer serta sarana

penunjang lainnya.

E.   Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mengemban tugas pokok

sebagai berikut :

1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penangulangan

yang mencakup pencegahan bencana, penanganan bencana, rehabilitasi

serta rekonstruksi secara adil dan setara;

2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

Page 10: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

10

4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penangnan bencana;

5. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati

setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi

darurat bencana;

6. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

7. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran  yang diterima dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

8. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

F.   Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Majalengka  mempunyai Visi : Terwujudnya Penanggulangan Bencana Secara

Cepat, Terpadu dan Terkoordinasi dengan melibatkan seluruh Potensi

Pemerintah, Swasta dan Masyarakat,. Visi dimaksud mengandung makna Bahwa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten  Kabupaten

Majalengka Dalam menanggulangi bencana dilakukan secara cepat melalui

kegiatan tanggap darurat, terpadu dan terkoordinasi dengan melibatkan

partisipasi pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam upaya

mengimplementasikan visi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana daerah

(BPBD) menetapkan misi sebagai berikut  yaitu :

1. Meningkatkan fasilitasi penyiapan dan penyediaan sumber daya sedekat

mungkin dengan lokasi rawan bencana;

2. Memberikan penjaminan pemenuhan hak masyarakat korban bencana

dan pengungsi yang terkena bencana terutama pelayanan kebutuhan

dasar;

3. Meningkatkan mobilitasi sumber daya bantuan dari donatur kepada

penerima bantuan;

4. Tersalurkannya pemberian bantuan pemenuhan dasar kepada korban

bencana secara cepat tepat dan dapat dipertanggungjawabkan;

Page 11: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

11

5. Terselenggaranya proses pemberian bantuan sesuai dengan prosedur

dan mekanisme yang ditetapkan.

 

G.   Tujuan

Berdasarkan Tugas Pokok,  Fungsi, Visi dan Misi tersebut maka Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam rangka menanggulangi

Bencana  mempunyai tujuan yaitu :

1. Meningkatkan kesiapsiagaan dan  kewaspadaan aparat terkait dan

masyarakat khususnya di daerah rawan bencana dalam mengantisipasi

terjadinya bencana dengan melaksanakan kegiatan pemetaan daerah

rawan bencana dan sosialisasi kepada masyarakat sehingga apabila

terjadi bencana kerugian baik berupa korban jiwa maupun harta benda

bisa ditekan sekecil  mungkin;

2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas personil dilapangan dalam upaya

penanganan bencana khususnya pada tahap tanggap darurat dan

penyaluran logistik.;

3. Melaksanakan koordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam proses

rehabilitasi dn rekonstruksi pasca bencana.

H.   Strategi

Dalam merealisasikan Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka menetapkan strategi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM personil dibidang

penanggulangan bencana seperti kesiapsiagaan dan pencegahan

bencana, Penanganan tanggap darurat dan penyalurah logistik sampai

pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi;

1. Melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat khususnya di daerah

rawan bencana mengenai perlunya pencegahan dan kesiapsiagaan

dalam mengantisipasi bencana;

Page 12: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

12

2. Meningkatkan Pemberdayaan pemerintah desa dan kelembagaan

masyarakat yang ada di desa untuk ikut berpartisipasi dalam upaya

pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana;

I.   Kebijakan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah disusun tersebut

maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Desa Kabupaten Majalengka

menerapkan kebijakan sebagai    berikut :

1) Melakukan pemetaan daerah rawan bencana berdasarkan tingkat potensi

terjadinya bencana.

Strategi ini dimaksudkan dalam upaya memperoleh gambaran mengenai

daerah mana saja yang termasuk kedalam daerah rawan bencana baik

tingkatan rendah, sedang maupun tinggi. Hal ini perlu diketahui agar semua

komponen dapat mengetahui bahwa didaerahnya itu masuk daerah rawan

bencana atau tidak sehingga ada kesiapan dari pemerintah dan masyarakat

dalam mengantisipasinya.

2) Melakukan inventarisir potensi dan sumber yang dapat dimanfaatkaan

dalam upaya penanggulangan bencana baik potensi yang dimiliki

pemerintah, swasta ataupun yang dimiliki masyarakat.

Inventarisir  ini dimaksudkan untuk memudahkan upaya

penanggulangan terjadinya bencana baik pada tahap pencegahan,

kesiapsiagaan, kedaruratan, penyaluran logistik maupun pada tahap

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Hal ini perlu dilakukan agar

semua potensi yang ada tersebut dapat dididayagunakan semaksimal

mungkin dan tepat dalam penanganannya.

3) Gerakan Pemberdayaan Masyarakat dalam memelihara lingkungan.

Gerakan ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat khususnya di

daerah rawan bencana untuk dapat ikut memelihara lingkungan sekitarnya

sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana khususnya bencana yang

diakibatkan kelalaian manusia seperti banjir, kebakaran dan tanah longsor.

