repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... ·...

103
PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH TAHUN 2011-2015 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: WIDYA CITRA PRATAMA NIM: 1112046100107 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016

Upload: dinhhanh

Post on 04-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS,

RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE

TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI INDEKS

SAHAM SYARIAH TAHUN 2011-2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

WIDYA CITRA PRATAMA

NIM: 1112046100107

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

iii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripisi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Oktober 2016

Widya Citra Pratama

Penulis

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

ABSTRAK

Widya Citra Pratama. NIM 1112046100107. PENGARUH DEBT DEFAULT,

AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE TERHADAP PEMBERIAN

OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH TAHUN 2011-2015.

Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1437 H/2016 M. xi + 85 halaman + 8 lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh debt default, audit tenure,

rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage terhadap

pemberian opini audit going concern. Opini going concern yang diterima oleh

sebuah perusahaan menunjukkan adanya kondisi dan peristiwa yang menimbulkan

keraguan auditor akan kelangsungan hidup perusahaan. Opini audit going concern

dapat digunakan sebagai peringatan awal bagi pengguna laporan keuangan guna

menghindari kesalahan dalam pembuatan keputusan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis regresi logistik yang

merupakan salah satu model statistika yang digunakan untuk menganalisis pola

hubungan antara sekumpulan variabel independen dengan variabel dependen

bertipe kategorik atau kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mulai tahun

2011 sampai tahun 2015, menggunakan jenis data sekunder yang bersumber dari

laporan keuangan auditee perusahaan yang di publikasikan pada website BEI

www.idx.co.id.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variabel debt default, rasio aktivitas dan rasio leverage terhadap pemberian opini

audit going concern sedangkan variabel audit tenure, rasio likuiditas, dan rasio

profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going

concern.

Kata Kunci : opini audit going concern, debt default, audit tenure, rasio

likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio leverage, indeks saham syariah

indonesia, regresi logistik

Pembimbing : Dr. Gustian Djuanda, SE,MM

Daftar Pustaka : Tahun 1998 s.d. Tahun 2015

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, penulis panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar

Muhammad SAW serta kepada keluarga dan para sahabat-Nya yang telah

mencerahkan alam semesta ini dengan bergelimang ilmu pengetahuan, dan

semoga kelak kita termasuk kedalam umat yang mendapatkan syafaat dari beliau

di hari akhir kelak.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjan Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program Studi

Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selesainya penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari

bantuan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini peneliti

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M Hasan Ali, MA dan Abdurrauf, Lc, MA sebagai Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

banyak membantu dan meluangkan waktu hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Gustian Djuanda, SE,MM selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk berdiskusi,

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

vii

memberikan pengarahan, nasihat dan motivasi. Serta kemudahan yang

diberikan hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang senantiasa ikhlas dan sabar

dalam memberikan ilmu yang diberikan sebagai bekal bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh staf perpustakaan utama dan fsh yang telah memberikan fasilitas dan

kemudahan dalam peminjaman buku guna menyelesaikan skripsi ini.

6. Kedua orang tua tercinta mama dan papa atas doa tulus yang tiada henti di

berikan kepada penulis serta dukungan moril dan materil yang diberikan

hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Adik dan kakak-kakakku tersayang yang selalu ada di setiap kondisi yang

penulis hadapi dan memberikan dukungan serta waktunya untuk membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

8. Terima kasih yang tidak kalah spesial untuk Yohanes Eka Sakti S.TR.EM

yang tidak pernah bosan memberikan semangat dan motivasi serta bantuan

dalam bentuk apapun kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2012 yang selalu

menginspirasi, mendukung, memotivasi dan menghibur terkhususnya untuk

Sri Budiharti, Dinda Ayu Pramesti, Maya Andika, Emi Rosilawati, Ayu Dwi

Adhani, Rabiahtul Addawiyah (wiwi) dan teman-teman lainnya yang tidak

bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan yang di

berikan.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

viii

10. Sahabat-sahabat penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih atas dukungan, perhatian dan doa yang di berikan baik secara langsung

maupun tidak langsung kepada penulis.

Akhirnya kepada semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini,

penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal dan membalasnya dengan yang lebih baik. Selain itu

penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, besar harapan

penulis munculnya saran untuk menunjang kesempurnaan skripsi ini di masa

mendatang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan.

Amin.

Jakarta, 16 September 2016

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ....................................................................................................... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

F. Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 15

A. Tinjauan Teoritis .......................................................................................................... 15

1. Pengertian Auditing ................................................................................................ 15

a. Jenis-Jenis Audit ................................................................................................ 16

b. Standar Auditing ................................................................................................ 17

c. Opini Audit ........................................................................................................ 19

2. Going Concern ....................................................................................................... 23

3. Opini Audit Going Concern ................................................................................... 24

a. Manfaat Informasi Going Concern.................................................................... 28

4. Debt Default ........................................................................................................... 29

a. Pengaruh Debt Default terhadap Opini Audit Going Concern .......................... 30

5. Audit Tenure ........................................................................................................... 30

a. Pengaruh Audit Tenure terhadap Opini Audit Going Concern ......................... 32

6. Rasio Likuiditas ...................................................................................................... 32

1) Rasio lancar (current ratio) ............................................................................... 33

2) Pengaruh Rasio Likuiditas dengan Opini Audit Going Concern ...................... 34

7. Rasio Aktivitas ....................................................................................................... 34

1) Total Asset Turn Over ....................................................................................... 35

2) Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Opini Audit Going Concern ...................... 36

8. Rasio Profitabilitas.................................................................................................. 36

1) Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI) .............................. 37

2) Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern ................ 37

9. Rasio Leverage ....................................................................................................... 38

1) Debt to Equity Ratio .......................................................................................... 38

2) Pengaruh Rasio Leverage terhadap Opini Audit Going Concern ..................... 38

B. Review Studi Terdahulu ............................................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 44

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................................... 44

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

x

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................................... 45

1. Populasi .................................................................................................................. 45

2. Sampel .................................................................................................................... 45

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................................... 47

D. Metode Analisis Data ................................................................................................... 47

1. Regresi Logistik ...................................................................................................... 48

2. Tahapan Regresi Logistik ....................................................................................... 49

a. Statistik Deskriptif ............................................................................................. 49

b. Analisis Inferensial ............................................................................................ 50

1) Menilai Keseluruhan Model (overall model fit) ........................................... 50

2) Koefisien Determinasi .................................................................................. 51

3) Matriks Klasifikasi ....................................................................................... 51

4) Uji Multikolinieritas ..................................................................................... 51

5) Pengujian Hipotesis Penelitian ..................................................................... 53

6) Model Regresi yang terbentuk...................................................................... 53

3. Variabel Penelitian.................................................................................................. 54

a. Opini Audit Going Concern .............................................................................. 54

b. Debt Default ...................................................................................................... 54

c. Audit Tenure ...................................................................................................... 55

d. Rasio Likuiditas ................................................................................................. 55

e. Rasio Aktivitas .................................................................................................. 55

g. Rasio Leverage .................................................................................................. 56

E. Hipotesis Penelitian ..................................................................................................... 56

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................... 59

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................................. 59

B. Analisis Deskriptif ....................................................................................................... 59

C. Analisis Regresi Logistik ............................................................................................. 63

1. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ................................................... 63

2. Koefisien Determinasi ............................................................................................ 65

3. Matriks Klasifikasi.................................................................................................. 65

4. Uji Multikolinearitas ............................................................................................... 66

5. Model Regresi Logistik yang terbentuk dan Pengujian Hipotesis .......................... 67

D. Interpretasi Hasil Penelitian ......................................................................................... 70

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 74

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 74

B. Implikasi ...................................................................................................................... 77

C. Keterbatasan................................................................................................................. 79

D. Saran ............................................................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 84

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................................... 43

Tabel 3.1 Daftar Nama Perusahaan Sampel ...................................................................... 47

Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan ................................................................................... 61

Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif .................................................................................. 61

Tabel 4.3 Uji Signifikansi Bersama .................................................................................. 64

Tabel 4.4 Koefisien Determinasi ...................................................................................... 65

Tabel 4.5 Hasil Klasifikasi ................................................................................................ 65

Tabel 4.6 Matriks Korelasi ............................................................................................... 66

Tabel 4.7 Uji Model Regresi Logit ................................................................................... 67

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................................ 12

Gambar 2.1 Pedoman Pernyataan Pendapat Going Concern ............................................ 27

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya perusahaan publik memanfaatkan pasar modal sebagai sarana

untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Investor mau

menanamkan modal pada perusahaan apabila investasinya dapat menghasilkan

sejumlah keuntungan. Keberadaan pasar modal menjadikan perusahaan

mempunyai alat untuk refleksi diri tentang kinerja dan kondisi keuangan

perusahaan. Apabila kondisi keuangan dan kinerja perusahaan bagus maka pasar

akan merespon dengan positif melalui peningkatan harga saham perusahaan.

Keuntungan dari adanya perusahaan publik dari sudut pandang investor antara

lain adalah investor akan mendapat perlindungan dari otoritas pasar modal karena

adanya peraturan yang harus ditaati perusahaan emiten seperti menyerahkan

laporan rutin yang diantaranya adalah laporan keuangan auditan.

Laporan keuangan merupakan hal penting yang dapat menjadi sumber

penyalahgunaan dan merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Auditor

memegang peranan yang besar yaitu sebagai pihak yang menjamin bahwa laporan

keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak menyesatkan. Menurut Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 3411, auditor bertanggung jawab

untuk memberikan pertimbangan serta memberikan pendapat apakah ada

1 Ikatan Akutansi Indonesia (IAI), SA Seksi 341, 2001, h.1.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

2

kesangsian terhadap perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit.

Kasus Enron sangat memukul profesi akuntan publik. Hal ini terjadi karena

adanya skandal akuntansi yang melibatkan pihak manajemen dan auditor

eksternal. Arthur Andersaden dipersalahkan sebagai penyebab terjadinya

kebangkrutan Enron dan divonis pihak pengadilan karena melakukan mark-up

pendapat dan menyembunyikan hutang lewat business partnership. Akhirnya

KAP Andersen ditutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya

secara hukum2.

Menjadi hal yang tidak logis, mengapa perusahaan yan mendapat opini wajar

tanpa pengecualian mendadak bangkrut tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Hal

tersebut menyebabkan profesi akuntan publik menjadi kritikan karena

diasumsikan memberikan informasi yang salah, hal ini membuktikan bahwa

auditor memiliki peranan penting dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan.

Selain itu auditor juga bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat

kesangsian besar terhadap kemampuan satuan dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu yang pantas, tidak

lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit.

Pencantuman penjelasan mengenai kondisi perusahaan pada catatan atas

laporan keuangan dan opini audit diaggap sebagian besar akuntan publik sebagai

suatu „warning‟ bagi pembaca laporan keuangan harus waspada atas

kemungkinan perusahaan pailit dalam waktu dekat, karena adanya kendala-

2 Yusar Sagara dan Fitri Yani Jalil, Auditing, (Jakarta: Uin Jakarta Press, 2013), h.119.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

3

kendala operasional dan keuangan. Namun, bagi kebanyakan manajeman

perusahaan, pencantuman penjelasan mengenai kondisi perusahaan baik pada

catatan laporan keuangan maupun opini audit, dikhawatirkan memberikan citra

buruk bagi perusahaan dan menciptakan pesimisme pembaca laporan keuangan.

Perusahaan akan benar-benar bangkrut sebagai akibat dari pencipta citra yang

buruk tersebut oleh audit eksternal dan hal ini menjadi suatu „self fulfilling

prophecy‟ yang dilakukan oleh auditor.

Opini yang diberikan auditor merupakan salah satu pertimbangan bagi

investor untuk pengambilan keputusan investasi. Pemberian opini (going concern)

oleh auditor merupakan dampak keraguan perusahaan untuk dapat melanjutkan

kelangsungan usahanya. Opini ini merupakan bad news bagi pemakai laporan

keuangan. Sulitnya memprediksi kelangsungan hidup suatu perusahaan

menyebabkan banyak auditor yang mengalami dilema moral dan etika dalam

memberikan opini going concern

Belkaoui, menyatakan going concern adalah suatu dalil yang menyatakan

bahwa entitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk

merealisasikan proyek, komitmen dan aktivitasnya yang berkelanjutan3. Dasar

tersebut memberi gambaran bahwa suatu entitas diharapkan mempunyai

kemampuan beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas atau tidak

mengalami likuiditas untuk waktu selanjutnya. Going concern merupakan konsep

pokok dalam bidang akuntansi dan auditing. Going concern digunakan sebagai

3 Belkaoui dan Ahmed Riahi, Teori Akuntansi , (Jakarta: Salemba Empat, 2006, Buku 1,

Edisi kelima), h.135.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

4

asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang

menunjukkan hal yang berlawanan.

Keberlangsungan hidup entintas bisnis dipengaruhi oleh kendala internal dan

eksternal. Kendala eksternal dapat berupa kendala di luar perusahaan seperti

pasar, kondisi moneter, sosial, politik, dan laik-lain. Sedangkan kendala internal

adalah kendala di dalam perusahaan itu sendiri, seperti kondisi keuangan, sumber

daya manusia budaya perusahaan, penguasaan teknologi, pengawasan internal,

dan lain-lain4.

Debt default merupakan kegagalan perusahaan dalam membayar hutang

pokok atau bunganya pada waktu jatuh tempo. Dalam PSA 30 indikator going

concern yang banyak digunakan auditor dalam memberikan opni audit going

concern adalah kegagalan dalam memenuhi hutang (default). Status default

meningkatkan kemungkinan penerimaan opini audit going concern.

Audit tenure ialah lamanya hubungan klien dengan auditor diukur dengan

jumlah tahun. Ketika auditor dan klien memiliki hubungan yang lama

dikhawatirkan akan membuat auditor kehilangan indepensinya, karena sudah

terikat hubungan yang nyaman dan saling menguntungkan, sehingga auditor sulit

memberikan opini audit going concern.

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi hutang jangka pendek. Rasio likuiditas penting diketahui karena

dapat mendeteksi ketidakmampuan perusahaan untuk melunas kewajiban yang

mengarah pada kebangkrutan.

4 Marisi P. Purba, Asumsi Going Concern, (Yogyakarta; Graha Ilmu, 2009), h.35.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

5

Rasio aktivitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

melaksanakan aktivitas dalam mengelola aset yang dimilkinya. Dengan rasio

aktivitas yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan benar-benar dapat

melakukan kegiatan operasi utama dan diharapkan kelangsungan usaha dapat

terjaga.

Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Ketika peusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi diharapkan

memperoleh laba yang tinggi, sehingga kecil kemungkinan perusahaan

mendapatkan opini audit going concern.

Rasio leverage adalah rasio yang mengur sejauh mana aktiva perusahaan

dibiayai dengan hutang. Apabila perusahaan memiliki nilai leverage yang tinggi,

hal ini akan berdampak pada kinerja keuangan yang buruk dan dapat

menimbulkan ketidakpastian akan opini audit going concern.

