بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ...

15
ِ مْ يِ ح ر ل اِ ن مْ ح ر ل اِ له ل اِ مْ سِ بKEUTAMAAN MEMAKMURKAN MASJID . Masjid merupakan salah satu sarana yang penting untuk pembinaan umat islam yang sekaligus juga untuk mengagungkan nama Allah swt. Masalah pembangunan masjid telah mendapat perhatian yang sangat besar oleh Rasulullah saw sendiri, sehingga saat beliau singgah di kota Quba sewaktu dalam perjalanan hijrah dari kota Mekah ke Madinah, dengan dibantu oleh sahabat- sahabatnya, beliau mendirikan sebuah masjid yang dinamai Masjid Quba. Juga ketika Rasulullah saw sampai di kota Madinah, beliau mendirikan Masjid Nabawi. Sebagai orang islam, seharusnya kita memiliki perhatian dan cinta yang besar kepada masjid sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw diatas. | Kecintaan yang besar kepada masjid ini akan membuat kita memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap usaha untuk memakmurkan masjid. Rasa cinta kepada masjid ini bisa kita wujutkan sebagaimana kalau kita cinta kepada kekasih ataupun sesuatu (rumah sendiri misalnya). Mari kita buat gerakan “MEMAKMURKAN MASJID” | ن يِ د تْ هُ مْ ل ا نِ م واُ $ ن وُ ك يْ ن * ا + كِ * ت ل وُ * ى ا س ع $ ف ا لاِ 6 ا 7 شْ $ خ يْ م ل و اة ك $ ر ل ى ا ت@ ا و لاة ص ل ا ام ق * ا وِ رِ $ خ@ لا اِ مْ و يْ ل ا وِ اِ ي ن م@ اْ ن مِ ا دِ اج س مُ رُ مْ ع ي ا م $ نِ 6 ا

Upload: yusuf-husni-mubarrok

Post on 28-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pidato kemakmuran mesjid

TRANSCRIPT

Page 1: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

� ــــم ـ� ي ح� ح�م ن� الر� � الله� الر� ــــــــــــــم �س� ب

KEUTAMAAN MEMAKMURKAN MASJID

.

Masjid merupakan salah satu sarana yang penting untuk

pembinaan umat islam yang sekaligus juga untuk mengagungkan nama Allah swt.

Masalah pembangunan masjid telah mendapat perhatian yang sangat besar oleh Rasulullah saw

sendiri, sehingga saat beliau singgah di kota Quba sewaktu dalam perjalanan hijrah dari kota

Mekah ke Madinah, dengan dibantu oleh sahabat-sahabatnya, beliau mendirikan sebuah masjid

yang dinamai Masjid Quba.

Juga ketika Rasulullah saw sampai di kota Madinah, beliau mendirikan Masjid Nabawi. Sebagai

orang islam, seharusnya kita memiliki perhatian dan cinta yang besar kepada masjid

sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw diatas.

|

Kecintaan yang besar kepada masjid ini akan membuat kita memiliki rasa tanggung jawab yang

besar terhadap usaha untuk memakmurkan masjid. Rasa cinta kepada masjid ini bisa kita

wujutkan sebagaimana kalau kita cinta kepada kekasih ataupun sesuatu (rumah sendiri

misalnya).

Mari kita buat gerakan

“MEMAKMURKAN MASJID”

|

ل�م� ي�خ�ش� ك�اة� و� آت�ى الز ام� الص الة� و� أ�ق� ر� و� ال�ي�و�م� اآلخ� د� الل ه� م�ن� آم�ن� ب�الل ه� و� اج� ر& م�س� ا ي�ع�م& �ن م� إ

ت�د�ين� ه� ى أ&ول�ئ�ك� أ�ن� ي�ك&ون&وا م�ن� ال�م& ع�س� إ�ال الل ه� ف�

Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang

yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan

Page 2: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain

kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk

golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. [At-Taubah 9 : 18]

ا ن�اه� ر� د�م و�ل& ف� ا ال�ق� ق ع�ل�ي�ه� ح� ا ف� يه� وا ف� ق& س� ف� ا ف� يه� ف� ت�ر� ن�ا م& ر� م�ي�ةI أ� ر� ل�ك� ق� د�ن�ا أ�ن� ن&ه� ر�

�ذ�ا أ� إ و�

ا Iير ت�د�م�

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami

perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu

(supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam

negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan

(ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-

hancurnya. [Al-Israa` 17:16]

|

Wahai saudara-qu seiman, siapa yg mengetahui ajal masing-2 dari kita..??