Page 13: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

13

J.   Rekapitulasi Kejadian Bencana

Berdasarkan data pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Majalengka selama Tahun 2010 di Kabupaten Majalengka  telah

terjadi  152  kali bencana  dengan perincian sebagai berikut :

1. Tanah longsor                      =   76 kali

2. Anging Ribut/puting beliung  =   22 kali

3. Banjir                                 =   14 kali

4. Kebakaran                          =   34 kali

5.Sambaran Petir                    =    5  kali

6. Gempa Bumi                      =    1  kali

Jumlah Korban      :

a.   Luka Ringan                        =  8  orang

b.   Luka Berat                          =  8  orang

c.   Meninggal                           =  5  orang

Kerugian yang timbul akibat bencana tersebut meliputi  :

1) Rumah rusak ringan (RR) 748 unit, Rusak sedang 90 unit, dan rusak berat

114 unit (di Desa Jatitujuh, Desa Ampel dan Desa Cibeureum);

2) Sarana ibadah (mesjid dan mushola) rusak ringan 10 unit, rusak sedang 3

unit dan rusak berat 1 unit;

3) Sarana pemerintan : rusak ringan bangunan SD dan Puskesmas 7 unit, 1

unit madrasah rusak sedang dan 68 lokal pasar desa di Padarek dan Kalapa

Dua Ambruk.

4) Areal Pertanian : 935,5 Ha areal pertanian (sawah dan kolam) rusak

5) Infrastruktur jalan dan irigasi rusak pada 77 titik

Sementara itu pada tahun 2011 sampai pada bulan Mei terdapat bencana

sebagai berikut :

1. Longsor                          : 36 Kali

2. Angin Puting Beliung      : 12 kali

Page 14: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

14

3. Kebakaran                      : 12 Kali

4. Sambaran Petir               :   5 Kali

Dari data kejadian tersebut telah dilakukan penanganan namun sebagian

masih belum tertangani karena keterbatasan sarana dan prasarana yang ada.

K.   Langkah-langkah Penanganan

Langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Kabupaten Majalengka adalah  :

1. Melakukan penanganan dengan melibatkan masyarakat dan instansi

terkait dalam membersihkan lahan dan bangunan yang rusak/ambruk

yang diakibatkan oleh bencana;

2. Melakukan         pendataan kerusakan/kerugian bencana baik kerugian

materi maupun non materi;

3. Memfasilitasi dan mengkoordinasi dengan instansi terkait (PSDAE, Dinas

BMCK, BBWS, DISOSNAKER-TRANS, DINKES);

4. Melaporkan kejadian bencana baik ke Tingkat Provinsi (BPBD Provinsi)

maupun ke Tingkat Pusat (BNPB);

5. Memberikan bantuan berupa 1.000 buah karung untuk penanggulangan

banjir di Desa  Kasturi dan 1.000 karung ke Desa Sukawana Kecamatan

Kertajati;

6. Pemberian bantuan sembako bagi korban bencana;

7. Pemberian bantuan keuangan ke warga Blok Klewih Desa/Kecamatan

Jatitujuh Rp. 1.500.000

8. Menyalurkan bantuan langsung masyarakat (BLM) bagi korban gempa

bumi 2 september 2009 pada 8 kecamatan.

9. Menyalurkan bantuan kepada korban bencana berupa alat rumah tangga,

beras, mie, minyak goreng, karung pasir dan bronjong

10. Melaksanakan sosialisasi tentang pembangunan rumah/bangunan tahan

gempa serta sosialisasi mengenai tanggap darurat bencana.

Page 15: Web viewN A M A. JABATAN. 1. Ir. H. BAYU JAYA, MBA, M.Si. Kepala Pelaksana. 2. Drs. MEMET R. HIDAYAT, M.Si. ... Kantor Jl. KH. Abdul Halim No. 483 Majalengka Telp. 0233

15

11. Penanganan korban abrasi Sungai Cimanuk melalui relokasi ke wilayah

yang lebih aman sebanyak 22 KK.

L.   Program dan Kegiatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka

berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Majalengka mempunyai

kewenangan dibidang kesiapsiagaan dan penanggulangan pasca bencana

meliputi : Pencegahan, Kesiapsiagaan, penanganan kedaruratan, penyaluran

logistik, rehabilitasi pasca bencana dan rekonstruksi kerusakan akibat bencana.

Pada Tahun anggaran 2011 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Majalengka  mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

2.862.888.000,- dengan perincian sebagai   berikut :

1. Belanja Tidak Langsung           :  1.627.317.000,-

2. Belanja Langsung                    :  1.235.571.000,-

Anggaran Belanja langsung dimaksud peruntukan untuk kegiatan sebagai

berikut :

1. Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja;

4. Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan;

5. Kegiatan Sinergitas Perencanaan Daerah;

6. Kegiatan Perbaikan Rumah Akibat Bencana Alam/Sosial;

7. Kegiatan Peningkatan Kesiapan dan Pencegahan bahaya Kebakaran;

8. Kegiatan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat;

DAFTAR PUSTAKA