Prediksi atas kelangsungan usaha suatu perusahaan yang berbentuk perseroan

terbatas tidaklah mudah untuk dilakukan. Sekalipun putusan pailit telah dibacakan

di pengadilan niaga, masih terdapat kemungkinan-kemungkinan lain seperti

peninjauan kembali, kasasi ke Mahkamah Agung dan perdamaian yang

memungkinkan dilakukan untuk menghindari kepailitan. Tidak terdapatnya

prosedur penetapan status going concern yang terstruktur, meskipun sudah ada

panduan yang jelas mengenai pemberian opini going concern, pada kenyataannya

auditor sangat susah dalam memberikan opini going concern.

Berdasarkan uraian di atas, mengingat begitu besar pengaruh yang diberikan

opini audit going concern atas laporan keuangan auditee yaitu hilangnya

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

6

kepercayaan publik terhadap manajemen perusahaan dalam mengelola bisnisnya,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai opini audit going

concern. Pada kenyataannya masalah going concern adalah masalah yang

kompleks dan terus ada sehingga di perlukan faktor-faktor sebagai tolak ukur

yang pasti dalam menentukan status going concern perusahaan sehingga di

dapatkan kekonsistenan faktor-faktor tersebut harus diuji agar dalam keadaan

fluktuatif status going concern tetap dapat di prediksi. Penelitian ini mengambil

objek penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) yang memenuhi kriteria. Karena perusahaan manufaktur

dianggap paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Periodesasi

penelitian ini adalah tahun 2011 sampai dengan 2015. Sehingga peneliti

mengambil judul: Pengaruh Debt Default, Audit Tenure, Rasio Likuiditas,

Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Leverage terhadap Pemberian

Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia tahun 2011-2015.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pentingnya asumsi going concern terhadap akutansi dan laporan keuangan.

2. Cara auditor memeriksa aspek going concern perusahaan.

3. Kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemberian opini audit.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit

going concern.

5. Dampak pemberian opini audit going concern terhadap perusahaan.

6. Manfaat opini audit going concern bagi investor.

7. Tanggung jawab auditor terhadap opini audit going concern.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan dikarenakan adanya keterbatasan waktu,

tenaga dan teori juga supaya penelitian ini lebih mendalam maka penelitian ini

hanya dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam memberikan

opini audit going concern, namun karena banyaknya faktor yang mempengaruhi

pemberian opini audit going concern maka penulis hanya membatasi kepada 6

(enam) variabel, yaitu:, Debt Default, Audit Tenure, Rasio Likuiditas, Rasio

Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Leverage. Objek penelitian ini adalah

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Untuk periode yang digunakan adalah periode tahun 2011-2015 dengan data

laporan keuangan auditee.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

8

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

diatas maka Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh antara variabel debt default dengan pemberian opini

audit going concern?

2. Bagaimana pengaruh antara variabel audit tenure dengan pemberian opini

audit going concern?

3. Bagaimana pengaruh antara variabel rasio likuiditas dengan pemberian opini

audit going concern?

4. Bagaimana pengaruh antara variabel rasio aktivitas dengan pemberian opini

audit going concern?

5. Bagaimana pengaruh antara variabel rasio profitabilitas dengan pemberian

Opini Audit Going Concern?

6. Bagaimana pengaruh antara variabel rasio leverage dengan pemberian opini

audit going concern?

7. Bagaimana pengaruh debt fefault, audit tenure, rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage secara simultan (bersama-

sama) terhadap pemberian opini audit going concern?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara variabel debt default

dengan pemberiaan opini audit going concern

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

9

2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara variabel audit tenure

dengan pemberiaan opini audit going concern

3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara variabel rasio likuiditas

dengan pemberiaan opini audit going concern

4. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara variabel rasio aktivitas

dengan pemberiaan opini audit going concern

5. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara variabel rasio

profitabilitas dengan pemberiaan opini audit going concern

6. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara variabel rasio leverage

dengan pemberiaan opini audit going concern

7. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh debt default, audit tenure, rasio

likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage secara

simultan (bersama-sama) terhadap pemberian opini audit going concern

Adapun manfaat yang dapat diberikan dengan adanya penelitian ini yaitu

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia

pendidikan tentang masalah yang berkaitan dengan opini audit going concern.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menambah wawasan

penulis mengenai opini audit going concern, juga sebagai bahan

pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi, dan sebagai referensi bagi

peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan opini audit going concern.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

10

F. Kerangka Pemikiran Teoritis

Opini audit sangat diperlukan bagi perusahaan sebagai penjelasan atas

keadaan dan kondisi perusahaan. Hal ini membuat pihak auditor dalam

memberikan opininya menjadi lebih berhati-hati, karena sedikit kesalahan dalam

proses audit dapat mengakibatkan terganggunya kelangsungan hidup perusahaan

dan juga bisa mempengaruhi pandangan masyarakat tentang auditor dan

akuntannya.

Dalam SA Seksi 3415 disebutkan bahwa auditor juga bertanggung jawab

untuk menilai mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak

tanggal laporan audit. Oleh karena itu berdasarkan laporan auditor independen,

pemegang saham dan pengguna laporan keuangan lainnya juga dapat memperoleh

informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya. Ketika

auditor menerbitkan opini audit mengenai ketidakmampuan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya, keadaan tersebut mengindikasikan

bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Dengan diterbitkannya opini

audit going concern membuat para pengguna laporan keuangan

mempertimbangkan kembali untuk memberikan modalnya di perusahaan tersebut.

Pertimbangan perusahaan untuk menjaga hubungannya dengan pihak

eksternal, membuat manajemen secara terus menerus menjaga kesehatan

keuangan perusahaan. di mulai dari perbaikan kinerja hingga pengelolaan

terhadap hutang. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

5 Op.cit., SA seksi 341, h.1.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

11

sebagai dasar dari penyusunan laporan keuangan. Di saat perusahaan mampu

mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka pihak pengguna laporan

keuangan dapat menanamkan modalnya ke dalam perusahaan dengan aman.

Opini audit going concern sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu debt

default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio

leverage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel

independen terhadap variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah opini audit going concern dan variabel independen dalam penelitian ini

adalah debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

profitabilitas dan rasio leverage.

Adapun Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat disajikan dalam

Gambar berikut:

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

12

Pengaruh Debt Default, Audit Tenure, Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas,

Rasio Profitabilitas dan Rasio Leverage terhadap Penerimaan Opini Audit

Going Concern

Standar Profesional Akuntan Publik 2011

(SA Seksi 341)

1. Debt Default

2. Audit Tenure

3. Rasio Likuidutas

4. Rasio Aktivitas

5. Rasio Profitabilitas

6. Rasio Leverage

Opini Audit

Going Concern

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia tahun 2011-2015

Metode Analisis: Regresi Logistik

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

13

G. Sistematika Penulisan

Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini mengacu

pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012.

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari V (lima) bab dengan beberapa sub bab.

Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut

ini sistematika penulisannya secara lengkap:

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran

teoritis dan sistematika penulisan.

Bab II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai landasan teori mengenai audit, opini

audit going concern, debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage yang mendasari penelitian,

lalu pada sub bab selanjutnya di bahas mengenai review studi terdahulu.

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan variabel penelitian dan definisi operasional dari

variabel yang digunakan dalam penelitian, jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data, dan metode analisis yang digunakan.

Bab IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelian, pembahasan dan

analisa terhadap data-data yang diperoleh dalam penelitian sehingga

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

14

didapat hasil penelitian dan pengujian hipotesis, kemudian dilakukan

pembahasan terhadap hasil yang didapat guna mendapatkan kesimpulan.

Bab V PENUTUP

Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan dari hasil yang diperoleh

setelah dilakukan penelitian. Kemudian, disajikan keterbatasan serta saran

yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Auditing

Ada beberapa definisi audit yang diberikan oleh beberapa ahli di bidang

akutansi, diantaranya:

Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley dalam

bukunya yang berjudul Auditing: And Assurance Services6, audit di definisikan

sebagai berikut:

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information

to determine and report on the degreeof correspondence between the informatio

and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent

person.”

Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk

menentukan dan melaporkan tingat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang

telah di tetapkan. Audit harus dilakukan oleh seorang yang kompeten,

independen.

Ditinjau dari sudut pandang auditor independen, audit adalah pemeriksaan

secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi dengan

6 Randal J. Elder, Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia),

(Jakarta: Salemba Empat, 2013, Buku 1), h.4.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

16

tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara

wajar keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.7

Definisi yang lebih umum audit adalah definisi yang diajukan oleh Asosiasi

Akutansi Amerika audit adalah proses sistematik objektif mendapatkan dan

mengevaluasi bukti mengenai pernyataan tentang tindakan dan peristiwa ekonomi

untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang telah

di tetapkan dengan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang

membutuhkan.8

Audit dalam praktiknya secara umum melakukan suatu proses sistematik

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan

tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian

antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta

penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan9.

a. Jenis-Jenis Audit

Akuntan publik melakukan tiga jenis utama aktivitas audit berikut:

1) Audit Operasional

Mengevaluasi efisensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode

operasi organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya

mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi.

2) Audit Ketaatan

7 Yusar Sagara dan Fitri Yani Jalil, Auditing (dilengkapi kasus dan pembahasan kasus),

(Jakarta: UIN Jakarta Press, November 2013, Cetakan Pertama), h.16. 8 Loc.cit.

9 Loc.cit.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

17

Dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti

prosedur, aturan atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang

lebih tinggi.

3) Audit Laporan Keuangam

Dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan

sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya kriteria yang berlaku adalah prinsip

akuntansi yang berlaku umum atau Generally Accepted Accounting

Principles (GAAP)10.

b. Standar Auditing

Standart auditing merupakan salah satu ukuran kualitas pengauditan dalam

arti bahwa audit yang berkualitas apabila pelaksanannya sesuai dengan standar

auditing yang berlaku umum yang ditetapkan oleh organisasi profesi tersebut.

Akuntan publik, sebagai suatu profesi untuk memenuhi fungsi auditing tunduk

kepada suatu Kode Etik Profesi dan dalam melaksanakan tugasnya untuk

mengaudit laporan keuangan harus mendasarkan diri pada Standar Auditing.

Di indonesia standar audit yang digunakan saat ini adalah Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang

merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia.

SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut

Akuntan Publik Indonesia (DSAP IAPI)11

.

10

Op.cit., Alvin A. Arens, h.16-18. 11

Op.cit., Yusar Sagara, h.9.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

18

Pedoman paling luas yang tersedia adalah 10 standar audit yang berlaku

umum yang disusun oleh IAPI dan dikembangkan oleh DSPAP. Standart-standart

tersebut dibagi menjadi 3 kategori yaitu12

:

1) Standart Umum

Standart umum menekankan pada pentingnya kualitas pribadi yang harus

dimiliki auditor.

a) Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan

memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.

b) Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua

hal yang berhubungan dengan audit.

c) Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit

dan menyusun laporan.

2) Standart pekerjaan Lapangan

Standar pekerjaan lapangan menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas

lain selama pelaksanaan audit yang sebenarnya.

a) Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi

semua asisten sebagaimana mestinya.

b) Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta

lingkungan, termasuk pengendalian internal, untuk menilai risiko salah saji

yang signifikan dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan,

dan untuk merancang sifat, waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya.

12

Opcit., A.Arens, h.42.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

19

c) Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan

prosedur audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat

yang menyangkut laporan keuangan yang diaudit.

3) Standart Pelaporan

a) Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah laporan keuangan

telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

(GAAP).

b) Auditor harus mengidentifikasikan dalam laporan auditor mengenai keadaan

dimana prinsip-prinsip tersebut tidak secara konsisten diikuti selama periode

berjalan jika dikaitkan dengan periode sebelumnya.

c) Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yang informatif belum

memadai, maka auditor harus menyatakannya dalam laporan auditor.

d) Auditor harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan, secara

keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu pendapat tidak bisa diberikan,

dalam laporan auditor. Jika tidak dapat menyatakan satu pendapat secara

keseluruhan, maka auditor harus menyatakan alasan-alasan yang

mendasarinya dalam laporan auditor. Dalam semua kasus, jika nama seorang

auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka auditor itu harus dengan

jelas menunjukkan sifat pekerjaan auditor, jika ada, serta tingkat tanggung

jawab yang dipikul auditor, dalam laporan auditor.

c. Opini Audit

Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga

auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

20

laporan keuangan yang diauditnya. Arens, James, Amir Abadi mengemukakan

bahwa opini audit terdiri dari 5 jenis, antara lain pendapat wajar tanpa

pengecualian (Unqualified Opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian dengan

bahasa penjelas (Unqualified Opinion with Explanatory Language), pendapat

wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion), pendapat tidak wajar (Adverse

Opinion), tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)13

.

1) Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Pendapat wajar

tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus

kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia. Ada lima kondisi yang dapat mendukung dikeluarkannya pendapat

audit wajar tanpa pengecualian, yaitu:

a. Semua laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, saldo laba dan

arus kas sudah tercantum di dalam laporan keuangan.

b. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.

c. Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tersebut telah

melaksanakan penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya

untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah

dipenuhi.

d. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Ini berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah

disertakan dalam catatan kaki dan bagian-bagian laporan keuangan.

13

William C. Boynton, et all, Modern Auditing, (Alih Bahasa: Rajoe, P.A, Gania G,

Budi I.S), (Jakarta: Erlangga, 2003, Edisi ketujuh, Jilid I), h.78-79.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

21

e. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan

atau modifikasi kata-kata dalam laporan.

2) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas (modified

unqualified opinion). Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor

menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain)

dalam laporan auditnya. Ada enam keadaan tertentu yang mungkin

mengharuskan penambahan suatu paragraf penjelas dalam laporan audit,

yaitu:

a) Pendapat auditor sebagian besar didasarkan atas laporan auditor

independen lain.

b) Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyimpang karena

keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan

menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh IAI.

Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian peristiwa masa yang

akan datang, yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal

laporan audit.

c) Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan suatu usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

d) Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan materiil dalam

penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penetapannya.Keadaan

tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan

komparatif.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

22

3) Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion). Pendapat wajar

dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan

secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,

dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima

umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan

yang dikecualikan. Ada dua keadaan dimana auditor mengeluarkan pendapat

wajar dengan pengecualian, yaitu:

a) Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap

lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak

dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia

berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.

b) Auditor yakin atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi

penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berterima umum di Indonesia,

yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan

pendapat tidak wajar.