ة& ال�م�و�ت� ك&لY ن�ف�سW ذ�ائ�ق�

(Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati), jangan menunggu usia

kita tua, “ahh nanti saja.. nanti saja..!! pada akhirnya tanpa sadar ajal

menjemput kita..

Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhuma melanjutkan dengan berwasiat,

“Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan

jika engkau berada pada pagi hari jangan menunggu datangnya sore.”

Pada akhirnya masjid-2 kaum muslimin sepi dari ummatnya sendiri, dan janganlah kau letih

dalam beramal di dunia ini, bersemangatlah berharaplah kehidupan yg terbaik setelah kematian

karena Allah menjadikan kehidupan dunia sebagai penjara bagi kaum muslimin. Nabi  صلي الله

:bersabda عليه وسلم

ر� ن ة& ال�ك�اف� ن& ال�م&ؤ�م�ن� و�ج� ج� الدYن�ي�ا س�

“Dunia adalah penjara untuk mukmin dan surga bagi kafir.” (HR.

Muslim)

dan kewajiban kita sebagai seorang muslim menjaga diri kita dan keluarga dari hal-hal yg

terlarang dalam agama. Sebagaimana Allah berfirman:

Page 3: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

iا م�الئ�ك�ة ة& ع�ل�ي�ه� ار� ج� ال�ح� ا الن اس& و� ا و�ق&ود&ه� Iل�يك&م� ن�ار أ�ه� ك&م� و� س� �ن�ف& وا أ ن&وا ق& ا ال ذ�ين� آم� �يYه� ي�ا أ

ون� م�ر& ا ي&ؤ� ع�ل&ون� م� ي�ف� م� و� ه& م�ر�ا أ� د�ادi ال ي�ع�ص&ون� الل ه� م� غ�الظi ش�

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai

Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahriim 66:6]

|

Pewujudan cinta kepada masjid ini bisa kita tempuh dengan cara memakmurkan masjid

diantaranya:

1. SELALU MERASA RINDU KEPADA MASJID.

Rasa cinta seseorang pada sesuatu biasanya membuat seseorang merasa rindu pada sesuatu itu

karena memang hatinya telah terikat dan terpaut kepadanya. Karena itu, kecintaan kita kepada

masjid seharusnya membuat hati kita terpaut kepadanya sejak kita keluar dari masjid hingga

kembali lagi ke masjid.

Bilamana seseorang telah memiliki ikatan hati yang begitu kuat dengan masjid, maka dia akan

menjadi salah satu kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah di akhirat, seperti sabda

Rasulullah Saw yang artinya:

“Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu

tidak ada naungan kecuali dari Allah: Seseorang yang hatinya selalu

terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya” (HR.

Bukhari dan Muslim)

Bilamana hati seseorang telah memiliki rasa cinta dan terpaut kepada masjid, maka pewujudan

dan pembinaan diri yang dilakukan untuk memakmurkan masjid akan memberikan pengaruh

yang sangat besar terhadap seluruh aktivitasnya di luar masjid.

2. RAJIN MENDATANGI MASJID

Khusus kepada kaum laki-laki, diharapkan agar rajin mendatangi masjid untuk melakukan solat

lima waktu yang lebih utama dilaksanakan secara berjamaah di masjid.

Page 4: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Disamping untuk melaksanakan solat berjamaah, kedatangan seorang muslim ke masjid juga

untuk memakmurkan masjid dengan melakukan berbagai aktiviti lainnya yang bermanfaat bagi

dia sendiri, keluarga dan masyarakatnya islam lainnya.