4) Pendapat tidak wajar (adverse opinion). Pendapat tidak wajar menyatakan

bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,

hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berterima umum di Indonesia. Pendapat tidak wajar hanya diberikan jika

auditor merasa yakin bahwa keseluruhan laporan keuangan yang disajikan

memuat salah saji yang material atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan

secara wajar posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berterima umum. Pendapat tidak wajar hanya dibuat

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

23

jika auditor telah memiliki bukti yang cukup melalui penyidikan yang

memadai tentang ketidaksesuaian tersebut. Pendapat tidak wajar sangat jarang

diberikan.

5) Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer). Pernyataan tidak

memberikan pendapat menyatakah bahwa auditor tidak menyatakan pendapat

atas laporan keuangan. Suatu pernyataan tidak memberikan pendapat

dilakukan jika auditor tidak berhasil meyakinkan dirinya sendiri bahwa

keseluruhan laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pernyataan tidak

memberikan pendapat timbul karena banyak pembatasan lingkup audit atau

hubungan yang tidak independen antara auditor dengan klien menurut kode

etik profesional.

2. Going Concern

Going Concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha. Dengan

adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap akan mampu

mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang, tidak akan

dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Going concern dipakai sebagai asumsi

dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang

menunjukkan hal berlawanan14

. Keraguan yang besar tentang kemampuan satuan

usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern)

merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambah paragraf penjelasan

(atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan auditnya.

14

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati, Auditing: Konsep Dasar dan Pemeriksaan

Akutansi Publik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.70.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

24

Going concern adalah salah satu konsep yang paling penting yang mendasari

pelaporan keuangan. Adalah tanggung jawab utama direktur untuk menentukan

kelayakan dari persiapan laporan keuangan menggunakan dasar going concern

dan tanggung jawab auditor untuk meyakinkan dirinya bahwa penggunaan dasar

going concern oleh perusahaan adalah layak dan diungkapkan secara memadai

dalam laporan keuangan.

Menurut Altman dan McGough masalah going concern terbagi dua, yaitu

masalah keuangan yang meliputi kekurangan defisiensi likuiditas, defisiensi

ekuitas, penunggakan utang, kesulitan memperoleh dana, serta masalah operasi

yang meliputi kerugian operasi yang terus menerus, prospek pendapatan yang

meragukan, kemampuan operasi terancam dan pengendalian yang lemah atas

operasi. Audit report dengan modifikasi mengenai going concern

mengindikasikan bahwa dalam penilaian auditor terdapat resiko perusahaan tidak

dapat bertahan dalam bisnis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi,

kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan pembayaran

hutang, dan kebutuhan likuiditas di masa yang akan datang15.

3. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan opini audit dengan paragraf penjelasan

mengenai pertimbangan auditor bahwa terdapat ketidakmampuan atau

ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan

operasinya pada masa mendatang. Dalam suatu audit, biasanya perusahaan

diasumsikan sebagai perusahaan yang berkelanjutan (going concern) yang akan

15

Lenard, et all. An Analysis of Fuzzy Clustering and a Hybrid Model for Auditor’s

Going Concern. 1998, h. 51 .

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

25

terus ada. Meskipun demikian, auditor mempunyai tanggung jawab untuk

mengevaluasi apakah dalam kenyataannya perusahaan tersebut mempunyai

kemampuan untuk terus melanjutkan usaha selama periode waktu layak, yaitu

tidak melebihi satu tahun sesudah tanggal laporan keuangan yang telah di audit.

Laporan audit dengan modifikasi mengenai going concern merupakan suatu

indikasi bahwa dalam penilaian auditor terdapat resiko bahwa perusahaan tidak

dapat bertahan dalam bisnis. Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut

melibatkan beberapa tahap analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari

operasi, kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan

membayar hutang, dan kebutuhan likuidasi dimasa yang akan datang.

SPAP (PSA No. 30) memberikan pedoman kepada auditor tentang dampak

kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

terhadap opini auditor sebagai berikut16

:

a. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian mengenai kemampuan satuan

usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu

pantas, ia harus:

1) Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditunjukan

untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.

2) Menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut secara efektif

dilaksanakan.

b. Jika manajemen tidak memiliki rencana yang mengurangi dampak kondisi

dan peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan

16

Marisi P. Purba, Asumsi Going Concern: suatu tinjauan terhadap dampak krisis

keuangan atas opini audit dan laporan keuangan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, Edisi

pertama), h.68.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

26

kelangsungan hidupnya, auditor mempertimbangkan untuk memberikan

pernyataan tidak memberikan pendapat.

c. Jika manajemen memiliki rencana tersebut, langkah selanjutnya yang harus

dilakukan oleh auditor adalah menyimpulkan efektivitas rencana tersebut:

1) Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut tidak efektif, auditor

menyatakan tidak memberi pendapat.

2) Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif dan klien

mengungkapakn dalam catatan laporan keuangan, auditor menyatakan

pendapat wajar tanpa pengecualian.

3) Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif akan tetapi klien tidak

mengungkapkan dalam catatan laporan keuangan, auditor memberikan

pendapat tidak wajar.

Dengan adanya pedoman tersebut diharapkan auditor mampu memberikan opini

audit yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang sedang diauditnya mengenai going

concern. Juga sebagai bentuk keseragaman antara para auditor dalam alasannya

memberikan opini going concern terhadap sebuah perusahaan. Pedoman tersebut

dapat divisualisasikan seperti bagan berikut ini:

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

27

Sumber: IAI, 2001

Bagaimanapun juga tidak ada panduan yang jelas atas hasil penelitian yang

dapat dijadikan pemilihan tipe going concern report yang harus dipilih. Karena

PEDOMAN PERNYATAAN PENDAPAT GOING CONCERN

Apakah ada kondisi atau peristiwa

yang berdampak terhadap

kelangsungan hidup entitas

SA Seksi 508

(PSA No. 29)

Tidak

Ya

Apakah auditor

sangsi dengan

kelangsungan hidup

entitas?

Ya Apakah ada

rencana

manajemen?

Tidak

Memberikan

Pendapat

Tidak

Apakah rencana

manajemen dapat

dilaksanakan?

Apakah cukup

pengungkapan?

Ya

Ya

Tidak

Memberikan

Pendapat

Pendapat Wajar

dengan

Pengecualian

atau Pendapat

Tidak Wajar

Tidak

Ya

Pendapat Wajar tanpa

Pengecualian dengan

Paragraf Penjelas

berkaitan dengan

Kelangsungan Hidup

Entitas atau Penekanan

atas suatu hal (Empasis

of a Master)

Pendapat Wajar

Tanpa

Pengecualian

Gambar 2.1 Pedoman Pernyataan Pendapat Going Concern

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

28

pemberian status going concern bukanlah suatu tugas yang mudah. Jika auditor

menyimpulkan keragu-raguan atas kemampuan perusahaan untuk melanjutkan

usahanya, pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas perlu

dibuat, terlepas dari pengungkapan dalam laporan keuangan. PSA 30

membolehkan tetapi tidak menganjurkan pernyataan tidak memberikan pendapat

kerena adanya kesangsian atas kelangsungan hidup.

a. Manfaat Informasi Going Concern

Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat bagi beberapa pihak seperti berikut

ini:

1) Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan siapa

yang akan diberikan pinjaman dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan

memonitor pinjaman yang ada.

2) Investor saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya

akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan bangkrut atau

tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut.

3) Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk melihat tanda-tanda

kebangkrutan lebih awal supaya tidakan-tindakan yang perlu bisa dilakukan

lebih awal.

4) Akuntan mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu

usaha karena akuntan akan melihat kemampuan going concern suatu

perusahaan.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

29

5) Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan ini lebih awal, maka

tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan, misal dengan melakukan

merger atau restruksi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari.

4. Debt Default

Chen dan Church mendefinisikan debt default sebagai kegagalan debitor

(perusahaan) untuk membayar hutang pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh

tempo. Chen and Church17

(1992) menyelidiki kegunaan status default pada

kewajiban hutang dalam mengidentifikasi perusahaan yang mendapatkan opini

audit going concern. Sebuah hubungan yang kuat di temukan antara variabel debt

defautl dengan penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian mereka

menunjukkan bahwa auditor harus mempertimbangkan status default dalam

membuat keputusan opini audit going concern. Perilaku ini sesuai dengan SAS

No 59. Dengan demikian auditor tampaknya harus mengikuti pedoman yang di

tetapkan dalam standar profesional akutansi ketika menilai kemampuan

perusahaan dalam melangsungkan usahanya18

.

Penyebab defaultnya suatu hutang disebabkan oleh adanya persetujuan

perjanjian hutang yang dilanggar, perusahaan dalam proses negoisasi restrukturasi

hutang yang jatuh tempo dan kurangnya likuiditas perusahaan untuk membayar

pokok dan bunganya pada saat jatuh tempo. Hal ini dikarenakan lemahnya

manajemen modal kerja perusahaan dan tidak tercapainya target penjualan yang

17

Chen dan Church, Default on Debt Obligation and the Issuance of Going Concern

Opinion. Auditing: A Journal of Practice and Theory (Fall), h.2 18

Michael Maingot dan Daniel Zeghal, An Examination of the Audit Opinion and

Financial Measures of a Sampel of Bankrupt Companies Under SAS No. 59 and Their

Present Status, University of Ottawa, Canada, h.2.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

30

diharapkan sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas

memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi kondisi keuangan perusahaan

dimana sebagian dari kas akan dianggarkan sebagai dana pelunasan hutang.

Kelangsungan operasi perusahaan akan terganggu jika perusahaan yang

mempunyai utang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena aliran kas

perusahaan dialokasikan untuk menutup utang sehingga operasi perusahaan

terhambat.

a. Pengaruh Debt Default terhadap Opini Audit Going Concern

Dalam PSA 30, indikator going concern yang banyak digunakan oleh auditor

dalam memberikan keputusan opini audit adalah kegagalan dalam memenuhi

kewajiban hutangnya (default). Dapat dikatakan bahwa status hutang perusahaan

merupakan faktor pertama yang akan diperiksa oleh auditor untuk mengukur

kesehatan keuangan perusahaan. Status default dapat meningkatkan kemungkinan

auditor mengeluarkan laporan going concern.

5. Audit Tenure

Gheiger dan Raghunandan menyatakan tenure adalah lamanya hubungan

auditor klien diukur dengan jumlah tahun. Ketika auditor memiliki jangka waktu

hubungan yang lama dengan kliennya, hal ini akan mendorong pemahaman yang

lebih atas kondisi keuangan klien dan oleh karena itu mereka akan dapat

mendeteksi masalah going concern. Dalam sudut pandang kedua, menjaga

hubungan dengan kantor akuntan publik yang sama untuk jangka waktu yang

lama dianggap lebih ekonomis untuk klien. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh

Bagian Praktek Securities of Exchange Commission (SEC) Komite Eksekutif

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

31

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) 1992 dinyatakan

beberapa argumen yang dibuat tentang audit tenure. Argumen ini menyatakan

bahwa dalam jangka panjang hubungan antara auditor dan perusahaan klien akan

menyebabkan masalah berikut:

a. Auditor mempunyai hubungan yang semakin dekat dengan manajemen klien

yang menyebabkan auditor kehilangan skeptisme profesional.

b. Auditor mungkin menganggap pengujian yang dilakukan sebagai

pengulangan dari perikatan sebelumnya sehingga auditor merasa mengetahui

lebih dulu hasil dari pengujian tersebut. Hal ini menyebabkan auditor kurang

mampu mengevaluasi perubahan penting dalam kondisi klien.

c. Auditor mungkin berkeinginan untuk menyelesaikan masalah perusahaan

klien dalam rangka mempertahankan hubungan baik dengan klien, memenuhi

keinginan klien mungkin menjadi prioritas auditor dibandingkan dengan

mengikuti standar profesional19

.

Pemerintah telah mengatur tentang jangka waktu perikatan audit dalam

Peraturan Menteri Keuangan Nomor:17/PMK.01/2008. Peraturan ini menjelaskan

bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entintas

dilakukan olek KAP paling lama untuk 6 tahun buku berturut-turut dan oleh

seorang Akuntan Publik paling untuk 3 tahun buku berturut-turut. Akuntan publik

dapat menerima kembali penugasan audit untuk klien setelah 1 tahun buku tidak

memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien tersebut.

19

Op.cit.A.Alvin.,h.46

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

32

a. Pengaruh Audit Tenure terhadap Opini Audit Going Concern

Adanya hubungan antara auditor dengan kliennya dalam waktu yang lama

dikhawatirkan akan membuat auditor kehilangan independensinya. Karena antara

auditor dengan klien sudah terikat hubungan yang nyaman dan saling

menguntungkan sehingga kualitas audit menjadi rendah. Hilangnya independensi

auditor dapat dilihat dari kesulitan auditor dalam memberikan opini going concern

untuk kliennya.

6. Rasio Likuiditas

Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)

jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu

untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Dengan

kata lain rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo,

baik kewajiban kepada pihak luar maupun di dalam perusahaan. dengan demikian

dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) saat ditagih20

.

Rasio likuiditas atau sering disebut juga rasio modal kerja merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. caranya

adalah dengan membandingkan komponen di neraca, yaitu total aktiva lancar,

dengan total passiva lancar. Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode

sehingga terlihat perkembangan likuiditas. Terdapat dua hasil penilaian terhadap

20

Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012,

h.130.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

33

pengukuran rasio likuiditas, yaitu apabila perusahaan mampu memenuhi

kewajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, sebaliknya

apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut, dikatakan

perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut, dikatakan perusahaan

dalam keadaan illikuid21

.

Sutu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila

mampu22

:

a. Memenuhi kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya; yaitu pada waktu di

tagih. (kewajiban keuangan pada pihak extern)

b. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal (kewajiban

keuangan pada pihak intern)

c. Membayar bunga dan deviden yang dibutuhkan

d. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan

1) Rasio lancar (current ratio)

Rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja

suatu perusahaan adalah current ratio, yaitu perbandingan antara jumlah aktiva

lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar

(yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kalinya hutang jangka pendek.

Current ratio ini menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang-hutang tersebut. Perusahaan dengan current ratio rendah dapat dikatakan

bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar hutang, tetapi perusahaan

dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya

21

Ibid., 22

Drs. S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, ( Yogyakarta: Liberty, 2004), h.72.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

34

hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi aktiva

lancar yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan yang relatif tinggi

dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat

perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment dalam

persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit

untuk ditagih23

.

Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat yang digunakan

sebagai berikut.

2) Pengaruh Rasio Likuiditas dengan Opini Audit Going Concern

Masalah likuiditas sesungguhnya merupakan masalah yang sangat penting

dan dapat mengancam kelangsungan hidup suatu entintas. Ketidakmampuan

perusahaan membayar para kreditur pada tanggal jatuh tempo utang dan rasio

keuangan utama (likuiditas) yang buruk adalah salah satu indikator keuangan

yang dapat menimbulkan keraguan besar menganai asumsi kesinambungan

usaha24

.

7. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula

dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas)

23

Op.cit.,Drs. Munawir, h.72. 24

M. Theodorus Tuanakotta, Audit berbasis ISA, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),

h.223.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

35

pemanfaatan sumber daya perusahaan. Efisiensi yang dilakukan misalnya di

bidang penjualan, sediaan, penagihan piutang dan efisiensi di bidang lainnya.

Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio aktivitas

akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset

yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya25

.

Dari hasil pengukuran ini, akan diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan

aktivitas perusahaan sehingga manajemen dapat mengukur kinerja mereka selama

ini. sehingga dapat diprediksi mampu atau tidaknya perusahaan mencapai target

yang ditentukan. Apabila tidak mampu, managemen harus mencari penyebabnya

dan kemudian dilakukan upaya perbaikan dan apabila sudah mencapai target

dapat dipertahankan atau ditingkatkan pada periode berikutnya26

.

1) Total Asset Turn Over

Total asset turn over merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan

dalam operasi terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tersebut.

Rasio ini mengukur sebrapa jauh aktiva ini telah dipergunakan di dalam kegiatan

perusahaan27

dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap

rupiah aktiva28

. Rasio total asset turn over yang tinggi menunjukkan management

yang efektif tetapi dapat juga disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan

25

Op.cit, Dr. Kasmir, h.172. 26

Ibid., 27

Op.cit., Drs. Munawir., h.88. 28

Op.cit, Dr. Kasmir, h.185.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

36

sudah habis disusut, jadi total asset turn over tinggi karena keadaan perusahaan29

.

Rumus mencari total asset turn over adalah sebagai berikut.

2) Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Opini Audit Going Concern

Menurut Weston dan Copeland (1992) bahwa harus ada keseimbangan antara

penjualan dengan berbagai unsur aktiva, yaitu persediaan piutang, aktiva tetap dan

aktiva lain. Rasio aktivitas yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan benar-

benar dapat melakukan kegiatan operasi utamanya, sehingga mempercepat proses

perolehan laba dengan demikian diharapkan kelangsungan usahanya dapat

dipertahankan.

8. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

menajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahaan. Hasil pengukuran rasio profitabilitas tersebut

dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah

bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah

ditentukan, mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk satu periode

atau beberapa periode. Narnun, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai

target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

37

periode ke depan. Kegagalan ini harus di selidiki dimana letak kesalahan dan

kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang30

.

1) Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI)

Analisa return of investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah yang digunakan dalam perusahaan, dalam analisa keuangan

mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu tekhnik analisa keuangan

yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Analisa ROI ini sudah merupakan

teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur

efektivitas dari keseluruhan operasi usaha. ROI itu sendiri adalah salah satu

bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur

kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva

yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan31

.

Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula

sebaliknya32

. Rumus untuk mencari Return on Investment dapat digunakan

sebagai berikut.

2) Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern

Ketika perusahaan mempunyai profitabilitas (diproksi dengan ROI) yang

tinggi diharapkan dapat memperoleh laba yang tinggi, sehingga kemungkinan

kecil bagi perusahaan untuk memperoleh opini going concern.

30

Op.cit, Dr. Kasmir, h.196. 31

Op.cit., Drs Munawir., h.89. 32

Op.cit, Dr. Kasmir, h.201.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

38

9. Rasio Leverage

Leverage ratio (rasio solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa

besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun

jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi)33

.

1) Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang

dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh

utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk

mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik

perusahaan. dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Rasio ini juga memberikan

petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan34

. Rumus

untuk mencari debt to equity ratio :

2) Pengaruh Rasio Leverage terhadap Opini Audit Going Concern

Bagi investor semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan

karena semakin besar risiko atas kegagalan yang mungkim terjadi di perusahaan.

Dalam praktiknya, apabila dari hasil perhitungan perusahaan memiliki rasio

33

Op.cit, Dr. Kasmir, 151. 34

Op.cit, Dr. Kasmir, h.157.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

39

leverage yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan.

semakin tinggi rasio leverage semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan

yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup

perusahaan. hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini

audit going concern.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

40

B. Review Studi Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan auditor

dalam penerimaan opini audit going concern oleh perusahaan di rangkum dalam

tabal di bawah ini :

No Peneliti Substansi Perbedaan dengan

penulis

1. Angie Cyntia

Wati (Skripsi

Fakultas

Syariah dan

Hukum UIN

Sunan

Kalijaga)

Skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui faktor -faktor

yang mempengaruhi

penerimaan opini audit

going concern pada perusa

haan yang masuk Jakarta

Islamic Index. Variabel

penelitian yang digunakan

adalah variabel

independen: rasio

likuiditas, rasio

profitabilitas, rasio

leverage, opini audit tahun

sebelumnya dan opinion

shopping. Sedangkan

variabel dependen nya

adalah

opini audit going concern.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa opini

audit tahun sebelumnya

berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit

going concern. Sedangkan

rasio likuiditas,

profitabilitas, leverage dan

opinion shopping tidak

berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit

going concern.

Persamaan:

Variabel rasio likuiditas,

rasio profitabilitas, dan

rasio leverage.

Menggunakan analisis

regresi logistik.

Perbedaan:

Obyek penelitian yaitu

perusahaan yang terdaftar

di Jakarta Islamic Index,

variabel opini audit tahun

sebelumnya dan opinion

shopping

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

41

2. Junaidi dan

Jogiyanto

Hartono

(Simposium

Nasional

Akutansi XIII

Purwokerto

2010)

Skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui faktor non

keuangan yang

mempengaruhi opini audit

going concern. Variabel

penelitian yang digunakan

adalah variabel

independen: reputasi

auditor, tenure, disclosure

dan ukuran perusahaan.

variabel dependen: opini

audit going concern. Hasil

penelitian adalah 3

Variabel non keuangan

yang diuji adalah

signifikan (tenure,

reputation, dan disclosure)

dan 1 variabel non

keuangan tidak signifikan

(ukuran perusahaan).

Persamaan:

Variabel tenure.

Menggunakan analisis

regresi logistik

Perbedaan:

Obyek penelitian yaitu

perusahaan yang terdaftar

di BEI dan variabel

reputasi auditor, disclosure

dan ukuran perusahaan.

3. Yuli Yati

(Skripsi

Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis, UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta, 2011)

Skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh debt

default, opinion shopping,

kondisi keuangan

perusahaan dan opini audit

tahun sebelumnya

terhadap Penerimaan opini

audit going concern.

Dengan hasil penelitian

debt default, kondisi

keuangan perusahaan dan

opini audit tahun

sebelumnya berpengaruh

signifikan terhadap

pemberian opini audit

going concern, sedangkan

opinion shopping tidak

berpengaruh signifikan

terhadap pemberian opini

audit going concern. Dan

Persamaan:

Variabel debt default dan

menggunakan analisis

regresi logistik

Perbedaan:

Tahun pengamatan yang

digunakan tahun 2005-

2009, variabel kondisi

keuangan perusahaan,

opinion shopping, opini

audit tahun sebelumnya

dan objek penelitian yaitu

perusahaan manufaktur di

BEI

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

42

menggunakan Variabel

Independen: debt default,

opinion shopping

kondisi keuangan

perusahaan, dan opini

audit tahun sebelumnya,

Variabel Dependen: opini

audit going concern

4. Suriani

Ginting dan

Linda Suryana

(Jurnal Wira

Ekonomi

Mikroskil,

2014)

Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi

opini audit going concern

pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek

Indonesia. Dengan

menggunakan variabel

independen: ukuran

perusahaan, kondisi

keuangan, pertumbuhan

perusahaan dan

reputasi Asuditor. Dan

variabel Dependen: opini

audit going concern. Hasil

penelitian menunjukkan

ukuran perusahaan,

kondisi keuangan,

pertumbuhan perusahaan

dan reputasi auditor

berpengaruh terhadap

opini audit going concern,

sedangkan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh.

Persamaan:

Teknik analisis regresi

logistik.

Perbedaan:

Variabel reputasi auditor,

ukuran perusahaan,

kondisi keuangan,

pertumbuhan perusahaan

dan objek penelitian yaitu

perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI.

5. Alfaizatul

Ulya

(Accounting

Analysis

Journal,

Universitas

Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis Opini

Audit Going Concern

berdasarkan faktor

keuangan dan non

keuangan. Dengan

Persamaan:

Variabel model debt

default, audit client tenure.

Model analisis Regresi

Logistik.

Perbedaan:

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

43

Negeri

Semarang,

2012)

menggunakan variabel

independen: kesulitan

keuangan, debt default,

opini audit tahun

sebelumnya, reputasi

auditor dan auditor client

tenure dan variabel

dependen: opini going

concern. Dengan hasil

penelitian debt default dan

opini audit tahun

sebelumnya berpengaruh

positif terhadap

kemungkinan penerimaan

opini audit going concern.

Sebaliknya variabel

kesulitan keuangan,

reputasi auditor dan

auditor client tenure tidak

berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit

going concern.

Variabel reputasi auditor,

kesulitan keuangan, opini

audit tahun sebelumnya

dan objek penelitian

adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar

di BEI.

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Hubungannya bisa simetris, kausal atau interaktif. Penelitian ini bertujuan

menguji pengaruh variabel independen yaitu debt default, audit tenure, rasio

likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage terhadap variabel

dependen yaitu opini audit going concern.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

adalah penelitian yang berkenaan dengan data kuantitatif berupa angka yang dapat

digunakanan dengan operasi matematika. Penelitian ini menggunaan jenis data

panel dengan data laporan keuangan tahunan auditee di mulai dari tahun 2011-

2015.

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Fokus penelitian pada laporan keuangan tahunan yang sudah di audit

2. Objek yang di teliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI) selama periode 2011-2015

3. Periode yang diteliti dari tahun 2011-2015

4. Variabel Dependen adalah opini audit going concern

5. Variabel Independen adalah debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

45

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita

buat inferensi35

. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Sampel

Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang

diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya36

.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di indeks saham syariah indonesia (ISSI) mulai tahun 2011 sampai tahun

2015 yang berjumlah 100 perusahaan. Penelitian ini hanya menggunakan

perusahaan-perusahaan manufaktur untuk menjaga homogenitas data. Dalam

penelitian ini, teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling dalam hal ini lebih khusus pada penggunaan metode

judgment sampling. Judgment sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara

tidak acak yang informasinya di peroleh dengan menggunakan pertimbangan

tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian37.

Adapun kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

35 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 271. 36 Op.cit., Moh. Nazir, h. 273. 37

Nur Indirtoro dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis untuk Akutansi &

Manajemen (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2002, Edisi Pertama, Cetakan Pertama),

h.131.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

46

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di indeks saham syariah indonesia

(ISSI) selama periode 2011-2015

b. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen per

31 Desember 2011-2015

c. Perusahaan tidak delisting atau keluar dari indeks saham syariah indonesia

(ISSI) selama periode pengamatan

d. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam penyusunan laporan

keuangan

Perusahaan dalam industri manufaktur yang digunakan dalam penelitian ini

mencakup beberapa kelompok industri berdasarkan klasifikasi indutrsi dari ISSI.

Beberapa kelompok industri yang termasuk dalam jenis industri manufaktur

antara lain: industri dasar dan kimia, aneka industri dan industri barang konsumsi.

Setelah di seleksi dengan kriteria yang telah ditentukan, di peroleh 25

perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini seperti pada tabel di bawah ini:

No Emiten Nama Perusahaan

1 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.

2 ALDO Alkindo Naratama Tbk

3 ARNA Arwana Citramulia Tbk.

4 ASII Astra International Tbk.

5 AUTO Astra Otoparts Tbk.

6 BTON Betonjaya Manunggal Tbk.

7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

9 CTBN Citra Tubindo Tbk.

10 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.

11 EKAD Ekadharma International Tbk.

12 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.

13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

14 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.

15 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.

16 INAF Indofarma (Persero) Tbk.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

47

17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

18 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.

19 KICI Kedaung Indah Can Tbk.

20 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.

21 PBRX Pan Brothers Tbk.

22 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.

23 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.

24 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.

25 VOKS Voksel Electric Tbk. Tabel 3.1 Daftar Nama Perusahaan Sampel

Sumber: www.idx.co.id

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua

cara, yaitu Penelitian Pustaka dan Penelitian Lapangan. Penelitian Pustaka di

peroleh melalui buku, jurnal, tesis, internet dan perangkat lain yang terkait dengan

judul penelitian. Penelitian Lapangan menggunakan jenis data sekunder yang

bersumber dari laporan keuangan auditee perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia tahun 2011-2015 yang di publikasikan pada

website BEI www.idx.co.id .

D. Metode Analisis Data

Pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi untuk menguji

hipotesis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat analisis

regresi logistik (logistic regression) dengan bantuan Eviews versi 8.0, karena

variabel bebasnya merupakan kombinasi antara variable metric dan non

parametric (nominal).

Regresi logistik merupakan salah satu model statistika yang dapat di gunakan

untuk menganalisis pola hubungan antara sekumpulan variabel independen

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

48

dengan variabel dependen bertipe kategorik atau kualitatif. Model regresi logistik

dalam penelitian ini adalah logit di dasari oleh Liniar Probability Model (LPM)38

.

Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data

pada variable bebasnya39

asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena

variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metric) dan

kategorial (non-metrik), dan mengabaikan uji heteroskedastisitas yang artinya

variabel dependen tidak memerlukam homoskedastisitas untuk masing-masing

variabel independennya40

.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik karena variabel

terikat yang berskala dikotomi. Skala dikotomi yang dimaksud adalah skala data

nominal dengan dua kategori, yaitu kategori 1 untuk perusahaan dengan opini

audit going concern dan 0 untuk perusahaan dengan opini audit non going

concern.

1. Regresi Logistik

Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah

probabilitas terjadinya variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel lainnya41

.

Regresi logistik merupakan salah satu model statistika yang dapat digunakan

untuk menganalisis pola hubungan antara sekumpulan variabel independen

dengan variabe dependen bertipe kategorik atau kualitatif. Banyaknya kategori

38

Dr. rer. nat. Dedi Rosadi, M.sc, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan,

(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012), h.101. 39

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,

(Semarang: Universitas Diponegoro, 2013, Edisi 7), h.333. 40

Damodar Gujarati, Ekonomtrika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 2003), h.597. 41

Op.cit, Imam Ghazali, h.71

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

49

dari variabel dependen dapat terdiri atas dua kemungkinan. Tujuan utama analisis

ini adalah:

a. Memprediksi probabilitasnya terjadinya event atau tidak terjadinya event

(terjadinya non-event) berdasarkan nilai-nilai prediktor yang ada. Event

merupakan status variabel respons yang menjadi pokok perhatian.

b. Mengklasifikasikan subjek penelitian berdasarkan ambang nilai (threshold)

probabilitas.

Model regresi logistik diantaranya adalah model logit dan probil. Model logit

didasari oleh Linear Probability Model (LPM)42

.