Kedatangan seorang muslim ke masjid guna memakmurkannya, maka kita tidak meragukan lagi

tentang keimanannya, Rasulullah Saw bersabda yang ertinya:

“Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka

saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman” (HR. Tirmidzi dari Abu Sa”id

Al Khudri)

3. MENGHORMATI MASJID

Ada banyak hal yang boleh kita lakukan untuk menunjukkan penghormatan kita kepada masjid.

Pertama, melaksanakan Solat Tahiyyatul Masjid ketika memasukinya masjid. Rasulullah Saw

bersabda yang artinya:

“Apabila salah seorang diantara kamu datang ke masjid, maka

hendaklah ia solat dua rakaat sebelum duduk” (HR. Jamaah dari Abu

Qatadah)

Kedua, tidak menyalah gunakanan masjid. Masjid merupakan sarana untuk mengagungkan Allah

S.W.T dengan segala aktiviti yang tidak bertentangan dengan segala ketentuan-Nya. Karena itu

kalau kita cinta kepada masjid, jangan sampai masjid itu digunakan untuk hal-hal yang memang

tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya,

Misalnya, menggunakan masjid untuk tempat berseteru, bertengkar atau melakukan jual beli di

masjid, larangan ini terdapat dalam hadits yang artinya:

“Apabila kamu melihat orang berjual beli di masjid, maka katakanlah

kepadanya: semoga Allah tidak menguntungkan perdagangan kamu”

(HR. Nasa”I dan Tirmidzi).

Ketiga, membersihkan dan menjaga masjid. Kecintaan kita terhadap masjid juga harus kita

tunjukan dengan cara menjaga masjid agar selalu terpelihara fungsi dan kegunaanya.

Kita sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan memelihara masjid terutama disetiap

ruangan ibadat ini, termasuk ruangan ditempat wuduk atau tandas agar selalu terjaga

mempunyai aroma yang menyegarkan (tidak memberikan aroma yang tidak sedap).

Page 5: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Membuang segala kotoran dari dalam masjid, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:

“Dihadapkan padaku semua pahala yang diperbuat umatku, sampai-

sampai kepada satu kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari

dalam masjid” (HR. Abu Daud, Tirmdizi dari Anas ra)

Hadists yang memerintahkan kaum muslimin untuk membersihkan masjid juga dari Aisyah ra,

artinya:

“Rasulullah Saw memerintahkan membangun masjid di kampung dan

membersihkan serta memberinya wangi-wangian” (HR. Ahmad, Abu

Daud dan Tirmidzi)

Jangan datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyedapkan. Rasulullah Saw bersabda

yang artinya:

“Barangsiapa yang datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak

menyedapkan, maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kami, sebab

malaikat merasa terganggu oleh apa-apa yang mengganggu manusia.”

(HR. Ahmad dan Bukhari dan Jabir ra)

Untuk menciptakan suasana masjid agar selalu terasa nyaman, disamping harus dijaga

kebersihanya (lantainya dipakirkan, karpetnya divacuum kerana debu), juga sinar terang dan bau

udara masjid harus dijaga sebaik mungkin.

Jemaah dilarang untuk melakukan hal-hal yang dapat mengotorinya, misalnya membuang sisa

makanan sembarangan dan juga dilarang merokok di dalam masjid.

4. BERSEDIA BERKORBAN UNTUK MASJID

Setelah masjid didirikan, masjid perlu dibina dan dikembangkan agar tetap berfungsi sebagai

tempat untuk tempat beribadat, menyebarkan dakwah dan pendidikan.

Untuk memakmurkan masjid sebagaimana yang dikehendaki mestinya, diperlukan pengorbanan

yang sangat besar, baik pengorbanan harta, tenaga, waktu, dan ketrampilan seseorang demi

untuk mengagungkan rumah Allah ini.

Sewaktu Rasulullah saw membangun masjid, beliau telah menunjukkan pengorbanannya yang

besar.

Page 6: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Dengan tenaga yang dimiliki misalnya, beliau membawa batu bata sendiri sewaktu membangun

masjid. Sehingga para sahabat yang melihat Rasulullah saw yang sangat letih, bertambah

semangat untuk membantu Rasulullah membangun masjid.

Sehubungan itu, masjid merupakan salah satu yang penting untuk pembinaan umat islam, maka

Disamping tempat untuk Beribadat dan dakwah, Tempat diskusi tentang agama dan musyawarah, Tempat mengajar anak-anak tentang islam dan Tempat menuntut ilmu islam,

Maka tempat ibadah ini juga boleh digunakan untuk saling membantu diantara umat islam

dibidang sosial dan ekonomi.

Sebagai contoh dari Rasulullah saw yang boleh kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari,

sewaktu ada sahabat jama”ah masjid mengalami kesulitan ekonomi, beliau korbankan hartanya

untuk membantu sahabat itu hingga kesulitannya dapat diatasi.

Dari huraian di atas, menjadi jelas bagi kita bahawa, masjid merupakan tempat yang harus kita

cintai dengan cara memakmurkan masjid.

Oleh karena itu, perhatian kita kepada masjid harus selalu kita tingkatkan dari waktu ke waktu

agar masjid kita tetap berfungsi sebagai rumah Allah, selalu ramai didatangi orang untuk

beribadat, selalu terpelihara kebersihannya dan selalu terjaga kemulianya.

|

Wallahu a`lam

Sebuah Risalah kecil untuk saya khususnya

Page 7: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Oleh: Ustadz Arif Syarifudin, Lc. -hafizhahullah-

الرحيم الرحمن الله بسم

Definisi

Masjid ( س�ج�د dengan kasroh pada huruf jim- dalam bahasa Arab– ( م

adalah isim makan(kata keterangan tempat) dari kata ( د ج جYدY – س س� سYجYود]ا – ي ,

artinya bersujud) yang menyelisihi timbangan aslinya yaitu ( د – ( م س�ج

dengan fathah pada huruf jim-. Maka arti kata ( س�ج�د adalah tempat ( م

bersujud, dan bentuk jamaknya adalah ( اج�د Nabi shallallahu ‘alaihi wa .( م س

sallam bersabda,

�ي و جYع�ل ت� … )) ر�ضY ل �أل ج�د]ا ا ا م س� و ط هYور] ))

” … dan (seluruh permukaan) bumi ini telah dijadikan untukku sebagai

tempat bersujud dan alat bersuci.” (Muttafaq ‘alaihi)

Adapun menurut istilah yang dimaksud masjid adalah suatu bangunan yang

memiliki batas-batas tertentu yang didirikan untuk tujuan beribadah kepada

Allah seperti shalat, dzikir, membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya. Dan

lebih spesifik lagi yang dimaksud masjid di sini adalah tempat didirikannya

shalat berjama’ah, baik ditegakkan di dalamnya shalat jum’at maupun tidak.

Allah berfirman,

” … , (tetapi) janganlah kamu campuri mereka (istri-istri kamu) itu sedang

kamu ber-i’tikaf dalam mesjid …” (QS. al-Baqarah: 187)

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka

janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping

(menyembah) Allah.” (QS. al-Jin:18)

“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi

menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha untuk

merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid

Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat

kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.”(QS. al-Baqarah:114)

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang

beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat,

menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,

maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-

orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18)

Page 8: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Adapun kata “memakmurkan” adalah salah satu arti dari sebuah kata dalam

bahasa Arab yaitu ( ع�مYرY – ع م ر ة] -ي ع�م ار ) yang juga memiliki banyak arti lain di

antaranya: menghuni (mendiami), menetapi, menyembah, mengabdi

(berbakti), membangun (mendirikan), mengisi, memperbaiki, mencukupi,

menghidupkan, menghormati dan memelihara.

Dengan demikian, yang dimaksud “memakmurkan masjid”

adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan

menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada

Allah I, menghormati dan memeliharanya dengan cara

membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta

memberinya wewangian.