2. Tahapan Regresi Logistik

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik adalah

statistik deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian. Adapun penjelasannya

diuraikan dalam paragraf dibawah43

.

a. Statistik Deskriptif

Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data

yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians dan range

statistik44

. Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan

diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan

data dalam bentuk tabel dan grafik. Statistik deskriptif umumnya digunakan oleh

peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian

42

Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan, (Yogyakarta: CV Andi

Offset, 2012), h. 101 43

Op.cit., Imam Ghozali,h.346. 44

Op.cit., Imam Ghozali,h.19.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

50

yang utama45

. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi

yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi

rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai

minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat

gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan berhasil

memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

b. Analisis Inferensial

Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Pada

penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan model regresi logistik biner.

1) Menilai Keseluruhan Model (overall model fit)

Menilai keseluruhan model (overall model fit) dilakukan untuk menentukan

jika variabel independen ditambahkan ke dalam model apakah secara signifikan

memperbaiki model fit. Pengujian ini dilakukan dengan menganalisis Likelihood

Ratio (LR) statistic, untuk melihat bagaimana variabel independen yang terdiri

dari debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas

dan rasio leverage terhadap variabel dependen yaitu opini audit going concern.

Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : Model yang di hipotesiskan tidak fit dengan data

Berdasarkan hipotesis ini, maka Ho harus ditolak agar model fit dengan data.

45

Ikhsan Arfan, Metode Penelitian Akutansi Keperilakuan, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008), h. 198.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

51

2) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

pada model logit ditunjukkan dengan nilai McFadden R Square. Nilai McFadden

R Square digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel dependen yang

dapat di jelaskan oleh variabel independen. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen.46

3) Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk

memprediksi kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan. Tabel klasifikasi

menghitung estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect).47

4) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel

independen. Indikasi Multikolinieritas48

:

a) Nilai R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak signifikan.

b) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila

koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolinieritas.

c) Dengan melakukan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat digunakan untuk

mengetahui hubungan antara dua (atau lebih) variabel independen yang

secara bersama-sama mempengaruhi satu variabel independen yang lain. Jika

46

Op.cit., Imam Ghozali, h. 341. 47

Op.cit., Imam Ghozali, h. 270. 48

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika, (Yogyakarta: UPP

STIM YKPN, 2015), h. 5.1.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

52

nilai Fhitung > Fkritis pada α dan derajat kebebasan tertentu, maka model kita

mengandung unsur multikolinieritas.

Cara mendeteksi multikolinieritas49

:

a) Apabila memperoleh R2 yang tinggi (> 0,7) dalam model, tetapi sedikit sekali

atau bahkan tidak satupun parameter regresi yang signifikan jika di uji secara

individual dengan menggunakan statistik uji t.

b) Apabila memperoleh koefisien korelasi sederhana yang tinggi di antara

sepasang–sepasang variabel penjelas. Tingginya koefisien korelasi

merupakan syarat yang cukup untuk terjadinya multikolinieritas. Akan tetapi,

koefisien yang rendah pun belum dapat dikatakan terbebas dari

multikolinieritas sehingga koefisien korelasi parsial maupun korelasi serentak

diantara semua variabel penjelas perlu dilihat lagi.

c) Apabila dalam model regresi memperoleh tanda koefisien regresi dengan

tanda yang berbeda dengan koefisien korelasi.

d) Nilai indeks kondisi

e) Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Facrtor (VIF)

Jika dua atau lebih variabel independen dalam model regresi memiliki

hubungan linear yang erat, maka model regresi ini tergejala oleh kondisi

multikolinearitas. Korelasi linear antara variabel independen sangat kuat jika nilai

korelasi antara variabel independen ini (rXiXj) lebih kuat dari hubungan variabel

independen dengan variabel dependen (rXiYi).

49

Setiawan dan Dwi Endah Kusrini. Ekonometrika. (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 92.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

53

5) Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk menguji keterkaitan antara variabel yang ada dalam hipotesis, maka

digunakan analisis regresi logistik (logistic regression), yang variabel bebasnya

merupakan kombinasi antara metrik dan non metrik (nominal) untuk menguji

pengaruh debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

profitabilitas dan rasio leverage terhadap variabel dependen yaitu opini audit

going concern. Uji regresi logistik digunakan karena pada pengujian ini variabel

terikatnya merupakan data kualitatif yang menggunakan varaiabel dummy50

.

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan regresi logistik adalah

sebagai berikut:

a) Jika hasil signifikansinya < 0,05 maka Ha diterima

b) Jika hasil signifikansinya > 0,05 maka Ha di tolak

Model yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

6) Model Regresi yang terbentuk

Penelitian dengan regresi logistik ini digunakan untuk melihat pengaruh

antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hubungan fluktuasi opini

audit going concern dan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya dapat

diformulasikan sebagai berikut:

OpiniGC = b + b1 Debt Default + b2 Tenure + b3 Likuiditas + b4 Aktivitas + b5

Profitabilitas + b6 Leverage + e

Dengan :

50

Gunawan Sumodiningrat, Ekonometrika Pengantar, (Yogyakarta: BPFE, 2001), h.

359.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

54

b = konstanta model regresi

β1- β6 = koefisien regresi

OpiniGC = opini audit going concern

Debt Default = debt default

Tenure = audit tenure

Likuiditas = rasio likuiditas

Aktivitas = rasio aktivitas

Profitabilitas = rasio profitabilitas

Leverage = rasio leverage

e = komponen error

3. Variabel Penelitian

a. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern, yaitu merupakan opini audit modifikasi yang

dilakukan oleh auditor akan ketidakmampuan atau ketidakpastian signifikan atas

kelangsungan hidup perusahaan. Variabel opini going concern merupakan

variabel dummy, yaitu variabel yang bersifat kategorial atau dikotomi51

dimana

kategori 1 untuk perusahaan dengan opini audit going concern dan 0 untuk

perusahaan dengan opini audit non going concern.

b. Debt Default

Debt default atau kegagalan membayar hutang didefinisikan sebagai kelalaian

atau kegagalan perusahaan untuk membayar hutang pokok atau bunganya pada

saat jatuh tempo (Chen dan Church 1992). Dalam variabel ini menggunakan

51

Ibid., h.49.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

55

variabel dummy (1 = status debt default, 0 = tidak debt default) untuk

menunjukkan apakah perusahaan dalam keadaan default atau tidak.

c. Audit Tenure

Gheiger dan Ragunandhan (2002) menjelaskan tenure adalah hubungan

auditor dan klien diukur dengan jumlah tahun. Semakin lama hubungan antara

auditor dengan klien, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan menerima

opini going concern. Variabel audit tenure dalam penelitian ini menggunakan

skala interval sesuai dengan lama hubungan KAP dengan perusahaan. Audit

tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana KAP yang sama telah

melakukan perikatan audit terhadap auditee. Tahun pertama perikatan dimulai

dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya52.

d. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Dalam hal ini rasio likuiditas diproksikan dengan rasio lancar. Rumus untuk

mencari rasio lancar atau current rasio dapat yang digunakan sebagai berikut:

e. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula

dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas)

52

Knechel, W. Robert dan Ann Vanstraelen, “ The Relationship Between Auditor

Tenure and Audit Quality Implied by Going Concern Opinions”, Auditing A Journal of

Practice and Theory Vo. 26, No.1 (2007), h.113.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

56

pemanfaatan sumber daya perusahaan. Dalam hal ini rasio aktivitas diproksikan

dengan rasio total asset turn over. Rumus untuk mencari total asset turn over

dapat yang digunakan sebagai berikut:

f. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

menajemen suatu perusahaan. Dalam hal ini rasio profitabilitas diproksikan

dengan rasio return of investment. Rumus untuk mencari return of investment

dapat yang digunakan sebagai berikut:

g. Rasio Leverage

Leverage ratio (rasio leverage) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa

besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Dalam hal ini rasio leverage diproksikan dengan rasio debt to equity ratio. Rumus

untuk mencari debt to equity ratio dapat yang digunakan sebagai berikut:

E. Hipotesis Penelitian

Penyusunan Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan variabel-variabel

independennya terdiri dari:

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

57

X1 : Debt Default

X2 : Audit Tenure

X3 : Rasio Likuiditas

X4 : Rasio Aktivitas

X5 : Rasio Profitabilitas

X6 : Rasio Leverage

Variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi variabel dependen, yaitu:

Y : Opini Audit Going Concern, Sehingga hipotesis yang diajukan adalah :

1. Variabel Debt Default (X1)

Ho : 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel debt default

dengan pemberian opini audit going concern.

Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel debt default dengan

pemberian opini audit going concern.

2. Variabel Audit Tenure (X2)

Ho : 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel audit tenure

dengan pemberian opini audit going concern.

Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel audit tenure dengan

pemberian opini audit going concern.

3. Variabel Rasio Likuiditas (X3)

Ho : 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio likuiditas

dengan pemberian opini audit going concern.

Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio likuiditas

dengan pemberian opini audit going concern.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

58

4. Variabel Rasio Aktivitas (X4)

Ho : 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio aktivitas

dengan pemberian opini audit going concern.

Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio aktivitas dengan

pemberian opini audit going concern.

5. Variabel Rasio Profitabilitas (X5)

Ho : 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio

profitabilitas dengan pemberian opini audit going concern.

Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio profitabilitas

dengan pemberian opini audit going concern.

6. Variabel Rasio Leverage (X6)

Ho : 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio leverage

dengan pemberian opini audit going concern.

Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel rasio leverage dengan

pemberian opini audit going concern.

7. Secara bersama-sama

Ho : 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3, X4,

X5, X6, terhadap variabel Y

Ha ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6

terhadap variabel Y

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

59

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan penerbit saham

syariah atau perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam daftar efek syariah (DES).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks

saham syariah indonesia (ISSI) periode tahun 2011-2015.

ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham

syariah yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah

tercatat di BEI dan terdaftar dalam daftar efek syariah (DES). Konstituen ISSI

direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada awal

bulan berikutnya. Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada saham

syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari DES. Metode perhitungan indeks

ISSI menggunakan rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar. Tahun dasar yang

digunakan dalam perhitungan ISSI adalah awal penerbitan DES yaitu Desember

2007. ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei 201153

.

B. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum

dan minimum54

. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai

yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. Semakin besar nilai

53

Diakses dari www.idx.co.id pada tanggal 17 Agustus 2016 pukul 18.33 54

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h.19.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

60

standar deviasi maka akan semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari

yang diharapkan. (Gujarati 2007)

Hitungan yang digunakan oleh Eviews untuk menampilkan angka-angka di

atas adalah sebagai berikut55

:

1. Mean adalah rata-rata data, diperoleh dengan menjumlahlan selurih data dan

membaginya dengan cacah data

2. Median adalah nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah bila datanya

genap) bila datanya diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Median

merupakan ukuran tengah yang tidak mudah terpengaruh oleh outlier,

terutama bila dibanding dengan mean.

3. Max dan Min adalah nilai paling besar dan nilai paling kecil dari data.

4. Std. Dev. (standart deviation) adalah ukuran dispersi atau penyebaran data.

5. Skewness adalah ukuran asimetri distribusi data di sekitar mean.

6. Kurtosis mengukur ketinggian suatu distribusi.

7. Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal. Uji ini mengukur perbedaan skewness dan kurtosis.

Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di indeks

saham syariah indonesia (ISSI) sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kriteria

sampel dan prosedur sampling yang telah dilakukan di peroleh 25 perusahaan

dengan 125 sampel dalam tahun pengamatan 2011-2015.

No Emiten Nama Perusahaan

1 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.

2 ALDO Alkindo Naratama Tbk

3 ARNA Arwana Citramulia Tbk.

55

Wing Wahyu Winarno, Analisa Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, Juni 2015, Edisi Keempat), h.3.9-3.10.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

61

4 ASII Astra International Tbk.

5 AUTO Astra Otoparts Tbk.

6 BTON Betonjaya Manunggal Tbk.

7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

9 CTBN Citra Tubindo Tbk.

10 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.

11 EKAD Ekadharma International Tbk.

12 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.

13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

14 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.

15 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.

16 INAF Indofarma (Persero) Tbk.

17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

18 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.

19 KICI Kedaung Indah Can Tbk.

20 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.

21 PBRX Pan Brothers Tbk.

22 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.

23 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.

24 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.

25 VOKS Voksel Electric Tbk. Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan

tahunan auditee. Berikut hasil pengujian statistik deskriptif:

OPINIGC

DEBT

DEFAULT TENURE LIKUIDITAS AKTIVITAS

PROFITA-

BILITAS LEVERAGE

Mean 0.072000 0.096000 2.672000 2.337360 1.140872 0.083039 0.829607

Median 0.000000 0.000000 3.000000 1.865362 1.064350 0.074240 0.679415

Maximum 1.000000 1.000000 5.000000 7.904009 2.882739 0.279170 4.718044

Minimum 0.000000 0.000000 1.000000 0.095021 0.171545 1.96E-05 0.063384

Std. Dev. 0.259528 0.295777 1.418632 1.439731 0.461112 0.059834 0.672669

Skewness 3.311567 2.742784 0.286356 1.664603 0.776145 0.750554 3.253509

Kurtosis 11.96648 8.522861 1.768210 6.148117 4.178678 3.391396 18.30356

Jarque-Bera 647.2061 315.5908 9.610967 109.3451 19.78585 12.53392 1440.314

Probability 0.000000 0.000000 0.008185 0.000000 0.000051 0.001898 0.000000

Sum 9.000000 12.00000 334.0000 292.1700 142.6091 10.37985 103.7009

Sum Sq. Dev. 8.352000 10.84800 249.5520 257.0305 26.36546 0.443934 56.10804

Observations 125 125 125 125 125 125 125

Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat di jelaskan sebagai berikut:

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

62

1. Nilai rata-rata opini audit going concern sebesar 0,072000 yang lebih kecil

dari 0,50 menunjukkan bahwa opini audit dengan kode 1, yaitu opini audit

going concern lebih sedikit muncul dari 125 perusahaan sampel yang diteliti.

Dari 125 sampel hanya 9 perusahaan sampel yang menerima opini audit

going concern dan 116 perusahaan sampel menerima opini audit non going

concern. Standar deviasi variabel ini adalah 0,259528.

2. Nilai rata-rata debt default sebesar 0,096000 yang lebih kecil dari 0,50 hal ini

menunjukkan bahwa debt default dengan kode 1, yaitu perusahaan dengan

status debt default sedikit muncul dari 125 perusahaan sampel. Dari 125

perusahaan sampel hanya 12 perusahaan sampel yang mendapatkan status

debt default dan 113 perusahaan mendapatkan status tidak debt default.

Standar deviasi variabel ini adalah 0,295777.

3. Nilai rata-rata audit tenure sebesar 2,672000 dengan nilai minimum 1 dan

nilai maksimum 5. Nilai rata-rata sebesar 2,672000 menunjukkan bahwa

perusahaan sampel memiliki rata-rata perikatan dengan KAP selama 2,7

tahun. Nilai maksimum sebesar 5 menunjukkan bahwa ada perusahaan

sampel yang diaudit oleh KAP yang sama selama 5 tahun. Standar deviasi

variabel ini adalah 1,18632.

4. Nilai rata-rata rasio likuditas yang diproksikan dengan current rasio sebesar

2,337360 hal ini menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan sampel secara

rata-rata baik. Angka rata-rata rasio likuiditas tersebut menunjukkan bahwa

perusahaan sampel memiliki aktiva lancar di atas kewajiban lancar sehingga

sampel di harapkan akan mampu untuk menyelesaikan kewajiban jangka

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

63

pendeknya yang jatuh tempo. Di lihat dari nilai standar deviasinya sebesar

1,439731 hal ini menunjukkan variasi rasio likuiditas perusahaan sampel

tidak besar.

5. Nilai rata-rata rasio aktivitas yang diproksikan dengan total asset turn over

sebesar 1,140872 dengan nilai maksimum 2,882739 dan nilai minimum

0,171545. Nilai rata-rata rasio aktivitas menunjukkan nilai lebih dari 1, hal ini

berarti penjualan lebih besar dari total aktiva sehingga perputaran aktiva

cukup baik dan penggunaan seluruh aktiva cukup efisien. Standar deviasi

variabel ini adalah 0,461112.

6. Nilai rata-rata rasio profitabilitas adalah 0,083039 yang diproksikan dengan

return of investmen, nilai maksimum sebesar 0,279170 dan nilai minimum

1,96E-05. Nilai rata-rata rasio profitabilitas menunjukkan nilai kurang dari 1

hal ini berarti hasil pengembalian investasi lebih kecil dari produktivitas.

Standar deviasi variabel ini adalah 0,059834.

7. Nilai rata-rata rasio leverage adalah 0,829607 yang diproksikan dengan debt

to equity ratio dan nilai maksimum sebesar 4,718044 dan nilai minimum

sebesar 0,063384 nilai rata-rata menunjukkan nilai kurang dari 1, hal ini

berarti total utang lebih besar dari total ekuitas sehinggga semakin tinggi

risiko perusahaan di likuidasi. Standar deviasi variabel ini adalah 0,672669.

C. Analisis Regresi Logistik

1. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Menilai keseluruhan model (overall model fit) dilakukan untuk menentukan

jika variabel independen ditambahkan ke dalam model apakah secara signifikan

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

64

memperbaiki model fit. Pengujian ini dilakukan dengan menganalisis Likelihood

Ratio (LR) statistic, untuk melihat bagaimana variabel independen yang terdiri

dari pengungkapan debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

profitabilitas dan rasio leverage bersama-sama mempengaruhi opini audit going

concern sebagai variabel dependen.

Tabel 4.3 Uji Signifikansi Bersama

LR statistic 41.86618

Prob(LR statistic) 0.000000

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas nilai LR Statistic 41,86618 dengan nilai probabilitas

(LR Statistic) sebesar 0,000000. Hal ini menunjukkan bahwa Ho di tolak dan Ha di

terima (model fit dengan data) karena probabilitas (LR Statistic) lebih kecil dari

nilai alpha (α = 0,05). Variabel debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage bersama-sama mempunyai

pengaruh signifikan terhadap opini audit going concern, yang ditunjukkan dengan

oleh nilai LR statistic sebesar 41,86618 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000000

lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu sebesar 5% atau 0,05 yang berarti secara

statistik model adalah signifikan, dimana mampu untuk memprediksi nilai

observasinya, karena nilai signifikansinya di bawah 0,05 yang berarti model fit

dengan data atau dapat dikatakan bahwa debt default, audit tenure, rasio

likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

65

2. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi R2 menggunakan versi yang disarankan oleh

McFadden, sehingga disebut dengan R2 McFadden atau sering dituliskan R

2McF

56.

Nilai McFadden R Square digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Tabel 4.4 Koefisien Determinasi

McFadden R-squared 0.647127

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas nilai McFadden R Square sebesar 0,647127 yang

menunjukkan kesesuaian atau kecocokan terhadap model karena nilai

signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat di tolak dan

berarti model mampu menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen sebesar 64,71% sedangkan sisanya sebesar 35,29% di jelaskan

oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.

3. Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi mencerminkakan kekuatan prediksi suatu model regresi

untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini audit going

concern. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan

terjadinya variabel terikat dinyatakan dalam bentuk presentase.

Tabel 4.5 Hasil Klasifikasi

Dep.Value Count Percent

0 116 92,8

1 9 0,072

Sumber: data diolah

56

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), h.6.15.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

66

Berdasarkan hasil klasifikasi pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel

dependen yang diukur dengan opini audit going concern, sebanyak 9 perusahaan

yang menerima opini audit going concern, sedangkan sisanya sebesar 116

perusahaan menerima opini audit non going concern dari 125 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di indeks saham syariah indonesia (ISSI).

4. Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi

yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian multikolinearitas dalam regresi

logistik menggunakan matriks korelasi antarvariabel bebas untuk melihat

besarnya korelasi antarvariabel bebas.

Tabel 4.6 Matriks Korelasi

DEBT

DEFAULT TENURE LIKUIDITAS AKTIVITAS PROFITA-BILITAS LEVERAGE

DEBTDEFAULT 1.000000 -0.231865 0.051563 -0.017061 0.060071 0.046841

TENURE -0.231865 1.000000 0.030031 -0.177685 -0.253965 -0.099593

LIKUIDITAS 0.051563 0.030031 1.000000 0.109846 0.071712 -0.450854

AKTIVITAS -0.017061 -0.177685 0.109846 1.000000 0.103556 -0.141066

PROFITABILITAS 0.060071 -0.253965 0.071712 0.103556 1.000000 -0.073291

LEVERAGE 0.046841 -0.099593 -0.450854 -0.141066 -0.073291 1.000000

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolineritas dalam model regresi ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien

korelasi antar variabel bebas tidak lebih besar dari 0,8. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas yang serius

antarvariabel bebas tersebut.

Tabel di atas menunjukkan korelasi antara variabel independennya. Hasil

dari matriks korelasi ini tidak menunjukkan gejala multikolinearitas yang serius

antara variabel yang diuji, sebagaimana dapat diamati, korelasi terbesar terjadi

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

67

antara variabel likuiditas dengan variabel Aktivitas yaitu sebesar 0,109846.

Namun angka korelasi tersebut masih lebih kecil dari 0,80 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi yang kuat atau multikol di antara

variabel independen. Korelasi antar variabel yang menunjukkan angka negatif (-)

menunjukkan bahwa terjadi korelasi tidak langsung atau korelasi negatif.

5. Model Regresi Logistik yang terbentuk dan Pengujian Hipotesis

Model regresi logistik yang dibentuk dengan melihat pada nilai estimasi

parameter dalam representation yang dilakukan berdasarkan pengolahan data

dengan eviews versi 8.0. Model regresi yang terbentuk berdasarkan nilai estimasi

parameter dalam representation adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji Model Regresi Logit

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -4.681149 2.301084 -2.034323 0.0419

DEBTDEFAULT 4.968290 1.850847 2.684333 0.0073

TENURE -0.797780 0.576384 -1.384111 0.1663

LIKUIDITAS 0.388021 0.415499 0.933868 0.3504

LOGAKTIVITAS -11.49764 4.473509 -2.570162 0.0102

LOGPROFITABILITAS -0.277823 1.059068 -0.262328 0.7931

LOGLEVERAGE 5.814601 2.739575 2.122446 0.0338

Sumber: data diolah

OpiniGC = 4,681149 + 4,968290debtdefault – 0,797780tenure + 0,388021likuiditas –

11,49764logaktivitas – 0,277823logprofitabilitas + 5,814601logleverage + ε

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat

signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) = 5% (0,05). Berdasarkan tabel

diatas dapat di interpretasikan sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis pertama (H1)

Hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel debt

default dengan pemberian opini audit going concern. Hasil pengujian

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

68

menunjukkan variabel debt default memiliki koefisien positif sebesar

4,968290 dengan tingkat signifikasi 0,0073 yang lebih kecil dari α (5%) atau

(0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel debt

default berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern

atau dengan kata lain H1 diterima.

b. Pengujian hipotesis kedua (H2)

Hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel audit

tenure dengan pemberian opini audit going concern. Hasil pengujian

menunjukkan variabel audit tenure memiliki koefisien negatif sebesar -

0,797780 dengan tingkat signifikasi 0,166 yang lebih besar dari α (5%) atau

(0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel audit

tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going

concern atau dengan kata lain H2 ditolak.

c. Pengujian hipotesis ketiga (H3)

Hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel rasio

likuiditas dengan pemberian opini audit going concern. Hasil pengujian

menunjukkan variabel rasio likuiditas memiliki koefisien positif sebesar

0,388021 dengan tingkat signifikasi 0,3504 yang lebih besar dari α (5%) atau

(0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel rasio

likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going

concern atau dengan kata lain H3 ditolak.

d. Pengujian hipotesis keempat (H4)

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

69

Hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel rasio

aktivitas dengan pemberian opini audit going concern. Hasil pengujian

menunjukkan variabel rasio aktivitas memiliki koefisien negatif sebesar -

11,49764 dengan tingkat signifikasi 0,0102 yang lebih kecil dari α (5%) atau

(0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel rasio

aktivitas berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going

concern atau dengan kata lain H4 diterima.

e. Pengujian hipotesis kelima (H5)

Hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel rasio

profitabilitas dengan pemberian opini audit going concern. Hasil pengujian

menunjukkan variabel rasio profitabilitas memiliki koefisien negatif sebesar -

0,277823 dengan tingkat signifikasi 0,7931 yang lebih besar dari α (5%) atau

(0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel rasio

profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit

going concern atau dengan kata lain H5 ditolak.

f. Pengujian hipotesis keenam (H6)

Hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel rasio

leverage dengan pemberian opini audit going concern. Hasil pengujian

menunjukkan variabel rasio leverage memiliki koefisien positif sebesar

5,814601 dengan tingkat signifikasi 0,0338 yang lebih kecil dari α (5%) atau

(0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel rasio

leverage berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going

concern atau dengan kata lain H6 diterima.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

70

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Dari hasil uji model regresi logit di peroleh hasil bahwa variabel debt default,

rasio aktivitas dan rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap pemberian

opini audit going concern secara parsial. Sedangkan variabel audit tenure, rasio

likuiditas dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian

opini audit going concern secara parsial.

1. Pengaruh Debt Default terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern

Variabel debt default berpengaruh signifikan terhadap opini audit going

concern karena mempunyai nilai signifikansinya sebesar 0,0073 < 0,05. Dapat

dikatakan bahwa status hutang perusahaan merupakan faktor pertama yang akan

diperiksa oleh auditor untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Debt

default atau kegagalan dalam membayar hutang pada saat jatuh tempo dapat

disebabkan oleh rugi operasi yang terus menerus, defisiensi dalam ekuitas,

labilnya kurs mata uang asing. Ketika jumlah hutang perusahaan sudah sangat

besar, maka aliran kas perusahaan tentunya banyak dialokasikan untuk menutupi

hutang tersebut, sehingga akan mengganggu kelangsungan operasi perusahaan.

Apabila hutang ini tidak mampu dilunasi, maka kreditor akan memberikan status

default. Auditor dalam memberikan opini audit going concern akan

mempertimbangkan status default seperti yang tercamtum dalam PSA 30. Hal ini

sesuai dengan penelitian (Praptitorini dan Januarti 2011) serta (Randy dan Wahyu

2015) yang menyatakan bahwa debt default berpengaruh signifikan dengan

penerimaan opini audit going concern.

2. Pengaruh Audit Tenure terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

71

Variabel audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini

audit going concern, hal ini di karenakan nilai signifikansinya sebesar 0,1663 >

0,05 hal ini menunjukkan bahwa lamanya perikatan yang dilakukan oleh auditor

dan auditee tidak akan mengurangi kemungkinan penerimaan opini audit going

concern. Auditor dapat tetap menjaga independensinya dan tidak takut kehilangan

kontrak serta fee dari client bila mengeluarkan opini audit going concern. Hasil ini

sesuai dengan penelitian (M.Fahmi 2015) dan (Alfaizatul 2012) bahwa audit

tenure tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.g

3. Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Pemberian Opini Audit Going

Concern

Variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going

concern, karena nilai signifikansinya sebesar 0,3504 > 0,05. Kondisi ini terjadi

karena likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan current ratio, yaitu

perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Pada perusahaan

manufaktur biasanya memiliki hutang jangka panjang berupa hutang aktiva tetap

berupa mesin, kendaraan yang tinggi sedangkan hutang dagangnya tidak terlalu

tinggi dan perusahaan dapat mengajukan kredit dengan menjaminkan asetnya

kepada bank guna memenuhi likuiditasnya. Di lain pihak perusahaan yang

memiliki likuiditas rendah, perusahaan belum tentu memperoleh opini audit going

concern karena perusahaan yang memiliki likuiditas rendah akan semakin

dipantau kemampuan pihak manajemennya dalam melanjutkan usaha oleh

debtholder dan regulator karena berisiko tinggi. Dengan monitoring tersebut,

perusahaan akan berusaha menyelesaikln kesuiitan keuangannya. Sehingga rasio

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

72

likuiditas tidak menjadi acuan dan pertimbangan yang utama bagi auditor dalam

memberikan opini audit going concern. Hasil ini sesuai dengan penelitian

(Ariffandita dan Sudarno 2012) serta (Rafflesia 2015) yang menyatakan rasio

likuiditas tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.

4. Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Pemberian Opini Audit Going

Concern

Variabel rasio aktivitas yang diproksikan dengan total asset turn over

berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern, karena nilai

signifikansinya sebesar 0,0102 < 0,05. Rasio aktivitas yang tinggi mencerminkan

bahwa perusahaan dapat melakukan kegiatan operasional nya dengan baik,

sehingga akan mempercepat perolehan laba untuk perusahaan dan kelangsungan

usaha perusahaan akan terjaga. Penlitian ini tidak sesuai dengan penelitian

(Wulandari 2014) bahwa rasio aktivititas tidak berpengaruh terhadap pemberian

opini audit going concern.

5. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Pemberian Opini Audit Going

Concern

Variabel rasio profitabilitas yang diproksikan dengan return of investment

mempunyai nilai signifikansi 0,7931 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa rasio

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Rasio

profitabilitas tidak dapat digunakan sebagai pengukuran untuk menentukan

apakah perusahaan mendapatkan opini audit dengan paragraf going concern atau

tidak. Meningkatnya laba usaha tidak diimbangi dengan menurunnya hutang

perusahaan. Jika perusahaan ingin melakukan produksi yang lebih banyak,

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

73

perusahaan juga akan memerlukan dana yang lebih besar, dimana perusahaan

akan mendapatkannya melalui hutang perusahaan. Jadi bila perusahaan tidak

dapat melunasi hutang tersebut, perusahaan juga tetap akan bisa mendapatkan

opini audit dengan paragraf going concern. Hal ini sesuai sengan penelitian

(Januarti dan Fitrianasari 2008) serta (Adelina 2015) bahwa rasio profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

6. Pengaruh Rasio Leverage terhadap Pemberian Opini Audit Going

Concern

Variabel rasio leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio

berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern, karena nilai

signifikansinya sebesar 0,0338 < 0,05. Semakin besar leverage, semakin besar

kemungkinan perusahaan mendapatkan opini audit going concern. Rasio leverage

yang tinggi menunjukan beban yang besar sehingga perusahaan lebih

memfokuskan penggunaan modalnya untuk membayar kewajiban dari pada untuk

mendanai operasi perusahaannya. Hal ini menyebabkan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba akan berkurang sehingga dapat mengancam

kelangsungan hidup perusahaan. Rasio leverage yang tinggi juga menunjukkan

semakin kecil aktiva perusahaan yang didanai oleh pemilik sehingga risiko

perusahaan juga semakin besar. Hal ini menimbulkan kesangsian auditor akan

kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya. Hasil ini sesuai dengan

penelitian (Putri 2011) serta (Feri dan Bambang 2015) yang menyatakan bahwa

rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going

concern.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Debt Default,

Audit Tenure, Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio

Leverage. Penelitian ini menggunakan 25 sampel perusahaan manufaktur yang

terdaftar di indeks saham syariah indonesia tahun 2011-2015. Berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan yang telah dilakukan menggunakan regresi logistik

biner, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel debt default dengan koefisien positif 4,968290 berpengaruh

signifikan terhadap pemberian opini audit going concern karena mempunyai

nilai signifikansiya sebesar 0,0073 < 0,05. Auditor dalam memberikan opini

audit going concern akan mempertimbangkan status default seperti yang

tercamtum dalam PSA 30. Hal ini sesuai dengan penelitian (Praptitorini dan

Januarti 2011) serta (Randy dan Wahyu 2015) yang menyatakan bahwa debt

default berpengaruh signifikan dengan penerimaan opini audit going concern.

2. Variabel audit tenure dengan koefisien negatif -0,797780 tidak berpengaruh

signifikan terhadap opini audit going concern hal ini di karenakan nilai

signifikansinya sebesar 0,1663 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa lamanya

perikatan yang dilakukan oleh auditor dan client tidak akan mengurangi

kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Hasil ini sesuai dengan

penelitian (M.Fahmi 2015) dan (Alfaizatul 2012) bahwa audit tenure tidak

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

75

3. Variabel rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio memiliki

koefisien positif 0,388021 tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian

opini audit going concern, karena nilai signifikansinya sebesar 0,3504 > 0,05.

Perusahaan yang memiliki likuiditas rendah, perusahaan belum tentu

memperoleh opini audit going concern karena perusahaan yang memiliki

likuiditas rendah akan semakin dipantau kemampuan pihak manajemennya.

Dengan monitoring tersebut, perusahaan akan berusaha menyelesaikan

kesulitan keuangannya, sehingga rasio likuiditas tidak menjadi acuan dan

pertimbangan yang utama bagi auditor dalam memberikan opini audit going

concern. Hasil ini sesuai dengan penelitian (Ariffandita dan Sudarno 2012)

serta (Rafflesia 2015) yang menyatakan rasio likuiditas tidak berpengaruh

terhadap pemberian opini audit going concern.

4. Variabel rasio aktivitas yang diproksikan dengan total aset turn over

memiliki koefisien negatif -11,49764 berpengaruh signifikan terhadap

pemberian opini audit going concern, karena nilai signifikansinya sebesar

0,0102 < 0,05. Rasio aktivitas yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan

dapat melakukan kegiatan operasional nya dengan baik, sehingga akan

mempercepat perolehan laba untuk perusahaan dan kelangsungan usaha

perusahaan akan terjaga. Penlitian ini tidak sesuai dengan penelitian

(Wulandari 2014) bahwa rasio aktivititas tidak berpengaruh terhadap

pemberian opini audit going concern.

5. Variabel rasio profitabilitas yang diproksikan dengan return on investment

memiliki koefisien negatif -0,277823 tidak berpengaruh signifikan terhadap

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

76

pemberian opini audit going concern, karena nilai signifikansinya sebesar

0,7931 > 0.05. Rasio profitabilitas tidak dapat digunakan sebagai pengukuran

untuk menentukan apakah perusahaan mendapatkan opini audit dengan

paragraf going concern atau tidak. Jika perusahaan ingin melakukan produksi

yang lebih banyak, perusahaan juga akan memerlukan dana yang lebih besar,

dimana perusahaan akan mendapatkannya melalui hutang perusahaan. Jadi

bila perusahaan tidak dapat melunasi hutang tersebut, perusahaan juga tetap

akan bisa mendapatkan opini audit dengan paragraf going concern. Hal ini

sesuai dengan penelitian (Januarti dan Fitrianasari 2008) serta (Adelina 2015)

bahwa rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap opini audit going

concern.

6. Rasio Leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio memiliki

koefisien positif 5,814601 berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini

audit going concern, karena nilai signifikansi rasio leverage 0,0338 < 0,05.

Rasio leverage yang tinggi akan menyebabkan perusahaan lebih

memfokuskan penggunaan modalnya untuk membayar kewajiban dari pada

untuk mendanai operasi perusahaannya. Hal ini menyebabkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba akan berkurang sehingga dapat

mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Hasil ini sesuai dengan

penelitian (Putri 2011) serta (Feri dan Bambang 2015) yang menyatakan

bahwa rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit

going concern.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

77

7. Variabel debt default, audit tenure, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

profitabilitas dan rasio leverage bersama-sama mempunyai pengaruh

signifikan terhadap opini audit going concern, yang ditunjukkan dengan oleh

nilai LR statistic sebesar 41,86618 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000000

lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu sebesar 5% atau 0,05.

B. Implikasi

Model teoritis yang diuji dan dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman kita tentang faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi opini audit going concern, yaitu debt default, audit tenure,

rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio leverage. Hasil

implikasi ini memiliki beberapa pengetahuan penting bagi perusahaan yang

diaudit, investor dan bagi auditor.

Pada kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa

berdasarkan hasil statistik variabel debt default, rasio aktivitas dan rasio leverage

berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Tetapi

variabel audit tenure, rasio likuiditas dan rasio profitabilitas tiak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Status default yang diperoleh sebuah perusahaan adalah hal utama yang

dipertimbangkan auditor dalam memberikan opini audit going concern, hal ini

tercantum dalam PSAK 30. Status default diberikan apabila perusahaan tidak

mampu membayar hutang yang akan berdampak pada minimnya kas perusahaan

dan akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

78

Audit tenure tidak menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini

audit going concern hal ini di karenakan auditor tidak akan kehilangan

indepensinya walaupun client sudah lama menggunakan KAP tersebut. Sehingga

opini audit going concern akan tetap diberikan apabila auditor meragukan

kelangsungan hidup perusahaan client.

Rasio likuiditas tidak menjadi pertimbangan dalam pemberian opini audit

going concern. Karena biasanya pada perusahaan manufaktur memiliki hutang

jangka panjang berupa aktiva tetap, perusahaan dapat mengajukan kredit dengan

menjaminkan asetnya kepada bank untuk memenuhi likuiditasnya dan menjaga

kelangsungan hidup perusahaannya.

Rasio aktivitas menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini audit

going concern, karena rasio aktivitas yang tinggi mencerminkan bahwa

perusahaan dapat melakukan kegiatan operasional dengan baik, sehingga

mempunyai perolehan laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaannya.

Rasio profitabilitas tidak menjadi pertimbangan pemberian opini audit going

concern. Karena jika perusahaan ingin melakukan produksi lebih banyak, maka

dana yang dibutuhkan juga lebih besar, dimana perusahaan akan mendapatkan

dananya melalui hutang. Jadi bilang hutang tersebut tidak dapat dilunasi

perusahaan tetap akan mendapat opini audit going concern.

Rasio leverage menjadi pertimbangan pemberian opini audit going concern.

Rasio leverage yang tinggi akan menyebabkan perusahaan lebih memfokuskan

penggunaan modalnya untuk membayar kewajiban dari pada untuk mendanai

operasi perusahaannya. Hal ini menyebabkan kemampuan perusahaan untuk

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

79

menghasilkan laba akan berkurang sehingga dapat mengancam kelangsungan

hidup perusahaan.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Sampel dalam penelitian ini hanya terfokus pada perusahaan manufaktur

sehingga jumlah sampel terbatas dan penelitian tidak dapat diperluas untuk

semua sektor perusahaan

2. Periode penelitian hanya lima tahun, yaitu tahun 2011 hingga 2015

3. Variabel yang mewakil rasio keuangan hanya terbatas pada rasio likuiditas,

aktivitas dan profitabilitas yang masing-masing hanya diwakili dengan satu

rasio.

D. Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian dengan

menambahkan jumlah sampel pada sektor industri, seperti pada sektor

industri jasa, sektor industri transportasi, sektor industri telekomunikasi, dsb.

Sehingga akan dapat menghasilkan penelitian dengan cakupan yang lebih

luas.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan mempeluas sumber penelitian, tidak hanya

bersumber dari data sekunder saja, tetapi juga menggunakan data primer

dengan menyebarkan kuesioner ke perusahaan-perusahaan atau auditor atau

bahkan wawncara dengan karyawan, agar data yang diperoleh lebih luas

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

80

sehingga analisis dan pembahasan serta hasil penelitian yang diperoleh lebih

valid dan akurat.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas tahun atau periode

pengamatan, atau bahkan mempersempit penelitian atau membandingkan

ketika keadaan normal dan pada saat dimana keadaan tidak normal seperti

contohnya dalam keadaan krisis.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen lain

atau menggunakan rasio lain yang ada pada rasio keuangan sehingga bisa

mendapatkan keberagaman dari hasil penelitian yang diperoleh.

5. Peneliti selanjutnya diharapkan tidak mengambil judul penelitian yang tidak

terkait dengan konsentrasi jurusan perkuliahan yang di ambil.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

81

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin. dkk. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Integrasi (Alih

Bahasa: Herman Wibowo). Jakarta: Erlangga, 2006. Jilid 1. Edisi

Keduabelas.

Arfan, Ikhsan. Metode Penelitian Akutansi Keperilakuan. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008.

Belkaoui dan Ahmed Riahi. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Buku 1. Edisi kelima.

Boynton, William C, et all. Modern Auditing. (Alih Bahasa: Rajoe, P.A, Gania G,

Budi I.S). Jakarta: Erlangga, 2003. Edisi ketujuh. Jilid I.

Dr. Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

E.K Venuti. “The Going Concern Assumption Revisited Assesing a Company‟s

Future”. The CPA Journal 74 (5), 2007.

Elder, Randal J. Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi

Indonesia). Jakarta: Salemba Empat, 2013. Buku 1.

Gallagher, dkk. Financial Management: Principles and Practice Fourth Edition.

USA: Freeload Press, 2007.

Geiger, M.K Raghunandan, et all. “Going Concern Audit Report Recipients

Before and After SAS no. 59”. National Public Accountant, 1998.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.

Semarang: Universitas Diponegoro, 2013. Edisi 7.

Hartono, Jogiyanto dan Junaidi. “Faktor Non Keuangan pada Opini Going

Concern”. Simposium Nasional Akutansi XIII. Purwokerto, 2010

Ikatan Akutansi Indonesia (IAI), SA Seksi 341, 2001.

Indirtoro, Nur dan Bambang, Supomo. Metode Penelitian Bisnis untuk Akutansi &

Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2002. Edisi Pertama. Cetakan

Pertama.

Januarti, Indira. “Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,

Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern”. Simposium Nasional Akutansi 12 Palembang. November, 2009.

Juanda, Bambang dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi.

Bogor: IPB Press, 2012.

Kartika, Andi. “Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan terhadap

Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur di BEI.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

82

Dinamika Akutansi, Keuangan dan Perbankan”. ISSN 1979-4878. Vol 1. No

1.

Knechel, W. Robert dan Ann, Vanstraelen, “ The Relationship Between Auditor

Tenure and Audit Quality Implied by Going Concern Opinions”, Auditing A

Journal of Practice and Theory Vol, 26. No, 1. 2007.

Lenard, et all. “An Analysis of Fuzzy Clustering and a Hybrid Model for

Auditor‟s Going Concern”. 1998.

Maingot, Michael dan Daniel Zeghal. An Examination of the Audit Opinion and

Financial Measures of a Sampel of Bankrupt Companies Under SAS No. 59

and Their Present Status. University of Ottawa. Canada.

Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberti.Yogyakarta, 2004.

Nachrowi, Nachrowi Djalal dan Hardius Ustman. Ekonometrika. Jakarta:

Lembaga enerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira, Januarti, “Analisis Pengaruh Kualitas Audit,

Debt Default, dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going

Concern”. Jurnal Akutansi dan Keuangan Indonesia Volume 8 No 1. Juli,

2007.

Gudono, Teori Organisasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2012. Edisi Kedua.

Purba, Marisi P. Asumsi Going Concern: suatu tinjauan terhadap dampak krisis

keuangan atas opini audit dan laporan keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009. Edisi pertama.

Riahi, Ahmed dan Belkaoui. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Buku 1. Edisi kelima.

Rusdin. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta, 2008. cetakan kedua.

Rosadi, Dedi. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan. Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2012.

Sagara, Yusar dan Fitri Yani Jalil. Auditing (dilengkapi kasus dan pembahasan

kasus). Jakarta: UIN Jakarta Press, November 2013. Cetakan Pertama.

Santosa, Singgih. Statistik Parametrik: Konsep Aplikasi dengan SPSS. Jakarta:

Elex Media, 2010.

Sari, Nia dan Ratna Wardani. Pengolahan dan Analisis Data Statistika dengan

SPSS. Yogyakarta: Deepublish, Oktober 2015. Edisi 1.

Setyarno, Eko Budi, dkk. “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan

Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya”. Simposium Nasional

Akutansi 9 Padang. Agustus, 2006.

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

83

Suliyanto, Ekonometrika Terapan - Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:

ANDI. 2011)

Tuanakotta, M. Theodorus. Audit berbasi ISA. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,

2013.

Uwi. “Kasus Enron dan KAP Arthur Andersen”. di akses pada tanggal 25 Maret

2016 pukul 17.29 dari https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-

enron-dan-kap-arthur-andersen/.

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015. Edisi Keempat.

www.idx.co.id

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

84

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar Sampel

No Emiten Nama Perusahaan

1 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.

2 ALDO Alkindo Naratama Tbk

3 ARNA Arwana Citramulia Tbk.

4 ASII Astra International Tbk.

5 AUTO Astra Otoparts Tbk.

6 BTON Betonjaya Manunggal Tbk.

7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

9 CTBN Citra Tubindo Tbk.

10 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.

11 EKAD Ekadharma International Tbk.

12 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.

13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

14 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.

15 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.

16 INAF Indofarma (Persero) Tbk.

17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

18 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.

19 KICI Kedaung Indah Can Tbk.

20 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.

21 PBRX Pan Brothers Tbk.

22 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.

23 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.

24 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.

25 VOKS Voksel Electric Tbk.

Hasil Output Eviews

Tabel Statistik Deskriptif

OPINIGC

DEBT

DEFAULT TENURE LIKUIDITAS AKTIVITAS

PROFITA-

BILITAS LEVERAGE

Mean 0.072000 0.096000 2.672000 2.337360 1.140872 0.083039 0.829607

Median 0.000000 0.000000 3.000000 1.865362 1.064350 0.074240 0.679415

Maximum 1.000000 1.000000 5.000000 7.904009 2.882739 0.279170 4.718044

Minimum 0.000000 0.000000 1.000000 0.095021 0.171545 1.96E-05 0.063384

Std. Dev. 0.259528 0.295777 1.418632 1.439731 0.461112 0.059834 0.672669

Skewness 3.311567 2.742784 0.286356 1.664603 0.776145 0.750554 3.253509

Kurtosis 11.96648 8.522861 1.768210 6.148117 4.178678 3.391396 18.30356

Jarque-Bera 647.2061 315.5908 9.610967 109.3451 19.78585 12.53392 1440.314

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

85

Probability 0.000000 0.000000 0.008185 0.000000 0.000051 0.001898 0.000000

Sum 9.000000 12.00000 334.0000 292.1700 142.6091 10.37985 103.7009

Sum Sq. Dev. 8.352000 10.84800 249.5520 257.0305 26.36546 0.443934 56.10804

Observations 125 125 125 125 125 125 125

Uji Multikolinearitas

DEBT

DEFAULT TENURE LIKUIDITAS AKTIVITAS PROFITA-BILITAS LEVERAGE

DEBTDEFAULT 1.000000 -0.231865 0.051563 -0.017061 0.060071 0.046841

TENURE -0.231865 1.000000 0.030031 -0.177685 -0.253965 -0.099593

LIKUIDITAS 0.051563 0.030031 1.000000 0.109846 0.071712 -0.450854

AKTIVITAS -0.017061 -0.177685 0.109846 1.000000 0.103556 -0.141066

PROFITABILITAS 0.060071 -0.253965 0.071712 0.103556 1.000000 -0.073291

LEVERAGE 0.046841 -0.099593 -0.450854 -0.141066 -0.073291 1.000000

Model Regresi

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -4.681149 2.301084 -2.034323 0.0419

DEBTDEFAULT 4.968290 1.850847 2.684333 0.0073

TENURE -0.797780 0.576384 -1.384111 0.1663

LIKUIDITAS 0.388021 0.415499 0.933868 0.3504

LOGAKTIVITAS -11.49764 4.473509 -2.570162 0.0102

LOGPROFITABILITAS -0.277823 1.059068 -0.262328 0.7931

LOGLEVERAGE 5.814601 2.739575 2.122446 0.0338

Model Regresi Logit Dependent Variable: OPINIGC

Method: ML - Binary Logit (Quadratic hill climbing)

Date: 10/17/16 Time: 22:09

Sample: 2011 2015

Included observations: 125

Convergence achieved after 6 iterations

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C -4.681149 2.301084 -2.034323 0.0419

DEBTDEFAULT 4.968290 1.850847 2.684333 0.0073

TENURE -0.797780 0.576384 -1.384111 0.1663

LIKUIDITAS 0.388021 0.415499 0.933868 0.3504

LOGAKTIVITAS -11.49764 4.473509 -2.570162 0.0102

LOGPROFITABILITAS -0.277823 1.059068 -0.262328 0.7931

LOGLEVERAGE 5.814601 2.739575 2.122446 0.0338 McFadden R-squared 0.647127 Mean dependent var 0.072000

S.D. dependent var 0.259528 S.E. of regression 0.185545

Akaike info criterion 0.294634 Sum squared resid 4.062367

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

86

Schwarz criterion 0.453020 Log likelihood -11.41464

Hannan-Quinn criter. 0.358978 Deviance 22.82929

Restr. deviance 64.69547 Restr. log likelihood -32.34773

LR statistic 41.86618 Avg. log likelihood -0.091317

Prob(LR statistic) 0.000000 Obs with Dep=0 116 Total obs 125

Obs with Dep=1 9

Data Analisis

1. Debt Default No Emiten 2011 2012 2013 2014 2015

1 AKPI 1 1 1 1 0

2 ALDO 0 0 0 0 0

3 ARNA 0 0 0 0 0

4 ASII 0 0 0 0 0

5 AUTO 0 0 0 0 0

6 BTON 0 0 0 0 0

7 CEKA 0 0 0 0 0

8 CPIN 1 1 0 0 0

9 CTBN 0 0 0 0 0

10 DVLA 1 1 0 0 0

11 EKAD 0 0 0 0 0

12 GDST 0 0 0 0 0

13 ICBP 0 0 0 0 0

14 IGAR 0 0 0 0 0

15 IKAI 0 1 0 0 0

16 INAF 0 0 0 0 0

17 INDF 0 0 0 0 0

18 KBLI 0 0 0 0 0

19 KICI 1 0 0 0 0

20 MASA 0 0 0 0 0

21 PBRX 0 0 0 0 0

22 TOTO 0 0 0 0 0

23 ULTJ 0 0 0 0 0

24 UNIC 0 0 0 0 0

25 VOKS 1 1 0 0 0

2. Audit Tenure

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

87

No Emiten 2011 2012 2013 2014 2015

1 AKPI 1 2 3 4 5

2 ALDO 1 2 3 4 5

3 ARNA 1 2 3 4 5

4 ASII 1 2 3 4 5

5 AUTO 1 2 3 4 5

6 BTON 1 2 3 4 5

7 CEKA 1 2 3 4 5

8 CPIN 1 2 3 4 5

9 CTBN 1 2 3 4 5

10 DVLA 1 2 3 4 5

11 EKAD 1 2 3 4 1

12 GDST 1 2 3 1 1

13 ICBP 1 2 3 4 5

14 IGAR 1 2 1 1 2

15 IKAI 1 1 2 3 1

16 INAF 1 1 2 3 4

17 INDF 1 2 3 4 5

18 KBLI 1 2 3 4 5

19 KICI 1 2 3 4 5

20 MASA 1 2 3 4 5

21 PBRX 1 2 3 4 5

22 TOTO 1 2 3 4 5

23 ULTJ 1 1 1 2 3

24 UNIC 1 2 3 4 5

25 VOKS 1 1 2 3 4

3. Rasio Likuiditas

No Emiten 2011 2012 2013 2014 2015

1 AKPI 1,395 0,095 1,355 1,132 1,031

2 ALDO 1,140 1,224 1,300 1,329 1,344

3 ARNA 1,016 1,166 1,299 1,608 1,021

4 ASII 1,344 1,399 1,242 1,322 1,379

5 AUTO 1,326 1,165 1,890 1,332 1,323

6 BTON 3,138 3,296 3,631 5,055 4,358

7 CEKA 1,687 1,027 1,632 1,466 1,535

8 CPIN 3,848 3,313 3,792 2,241 2,106

9 CTBN 2,188 1,789 1,789 1,801 1,650

10 DVLA 4,893 4,310 4,242 5,181 3,523

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

88

11 EKAD 1,904 2,411 2,329 2,330 3,569

12 GDST 3,022 2,314 2,989 1,405 1,216

13 ICBP 2,871 2,763 2,411 2,183 2,326

14 IGAR 5,773 4,364 3,389 4,121 4,961

15 IKAI 0,565 0,574 1,043 0,836 0,808

16 INAF 1,538 2,102 1,265 1,304 1,262

17 INDF 1,910 2,003 1,683 1,807 1,705

18 KBLI 2,188 3,071 2,550 3,326 2,848

19 KICI 7,260 4,800 7,904 7,904 5,744

20 MASA 3,404 1,393 1,567 1,748 1,285

21 PBRX 1,440 1,315 3,338 3,863 3,598

22 TOTO 1,865 2,154 2,061 2,246 2,407

23 ULTJ 1,521 2,470 2,018 2,519 2,833

24 UNIC 1,596 1,670 1,753 2,201 2,533

25 VOKS 1,261 1,334 1,135 1,158 1,168

4. Rasio Aktivitas

No Emiten 2011 2012 2013 2014 2015

1 AKPI 0,967 0,880 0,798 0,874 0,700

2 ALDO 1,487 1,512 1,325 1,384 1,471

3 ARNA 1,110 1,188 1,249 1,278 0,903

4 ASII 1,053 1,032 0,906 0,855 0,750

5 AUTO 1,057 0,932 0,848 0,852 0,818

6 BTON 1,294 1,068 0,645 0,551 0,370

7 CEKA 1,504 1,093 2,367 2,883 2,346

8 CPIN 2,030 1,726 1,632 1,397 1,220

9 CTBN 0,833 0,748 0,880 0,798 0,493

10 DVLA 0,975 1,012 0,926 0,893 0,949

11 EKAD 1,382 1,406 1,218 1,280 1,364

12 GDST 2,142 1,416 1,183 0,897 0,772

13 ICBP 1,272 1,215 1,180 1,205 1,195

14 IGAR 1,442 1,782 2,044 2,109 1,764

15 IKAI 0,384 0,397 0,439 0,506 0,362

16 INAF 1,079 0,973 1,033 1,107 1,058

17 INDF 0,846 0,844 0,717 0,740 0,698

18 KBLI 1,700 1,957 1,924 1,783 0,172

19 KICI 1,001 0,998 1,064 1,064 0,685

20 MASA 0,604 0,510 0,519 0,379 0,471

21 PBRX 1,433 1,347 1,453 0,924 0,945

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

89

22 TOTO 1,002 1,036 0,980 1,013 0,934

23 ULTJ 0,965 1,161 1,231 1,343 1,241

24 UNIC 1,645 1,854 1,630 1,695 1,283

25 VOKS 1,281 1,463 1,284 1,286 1,040

5. Rasio Profitabilitas No Emiten 2011 2012 2013 2014 2015

1 AKPI 0,036 0,018 0,017 0,016 0,010

2 ALDO 0,056 0,066 0,109 0,057 0,066

3 ARNA 0,115 0,169 0,209 0,208 0,050

4 ASII 0,137 0,125 0,104 0,094 0,064

5 AUTO 0,158 0,128 0,084 0,066 0,225

6 BTON 0,161 0,171 0,147 0,044 0,035

7 CEKA 0,117 0,057 0,061 0,032 0,072

8 CPIN 0,267 0,217 0,161 0,084 0,074

9 CTBN 0,205 0,128 0,140 0,098 0,035

10 DVLA 0,131 0,139 0,106 0,065 0,078

11 EKAD 0,110 0,132 0,115 0,099 0,121

12 GDST 0,102 0,040 0,000 0,000 0,047

13 ICBP 0,136 0,129 0,105 0,102 0,110

14 IGAR 0,156 0,142 0,111 0,014 0,134

15 IKAI 0,092 0,078 0,053 0,051 0,279

16 INAF 0,033 0,036 0,042 0,001 0,004

17 INDF 0,091 0,081 0,044 0,060 0,035

18 KBLI 0,059 0,108 0,055 0,052 0,007

19 KICI 0,004 0,024 0,077 0,049 0,097

20 MASA 0,030 0,001 0,006 0,001 0,045

21 PBRX 0,048 0,045 0,045 0,028 0,019

22 TOTO 0,163 0,155 0,135 0,145 0,117

23 ULTJ 0,046 0,134 0,126 0,097 0,007

24 UNIC 0,021 0,007 0,038 0,011 0,004

25 VOKS 0,103 0,103 0,020 0,056 0,000

6. Rasio Leverage No Emiten 2011 2012 2013 2014 2015

1 AKPI 1,036 1,034 1,025 1,150 1,603

2 ALDO 1,010 0,961 1,155 1,238 1,141

3 ARNA 0,721 0,550 0,477 0,380 0,599

4 ASII 1,035 1,029 1,015 0,962 0,940

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

90

5 AUTO 0,475 0,619 0,320 0,419 0,414

6 BTON 0,289 0,282 0,269 0,188 0,228

7 CEKA 1,033 1,218 1,025 1,389 1,322

8 CPIN 0,430 0,510 0,580 0,906 0,965

9 CTBN 0,701 0,882 0,817 0,776 0,723

10 DVLA 0,268 0,277 0,301 0,285 0,414

11 EKAD 0,609 0,427 0,445 0,506 0,335

12 GDST 0,311 0,468 0,347 0,556 4,718

13 ICBP 0,421 0,481 0,603 0,656 0,621

14 IGAR 0,224 0,291 0,394 0,328 0,237

15 IKAI 0,900 1,039 1,347 1,902 4,650

16 INAF 0,830 0,828 1,191 1,109 1,588

17 INDF 0,644 0,797 1,048 1,084 1,130

18 KBLI 0,505 0,375 0,102 0,149 0,510

19 KICI 0,360 0,427 0,329 0,230 0,433

20 MASA 1,680 0,679 0,063 0,673 0,732

21 PBRX 1,214 1,429 1,361 0,791 1,052

22 TOTO 0,761 0,695 0,769 0,577 0,523

23 ULTJ 0,554 1,122 0,444 0,288 0,265

24 UNIC 0,963 0,777 0,852 0,645 0,580

25 VOKS 2,167 1,816 2,253 2,093 2,014

7. Opini Audit Going Concern

No Emiten 2011 2012 2013 2014 2015

1 AKPI 0 1 0 1 0

2 ALDO 0 0 0 0 0

3 ARNA 0 0 0 0 0

4 ASII 0 0 0 0 0

5 AUTO 0 0 0 0 0

6 BTON 0 0 0 0 0

7 CEKA 0 0 0 0 0

8 CPIN 0 0 0 0 0

9 CTBN 0 0 0 0 0

10 DVLA 0 0 0 0 0

11 EKAD 0 0 0 0 0

12 GDST 0 0 0 0 0

13 ICBP 0 0 0 0 0

14 IGAR 0 0 0 0 0

15 IKAI 1 1 0 1 1

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42458... · 2018-11-14 · PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDIT TENURE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO

91

16 INAF 0 0 0 0 0

17 INDF 0 0 0 0 0

18 KBLI 0 0 0 0 0

19 KICI 1 0 0 0 0

20 MASA 1 0 0 0 0

21 PBRX 0 0 0 0 0

22 TOTO 0 0 0 0 0

23 ULTJ 0 0 0 0 0

24 UNIC 0 0 0 0 0

25 VOKS 1 0 0 0 0