Bentuk-bentuk Memakmurkan Masjid dan Keutamaannya

Setiap muslim (khususnya kaum laki-laki) wajib memakmurkan masjid-

masjid Allah dengan berbagai ibadah dan ketaatan, karena padanya ada

keutamaan. Dan Allah menyifati orang-orang yang memakmurkan masjid-

masjidNya sebagai orang-orang mukmin, sebagaimana dalam firman-Nya,

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang

beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat,

menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,

maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-

orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18)

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda,

الله مساجد يعمر إنما } وجل عز الله قال باإليمان، له فاشهدوا المساجد يعتاد الرجل رأيتم إذا ))

حسن حديث : وقال الترمذي رواه (( {اآلية . . اآلخر واليوم بالله آمن من

“Jika kamu melihat orang rajin mendangi masjid, maka persaksikanlah ia

sebagai orang yang beriman.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan beliau

menghasankannya serta yang lainnya. Didhaifkan oleh Syaikh al-Albani

dalam Dha’if al-Jami’ no. 509). Hadits ini dha’if, tetapi maknanya benar

sesuai ayat di atas.

Semua bentuk ketaatan apapun yang dilakukan di dalam masjid atau terkait

dengan masjid maka hal itu termasuk bentuk memakmurkannya. Di

antaranya adalah:

Page 9: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

1. Membangun/mendirikan masjid

Membangun masjid memiliki keutamaan yang besar sebagaimana

disabdakan oleh Nabi r,

ى م ن� )) ن ] ب ج�دا غ�ي م س� �ت ب �ه� ي ى الله� و ج�ه ب ن هY اللهY ب هY ل �ل �ة� ف�ي م�ث ن �ج ال ]: (( لمسلم رواية وفي (( �تا ي ف�ي ب

�ة� ن �ج . ))ال

“Barangsiapa membangun masjid –karena mengharap wajah Allah- maka

Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di dalam

syurga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim

disebutkan dengan lafal: “rumah di dalam syurga.”

Namun keutamaan tersebut hanya bisa dicapai dengan ikhlas semata-mata

karena Allah dan mengharap wajah Allah sebagaimana teks hadits di atas.

Meskipun masjid yang dibangun itu berukuran kecil, karena dalam hadits

yang lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ى م ن� )) ن ] �لله� ب ج�دا و� م س� م ف�ح ص� و ل و� ق ط اة� ك ص�غ ر أ

ى أ ن هY اللهY ب ] ل �تا ي �ة� ف�ي ب ن �ج ال ))

“Barangsiapa membangun sebuah masjid karena/untuk Allah walau

seukuran sarang (kandang) burung atau lebih kecil dari itu, maka Allah

akan membangunkan untuknya rumah di dalam syurga.” (HR. Ibnu Majah

dan al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’

no. 6128).

Adapun bila seseorang membangun masjid dengan tujuan ingin dipuji oleh

manusia atau hanya untuk berbangga-banggaan semata maka ia tidak akan

memperoleh keutamaan ini. Dan jika hal ini merajalela di tengah-tengah

manusia maka itu salah satu pertanda dekatnya hari kiamat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المساجد في الناس يتباهى حتى الساعة تقوم ال )) ))

“Tidaklah kiamat akan tegak sehingga manusia berbangga-banggaan dalam

(membangun) masjid-masjid.” (HR. Ahmad, Abu Daud Ibnu Majah dan yang

lainnya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 7421)

2. Membersihkannya dan memberinya wewangian

Hal itu telah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam sebagaimana diceritakan oleh ‘Aisyah – عنها الله رضي -,

الله رسول أمر (( r وتطيب تنظف وأن الدور في المساجد ببناء )).

Page 10: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membangun

masjid-masjid di perkampungan-perkampungan, (lalu) dibersihkan dan

diberi wewangian.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah kehilangan seorang wanita

atau pemuda berkulit hitam yang biasa menyapu sampah di masjid, beliau r

pun bertanya tentangnya, dan dijawab bahwa ia telah meninggal.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,“Tidakkah kalian mengabarkan

kepadaku?” Dia (Abu Hurairah t) berkata, “Seolah-olah mereka

meremehkan kedudukan wanita atau pemuda tersebut.” Maka

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Tunjukkan kepadaku

kuburannya!” Mereka pun menunjukkannya lalu beliau shallallahu ‘alaihi

wa sallam menshalatinya (yakni shalat atas jenazahnya) dan bersabda,

عليهم بصالتي لهم ينورها الله وإن أهلها على ظلمة مملوءة القبور هذه إن )) ))

“Sesungguhnya kuburan ini penuh kegelapan bagi penghuninya, tetapi

Allah meneranginya untuk mereka dengan doaku buat mereka.” (HR. Al-

Bukhari dan Muslim, dan ini adalah lafal Muslim).

3. Dzikrullah, shalat dan tilawatul Qur’an

Perkara-perkara ini merupakan yang terpokok dari tujuan dibangunnya

masjid, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam kepada seorang a’rabi (badui) yang kencing di salah satu sudut

masjid, setelah orang tersebut selesai dari kencingnya Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam berkata,

والصالة وجل عز الله لذكر هي إنما القذر وال البول هذا من لشيء تصلح ال المساجد هذه إن ))

القرآن وقراءة ))

“Sesungguhya masjid-masjid ini tidak pantas digunakan untuk tempat

kencing dan berak, tetapi hanyasanya ia (dibangun) untuk dzikrullah, shalat

dan membaca al-Qur’an.”

Oleh karena itu masjid merupakan tempat yang paling dicintai oleh Allah.

Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أسواقها الله إلى البالد أبغض و مساجدها الله إلى البالد أحب )) )).

“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling

dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah t)

Dalam hadits lain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Page 11: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

األسواق البقاع شر و المساجد البقاع خير )) )).

“Sebaik-baik tempat adalah masjid, dan seburuk-buruk tempat adalah

pasar.” (HR. At-Thabarani dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani

dalam Shahih al-Jami’ no. 3271)

Adapun dzikrulllah maka ia merupakan amalan yang agung, dan sebaik-baik

tempat dzikrullah adalah masjid. Ketika Allah mencela orang-orang yang

menghalang-halangi manusia dari menyebut nama Allah di dalam masjid-

masjidNya, Allah menyebut mereka sebagai orang-orang yang paling

aniaya. Allah berfirman,

“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi

menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha untuk

merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid

Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat

kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.”(QS. al-Baqarah:114)

Maknanya bahwa orang-orang yang menghidupkan masjid-masjid dengan

dzikrullah dan memerintahkan manusia kepadanya merupakan sebaik-baik

amal dan jauh dari perbuatan aniaya.

Sedangkan shalat, khususnya shalat fardhu berjama’ah, di dalam masjid

memiliki keutamaan yang besar, diantaranya Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda,

مع: أي –الناس مع فصالها المكتوبة، الصالة إلى مشى ثم الوضوء، فأسبغ للصالة، توضأ من ))

ذنوبه له الله غفر ؛-المسجد في الجماعة ))

“Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya,

kemudian berjalan menuju shalat fardhu, lalu dia shalat bersama manusia –

yakni bersama jama’ah di masjid-, niscaya Allah ampuni dosa-

dosanya.” (HR. Muslim)

Apalagi shalat berjama’ah itu pahalanya berlipat ganda, dua puluh lima atau

dua puluh tujuh kali, dibandingkan dengan shalat bersendiri. Sebagaimana

dalam sabda Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,

درجة وعشرين بسبع الفذ صالة من تفضل الجماعة صالة )) ))

Page 12: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

“Shalat berjama’ah itu lebih baik 27 kali lipat daripada shalat

bersendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar – عنهما الله رضي -)

Dalam riwayat �al-Bukhari dari Abu Sa’id al-Khudri t,

درجة وعشرين بخمس )) ))

” … 25 kali lipat …”

Islam telah memotivasi setiap muslim untuk selalu mendatangi masjid-

masjid, dan seseorang yang hatinya telah terikat dengan masjid  ketika dia

keluar darinya hingga dia kembali ke masjid (yakni selalu menjaga waktu-

waktu shalat berjama’ah di masjid) termasuk dari tujuh golongan yang akan

Allah naungi pada hari tiada naungan selain naungan-Nya. Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

ظله إال ظل ال يوم ظله في الله يظلهم سبعة )) إذا بالمسجد معلق قلبه ورجل (( وفيه ((… :

… ))إليه يعود حتى منه خرج

“Ada tujuh golongan yang akan Allah naungi mereka pada hari tiada

naungan selain naungan Allah yaitu: … -diantaranya-: “dan seorang yang

terikat (hatinya) dengan masjid ketika ia keluar hingga ia kembali ke masjid

…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah t)

Dan seorang yang pergi ke masjid pagi atau petang akan memperoleh

pahala yang besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

راح و غدا كلما الجنة من نزال له الله أعد راح و المسجد إلى غدا من )) )).

“Barangsiapa pergi pagi hari ke masjid, atau petang hari, akan Allah

sediakan untuknya tempat di syurga setiap kali dia pergi (pagi atau petang

hari).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah t).

Dalam hadits lainnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

و المكاره على الوضوء إسباغ ؟ الدرجات به يرفع و الخطايا به الله يمحو ما على أدلكم أال ))

الرباط فذلكم الرباط فذلكم الرباط فذلكم الصالة بعد الصالة انتظار و المساجد إلى الخطا كثرة

)).

“Tidakkah kamu mau aku tunjukkan apa yang dengannya Allah menghapus

dosa-dosa dan mengangkat derajat? Menyempurnakan wudhu dalam

keadaan yang berat, memperbanyak langkah ke masjid dan menanti shalat

Page 13: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

setelah shalat. Itulah penjagaan sesungguhnya, itulah penjagaan

sesungguhnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah t).

Masih banyak lagi keutamaan yang lain terkait dengan shalat berjama’ah di

masjid.

Adapun membaca al-Qur’an dan mempelajarinya bersama-sama di dalam

masjid juga telah disebutkan keutamaannya oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam dalam sabdanya,

عليهم نزلت إال بينهم ويتدارسونه الله كتاب يتلون الله بيوت من بيت في قوم اجتمع وما … ))

عنده فيمن الله وذكرهم المالئكة وحفتهم الرحمة وغشيتهم السكينة … ))

” … dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid),

untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya di antara

mereka melainkan akan turun ketentraman kepada mereka, rahmat akan

menyelimuti mereka, para malaikat menaungi mereka dan Allah akan

menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya … ” (HR.

Muslim dari Abu Hurairah t)

Dan semua halaqah ilmu yang bermanfaat termasuk dalam keutamaan

tersebut. Bahkan orang-orang yang menuntut ilmu di majelis-majelis ilmu di

dalam masjid, terutama di Masjid Nabawi, bagaikan mujahid di jalan Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

ومن الله سبيل في المجاهد بمنزلة فهو يعلمه أو يتعلمه لخير إال يأته لم هذا مسجدي جاء من ((

غيره متاع إلى ينظر الرجل بمنزلة فهو ذلك لغير جاء ))

“Barangsiapa datang ke masjidku ini, tidak lain kecuali untuk mempelajari

kebaikan atau mengajarkannya, maka dia bagaikan mujahid di jalan Allah,

sedangkan yang datang untuk selain itu maka bagaikan orang yang cuma

melihat-lihat harta orang lain.” (HR. Ibnu Majah dan al-Baihaqi dalam

Syu’abul Iman, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Misykat)

Dan secara umum setiap orang yang menuntut ilmu maka seperti mujahid

di jalan Allah. Nabi r bersabda,

يرجع حتى الله سبيل في فهو العلم طلب في خرج من )) ))   حسن حديث وقال الترمذي رواه

“Barangsiapa keluar untuk menuntut ilmu maka dia di jalan Allah hingga

pulang kembali.” (HR. At-Tirmidzi dan beliau menghasankannya. Hadits ini

Page 14: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

hasan li ghairihi sebagaimana dikatakan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih

at-Targhib no. 88)

Makalah Kajian Takmir Tematik 5 Desember 2009

Divisi Pembinaan Takmir Mahasiswa

Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari