pengetahuan.pdf 16012020151300
TRANSCRIPT
16012020151300.jpg
Laporan Penelitian FT_2019 Efektivitas Video Pembelajaran Untuk Peningkatan Pengetahuan.pdf
I
Tema: Sains, Teknologi, dan Olahraga
LAPORAN
PENELITIAN FAKULTAS
Efektivitas Video Pembelajaran Untuk Peningkatan Pengetahuan
Tentang Gizi Dan Kesehatan Reproduksi Remaja Puteri
TIM PENELITI:
Ketua : Dr. Guspri Devi A, S.Pd, M.Si (NIDN.0002087803)
Anggota : 1. Dr. Rina Febriana, M.Pd (NIDN.0011027202)
2. Dr. Rusilanti, M.Si (NIDN. 0025066306)
Dibiayai oleh:
DANA BLU POK FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Berdasarkan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
Nomor: 419/UN39.13.1/PT.02.01/2019, tanggal 30 April 2019
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
NOVEMBER, 2019
m
i
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
UniversitasNegeri Jakarta
Dr.Ucu Cahyana, M.Si
NIP. 19660820199403100
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN FAKULTAS
1. Judul: : Efektivitas Video Pembelajaran Untuk Peningkatan
Pengetahuan Tentang Gizi Dan Kesehatan
Reproduksi Remaja Puteri
2. Tema Penelitian: : Sains, Teknologi, dan Olahraga
3. Identitas Peneliti
KetuaPeneliti
a. Nama Lengkap : Dr. Guspri Devi Artanti, M.Si
b. NIDN : 0002087803
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Tata Boga
f. No. Hp : 08128770292
g. Alamat Surel : [email protected]
Anggota 1
a. Nama Lengkap : Dr. Rina Febriana, M.Pd
b. NIDN : 0011027202
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Tata Boga
f. No. Hp : 082126126459
g. Alamat Surel : [email protected]
Anggota 2
a. Nama Lengkap : Dr. Rusilanti, M.Si
b. NIDN : 0025066306
c. Jabatan Fungsional : LektorKepala
d. Program Studi : Tata Boga
f. No. Hp : 08129571364
g. Alamat Surel : [email protected]
Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Mifta Wahyuningsih
b. No. Registrasi : 5515144557
4 Biaya Keseluruhan : Rp. 40.000.000
Jakarta, November 2019
Mengetahui
Dekan FakultasTeknik
Ketua Peneliti,
Dr. Agus Dudung, M.Pd Dr. Guspri Devi Artanti, M.Si
NIP. 196508171991121007 NIP. 197808022005022001
ii
KATA PENGANTAR
Kesehatan adalah topik yang menjadi perhatian oleh pemerintah selain pendidikan
dan perekonomian. Kesehatan juga merupakan hak dari setiap manusia, hal ini sesuai dengan
penyataan dari organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO), dan secara
nasional dalam amademen UUD 1945 pada Pasal 28-H tentang kesehatan yang berbunyi
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan serta
berhak atasjaminan kesehatan.”
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan keberbagai sisi kehidupan
manusia dapat dimanfaatkan salah satunya untuk meningkatkan kualitas kesehatan manusia
sehingga tingkat kesehatan manusia dapat berbanding lurus dengan kemajuan teknologi
informasi.
Jakarta, November 2019
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
DAFTAR TABEL IV
DAFTAR GAMBAR V
DAFTAR LAMPIRAN VI
RINGKASAN VII
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
BAB III. METODE PENELITIAN 22
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 42
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. KISI-KISI INSTRUMEN PENGETAHUAN PESERTA
DIDIK SESUDAH DILAKSANAKAN UJI VALIDITAS
DAN UJI RELIABILITAS
47
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENGETAHUAN PESERTA DIDIK
SESUDAH DILAKSANAKAN UJI VALIDITAS DAN UJI
RELIABILITAS
48
LAMPIRAN 3. DATA HASIL UJI COBA VALIDITAS INSTRUMEN
PENGETAHUAN
54
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PRE TEST 55
LAMPIRAN 5. PERHITUNGAN DATA PRE DAN POST TEST 60
LAMPIRAN 6. UJI NORMALITAS 64
LAMPIRAN 7. UJI MANN WHITNEY 69
LAMPIRAN 8. BIODATA PENELITI 76
LAMPIRAN 9. SURAT PERNYATAAN PENELITI 91
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tema Penelitian 3
Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi Remaja 16
Tabel 3.1 Desain Penelitian 24
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Pengetahuna 27
Tabel 4.1 Hasil Pre Test Kelompok Media Video dan PowerPoint 36
Tabel 4.2 Hasil Post Test Kelompok Media Video dan PowerPoint 36
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Kelompok Media Video dan
PowerPoint 37
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Road Map Penelitian 3
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Efektivitas Media Pembelajaran 22
Gambar 4.1 Diagram Pie Usia Responden kelompok Video 34
Gambar 4.2 Diagram Pie Usia Responden kelompok PowerPoint 35
Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Peningkatan Pengetahuan Peserta Didik yang
Menggunakan Media Video dan Media PowerPoint 38
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Pengetahuan Peserta Didik 47
Sesudah Dilaksanakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Lampiran 2 Instrumen Pengetahuan Peserta Didik Sesudah Dilakukan 48
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Lampiran 3 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Pengetahuan 54
Lampiran 4 Instrumen Pre Test 55
Lampiran 5 Perhitungan Data Pre dan Post Test 60
Lampiran 6 Uji Normalitas 64
Lampiran 7 Uji Mann Whitney 69
Lampiran 8 Biodata Peneliti 76
Lampiran 9 Surat Pernyataan 91
vii
RINGKASAN
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan keberbagai sisi
kehidupan manusia. Perkembangan yang didukung oleh ketersediaan perangkat keras
maupun lunak yang semakin hebat kemampuannya. Teknologi informasi tidak dapat
dipisahkan dengan perkembangan dunia informasi internet saat ini. Dengan
menggunakan jaringan internet memudahkan untuk mendapatkan informasi secara
global, cepat, dan update. Manusia juga sering memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk mendukung aktivitas kerja dan kualitas kesehatan manusia.
Pada Penelitian terdahulu telah dikembangkan media pembelajaran untuk
peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan reproduksi remaja puteri
berbasis masyarakat yang memanfaatkan kemajuan informasi dan komunikasi dengan
jaringan Internet. Penelitian ini untuk menilai efektivitas video pembelajaran yang
telah dikembangkan pada penelitian tahun pertama tersebut.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Remaja adalah individu yang berada pada masa/usia antara anak-anak dan
dewasa.Remaja adalah kelompok orang yang berusia 10-19 tahun. Perubahan fisik
karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan mempengaruhi status
kesehatan dan gizi remaja tersebut. Salah satu unsur yang berperan dalam
mewujudkan kesehatan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan remaja akan
membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan
masalah gizi baik itu berupa gizi lebih maupun gizi kurang.
Berbagai perubahan terjadi pada diri remaja baik itu perubahan fisik maupun
perubahan psikis. Pertumbuhan fisik pada remaja terjadi secara bersamaan dengan
proses matangnya organ reproduksi. Masalah gizi pada remaja akan berdampak
negatif pada tingkat kesehatan dan reproduksi, misalnya resiko melahirkan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah serta penurunan kesegaran jasmani.
Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat
dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-
norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu terjaga secara kuat
oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah
mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang
cepat. Hal ini diikuti pula oleh adanya revolusi media yang terbuka bagi keragaman
gaya hidup dan pilihan karir. Berbagai hal tersebut mengakibatkan peningkatan
kerentanan remaja terhadap berbagai macam penyakit, terutama yang berhubungan
dengan kesehatan seksual dan reproduksi.
Saat ini kesehatan reproduksi mendapat perhatian khusus secara global sejak
dibahas dalam Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan
(International Conference on Population and Development, ICPD), di Kairo, Mesir,
pada tahun 1994. Hal penting dalam konferensi tersebut adalah disepakatinya
2
perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan
dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan
yang terfokus pada kesehatan reproduksi serta upaya pemenuhan hak-hak
reproduksi.
Pemahaman yang benar tentang seksualitas manusia amat diperlukan
khususnya untuk para remaja demi perilaku seksualnya di masa dewasa sampai
mereka menikah dan memiliki anak. Pendidikan tersebut diperlukan agar remaja
dapat menghindari perilaku seks yang beresiko yang membahayakan kesehatan
reproduksi dan seksualnya.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam
proses pendidikan anak. Maka pendidikan keluarga sangat penting bahkan terpenting
dan mendasar. Jika ada kesalahan dalam pendidikan keluarga, akan berdampak
padaproses berikutnya. Pendidikan kesehatan reproduks iharus dianggap sebagai
bagian dari proses pendidikan, yang mempunyai tujuan untuk memperkuat dasar-
dasar pengetahuan dan pengembangan kepribadian. Melalui pendidikan kesehatan
reproduksi merupakan upaya bagi remaja untuk meningkatkan pemahaman,
pengetahuan, sikap, dan perilaku positif tentang kesehatan reproduksi dan
seksualnya, serta meningkatkan derajat reproduksinya.
Pada penelitian ini, akan diteliti efektivitas video pembelajaran untuk
peningkatan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan reproduksi remaja puteri yang
telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya. Video media pembelajaran akan
diaplikasikan pada remaja putri usia 15-18 tahun di wilayah Jakarta dan Bogor.
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada materi ini adalah agar para remaja putri
memiliki pengetahuan tentang gizi dan kesehatan reproduksi.
1.2. Roadmap penelitian
Sesuai dengan Rencana Induk Penelitian 2016–2020 Universitas Negeri
Jakarta, yang disingkat dengan RIP 2016–2020, Lembaga Penelitian UNJ telah
menetapkan terdapat 8 (delapan) tema riset unggulan, yaitu: (1) Teknologi
Pendidikan, (2) Pendidikan Lingkungan, (3) Pendidikan Bahari, (4) Neuro
3
Pedagogik , (5) Pendidikan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan, (6)
Sains, Teknologi, dan Olahraga, (7) Seni, Sosial dan Humaniora, dan (8) Ekonomi
Kreatif dan Usaha Kecil Menengah.
Tabel 1.Tema 6: Sains, Teknologi, dan Olahraga
ISU 2016 – 2017 2018 – 2019 2019 – 2020
R & D Teknologi Produk/Market
Gizi dan
kesehatan Pengembangan
model
pengentasan
permasalahn Gizi
untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
Pengembangan
model pengentasan
permasalahn Gizi
untuk meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
Diseminasi model
pengentasan
permasalahn Gizi
untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
Perubahan gaya
hidup sehat
Inovasi produk
makanan kesehatan
Pemasaran Produk
makanan sehat
Sesuai dengan RIP UNJ, penelitian ini tergolong pada tema 6 yaitu Sains,
Teknologi, dan Olahraga
Gambar 1.1 Roadmap Penelitian
Tahun 2018
Pengembangan Media
Video tentang Gizi
dan Kesehatan
Reproduksi Remaja
Putri
Tahun 2019
Uji Efektivitas Media
Video
Tahun 2020
Model pembelajaran
untuk meningkatkan
pengetahuan gizi dan
reproduksi kesehatan
remaja putri
ISU
Gizi dan kesehatan
Tahun 2017
Pengembangan Model Pendidikan Masyarakat
Tentang Terapi Gizi Untuk Berbagai Penyakit Dengan
Prevalensi Tinggi Di Indonesia
Berbasis Teknologi Informasi
4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
keefektivan media video pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan tentang gizi
dan kesehatan reproduksi remaja puteri.
1.4 Urgensi Penelitian
Keutamaan penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, penelitian ini sangat bermanfaat dalam pengembangan teori
mengenai model pembelajaran berbasis masyarakat tentang gizi dan kesehatan
reproduksi.
2. Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang gizi dan kesehatan
reproduksi remaja puteri
1.5 Luaran
Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :
1. Video pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan remaja putri tentang gizi dan
kesehatan reproduksi
2. Buku panduan pengetahuan remaja putri tentang gizi dan kesehatan reproduksi.
3. Instrumen untuk mengukur peningkatan pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi
remaja putri.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of The Art
Menurut Gay yang dikutip oleh Wasis (2004), penelitian pengembangan
merupakan suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif berupa
materi pembelajaran, media pembelajaran, strategi pembelajaran untuk digunakan di
sekolah, bukan untuk menguji teori. Penelitian pengembangan bersifat analisis
kebutuhan dan dapat menguji keefektifan produk yang dihasilkan supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas (Sugiyono: 2007).
Penelitian M. Bakri Abaisan (2010) dengan judul “Pengembangan Media
Pembelajaran Kimia Berbasis Website Materi Pokok Ikatan Kimia Sebagai Sumber
Pembelajaran Mandiri untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Semester 1” menunjukkan
bahwa berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA (reviewer), kualitas
media pembelajaran kimia berbasis website ini termasuk kategori kualitas sangat
baik (SB), sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran mandiri.
Selanjutnya sejalan dengan penelitian lain yang berjudul “Penerapan Virtual
Laboratory Mata Kuliah Tata Hidang Melalui Web Pada Program Studi Tata Boga
Universitas Negeri Jakarta” (Nurlaila, Rusilanti, Sachriani, Kunto Imbar 2013). Hasil
Pengembangan berupa Media pembelajaran virtual laboratory pelayanan makanan
dengan berbagai service: American Service, English Service, Russian Service, dan
French Service dinilai baik. Dengan demikian hasil keseluruhan keempat pelayanan
pada mata kuliah tata hidang 2 (Penataan dan Pelayanan Restoran) memiliki kualitas
sangat baik. Hasil penilaian uji coba ahli media melalui web mendapat penilaian
yang sangat baik setelah dilihat dari aspek view, program dan instruksional.
Lalu penelitian berjudul “Pengembangan Media Gizi untuk Remaja dengan
Orang Tua Penderita Diabetes Melitus” (Rusilanti dkk, 2014). Hasil Pengembangan
berupa media gizi berbasis jejaring sosial untuk remaja dengan orang tua penderita
6
diabetes melitus. Berdasarkan hasil nilai rata rata keseluruhan uji lapangan media
pembelajaran yang dicapai adalah sangat baik, yaitu dengan nilai keseluruhan
kualitas media adalah 1335 dengan nilai rata-rata 4,45. Hal ini menunjukkan bahwa
Pengembangan Media Gizi Berbasis Jejaring Sosial Untuk Remaja Dengan Orang
Tua Penderita Diabetes Melitus memiliki kualitas sangat baik. Menelaah pada
penelitian ”Perancangan Model Pendidikan Tentang Pembentukan Kesukaan Anak
Terhadap Makanan Bergizi Seimbang Pada Ibu Berbasis Pemberdayaan Masyarakat”
(Mutiara, Rusilanti, Nur Riska, Sachriani 2015) menyatakan implementasi
efektivitas media interaktif dalam bentuk DVD (berbasis flash) dan Video dalam
perancangan model pendidikan pada ibu berbasis pemberdayaan masyarakat yang
dapat digunakan oleh kader posyandu dan ibu rumah tangga kelurahan
Rawamangun.
Penelitian berjudul “Pengembangan Model Pendidikan Masyarakat Tentang
Terapi Gizi untuk Berbagai Penyakit dengan Prevalensi Tinggi di Indonesia Berbasis
Teknologi Informasi (Upaya meningkatkan Kesehatan Masyarakat)” (Rusilanti. dkk,
2015) model pendidikan masyarakat berupa media digital web site melalui sebuah
pesan gizi, artikel dan program pakar yang sesuai dengan konsep berbasis teknologi
informasi.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa media
audio visual seperti website yang memiliki keunggulan salah satunya pada desain,
layak untuk dijadikan sumber belajar mandiri untuk masyarakat termasuk untuk
memberikan informasi mengenai terapi gizi untuk berbagai penyakit dengan
prevalensi tinggi di Indonesia. Oleh karena itu peneliti mencoba mengembangkan
model pendidikan berupa media website terapi gizi untuk berbagai penyakit dengan
prevalensi tinggi pada masyarakat secara online dengan tampilan yang menarik.
Diharapkan pengembangan website terapi gizi untuk berbagai penyakit dengan
prevalensi tinggi melalui situs masyarakatsehat.com akan menjadi model pendidikan
gizi yang menarik dan dapat memotivasi masyarakat untuk mengakses informasi
kesehatan sehingga terwujud upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
7
2.2. Media Video
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar
hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan
kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara.
Video merupakan media yang bersifat audiovisual yakni mempunyai unsur suara dan
unsur gambar di dalamnya. Menurut Heinich dalam Arsyad (2011), “video
merupakan salah satu media berisi gambar gerak yang memiliki sifat khusus dalam
memanipulasi waktu dan tempat.” Arsyad (2011) menyatakan bahwa video
merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan
melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
Media video ini memiliki kesamaan dengan media film, video dapat
menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara yang sesuai.
Pada umumnya media video digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi,
dan pendidikan. Pada dunia pendidikan, media video dapat menyajikan informasi
materi, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, menampilkan proses pembuatan
sesuatu, dan memperlambat atau mempercepat waktu.
Dalam pembelajaran media berfungsi sebagai alat bantu dan sumber belajar.
Media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar dan guru yang
mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan
pengajaran (Djamarah, 2010). Sedangkan, Hamalik dalam Djamarah (2010)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran pada proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis.
Penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran, penyampaian pesan dan isi materi pada saat itu.
Menurut Levie & Lentz dalam Arsyad (2011), mengemukakan tentang beberapa
fungsi dari pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan atensi,
afektif, kognitif dan kompensatoris. Ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut:
8
a. Fungsi Atensi
Dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan.
b. Fungsi Afektif
Dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika membaca teks
bergambar. Gambar atau lambang dapat menggugah emosi dan sikap
siswa .
c. Fungsi Kognitif
Dilihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi Konseptoris
Dapat memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
lemah dalam membaca dan mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.
2.2.1. Kelebihan dan Kekurangan Media Video
Menurut Sudjana (2013) media video memiliki kelebihan dan kekurangan,
kelebihan di media video antara lain:
1. Mengatasi jarak dan waktu
2. Dapat diputar berulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
3. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
4. Mengembangkan pikiran dan pendapat siswa
5. Peserta dapat mengamati objek yang bergerak atau berbahaya.
6. Dapat ditonton menggunakan komputer, sehingga membuat siswa dapat
belajar secara mandiri.
Sedangkan kekurangan media video, antara lain :
1. Biaya Produksi yang tidak murah dan tidak banyak orang yang dapat
mengerjakannya
9
2. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi
tersebut.
3. Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain.
4. Ketika akan digunakan, peralatan video sudah harus ada di tempat penggunaan.
2.3 Efektivitas
2.3.1 Pengertian Efektivitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013) efektivitas berasal dari kata efektif
yang berarti ada pengaruhnya, akibatnya, dapat membawa hasil, berhasil guna
(tindakan). Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan
tugas dengan sasaran yang dituju dan bagaimana suatu organisasi berhasil
mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan
operasional. Sedangkan menurut Arikunto (2004) efektivitas adalah taraf tercapainya
suatu tujuan yang telah ditentukan. Efektivitas merupakan hubungan antara output
terhadap pencapaian tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap
pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan
(Mahmudi, 2004). Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana semakin besar target
yang dicapai, maka semakin tinggi tingkat efektivitasnya.
Menurut Gibson dalam Subkhi dan Jauhar, pengertian efektivitas adalah
penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan
organisasi.Makin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan (standar),
maka penilaiannya menjadi semakin efektif. Bila ditelusuri, menurut Subkhi dan
Jauhar (2013) efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya :
a) Memiliki efek (pengaruhnya, akibatnya, kesannya) seperti: manjur,
mujarab, atau mempan.
b) Menggunakan metode/cara, sarana/alat dalam melaksanakan aktivitas
sehingga berhasil guna (mencapai hasil yang optimal).
10
Berdasarkan pengertian tersebut bahwa suatu pekerjaan dikatakan efektif apabila
pekerjaan tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan semula. Efektivitas adalah kondisi yang menunjukan tingkat tercapainya
suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
2.3.2 Ukuran Efektivitas
Mengukur efektivitas merupakan suatu hal yang tidak sederhana, karena
efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang
menilainya.Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara
rencana yang telah ditentukan di awal dengan hasil nyata yang telah
diwujudkan.Namun, apabila usaha atau hasil pekerjaan yang dilakukan tidak tepat
sehingga menyebabkan tujuan awal tidak tercapai, maka hal itu dikatakan tidak
efektif. Aspek-aspek efektivitas suatu program dapat dilihat dari yang dikemukakan
oleh Hidayat dalam Rohani (2010), yakni:
a) Aspek tugas atau fungsi lembaga, dikatakan efektif jika melaksanakan tugas
sesuai dengan fungsinya, begitu juga program pembelajaran akan efektif jika
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan peserta didik belajar dengan baik
b) Aspek rencana program, rencana di sini adalah rencana pembelajaran yang
terprogram, jika seluruh rencana dapat dilaksanakan dengan baik maka dapat
dikatakan efektif.
c) Aspek ketentuan dan aturan, efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari
berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga
berlangsungnya proses kegiatan. Aspek ini mencakup aturan yang
berhubungan dengan pengajar atau peserta didik.
d) Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program dikatakan efektif dilihat dari
sudut hasil, jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut berjalan dengan
baik berarti ketentuan atau aturan telah berlaku secara efektif.
11
2.3.3 Efektivitas Pembelajaran
Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan harapan (Sutikno, 2005). Pembelajaran yang efektif
adalah yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi para
mahasiswa, melalui prosedur yang tepat (Miarso, 2009). Sedangkan Saefudin dan
Berdiati (2014) menyatakan pembelajaran efektif adalah apabila tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan berhasil guna diterapkan dalam pembelajaran. Pembelajaran
efektif akan tercapai jika guru dapat memberikan pengalaman baru kepada peserta
didik, membetuk kompetensi peserta didik, dan menghantarkan mereka ke tujuan
yang ingin mereka capai secara optimal. Apapun pengertian dari pembelajaran
efektif, sebenernya menuntut lembaga pendidikan untuk harus berhasil dalam proses
pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
Moore dalam Sutikno (2005) menjelaskan 6 langkah yang berkesinambungan
dalam suatu model pembelajaran yang efektif, yaitu :
a) Memahami situasi dalam belajar, pengajar harus bisa memahami situasi
kondisi siswa sebelum memulai kegiatan belajar, agar pembelajaran
dapat berlangsung efektif.
b) Merencanakan pembelajaran, perencanaan pembelajaran perlu dilakukan
oleh pengajar untuk menyusun materi pelajaran, yang sesuai dengan
tujuan awal pembelajaran.
c) Merencanakan tugas-tugas, pemberian tugas oleh pengajar kepada
peserta didik untuk merangsang mereka untuk lebih memahami materi
yang disampaikan.
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran, melakukan kegiatan belajar
mengajar atau proses penyampaian materi di dalam kelas.
e) Mengevaluasi kegiatan belajar, hasil belajar peserta didik dievaluasi oleh
pengajar untuk mengukur tingkat kemampuan belajar siswa.
f) Menindaklanjuti kegiatan belajar, menindaklanjuti proses kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung.
12
Efektivitas pembelajaran pada penelitian ini akan mengukur kepada ketercapaian
hasil belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketercapaian hasil
belajar akan diperoleh apabila peserta didik dapat memahami dan menguasai tujuan
pembelajaran yakni pemahaman remaja putri tentang kebutuhan gizi, permasalahan
gizi, penerapan pola makan bergizi, dan kesehatan reproduksi remaja sebelum
diberikan perlakuan dengan menggunakan video pembelajaran pengetahuan gizi dan
kesehatan reproduksi
2.4 Pengetahuan Remaja Putri
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
Menurut Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003), sebelum seseorang berperilaku baru
(mengadopsi perilaku), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, antara
lain :
a. Awarenes), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus
(objek) terlebih dahulu.
b. Interest, yakni orang tersebut mulai tertarik kepada stimulus.
c. Evaluation, yakni orang tersebut menimbang baik tidaknya stimulus bagi
dirinya.
d. Trial, orang tersebut mulai mencoba perilaku baru.
e. Adoption, yakni subjek telah berperilaku sesuai dengan pengetahuan, kesadaran,
dan sikapnya terhadap stimulus.
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkat, yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, yang termasuk disini antara lain mengingat kembali suatumateri
yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (comprehension)
13
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
secara benar.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materiyang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi riil.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
obyek ke dalam komponen – komponen tetapi masih dalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitan satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian–bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaianterhadap
suatu materi atau obyek.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atauangket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subyekpenelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diukurdapat disesuaikan dengan
tingkatan–tingkatan di atas (Notoadmodjo, 2003). Dengan adanya pengetahuan dari
objek tertentu seseorang dapat mengolahmenjadi sebuah informasi kemudian akan
terbentuk persepsi. Informasi adalahpengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi.
Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang hubungan konsumsi makanan
dengan kesehatan tubuh. Status gizi wanita, terutama pada masa remaja merupakan
elemen pokok dalam kesehatan reproduksi, bila seorang wanita kekurangan gizi akan
berdampak pada penurunan fungsi reproduksi. Sedangkan pengetahuan kesehatan
reproduksi sangat penting bagi remaja sebagai dasar penentuan sikap dan perilaku
14
kesehatan reproduksi yang positif. Pengetahuan yang tepat, benar dan terarah akan
membantu siswa memiliki sikap dan perilaku positif (Rauf, 2008).
2.5 Gizi Remaja dan Kesehatan Reproduksi Remaja
2.5.1 Gizi Remaja
Usia remaja merupakan usia dimana terdapat perubahan-perubahan hormonal
dimana perubahan struktur fisik dan psikologis mengalami perubahan drastis. Masa
remaja yang menjembatani periode kehidupan anak dan dewasa yang berawal pada
usia 9-10 tahun dan berakhir di usia 18 tahun. Masalah gizi yang utama dialami oleh
para remaja diantaranya yaitu anemia defisiensi zat besi, kelebihan berat
badan/obesitas, kekurangan zat gizi. Hal ini berkaitan dengan marak dan
meningkatnya konsumsi makanan olahan yang kurang sekali nilai gizinya namun
memiliki banyak kalori sebagai faktor pemicu obesitas pada usia remaja. Konsumsi
jenis-jenis Junk food menyebabkan para remaja rentan sekali kekurangan zat gizi
serta perubahan patologis pada remaja yang terlalu dini.
Kebiasaan makan saat remaja dapat mempengaruhi kesehatan pada masa
kehidupan berikutnya setelah dewasa dan berusia lanjut. Kekurangan zat gizi
menyebabkan mereka mengalami anemia yang menyebabkan keletihan, sulit
konsentrasi sehingga remaja tersebut pada usia bekerja menjadi kurang produktif.
Remaja membutuhkan lebih banyak zat besi terutama para wanita karena setiap
bulannya telah mengalami haid yang berdampak kurangnnya asupan zat besi dalam
darah sebagai pemicu anemia. Hal terpenting para remaja juga rentan kekurangan
kalsium yang dapat menyebabkan osteoporosis di masa kehidupan berikutnya.
Masa remaja harus benar-benar diperhatikan asupan gizinya. Terdapat beberapa
alasan mengapa pada masa remaja rentan defisiensi zat gizi antara lain:
a. Percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan
zat besi yang lebih banyak.
b. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuain
masukan energi dan protein yang tidak memenuhi kebutuhan gizi para
remaja.
c. Kehamilan yang mungkin terlalu dini dialami oleh sebagian remaja
15
d. Olahraga yang berlebihan sedangkan intake makanan dan zat gizinya
kurang memadai.
e. Kecanduan alkohol dan rokok yang menyebabkan dimasa selanjutnya
mengalami kerusakan organ tubuh yang fatal
f. Makan makanan secara berlebihan yang menyebabkan remaja rentan
sekali mengalami kurang gizi namun mengidap obesitas.
Tidak sedikit survei yang mencatat ketidakcukupan asupan gizi pada remaja.
Mereka bukan hanya melewatkan waktu makan pagi dengan alasan sibuk tetapi juga
cenderung mengkonsumsi junkfood (Johnsons dkk,1994). Disamping itu,
kekhawatiran menjadi gemuk telah memaksa mereka untuk mengurangi jumlah
pangan yang harusnya dikonsumsi. Berikut anjuran untuk menciptakan pola
kebiasaan pangan yang baik pada remaja :
a. Mendorong para remaja untuk menikmati makanan, mencoba makanan
baru, mengkonsumsi makanan di pagi hari, makan bersama keluarga.
b. Menyiapkan data dasar tentang pangan dan gizi sehingga remaja dapat
memutuskan jenis makanan yang akan dikonsumsi berdasarkan informasi
tersebut.
c. Memberikan penekanan tentang manfaat makanan yang baik seperti
perbaikan vitalitas dan ketahanan fisik.
d. Membenarkan makanan pada pilihan makanan camilan yang bergizi dan
secara berkesinambungan menjelaskan kekeliruan para remaja yang masih
memilih makanan yang tidak bergizi.
e. Menyimpan hanya kudapan bergizi di lemari es
f. Melatih tanggung jawab remaja dalam hal perencanaan makanan,
pembelanjaan, pemasakan dan penanaman.
16
Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi Remaja dan Dewasa Muda
Laki-laki(Tahun) Putri(Tahun) Remaja
hamil
11-14 15-18 19-24 11-14 15-18 19-24
Energi(total kkal) 2500 3000 2900 2200 2200 2200 >300
Energi (kkal/kg) 55 45 40 47 40 38 -
Protein (g) 45 59 58 46 44 46 60
Vitamin A (gr) 1000 1000 1000 800 800 800 800
Vitamin D (g) 10 10 10 10 10 10 10
Vitamin E (mg a TE) 10 10 10 80 80 80 10
VitaminK (g) 45 65 70 45 55 60 65
Vitamin C (mg) 50 60 60 50 60 60 70
Folat (g) 150 200 200 150 180 180 400
Kalsium (g) 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200
Besi (g) 12 12 10 15 15 15 30
Seng (g) 15 15 15 12 12 12 5
Sumber :Prosiding WKNPG 1998 dan RDA 2000-2002
a. Kesehatan Reproduksi Remaja
Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual,
maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk
dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang dimaksud yaitu
terjadinya perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan
proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual).
Secara bahasa, istilah reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan
kata “produksi” yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan
demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat
tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
Menurut Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan
(International Congress Population and Development/ICPD) di Cairo, pada tahun
1994 bahwa kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang
utuh pada segala hal yang berhubungan dengan sistem, fungsi-fungsi dan proses
reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan.
17
Mengacu dari konsep yang di kemukakan dalam ICPD, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (2001) memberikan pengertian Kesehatan Reproduksi adalah
suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial
yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi. Sedangkan kesehatan
reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Kesehatan reproduksi juga diartikan sebagai suatu keadaan dimana manusia
dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman. Pemikiran kesehatan reproduksi bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun
juga sehat secara mental serta sosial kultural.Kesehatan reproduksi remaja
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:
1) Kebersihan organ-organ genital
Kesehatan reproduksi remaja ditentukan dengan bagaimana remaja tersebut
dalam merawat dan menjaga kebersihan alat-alat genitalnya. Bila alat
reproduksi lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu
memudahkan pertumbuhan jamur. Remaja putri lebih mudah terkena infeksi
genital bila tidak menjaga kebersihan alat-alat genitalnya karena organ vagina
yang letaknya dekat dengan anus.
2) Akses terhadap pendidikan kesehatan
Remaja perlu mendapatkan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi
sehingga remaja mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan hal-hal
yang seharusnya dihindari.Remaja mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi dan informasi tersebut
harus berasal dari sumber yang terpercaya.Agar remaja mendapatkan informasi
18
yang tepat, kesehatan reproduksi remaja hendaknya diajarkan di sekolah dan di
dalam lingkungan keluarga.
Hal-hal yang diajarkan di dalam kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi
remaja mencakup tentang tumbuh kembang remaja, organ-organ reproduksi,
perilaku berisiko, Penyakit Menular Seksual (PMS), dan abstinesia sebagai
upaya pencegahan kehamilan, Dengan mengetahui tentang kesehatan
reproduksi remaja secara benar, kita dapat menghindari dilakukannya hal-hal
negatif oleh remaja.
Pendidikan tentang kesehatan reproduksi remaja tersebut berguna untuk
kesehatan remaja tersebut, khususnya untuk mencegah dilakukannya perilaku
seks pranikah, penularan penyakit menular seksual, aborsi, kanker mulut
rahim, kehamilan diluar nikah, gradasi moral bangsa, dan masa depan yang
suram dari remaja tersebut.
3) Hubungan seksual pranikah
Kehamilan dan persalinan membawa risiko morbiditas dan mortalitas yang
lebih besar pada remaja dibandingkan pada wanita yang berusia lebih dari 20
tahun. Remaja putri yang berusia kurang dari 18 tahun mempunyai 2 sampai 5
kali risiko kematian dibandingkan dengan wanita yang berusia 18-25 tahun
akibat persalinan yang lama dan macet, perdarahan, dan faktor lain.
Kegawatdaruratan yang berhubungan dengan kehamilan juga sering terjadi
pada remaja yang sedang hamil misalnya, hipertensi dan anemia yang
berdampak buruk pada kesehatan tubuhnya secara umum.
Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja seringkali berakhir dengan
aborsi. Banyak survey yang telah dilakukan di negara berkembang
menunjukkan bahwa hampir 60% kehamilan pada wanita berusia di bawah 20
tahun adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau salah waktu (mistimed).
Aborsi yang disengaja seringkali berisiko lebih besar pada remaja putri
dibandingkan pada mereka yang lebih tua.Banyak studi yang telah dilakukan
juga menunjukkan bahwa kematian dan kesakitan sering terjadi akibat
komplikasi aborsi yang tidak aman.
19
Selain itu aborsi juga dapat menyebabkan gangguan mental pada remaja yaitu
adanya rasa bersalah, merasa kehilangan harga diri, gangguan kepribadian
seperti berteriak-teriak histeris, mimpi buruk berkali-kali, bahkan dapat
menyebabkan perilaku pencobaan bunuh diri.
4) Pengaruh media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik mempunyai peranan yang cukup
berarti untuk memberikan informasi tentang menjaga kesehatan khususnya
kesehatan reproduksi remaja. Dengan adanya artikel-artikel yang dibuat dalam
media massa, remaja akan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan
dihindari untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
5) Akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi
Pelayanan kesehatan juga berperan dalam memberikan tindakan preventif dan
tindakan kuratif. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan di puskesmas, rumah
sakit, klinik, posyandu, dan tempat-tempat lain yang memungkinkan.Dengan
akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan, remaja dapat melakukan
konsultasi tentang kesehatannya khususnya kesehatan reproduksinya dan
mengetahui informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi.Remaja juga
dapat melakukan tindakan pengobatan apabila remaja sudah terlanjur
mendapatkan masalah-masalah yang berhubungan dengan organ reproduksinya
seperti penyakit menular seksual.
6) Hubungan harmonis dengan keluarga
Kedekatan dengan kedua orangtua merupakan hal yang berpengaruh dengan
perilaku remaja.Remaja dapat berbagi dengan kedua orangtuanya tentang
masalah keremajaan yang dialaminya. Keluarga merupakan tempat pendidikan
yang paling dini bagi seorang anak sebelum ia mendapatkan pendidikan di
tempat lain. Remaja juga dapat memperoleh informasi yang benar dari kedua
orangtua mereka tentang perilaku yang benar dan moral yang baik dalam
menjalani kehidupan. Di dalam keluarga juga, remaja dapat mengetahui hal-hal
yang perlu dilakukan dan yang harus dihindari.Orang tua juga dapat
20
memberikan informasi awal tentang menjaga kesehatan reproduksi bagi
seorang remaja.
7) Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang penularannya terutama melalui
hubungan seksual. Cara penularannya tidak hanya terbatas secara genital-
genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital.Sehingga
kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak hanya terbatas pada
daerah genital saja, tetapi juga pada daerah-daerah ekstra genital. Penyakit
menular seksual juga dapat terjadi dengan cara lain yaitu kontak langsung
dengan alat-alat seperti handuk, pakaian, dan lain-lain. Selain itu penyakit
menular seksual dapat juga ditularkan oleh ibu kepada bayinya ketika di dalam
kandungan.
Menurut Kusmiran (2011) Kesehatan bagi putri adalah lebih dari kesehatan
reproduksi.Putri memiliki kebutuhan kesehatan khusus yang berhubungan dengan
fungsi seksual dan reproduksi. Putri mempunyai sistem reproduksi yang sensitif
terhadap kerusakan yang dapat terjadi disfungsi atau penyakit. Kebutuhan kesehatan
bagi putri dapat dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu:
1) Putri memiliki kebutuhan kesehatan khusus yang berhubungan dengan fungsi
seksual dan reproduksi.
2) Putri memiliki sistem reproduksi yang mudah cedera untuk menjadi tidak
berfungsi atau sakit.
3) Putri dapat terkena penyakit pada organ reproduksi yang sama dengan laki-
laki, tetapi pola penyakit akan berbeda dari laki-laki karena struktur genetik
putri, lingkungan hormonal, serta perilaku gaya hidup yang berhubungan
dengan gender.
4) Karena putri sebagai subjek dari disfungsi sosial yang dapat berpengaruh
pada fisik, mental, atau kesehatan sosial.
2.6 Studi Pendahuluan yang Telah dilaksanakan
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesehatan reproduksi pada
remaja putri di SMA 5 Banda Aceh, yang dilakukan oleh Mirna Ayu dan Cut
21
Rosmawar, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan remaja putri
dengan perilaku kesehatan reproduksi, dan ada hubungan antara sikap remaja putri
dengan perilaku kesehatan reproduksi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti
menyarankan mengharapkan remaja putri agar lebih meningkatkan pengetahuannya
tentang kesehatan reproduksi agar terhindar dari penyakit berbahaya.
1. Pengembangan multimedia pembelajaran kesehatan reproduksi remaja
dengan menggunakan adobe flash, yang dilakukan oleh Rosyida Ramadhani,
Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini adalah metode Research &
Development dan metode pengembangan multimedianya melalui tahap
konsep, desain, pengumpulan material, perakitan, dan pengujian. Multimedia
ini diuji secara whitebox testing, blackbox testing, alpha testing, dan beta
testing. Hasil dari penelitian ini adalah berupa produk multimedia dengan
kelayakan produk berkategori layak dan berkualitas tinggi.
2. Pengetahuan kesehatan reproduksi ditinjau dari persepsi kualitas komunikasi
orang tua dan remaja. Penelitian ini dilakukan oleh Katrin Purnomo Sari,
dengan subjek penelitiannya adalah 60 orang siswa-siswi SMA
Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan
persepsi kualitas komunikasi orang tua dengan remaja,dimana semakin tinggi
persepsi kualitas komunikasi antara orang tua dan remaja semakin tinggi pula
tingkat pengetahuan kesehatan reporduksi remaja. Sebaliknya semakin
rendah persepsi kualitas komunikasi antara orang tua dan remaja maka
semakin rendah tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk yang sesuai dengan konsep
disain model pendidikan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan
dengan menggunakan media video interaktif. Adapun tujuan khusus penelitian ini
adalah mengembangkan produk pendidikan berbasis pemberdayaan masyarakat
berupa video interaktif tentang pembentukan kesukaan anak terhadap makanan
bergizi seimbang, pencapaian tujuan, metode, evaluasi penerapan media, agar lebih
efektif, efisien serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
3.2 Alur Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah proses jangka panjang dalam
mengembangkan media berbasis pemberdayaan masyarakatyang tentang makanan
bergizi seimbang sebagai pilihan kesukaan anak. Mengingat kompleksnya konsep
media pembelajaran ini maka pengembangan ini dilakukan dalam dua tahap besar,
untuk lebih detail berikut alur penelitiannya:
Gambar 3.1. Diagram alir Penelitian Efektivitas Media Pembelajarsan
Uji coba
one to one
Uji coba
small group
Revisi
hasil uji
coba small
group
Uji
Efektivitas Pembuatan
final report
Revisi hasil
large group
Validasi
expert
Uji coba
large group
Produksi
video
interaktif
Membuat
Proposal
Tahap I
23
Gambar-gambar di atas menunjukkan aktifitas penelitian tahun pertama dan kedua
yang dimulai dengan perancangan model pendidikan masyarakat dengan pembuatan
video interaktif yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat
dalam membentuk kesukaan anak terhadap makanan bergizi. Video yang telah
dihasilkan divalidasi oleh expert di bidang media dan bidang materi dalam hal ini
materi gizi.
3.3 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental dengan bentuk
pretest-posttest with control group design. Pada penelitian ini, kelompok eksperimen
mendapatkan materi dengan media video pembelajaran, sedangkan kelompok
kontrol diberikan materi dengan media PowerPoint. Sebelum dilakukan intervensi,
pada kedua kelompok dilakukan pre-test, kemudian dilanjutkan pemberian edukasi
dengan media video pembelajaran pada kelompok eksperimen dan pemberian
edukasi dengan media PowerPoint pada kelompok kontrol.
3.4 Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK 32 Tebet Jakarta Selatan, SMK 3
Bogor, dan SMK Paskita Global Jakarta Timur. Responden penelitian ini para
remaja puteri usia 16-18 tahun melalui kegiatan penyuluhan di sekolah pada kegiatan
ekstrakurikuler.
3.5 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian (Sukardi, 2004). Penyusunan penelitian ini menggunakan
pre-test dan post-test. Pada kelompok kontrol diberikan pre test (Y1) lalu dilakukan
penyampaian materi gizi dan kesehatan reproduksi remaja putri dengan media
PowerPoint setelah itu mahasiswa diberikan kembali post test (Y2). Pada kelompok
eksperimen dilakukan pre-test (Y1) lalu penyampaian materi gizi dan kesehatan
reproduksi remaja putri dengan media video setelah itu diberikan post-test (Y2). Data
24
hasil belajar ditunjukkan oleh selisih nilai yang diperoleh dari skor hasil pre-test (Y1)
dan skor hasil post-test (Y2) peserta didik. Desain penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelompok Tes Awal
(Pre-test)
Pemberian
Perlakuan
(Media Video)
Tes Akhir
(Post-test)
Selisih
Nilai
Kontrol
Eksperimen
Y1
Y1
-
X
Y2
Y2
Y2-Y1
Y2-Y1
3.6 Variabel Penelitian
Penelitian ini membahas dua variabel penelitian, yaitu satu variabel bebas dan
satu variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah media pembelajaran
yang digunakan, yaitu video media pembelajaran. Sedangkan yang menjadi variabel
terikat (Y) adalah peningkatan pengetahuan peserta didik pada materi Pengetahuan
Gizi dan Kesehatan Reproduksi dengan menggunakan video media pembelajaran.
3.7 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
indikator hasil belajar dalam kemampuan kognitif peserta didik. Kemampuan
kognitif peserta didik dilihat dari peningkatan hasil pengetahuan peserta didik
pada materi pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi dengan menggunakan
video media pembelajaran yang dilihat melalui hasil pre-test dan post-test.
b. Video Pembelajaran
Video pembelajaran adalah video yang berisi gambar yang bergerak,
memiliki suara, dan memiliki berpaduan warna yang menarik tentang
25
pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi. Durasi penayangan video media
pembelajaran ini sekitar 15 menit dengan pembahasan isi materi yaitu,
pengetahuan gizi bagi remaja, permasalahan gizi pada remaja, kebutuhan gizi
pada remaja, kesehatan reproduksi, faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan reproduksi, persiapan reproduksi sehat.
c. Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Reproduksi
Pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi merupakan pemahaman remaja putri
tentang kebutuhan gizi, permasalahan gizi, penerapan pola makan bergizi, dan
kesehatan reproduksi remaja sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan
video pembelajaran pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi.
d. Peningkatan pengetahuan dalam penelitian ini berdasarkan dengan indikator
kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif dilihat dari nilai peningkatan
pengetahuan yang diperoleh peserta didik dengan menggunakan pre-test dan
post-test sehingga dapat diamati seberapa besar perubahan peningkatan
pengetahuan peserta didik dengan perlakuan menggunakan video media
pembelajaran pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi.
e. Remaja Putri
Remaja putri pada penelitian ini adalah siswi SMK yang berusia sekitar 16-18
tahun yang akan diberikan perlakuan dengan menggunakan media video
pembelajaran tentang pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi untuk diukur
peningkatan pengetahuannya sebelum dan sesudah perlakuan.
3.8 Instrumen
Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya (Suharsimi, 2004, diacu dalam Sudaryono, dkk., 2013: 30).
Instrumen pada penelitian ini menggunakan instrumen tes berupa pengetahuan gizi
dan kesehatan reproduksi remaja putri.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik
adalah pre-test dan post-test berupa soal pilihan ganda. Dalam penelitian ini, level
26
kognitif yang digunakan adalah C1 (remember), C2 (comprehension), C3
(application), dan C4 (analysis).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes
dengan butir soal pilihan ganda yang disusun berdasarkan kisi-kisi materi yang
sesuai dengan kategori nilai 1 untuk jawaban yang benar dan nilai 0 untuk jawaban
salah. Jumlah butir soal pilihan ganda berjumlah 28 soal, dengan kisi-kisi pertanyaan
sebagai berikut:
27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Pengetahuan
Variabel Indikator
Level Kognitif
C1 C2 C3 C4
Definisi Remaja 28, 26, 27,
Perkembangan 3, 7 1,2,8 4, 5, 6,
Remaja
Gizi Remaja Putri 19, 20, 21,
Pengetahuan
Permasalahan Gizi 11, 13, 17,18 15, 12, 16,
Gizi dan
pada Remaja 14,
Kesehatan
Penerapan Pola 9, 10
Reproduksi
Konsumsi pada
Remaja
Kesehatan 24, 25, 22, 23
Reproduksi Remaja
Putri
3.9 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Melakukan Kajian Pustaka
Untuk mendapatkan materi yang tepat dan sesuai dengan penelitian,
peneliti memerlukan adanya kajian pustaka. Didalam kajian pustaka
peneliti mencari sumber-sumber data dan informasi melalui buku-buku
refrensi, sumber penelitian terdahulu, tulisan dari media elektronik yaitu
internet yang pada intinya memiliki keterkaitan dengan peneliti.
b. Membuat instrumen pengetahuan berupa soal pilihan ganda yang akan
digunakan sebagai pre-test dan post-test dalam menentukan efektivitas
penggunaan video media pembelajaran terhadap peningkatan pengetahuan
gizi dan kesehatan reproduksi pada remaja putri.
28
c. Pengujian validitas instrumen pre-test oleh dosen ahli pendidikan dan
dosen ahli materi.
d. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian dengan berkonsultasi pada
dosen pembimbing.
e. Melakukan pre-test
Melakukan pre-test kepada dua kelompok sampel. Pre-test dilakukan
untuk menguji seberapa jauh pengetahuannya tentang pengetahuan gizi
dan kesehatan reproduksi sebelum dilakukan penelitian. Pre-test dilakukan
dalam bentuk soal pilihan ganda.
f. Melakukan penerapan media pembelajaran
Satu kelompok sampel diberikan perlakuan dengan menerapkan media
pembelajaran PowerPoint berupa PowerPoint dengan penjelasan dari
pemateri mengenai materi pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi, dan
satu kelompok sampel lainnya diberikan perlakuan dengan penerapan
video media pembelajaran tentang materi yang sama.
g. Melakukan post-test.
Post-test diberikan berupa soal pilihan ganda kepada dua kelompok
sampel yang telah diberikan dua perlakuan yang berbeda. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui nilai peningkatan pengetahuan kelompok sampel
menggunakan perlakuan media PowerPoint dengan nilai peningkatan
pengetahuan kelompok sampel menggunakan perlakuan video media
pembelajaran.
h. Melakukan tahap analisis data terhadap nilai hasil peningkatan
pengetahuan dari pre-test dan post-test, terhadap peningkatan penilaian
dengan menggunakan standar yang telah ditentukan untuk dua kelompok
perlakuan. Peningkatan penilaian tersebut dijadikan acuan untuk dapat
mengetahui perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok
perlakuan dengan media PowerPoint serta kelompok perlakuan dengan
video media pembelajaran.
i. Setelah melakukan analisis data terhadap nilai hasil pre-test dan post-test
dari kedua kelompok berbeda, maka dilakukan uji normalitas dan
homogenitas. Jika data terdistribusi normal, maka tahap uji hipotesis
29
dilakukan dengan menggunakan uji-t. namun jika data tidak terdistribusi
normal maka uji hipotesis U-Mann Whitney sebagai jenis analisis non-
parametik yang digunakan.
j. Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk menerima atau
menolak hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.
k. Melakukan penarikan kesimpulan penelitian berdasarkan uji hipotesis.
3.10 Uji Persyaratan Instrumen
Uji persyaratan instrumen adalah prasyarat alat ukur dalam suatu penelitian
yang tujuannya untuk keabsahan suatu alat ukur instrumen sebelum alat ukur
tersebut digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian.
Uji persyaratan instrumen yang digunakan adalah uji validitas butir dan uji
reliabilitas instrument.Instrument berjumlah 30 soal yang diuji cobakan untuk
menguji validitas butir dan reliabilitas alat ukur kepada 10 orang mahasiswa.
Uji persyaratan instrumen dilakukan melalui dua tahap, yaitu uji validitas dan
uji reliabilitas.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur.Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas
yang rendah. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus metode
korelasi product moment :
.
})(}{)({
))((
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
30
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah bentuk konsistensi instrumen penelitian saat digunakan
sebagai alat ukur kemampuan hasil belajar. Uji reliabilitas pada penelitian ini
diujikan menggunakan rumus metode KR-20 :
3.11 Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yaitu untuk melihat normal atau tidaknya data yang
diteliti. Uji normalitas penelitian ini menggunakan metode Liliefors.
Langkah-langkah uji normalitas Liliefors :
1) Menentukan Hipotesis :
i. H0 : Distribusi data populasi normal.
ii. Ha : Distribusi data populasi tidak normal.
2) Menghitung tingkat signifikansi
3) Menghitung angka baku dari masing-masing data (X).
4) Menghitung probabilitas angka baku secara kumulatif F(Zi) = P(Z
Zi).
5) Menghitung
i. n
ZZbanyaknyaZS i
i
)(
6) Menghitung selisih )()( iZSZF 1
7) Mengambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak,
kita sebut L0
8) Membandingkan L0 dengan Tabel Nilai Kritis Untuk Uji
Liliefors.
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji homogenitas
variansi. Berikut langkah – langkah uji homogenitas variansi :
1) Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :
31
2) Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus :\
Catatan:
S besar artinya Varians dari kelompok dengan varians terbesar : Pembilang
S kecil artinya Varians dari kelompok dengan varians terkecil : Penyebut
Jika varians sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan
penyebut.
3.12 Teknik Analisa Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang dilakukan untuk
melihat apakah perlakuan berupa penggunaan media video pembelajaran
mempunyai efektivitas terhadap ketercapaian hasil belajar peserta didik. Sehingga
perlu menguji ada tidaknya perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang
diberi perlakuan dengan yang tidak diberi perlakuan. Maka diperlukan adanya uji
persyaratan analisis terlebih dahulu. Jika ternyata data yang dianalisis secara
statistik terdistribusi normal dan/atau homogen, maka dilakukan uji t. Adapun
rumus dan prosedur uji t sebagai berikut.
Terdapat dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel independen, yaitu Separated Varians dan Polled Varians.
Adapun kedua rumus tersebut sebagai berikut :
Separated Varians
32
PolledVarians
Setelah didapat harga t hitung, selanjutnya menentukan derajat kebebasan
(dk), yaitu dk = n1 + n2 – 2 (n1 dan n2 jumlah data kelompok 1 dan kelompok 2).
Kemudian, membandingkan harga t hitung dan t tabel. Jika t hitung ≤ t tabel,
maka terima H0. Jika t hitung > t tabel, maka tolak H0. Dengan perkataan lain, jika
H0 diterima berarti tidak ada perbedaan efektivitas terhadap hasil belajar populasi.
Sedangkan, jika H0 ditolak (H1 diterima) berarti terdapat efektivitas terhadap hasil
belajar populasi.
Apabila setelah dianalisis data dinyatakan tidak terdistribusi normal, maka
data dianalisis menggunakan Mann-WhitneyU-test. Berikut rumus uji Mann
Whitney :
Keterangan:
U1 = Statistik uji U1
U2 = Statistik uji U2
R1 = jumlah rank sampel 1
R2 = jumlah rank sampel 2
n1 = banyaknya anggota sampel 1
n2 = banyaknya anggota sampel
33
Setelah mendapatkan nilai statistik uji U1 dan U2, langkah selanjutnya
mengambil nilai terkecil dari kedua nilai tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh
kemudian dibandingkan dengan tabel Mann Whitney. Apabila U hitung (U nilai
terkecil) < U tabel, maka H0 ditolak (H1 diterima).
3.13 Hipotesis Statistik
Ho : µA= µB
Hi : µA> µB
Keterangan:
Ho : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media video pengetahuan gizi dan
kesehatan reproduksi remaja putri terhadap peningkatan pengetahuan
remaja putri.
Hi : Terdapat pengaruh penggunaan media video engetahuan gizi dan
kesehatan reproduksi remaja putri terhadap peningkatan pengetahuan
remaja putri.
µA : Rata-rata nilai hasil belajar remaja putri yang diberi perlakuan dengan
media video pembelajaran.
µB : Rata-rata nilai hasil belajar remaja putri yang diberi perlakuan media
konvensional (power point).
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Deskripsi data penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum
mengenai subjek penelitian dan sebaran skor yang diperoleh dari penelitian untuk
masing-masing variabel. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data
dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh setelah melakukan
penelitian yang dilaksanakan di SMK Paskita Global, SMKN 3 Bogor, dan SMKN
32 Jakarta dengan masing-masing responden sebanyak 60 responden per sekolah.
Responden adalah remaja putri dengan rentang usia antara 14 – 18 tahun. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data dari hasil selisih pre-test dan
post-test yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan menggunakan Video
Pembelajara dan kelas kontrol yang menggunakan PowerPoint. Pre-test
merupakan tes kemampuan yang diberikan kepada siswa sebelum diberi perlakuan,
sedangkan post-test dilakukan setelah siswa mendapatkan perlakuan. Data ini
diperoleh untuk melihat perbandingan peningkatan pengetahuan peserta didik pada
kelompok yang menggunakan media video pembelajaran dan kelompok yang
menggunakan media pembelajaran PowerPoint.
14 Tahun; 4
15 Tahun; 52
16 Tahun; 14
17 Tahun; 18
18 Tahun; 2
Usia Responden Kelompok Video
35
Gambar 4.1 Diagram Usia Responden Kelompok Video
Seperti yang terlihat di diagram pie diatas, dapat dilihat jika usia responden
terdapat 52 orang siswi yang berusia 15 tahun, 18 orang siswi yang berusia 17 tahun,
14 orang siswi yang berusia 16 tahun, 4 orang siswi yang berusia 14 tahun dan 2
orang siswi yang berusia 18 tahun. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden 2 berusia 15 tahun.
14 Tahun; 1
15 Tahun; 37
16 Tahun; 39
17 Tahun; 10
18 Tahun; 3
Usia Responden Kelompok PPT
Gambar 4.2 Diagram Usia Responden Kelompok PPT
Seperti yang terlihat di diagram pie diatas, dapat dilihat jika usia responden
terdapat 39 orang siswi yang berusia 16 tahun, 37 orang siswi yang berusia 15 tahun,
10 orang siswi yang berusia 17 tahun, 3 orang siswi yang berusia 18 tahun dan 1
orang siswi yang berusia 14 tahun. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berusia 15 dan 16 tahun.
4.1.1 Deskripsi Data Peningkatan Pengetahuan Peserta Didik
a. Hasil Tes Awal (Pretest)
Hasil tes awal (pretest) dilakukan untuk memberikan gambaran kemampuan
awal siswa sebelum diberikannya perlakuan. Hasil belajar awal ini merupakan hasil
belajar pretest aspek kognitif antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
sebelum diberikannya pembelajaran. Hasil belajar pretest aspek kognitif antara
36
kelompok eksperimen atau pembelajaran dengan media video pembelajaran dengan
kelompok kontrol atau pembelajaran dengan PowerPoint dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Pretest kelompok Media Video dan Media PPT
Media Pembelajaran n Rata-rata Terendah Tertinggi
Video 90 70 39 89
PowerPoint 90 72 39 100
Dari hasil tes awal ini, bahwa sebelum dilakukan perlakuan kedua kelompok
memiliki kemampuan awal yang sama. Sehingga hasil tes awal dapat dijadikan
sebagai acuan untuk mengetahui adanya perbedaan pada hasil post-test nanti.
b. Hasil tes akhir (post-test)
Hasil tes akhir (post-test) dilakukan untuk memberikan gambaran kemampuan
akhir siswa setelah diberikannya perlakuan. Hasil tes akhir ini merupakan hasil belajar
akhir antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol setelah diberikannya
perlakuan. Hasil tes akhir antara kelompok eksperimen atau pembelajaran dengan
media video pembelajaran dengan kelompok kontrol atau pembelajaran dengan media
PowerPoint dapat dilihat di tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Post-test kelompok Media Video dan Media PPT
Media Pembelajaran n Rata-rata Terendah Tertinggi
Video 90 77,23 32 93
PowerPoint 90 73,68 14 89
Dari tabel di atas menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen yang
dilakukan perlakuan menggunakan media video memperoleh rata-rata hasil
belajar sebesar 77,23 dengan nilai tertinggi 93 dan terendah sebesar 32,
sedangkan pada kelompok kontrol setelah dilakukan perlakuan dengan
37
menggunakan PowerPoint memperoleh rata-rata sebesar 73,68 dengan nilai
tertinggi sebesar 89 dan nilai terendah 14.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar pengetahuan
gizi dan kesehatan reproduksi pada kelompok eksperimen yang menggunakan
media video lebih tinggi dari kelompok kontrol yang menggunakan media
PowerPoint. Nilai yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan media video pembelajaran dan media pembelajaran PowerPoint
untuk mengukur pengetahuan peserta didik melalui pre-test dan post-test, yaitu
diketahui bahwa untuk nilai hasil pre-test kedua kelompok peserta didik hanya
memiliki tingkat perbandingan nilai rata-rata yang tidak terlalu jauh dengan
nilai 70 untuk kelompok peserta didik yang menggunakan media video
pembelajaran dan nilai rata-rata 72 untuk kelompok peserta didik yang
menggunakan media pembelajaran PowerPoint. Tingkat perbandingan nilai
rata-rata peserta didik terlihat sedikit berbeda pada hasil post-test yaitu 77,23
untuk kelompok peserta didik yang menggunakan media video pembelajaran
dan 73,68 untuk kelompok peserta didik yang menggunakan media
pembelajaran PowerPoint.
Untuk selisih peningkatan (θ) nilai hasil pre-test dan post-test pada kedua
kelompok, terlihat bahwa selisih peningkatan (θ) nilai yang menggunakan
media video pembelajaran sedikit lebih tinggi daripada yang menggunakan
media pembelajaran PowerPoint. Selisih peningkatan (θ) nilai untuk media
video pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 6, sedangkan selisih peningkatan
(θ) nilai yang menggunakan media pembelajaran PowerPoint memperoleh nilai
rata-rata 1.
38
70,6277,24
6,6
72,6 73,68
10
20
40
60
80
100
Pre-Test Post-Test Selisih
Media PowerPoint
Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Peningkatan Pengetahuan Peserta Didik yang Menggunakan
Media Video dan Media PowerPoint
c. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus uji Lilliefors dengan
kriteria bahwa data berdistribusi normal apabila Lhitung<Ltabel sebaliknya jika hasil
Lhitung>Ltabel dinyatakan tidak normal.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kelompok Media Video dan PPT
Media Pembelajaran n Lhitung Ltabel (α = 0,05) Kesimpulan
Video 90 0,110
0,093
Lhitung > Ltabel
H0 ditolak. Jadi data
berdistribusi tidak
normal.
PowerPoint 90 0,126
Data hasil penghitungan diperoleh yaitu Ltabel untuk n = 90 dengan taraf
signifikan 0,05 adalah 0,093. Uji normalitas data hasil peningkatan pengetahuan pada
media video pembelajaran memiliki harga Lhitung = 0,110 dan Ltabel = 0,093 pada taraf
signifikan alpha (α) 0,05, untuk n = 90. Sedangkan untuk data hasil peningkatan
pengetahuan pada media pembelajaran PowerPoint memiliki harga Lhitung = 0,126 dan
Ltabel = 0,093 pada taraf signifikan alpha (α) 0,05, untuk n= 90. Karena kedua data
memiliki harga Lhitung > Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data terdistribusi
tidak normal.
39
d. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil normalitas yang telah dilakukan telah dinyatakan bahwa data
penelitian ini berdistribusi tidak normal, sehingga untuk uji statistiknya menggunakan
uji hipotesis non parametrik yaitu Uji Mann Whitney.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji Mann Whitney untuk mengetahui
apakah terdapat peningkatan pengetahuan antara kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan dengan media video pembelajaran dan kelas kontrol yang diberikan
perlakuan dengan media PowerPoint.
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
H0: µ1 ≤ µ2
H1: µ1 > µ2
Keterangan:
H0 : Tidak terdapat peningkatan pengetahuan pada penggunaan media video
pembelajaran gizi dan kesehatan reproduksi pada remaja putri
H1 : Terdapat peningkatan pengetahuan pada penggunaan media video pembelajaran
gizi dan kesehatan reproduksi pada remaja putri
Hipotesis H0 diterima jika Zhitung < Ztabel
Hipotesis H0 ditolak jika Zhitung > Ztabel
Hasil yang diperoleh data rata-rata peningkatan hasil belajar kelompok
eksperimen dengan perlakuan menggunakan media video pembelajaran sebesar 6,6
dan rata-rata peningkatan hasil belajar kelompok kontrol dengan perlakuan
menggunakan media PowerPoint sebesar 1,0. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh Zhitung sebesar 1,539 dan Ztabel pada α = 0,05 sebesar 1,200.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan tolak H0 jika Zhitung > Ztabel yang
berarti Ha diterima serta data peningkatan pengetahuan kelompok eksperimen yang
diberikan perlakuan media video pembelajaran lebih besar dibanding kelompok
kontrol yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media PowerPoint. Sehingga
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada penggunaan media video
pembelajaran gizi dan kesehatan reproduksi pada remaja putri.
40
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan pada siswi yang mendapatkan perlakuan dengan
menggunakan media video pembelajaran dan media pembelajaran PowerPoint, hasil
tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest. Dalam penelitian ini dapat
dibuktikan melalui rata-rata hasil pretest dan posttest untuk kelompok eksperimen
yang memiliki rata-rata hasil pretest sebesar 70,62 dan hasil posttest sebesar 77,24
dengan peningkatan sebesar 6,63%. Sedangkan untuk kelompok kontrol mendapatkan
hasil pretest sebesar 72,60 dan hasil posttest sebesar 73,68 dengan peningkatan
sebesar 1,09%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Edyati
(2015), setelah diberikan pendidikan kesehatan personal hygiene dengan media video,
tingkat pengetahun responden dalam kategori baik sebanyak 33 responden (91,7%).
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden mengalami peningkatan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media video. Media video dalam
memberikan pendidikan tentang gizi dan kesehatan reproduksi yang tepat dan
menarik dalam menyampaikan informasi mempengaruhi hasil dari pembelajaran.
Media video menampilkan gambar yang bergerak, tulisan, dan terdapat suara yang
menjelaskan mengenai gambar yang ditampilkan, sehingga dapat menarik perhatian
dari sasaran pendidikan kesehatan. Media video menampilkan materi-materi secara
ringkas, jelas, dan mudah dipahami, hal ini dapat mempermudah pemahaman dan
memperkuat ingatan responden. Dengan menggunakan media video pembelajaran
menjadi lebih variatif, menarik, dan menyenangkan. Waktu pelaksanaan pemutaran
video juga tidak memakan waktu yang lama, semua pesan dapat disampaikan serta
dapat diterima oleh responden.
C. Kelemahan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian dan telah
dilakukan pengujian hipotesis. Pada penelitian ini terdapat kelemahan yang dijelaskan
sebagai berikut:
1. Terbatasnya waktu pada saat pengambilan data karena dilaksanakan pada waktu
Ujian Tengah Semester.
41
2. Saat pengambilan data tidak dibedakan antar kelas dan usia remaja putri tapi
merupakan gabungan antara usia remaja yaitu 15-18 tahun.
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, terdapat
pengaruh yang signifikan pada media video pembelajaran gizi dan kesehatan
reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan peserta didik remaja putri kelas X-XII
di SMK Negeri 32 Jakarta, SMKN 3 Bogor dan SMK Paskita Global Jakarta.
Setelah dilakukan pengujian uji hipotesis, hasil yang diidapatkan menunjukan
bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan pada media
video pembelarajan gizi dan kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan
peserta didik dapat di terima (H0 ditolak). Hasil tersebut tampak pada pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji- Mann Whitney, yaitu Zhitung sebesar 1,539 secara
signifikan pada taraf alpha (α) 0,05, dengan Ztabel 1,200 artinya Zhitung > Ztabel sehingga
berhasil menguji signifikansi keefektivitasan media video pembelajaran dalam
meningkatkan pengetahuan peserta didik. Data hasil pre-test dan post-test
menunjukan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan data penilaian yang
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa kelompok yang menggunakan media video
pembelajaran memiliki nilai peningkatan pengetahuan yang lebih besar. Dengan
adanya uji efektivitas pada media pembelajaran membuktikan bahwa media video
pembelajaran cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diharapkan dapat
menjadi pertimbangan berbagai pihak, yaitu:
1. Bagi Guru
43
Adanya variasi dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan
menambahkan atau menyelipkan video pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar. Sehingga siswa lebih memahami tentang materi yang diberikan oleh
guru.
2. Bagi Sekolah
Sekolah perlu mengadakan sosialisasi tentang pentingnya pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan atau mengadakan pelatihan pelatihan bagi guru,
agar guru dapat mengoperasikan komputer dengan baik dan juga lebih kreatif
dalam menggunakan media-media pembelajaran.
3. Bagi Peserta Didik
Siswi terutama remaja putri harus mulai memperhatikan kebutuhkan gizi dan
kesehatan reproduksi mereka setelah mendapatkan pembelajaran
menggunakan video pembelajaran.
44
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., & Sambas Ali Muhidin. (2011). Panduan Praktis Memahami
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Almatsier, Sunita.2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Arif Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008
Arikunto Suharsimi, 2007, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta.
Arikunto, S. (2004). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aryani, R. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba
Medika Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
As’ad, Suryani. 2002. Gizi Kesehatan Ibu Dan Anak. Depdiknas. Jakarta.
Azhar Arsyad, 2007, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2010,
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:
Balitbang Kemenkes RI
Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung.
Chasanah, Siti Uswatun. 2016. Analisis Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan
“Samodra Ilmu” Vol. 07 No. 02 Juli 2016
Dewantari, Ni Made. 2013. Peranan Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jurnal
Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 219 - 224
Djamarah, S. B., & Aswan Zein. (2010). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Bineka
CIpta.
Guspri Devi Artanti, Rina Febriana, and Rusilanti. (2019). Identification of
Young Women’s Nutrition and Reproductive Knowledge in Making
Video on Community-based Learning” in 3rd UNJ
International Conference on Technical and Vocational Education
and Training 2018, KnE Social Science, pages 445–452
Hasan, Hasmiana. 2016. Penggunaan Media Audio Visual Terhadap
Ketuntasanbelajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi,
Komunikasi, Dan Transportasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20
Banda Aceh. JURNAL PESONA DASAR, Vol. 3 No.4, Oktober 2016,
hal 22-33
Hurlock B.E. 2007. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Khomsan, Ali. 2003. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja
Grafindo. Persada
45
Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: AMP.
Miarso, Y. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prasadamedia Group.
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat :
Gaung Persada Perss.
Rohani, A. (2010). Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta: Bineka Cipta.
Rusilanti dan Ari Istiany. 2010. Optimalisasi Peran Kader Pos Pembinaan Terpadu
Dalam Mengatasi Masalah Diabetes Melitus Di Kalangan Lansia. Laporan
Penelitian Fakultas Teknik UNJ.
Rusilanti, Ari Istiany, dan Yeni. 2014. Pengembangan Media Gizi untuk Remaja
dengan Orang Tua Penderita Diabetes Melitus. Medan: Prossiding
APTEKINDO.
Rusilanti, Istiany Ari, Riska Nur, dan Mariani. Community Education Model
Development On Nutritional Therapy For Various Diseases With High
Prevalence In Indonesia Based On Information Technology (Effort To
Improve Public Health). UNJ International Conference on Technical and
Vocational Education and Traning 2015“TVET in The Changing World of
Work”. 27 Oktober 2015.
Sadiman, A. (2011). Media Pendidikan . Jakarta: Rajawali Pers.
Saefuddin, A., & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Santrock, J.W. 2003. Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Setyosari, Punaji. (2013). Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group
Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Subkhi, A., & Muhammad Jauhar. (2013). Pengantar Teori & Perilaku Organisasi.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Subroto, D. (2010). Food & Beverage And Table Setting. Jakarta: Erlangga.
Sudjana, N. (2013). Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara Sutikno, S. (2005). Pembelajaran Efektif ; Apa dan Bagaimana Mengupayakannya.
Mataram: NTP Press.
Suyono, & Hariyanto. (2013). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
46
Taufik. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Inti Prima.
WHO. 2014. Adolescent Health Epidemiology. Diperoleh dari:
http://www.who.int/maternal_child_adolescent/epidemiology/adolescence/e
n / (diakses pada Juni 2019)
47
Lampiran 1
Kisi-Kisi Instrumen Pengetahuan Peserta Didik Sesudah Dilaksanakan Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas
Variabel Indikator Level Kognitif
C1
C2 C3 C4
Definisi Remaja 28, 26, 27,
Perkembangan 3, 7 1,2,8 4, 5, 6,
Remaja
Gizi Remaja Putri 19, 20, 21,
Pengetahuan
Permasalahan Gizi 11, 13, 17,18 15, 12, 16, Gizi dan 14,
pada Remaja
Kesehatan
9, 10
Reproduksi Penerapan Pola
Konsumsi pada
Remaja
Kesehatan 24, 25, 22, 23 Reproduksi Remaja
Putri
48
Lampiran 2
Instrumen Pengetahuan Peserta Didik Sesudah Dilakukan Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas
INDIKATOR NO.
PERTANYAAN LEVEL
KOGNITIF
Perkembangan 1 Mampu melakukan penalaran dengan C2 Remaja menggunakan hal-hal yang abstrak dan
menggunakan logika merupakan ciri dari
perkembangan…
a. Fisiologis
b. Fisik
c. Kognitif
2 Peningkatan tinggi badan dan penambahan C2 berat badan yang signifikan merupakan ciri
dari pertumbuhan…
a. Fisiologis
b. Fisik
c. Kognitif
3 Proses pematangan fungsi fisik dan C1 psikologis merupakan pengertian dari…
a. Pertumbuhan dan perkembangan
b. Pertumbuhan
c. Perkembangan
4 Perkembangan mental emosional sosial C4 remaja dapat dikatakan baik jika remaja
mampu…
a. mengendalikan emosi serta mamp
u bersosialisasi dan berbicara sant
un
b. dapat membuat keputusan dengan ba
ik
c. berpikir dengan abstrak dan menggu
kanan logika
5 perhatikan ciri-ciri dibawah ini C4 1) postur tubuh lebih ramping
2) lemak tubuh meningkat hingga 19%
3) mampu berkomunikasi dengan baik
4) mulai tumbuh jerawat di wajah
5) perkembangan alat reproduksi dan f
ungsi seksual
6) dapat mengambil keputusan dengan
baik
dari ciri-ciri diatas, manakah yang
merupakan ciri-ciri dari pematangan organ-
organ tubuh remaja…
49
a. 1-2-4-6
b. 1-2-4-5
c. 3-4-5-6
6 menerapkan pola konsumsi bergizi sei C4 mbang
menjaga kesehatan agar tidak terkena
infeksi
menjaga kedekatan dengan keluarga
memiliki lingkup pergaulan yang seha
t
memilih konten informasi yang baik
dan mendidik
Poin diatas merupakan upaya yang harus
dilakukan untuk…
a. Menjaga pertubuhan dan perkemb
angan remaja
b. Memelihara kebutuhan gizi remaja
Menjaga kesehatan remaja
7 Masa ketika seorang anak mengalami C1 perubahan fisik, psikis pematangan fungsi
seksual, serta pertumbuhan fisik terjadi
sangat cepat dan tidak beraturan disebut …
a. Masa anak – anak
b. Masa remaja
c. Masa dewasa
8 Masa ketika seorang anak mengalami C2 perubahan fisik, psikis pematangan fungsi
seksual, serta pertumbuhan fisik terjadi
sangat cepat dan tidak beraturan disebut …
d. Masa anak – anak
e. Masa remaja
f. Masa dewasa
Penerapan 9 Perilaku makan menyimpang yang banyak C1 Pola di alami oleh remaja putri adalah
Konsumsi a. bulimia, anoreksia
pada Remaja b. anemia, diare
c. anoreksia, anemia
10 Yang termasuk dalam 4 pilar gizi seimbang C1 adalah …
a. mengkonsumsi makanan yang beran
eka ragam
b. menjaga suhu tubuh
c. memilih makanan rendah lemak
Permasalahan 11 Yang lebih beresiko untuk menderita C1
50
Gizi pada anemia adalah …
Remaja d. Remaja laki-laki
e. Remaja Perempuan
f. Remaja laki-laki dan remaja perempu
an
12 Dampak yang di alami oleh remaja yang C4 menderita stunting adalah …
a. Meningkatkan resiko berbagai penyaki
t infeksi dan gangguan hormonal
b. penurunan imunitas, konsetrasi, presta
si belajar, dan kebugaran
c. penurunan fungsi kognitif, kekebala
n tubuh, dan gangguan system met
abolisme tubuh
13 Masalah gizi yang sering terjadi pada C1 remaja menurut Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) adalah
a. Diare, demam berdarah, hipertensi
b. Anemia, gizi lebih, kurang energi k
ronis (KEK), stunting
c. Osteoporosis, rematik, diabetes
14 Kurang Energi Kronis adalah …. C1 a. Kekurangan asupan zat besi dalam w
aktu yang lama
b. Kekurangan gizi (kalori dan protei
n) yang berlangsung lama
c. Kekurangan asupan kalsium dalam wa
ktu yang lama
15 Kegemukan lebih mudah dihadapi remaja C3 karena terlalu banyak mengkonsumsi…
a. Karbohidrat dan lemak
b. Lemak dan mineral
c. Protein dan lemak
16 Dari penyataan dibawah ini, manakah yang C4 bukan termasuk masalah gizi pada remaja..
a. Kurang Aktivitas Fisik
b. pola makan yang salah
c. rajin berolahraga
17 Mana diantara kata-kata berikut yang C2 berarti kegemukan…
a. Diabetes
b. Obesitas
c. Osteotritis
18 Kurangnya konsumsi … dapat C2
51
menyebabkan anemia
a. Vitamin B
b. Kalsium
c. Zat besi
Gizi Remaja 19 Pengertian dari gizi adalah… C1 a. Sesuatu yang identik dengan makanan
b. Sesuatu yang sehat
c. Sesuatu tentang makanan dan hubu
ngannya dengan kandungan gizi ya
ng baik
20 Menu manakah menurut Anda yang lebih C3 sehat (rendah lemak, garam, gula dan tinggi
serat)
a. Kentang goreng, ayam goreng, dan so
ft drink
b. Nasi goreng, ayam goreng, sop krim
dan teh botol
a. Nasi putih, ayam goreng, sop sayur
an dan air mineral
21 Mana yang termasuk zat gizi yang C4 diperlukan oleh tubuh adalah…
a. karbohidrat dan protein
b. karbohidrat, protein, lemak, dan vitam
in
c. karbohidrat, protein, lemak, vitami
n, mineral, dan air
Kesehatan 22 1. mengatur pola makan dengan menera C4 Reproduksi pkan pedoman gizi seimbang
2. melakukan pemeriksaan kesehatan sec
ara rutin dan tidak segan bertanya ter
kait kesehatan pada orang yang tepat
3. tidak menjaga kebersihan tubuh
4. sering mengkonsumsi makanan cepat
saji
5. mencari dan menyaring informasi yan
g akurat agar memiliki sikap dan ting
kah laku yang bertanggung jawab me
ngenai proses reproduksi
Dari penyataan di atas, manakah yang
merupakan tips untuk menjaga kesehatan
reproduksi
a. 1-2-3
b. 1-3-5
c. 1-2-5
23 Perhatikan pertanyaan dibawah ini C4
52
Menggunakan pakaian yang bersih
Menjaga kebersihan kulit
Meningkatakan imunitas tubuh
Penggunaan pembalut wanita
Poin di atas merupakan upaya yang dapat
dilakukan untuk..
a. menjaga kebersihan diri
b. menjaga kesehatan reproduksi wani
ta
c. menjaga kesehatan diri
24 Apa yang dimaksud dengan kesehatan C1 reproduksi
a. Keadaan sejahtera fisik, mental, da
n sosial, tidak hanya terbatas dari
penyakit atau kecacatan dalam sega
la aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi
b. Kondisi sehat secara fisik saja dan be
bas dari penyakit atau kecacatan
c. Ilmu yang mempelajari tentang seksua
litas pada remaja
25 Pendidikan awal tentang kesehatan C3 reproduksi pada remaja lebih efektif atau
akan lebih baik diberikan oleh …
d. Pendidikan sekolah
e. Tokoh masyarakat
f. Orang tua
Definisi 26 Menurut WHO seseorang dapat dikatakan C2 Remaja Remaja pada rentang usia…
a. 10 tahun – 19 tahun
b. 12 tahun – 19 tahun
c. 13 tahun – 20 tahun
27 Istilah yang digunakan untuk menyatakan C2 perubahan biologis baik bentuk maupun
fisiologis yang terjadi dengan cepat dari
masa anak-anak ke masa dewasa, terutama
perubahan alat reproduksi adalah
a. balita
b. pubertas
c. lansia
28 Seseorang dalam tahapan pertumbuhan & C1 perkembangan yang merupakan masa
peralihan setelah masa Anak-Anak menjadi
Dewasa disebut …
53
a. Masa Anak-anak
b. Masa Dewasa
c. Masa Remaja
54
Lampiran 3. Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Pengetahuan
Butir pi qi
Rerata Butir Rerata Total rhitung
rtabel
Status
Soal (Xi) (Xt) Butir
1 0,7 0,3 0,7 16.7 0,80 0.63 VALID
2 0,6 0,4 0,6 16.7 0,74 0.63 VALID
3 0,5 0,5 0,5 16.7 0,69 0.63 VALID
4 0,7 0,3 0,7 16.7 0,80 0.63 VALID
5 0,6 0,4 0,6 16.7 0,76 0.63 VALID
6 0,6 0,4 0,6 16.7 0,76 0.63 VALID
7 0,5 0,5 0,5 16.7 0,97 0.63 VALID
8 0,6 0,4 0,6 16.7 0,13 0.63 DROP
9 0,3 0,7 0,3 16.7 0,69 0.63 VALID
10 0,7 0,3 0,7 16.7 0,80 0.63 VALID
11 0,7 0,3 0,7 16.7 0,80 0.63 VALID
12 0,6 0,4 0,6 16.7 -0,28 0.63 DROP
13 0,6 0,4 0,6 16.7 0,72 0.63 VALID
14 0,6 0,4 0,6 16.7 0,85 0.63 VALID
15 0,7 0,3 0,7 16.7 0,80 0.63 VALID
16 0,6 0,4 0,6 16.7 0,85 0.63 VALID
17 0,6 0,4 0,6 16.7 -0,82 0.63 DROP
18 0,6 0,4 0,6 16.7 0,88 0.63 VALID
19 0,6 0,4 0,6 16.7 0,74 0.63 VALID
20 0,7 0,3 0,7 16.7 0,67 0.63 VALID
21 0,6 0,4 0,6 16.7 0,76 0.63 VALID
22 0,6 0,4 0,6 16.7 0,76 0.63 VALID
23 0,6 0,4 0,6 16.7 0,72 0.63 VALID
24 0,6 0,4 0,6 16.7 0,74 0.63 VALID
25 0,7 0,3 0,7 16.7 0,80 0.63 VALID
26 0,6 0,4 0,6 16.7 0,76 0.63 VALID
27 0,6 0,4 0,6 16.7 0,76 0.63 VALID
28 0,3 0,7 0,3 16.7 0,69 0.63 VALID
55
Lampiran 4
Soal Pre Test
Jawablah soal dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang
menurut anda benar!
1. Mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak dan
menggunakan logika merupakan ciri dari perkembangan…
a. Fisiologis
b. Fisik
c. Kognitif
2. Peningkatan tinggi badan dan penambahan berat badan yang signifikan
merupakan ciri dari pertumbuhan…
a. Fisiologis
b. Fisik
c. Kognitif
3. Proses pematangan fungsi fisik dan psikologis merupakan pengertian dari…
a. Pertumbuhan dan perkembangan
b. Pertumbuhan
c. Perkembangan
4. Perkembangan mental emosional sosial remaja dapat dikatakan baik jika remaja
mampu…
a. mengendalikan emosi serta mampu bersosialisasi dan berbicara santun
b. dapat membuat keputusan dengan baik
c. berpikir dengan abstrak dan menggukanan logika
5. perhatikan ciri-ciri dibawah ini
1) postur tubuh lebih ramping
2) lemak tubuh meningkat hingga 19%
3) mampu berkomunikasi dengan baik
4) mulai tumbuh jerawat di wajah
5) perkembangan alat reproduksi dan fungsi seksual
6) dapat mengambil keputusan dengan baik
dari ciri-ciri diatas, manakah yang merupakan ciri-ciri dari pematangan organ-
organ tubuh remaja…
a. 1-2-4-6
b. 1-2-4-5
c. 3-4-5-6
56
6. Perhatikan pertanyaan dibawah ini.
menerapkan pola konsumsi bergizi seimbang
menjaga kesehatan agar tidak terkena infeksi
menjaga kedekatan dengan keluarga
memiliki lingkup pergaulan yang sehat
memilih konten informasi yang baik dan mendidik
Poin diatas merupakan upaya yang harus dilakukan untuk…
a. Menjaga pertumbuhan dan perkembangan remaja
b. Memelihara kebutuhan gizi remaja
c. Menjaga kesehatan remaja
7. Masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis pematangan fungsi
seksual, serta pertumbuhan fisik terjadi sangat cepat dan tidak beraturan disebut..
a. Masa anak – anak
b. Masa remaja
c. Masa dewasa
8. Masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis pematangan fungsi
seksual, serta pertumbuhan fisik terjadi sangat cepat dan tidak beraturan disebut
…
a. Masa anak – anak
b. Masa remaja
c. Masa dewasa
9. Perilaku makan menyimpang yang banyak di alami oleh remaja putri adalah
a. bulimia, anoreksia
b. anemia, diare
c. anoreksia, anemia
10. Yang termasuk dalam 4 pilar gizi seimbang adalah …
a. mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam
b. menjaga suhu tubuh
c. memilih makanan rendah lemak
11. Yang lebih beresiko untuk menderita anemia adalah …
a. Remaja laki-laki
b. Remaja Perempuan
c. Remaja laki-laki dan remaja perempuan
12. Dampak yang di alami oleh remaja yang menderita stunting adalah …
a. Meningkatkan resiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan hormonal
b. penurunan imunitas, konsetrasi, prestasi belajar, dan kebugaran
c. penurunan fungsi kognitif, kekebalan tubuh, dan gangguan system
metabolisme tubuh
57
13. Masalah gizi yang sering terjadi pada remaja menurut Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) adalah
a. Diare, demam berdarah, hipertensi
b. Anemia, gizi lebih, kurang energi kronis (KEK), stunting
c. Osteoporosis, rematik, diabetes
14. Kurang Energi Kronis adalah ….
a. Kekurangan asupan zat besi dalam waktu yang lama
b. Kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama
c. Kekurangan asupan kalsium dalam waktu yang lama
15. Kegemukan lebih mudah dihadapi remaja karena terlalu banyak
mengkonsumsi…
a. Karbohidrat dan lemak
b. Lemak dan mineral
c. Protein dan lemak
16. Dari penyataan dibawah ini, manakah yang bukan termasuk masalah gizi pada
remaja..
a. Kurang Aktivitas Fisik
b. pola makan yang salah
c. rajin berolahraga
17. Mana diantara kata-kata berikut yang berarti kegemukan…
a. Diabetes
b. Obesitas
c. Osteotritis
18. Kurangnya konsumsi … dapat menyebabkan anemia
a. Vitamin B
b. Kalsium
c. Zat besi
19. Pengertian dari gizi adalah…
a. Sesuatu yang identik dengan makanan
b. Sesuatu yang sehat
c. Sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kandungan gizi yang baik
20. Menu manakah menurut Anda yang lebih sehat (rendah lemak, garam, gula dan
tinggi serat)
a. Kentang goreng, ayam goreng, dan soft drink
b. Nasi goreng, ayam goreng, sop krim dan teh botol
a. Nasi putih, ayam goreng, sop sayuran dan air mineral
58
21. Mana yang termasuk zat gizi yang diperlukan oleh tubuh adalah…
a. karbohidrat dan protein
b. karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin
c. karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air
22. Perhatikan pernyataan dibawah ini
1. mengatur pola makan dengan menerapkan pedoman gizi seimbang
2. melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak segan bertanya
terkait kesehatan pada orang yang tepat
3. tidak menjaga kebersihan tubuh
4. sering mengkonsumsi makanan cepat saji
5. mencari dan menyaring informasi yang akurat agar memiliki sikap dan tingkah
laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi
Dari penyataan di atas, manakah yang merupakan tips untuk menjaga kesehatan
reproduksi
a. 1-2-3
b. 1-3-5
c. 1-2-5
23. Perhatikan pertanyaan dibawah ini
Menggunakan pakaian yang bersih
Menjaga kebersihan kulit
Meningkatakan imunitas tubuh
Penggunaan pembalut wanita
Poin di atas merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk..
a. menjaga kebersihan diri
b. menjaga kesehatan reproduksi wanita
c. menjaga kesehatan diri
24. Apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi
a. Keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial, tidak hanya terbatas dari penyakit
atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi
b. Kondisi sehat secara fisik saja dan bebas dari penyakit atau kecacatan
c. Ilmu yang mempelajari tentang seksualitas pada remaja
25. Pendidikan awal tentang kesehatan reproduksi pada remaja lebih efektif atau akan
lebih baik diberikan oleh …
a. Pendidikan sekolah
b. Tokoh masyarakat
c. Orang tua
26. Menurut WHO seseorang dapat dikatakan Remaja pada rentang usia…
a. 10 tahun – 19 tahun
b. 12 tahun – 19 tahun
c. 13 tahun – 20 tahun
59
27. Istilah yang digunakan untuk menyatakan perubahan biologis baik bentuk
maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari masa anak-anak ke masa
dewasa, terutama perubahan alat reproduksi adalah
a. balita
b. pubertas
c. lansia
28. Seseorang dalam tahapan pertumbuhan & perkembangan yang merupakan masa
peralihan setelah masa Anak-Anak menjadi Dewasa disebut …
a. Masa Anak-anak
b. Masa Dewasa
c. Masa Remaja
60
Lampiran 5
Perhitungan Data Pre dan Post Test
PERBANDINGAN DATA MEDIA VIDEO
PERBANDINGAN DATA MEDIA KONVENSIONAL PERBANDINGAN DATA
PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI
PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI
PENINGKATAN PENGETAHUAN
GIZI smkn 32 SEBELUM DAN SESUDAH
SEBELUM DAN SESUDAH
MEDIA VIDEO DAN
KONVENSIONAL smkn 3 bgr
smk paskita No Pretest Posttest Selisih
No Pretest Posttest Selisih
No Video PPT
1 82 71 -11 1 64 75 11 1 -11 11 DATA PRE-TEST EKSPERIMEN DATA PRE-TEST KONTROL
2 68 75 7 2 71 68 -3 2 7 -3 RATA-RATA 70,62698413 RATA-RATA
3 89 86 -3 3 82 79 -3 3 -3 -3 SIMPANGAN BAKU 9,082709823 SIMPANGAN BAKU
4 75 75 0 4 75 75 0 4 0 0 KOEFISIEN VARIASI 12,8601128 KOEFISIEN VARIASI
5 68 68 0 5 68 64 -4 5 0 -4 KESIMPULAN KESIMPULAN
6 68 75 7 6 64 82 18 6 7 18
7 68 61 -7 7 82 86 4 7 -7 4 DATA POST-TEST EKSPERIMEN DATA POST-TEST KONTROL
8 68 75 7 8 75 79 4 8 7 4 RATA-RATA 77,24126984 RATA-RATA
9 68 64 -4 9 71 68 -3 9 -4 -3 SIMPANGAN BAKU 10,21402798 SIMPANGAN BAKU
10 64 64 0 10 75 64 -11 10 0 -11 KOEFISIEN VARIASI 13,22353711 KOEFISIEN VARIASI
11 82 82 0 11 71 86 15 11 0 15 KESIMPULAN KESIMPULAN
12 75 79 4 12 75 75 0 12 4 0
13 64 71 7 13 79 79 0 13 7 0 DATA PREPOST EKSPERIMEN DATA PREPOST KONTROL
14 75 79 4 14 75 71 -4 14 4 -4 RATA-RATA 73,93412698 RATA-RATA
15 75 75 0 15 79 82 3 15 0 3 SIMPANGAN BAKU 10,19251878 SIMPANGAN BAKU
16 79 71 -8 16 79 79 0 16 -8 0 KOEFISIEN VARIASI 13,78594594 KOEFISIEN VARIASI
17 86 82 -4 17 79 68 -11 17 -4 -11
18 79 75 -4 18 71 75 4 18 -4 4 SELISIH PREPOST EKSPERIMEN SELISIH PREPOST KONTROL
61
19 71 82 11 19 100 61 -39 19 11 -39 RATA-RATA 6,636507937 RATA-RATA
20 71 79 8 20 68 68 0 20 8 0 SIMPANGAN BAKU 8,796539967 SIMPANGAN BAKU
21 86 79 -7 21 79 75 -4 21 -7 -4 KOEFISIEN VARIASI 132,5477201 KOEFISIEN VARIASI
22 71 79 8 22 71 71 0 22 8 0
23 79 75 -4 23 71 71 0 23 -4 0
24 75 89 14 24 64 71 7 24 14 7
25 75 79 4 25 79 75 -4 25 4 -4
26 75 79 4 26 79 86 7 26 4 7
27 71 75 4 27 39 14 -25 27 4 -25
28 71 71 0 28 61 68 7 28 0 7
29 71 75 4 29 64 64 0 29 4 0
30 86 79 -7 30 86 79 -7 30 -7 -7
31 75 89 14 31 86 82 -4 31 14 -4
32 79 89 11 32 64 86 21 32 11 21
33 71 89 18 33 68 82 14 33 18 14
34 71 93 21 34 75 79 4 34 21 4
35 71 93 21 35 82 86 4 35 21 4
36 79 89 11 36 79 82 4 36 11 4
37 64 82 18 37 71 75 4 37 18 4
38 64 82 18 38 82 86 4 38 18 4
39 64 89 25 39 79 86 7 39 25 7
40 79 82 4 40 75 86 11 40 4 11
41 79 82 4 41 71 71 0 41 4 0
42 75 79 4 42 75 71 -4 42 4 -4
43 75 79 4 43 68 79 11 43 4 11
44 75 79 4 44 86 79 -7 44 4 -7
62
45 75 79 4 45 79 89 11 45 4 11
46 75 82 7 46 68 71 4 46 7 4
47 82 86 4 47 79 89 11 47 4 11
48 82 86 4 48 64 79 14 48 4 14
49 79 86 7 49 75 82 7 49 7 7
50 79 86 7 50 64 82 18 50 7 18
51 79 86 7 51 75 71 -4 51 7 -4
52 75 71 -4 52 75 79 4 52 -4 4
53 71 71 0 53 71 71 0 53 0 0
54 82 93 11 54 82 86 4 54 11 4
55 68 89 21 55 75 71 -4 55 21 -4
56 68 82 14 56 79 75 -4 56 14 -4
57 64 64 0 57 71 79 7 57 0 7
58 64 64 0 58 79 86 7 58 0 7
59 68 75 7 59 68 79 11 59 7 11
60 64 64 0 60 82 79 -4 60 0 -4
61 71 82 11 61 75 82 7 61 11 7
62 71 75 4 62 64 57 -7 62 4 -7
63 68 93 25 63 75 75 0 63 25 0
64 68 79 11 64 61 71 11 64 11 11
65 86 89 4 65 61 57 -4 65 4 -4
66 64 82 18 66 68 61 -7 66 18 -7
67 39 71 32 67 64 68 4 67 32 4
68 61 82 21 68 61 46 -14 68 21 -14
69 50 68 18 69 68 75 7 69 18 7
70 71 86 14 70 68 64 -4 70 14 -4
63
71 68 75 7 71 68 68 0 71 7 0
72 46 32 -14 72 64 68 4 72 -14 4
73 64 71 7 73 64 68 4 73 7 4
74 71 71 0 74 61 64 4 74 0 4
75 61 71 11 75 64 64 0 75 11 0
76 79 86 7 76 68 68 0 76 7 0
77 61 71 11 77 64 39 -25 77 11 -25
78 50 61 11 78 75 64 -11 78 11 -11
79 61 54 -7 79 64 50 -14 79 -7 -14
80 50 43 -7 80 75 89 14 80 -7 14
81 61 64 4 81 79 86 7 81 4 7
82 64 75 11 82 71 82 11 82 11 11
83 71 79 7 83 64 64 0 83 7 0
84 75 86 11 84 75 68 -7 84 11 -7
85 68 86 18 85 79 79 0 85 18 0
86 54 75 21 86 93 89 -4 86 21 -4
87 61 79 18 87 75 75 0 87 18 0
88 64 71 7 88 71 64 -7 88 7 -7
89 79 86 7 89 71 86 14 89 7 14
90 68 79 11 90 82 86 4 90 11 4
SUM 6356,428571 6951,714286 597,2857143
SUM 6534,429 6631,42857 98,57142857
SUM 597,2857143 98,571429
64
Lampiran 6. Uji Normalitas
Selisih Pre Test dan Post Test Eksperimen (X1)
Selisih Pre Test dan Post Test Kontrol (X2)
No X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
No X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 -14 -2,345980126 0,00948856 0,011111111 0,001622551
1 -39 -4,3011158 8,49701E-06 0,011111111 0,011102614
2 -11 -2,004936941 0,022484894 0,022222222 0,000262672
2 -25 -2,799301 0,002560669 0,022222222 0,019661554
3 -8 -1,663893757 0,048066831 0,033333333 0,014733498
3 -25 -2,799301 0,002560669 0,033333333 0,030772665
4 -7
-1,550212696 0,060545237 0,044444444 0,016100792
4 -14
-
1,619303681 0,05269097 0,044444444 0,008246525
5 -7
-1,550212696 0,060545237 0,055555556 0,004989681
5 -14
-
1,619303681 0,05269097 0,055555556 0,002864586
6 -7 -1,550212696 0,060545237 0,066666667 0,00612143
6 -11 -1,29748623 0,09723197 0,066666667 0,030565303
7 -7 -1,550212696 0,060545237 0,077777778 0,017232541
7 -11 -1,29748623 0,09723197 0,077777778 0,019454192
8 -7 -1,550212696 0,060545237 0,088888889 0,028343652
8 -11 -1,29748623 0,09723197 0,088888889 0,008343081
9 -4
-1,209169512 0,113298864 0,1 0,013298864
9 -7
-
0,883720936 0,188423438 0,1 0,088423438
10 -4
-1,209169512 0,113298864 0,111111111 0,002187753
10 -7
-
0,868396296 0,192588711 0,111111111 0,0814776
11 -4
-1,209169512 0,113298864 0,122222222 0,008923358
11 -7
-
0,868396296 0,192588711 0,122222222 0,070366489
12 -4
-1,209169512 0,113298864 0,133333333 0,020034469
12 -7
-
0,868396296 0,192588711 0,133333333 0,059255378
13 -4
-1,160449057 0,122933012 0,144444444 0,021511433
13 -7
-
0,868396296 0,192588711 0,144444444 0,048144267
14 -3
-1,09548845 0,136651351 0,155555556 0,018904204
14 -7
-
0,868396296 0,192588711 0,155555556 0,037033156
15 0
-0,754445266 0,22529095 0,166666667 0,058624283
15 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,166666667 0,125667386
16 0
-0,754445266 0,22529095 0,177777778 0,047513172
16 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,177777778 0,114556275
65
17 0
-0,754445266 0,22529095 0,188888889 0,036402061
17 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,188888889 0,103445164
18 0
-0,754445266 0,22529095 0,2 0,02529095
18 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,2 0,092334053
19 0
-0,754445266 0,22529095 0,211111111 0,014179839
19 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,211111111 0,081222942
20 0
-0,754445266 0,22529095 0,222222222 0,003068728
20 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,222222222 0,070111831
21 0
-0,754445266 0,22529095 0,233333333 0,008042384
21 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,233333333 0,05900072
22 0
-0,754445266 0,22529095 0,244444444 0,019153495
22 -4
-
0,546578845 0,292334053 0,244444444 0,047889609
23 0
-0,754445266 0,22529095 0,255555556 0,030264606
23 -4
-
0,500604923 0,308324598 0,255555556 0,052769043
24 0
-0,754445266 0,22529095 0,266666667 0,041375717
24 -4
-
0,500604923 0,308324598 0,266666667 0,041657932
25 0
-0,754445266 0,22529095 0,277777778 0,052486828
25 -4
-
0,500604923 0,308324598 0,277777778 0,030546821
26 4
-0,348441475 0,363754329 0,288888889 0,074865441
26 -4
-
0,500604923 0,308324598 0,288888889 0,01943571
27 4
-0,348441475 0,363754329 0,3 0,063754329
27 -4
-
0,500604923 0,308324598 0,3 0,008324598
28 4
-0,348441475 0,363754329 0,311111111 0,052643218
28 -3
-
0,439306361 0,330219783 0,311111111 0,019108672
29 4
-0,348441475 0,363754329 0,322222222 0,041532107
29 -3
-
0,439306361 0,330219783 0,322222222 0,007997561
30 4
-0,348441475 0,363754329 0,333333333 0,030420996
30 -3
-
0,439306361 0,330219783 0,333333333 0,003113551
31 4
-0,348441475 0,363754329 0,344444444 0,019309885
31 0
-
0,117488911 0,453236316 0,344444444 0,108791871
32 4
-0,348441475 0,363754329 0,355555556 0,008198774
32 0
-
0,117488911 0,453236316 0,355555556 0,09768076
33 4
-0,348441475 0,363754329 0,366666667 0,002912337
33 0
-
0,117488911 0,453236316 0,366666667 0,086569649
66
34 4
-0,299721021 0,382194982 0,377777778 0,004417204
34 0
-
0,117488911 0,453236316 0,377777778 0,075458538
35 4
-0,299721021 0,382194982 0,388888889 0,006693907
35 0
-
0,117488911 0,453236316 0,388888889 0,064347427
36 4
-0,299721021 0,382194982 0,4 0,017805018
36 0
-
0,117488911 0,453236316 0,4 0,053236316
37 4
-0,299721021 0,382194982 0,411111111 0,028916129
37 0
-
0,117488911 0,453236316 0,411111111 0,042125205
38 4
-0,299721021 0,382194982 0,422222222 0,040027241
38 0
-
0,117488911 0,453236316 0,422222222 0,031014093
39 4
-0,299721021 0,382194982 0,433333333 0,051138352
39 0
-
0,117488911 0,453236316 0,433333333 0,019902982
40 4
-0,299721021 0,382194982 0,444444444 0,062249463
40 0
-
0,117488911 0,453236316 0,444444444 0,008791871
41 4
-0,299721021 0,382194982 0,455555556 0,073360574
41 0
-
0,117488911 0,453236316 0,455555556 0,00231924
42 4
-0,299721021 0,382194982 0,466666667 0,084471685
42 0
-
0,117488911 0,453236316 0,466666667 0,013430351
43 7
0,041322164 0,516480468 0,477777778 0,03870269
43 0
-
0,117488911 0,453236316 0,477777778 0,024541462
44 7
0,041322164 0,516480468 0,488888889 0,027591579
44 0
-
0,117488911 0,453236316 0,488888889 0,035652573
45 7
0,041322164 0,516480468 0,5 0,016480468
45 0
-
0,117488911 0,453236316 0,5 0,046763684
46 7
0,041322164 0,516480468 0,511111111 0,005369357
46 0
-
0,117488911 0,453236316 0,511111111 0,057874795
47 7
0,041322164 0,516480468 0,522222222 0,005741754
47 0
-
0,117488911 0,453236316 0,522222222 0,068985907
48 7 0,041322164 0,516480468 0,533333333 0,016852865
48 3 0,20432854 0,580951616 0,533333333 0,047618282
49 7 0,041322164 0,516480468 0,544444444 0,027963977
49 4 0,265627102 0,604736795 0,544444444 0,06029235
50 7 0,041322164 0,516480468 0,555555556 0,039075088
50 4 0,265627102 0,604736795 0,555555556 0,049181239
51 7 0,041322164 0,516480468 0,566666667 0,050186199
51 4 0,265627102 0,604736795 0,566666667 0,038070128
67
52 7 0,041322164 0,516480468 0,577777778 0,06129731
52 4 0,265627102 0,604736795 0,577777778 0,026959017
53 7 0,057562315 0,522951366 0,588888889 0,065937523
53 4 0,265627102 0,604736795 0,588888889 0,015847906
54 7 0,057562315 0,522951366 0,6 0,077048634
54 4 0,265627102 0,604736795 0,6 0,004736795
55 7 0,057562315 0,522951366 0,611111111 0,088159745
55 4 0,265627102 0,604736795 0,611111111 0,006374316
56 7 0,057562315 0,522951366 0,622222222 0,099270856
56 4 0,265627102 0,604736795 0,622222222 0,017485428
57 7 0,057562315 0,522951366 0,633333333 0,110381967
57 4 0,311601024 0,622328122 0,633333333 0,011005211
58 8 0,155003225 0,561590613 0,644444444 0,082853832
58 4 0,311601024 0,622328122 0,644444444 0,022116323
59 8 0,155003225 0,561590613 0,655555556 0,093964943
59 4 0,311601024 0,622328122 0,655555556 0,033227434
60 11 0,463566106 0,678520679 0,666666667 0,011854012
60 4 0,311601024 0,622328122 0,666666667 0,044338545
61 11 0,463566106 0,678520679 0,677777778 0,000742901
61 4 0,311601024 0,622328122 0,677777778 0,055449656
62 11 0,463566106 0,678520679 0,688888889 0,01036821
62 4 0,311601024 0,622328122 0,688888889 0,066560767
63 11 0,496046409 0,690069166 0,7 0,009930834
63 4 0,311601024 0,622328122 0,7 0,077671878
64 11 0,496046409 0,690069166 0,711111111 0,021041945
64 4 0,311601024 0,622328122 0,711111111 0,088782989
65 11 0,496046409 0,690069166 0,722222222 0,032153056
65 7 0,633418474 0,736769798 0,722222222 0,014547576
66 11 0,496046409 0,690069166 0,733333333 0,043264167
66 7 0,633418474 0,736769798 0,733333333 0,003436465
67 11 0,496046409 0,690069166 0,744444444 0,054375278
67 7 0,633418474 0,736769798 0,744444444 0,007674646
68 11 0,496046409 0,690069166 0,755555556 0,06548639
68 7 0,633418474 0,736769798 0,755555556 0,018785757
69 11 0,496046409 0,690069166 0,766666667 0,076597501
69 7 0,633418474 0,736769798 0,766666667 0,029896869
70 11 0,496046409 0,690069166 0,777777778 0,087708612
70 7 0,633418474 0,736769798 0,777777778 0,04100798
71 11 0,496046409 0,690069166 0,788888889 0,098819723
71 7 0,648743115 0,741747784 0,788888889 0,047141105
72 14 0,837089593 0,798728895 0,8 0,001271105
72 7 0,648743115 0,741747784 0,8 0,058252216
73 14 0,837089593 0,798728895 0,811111111 0,012382216
73 7 0,648743115 0,741747784 0,811111111 0,069363327
74 14 0,869569897 0,807732253 0,822222222 0,01448997
74 7 0,648743115 0,741747784 0,822222222 0,080474438
75 14 0,869569897 0,807732253 0,833333333 0,025601081
75 11 1,031859128 0,848930942 0,833333333 0,015597609
68
76 18 1,275573687 0,89894687 0,844444444 0,054502425
76 11 1,031859128 0,848930942 0,844444444 0,004486498
77 18 1,275573687 0,89894687 0,855555556 0,043391314
77 11 1,031859128 0,848930942 0,855555556 0,006624613
78 18 1,275573687 0,89894687 0,866666667 0,032280203
78 11 1,031859128 0,848930942 0,866666667 0,017735724
79 18 1,291813839 0,901789189 0,877777778 0,024011411
79 11 1,031859128 0,848930942 0,877777778 0,028846835
80 18 1,291813839 0,901789189 0,888888889 0,0129003
80 11 1,062508409 0,855997529 0,888888889 0,03289136
81 18 1,291813839 0,901789189 0,9 0,001789189
81 11 1,062508409 0,855997529 0,9 0,044002471
82 18 1,291813839 0,901789189 0,911111111 0,009321922
82 11 1,062508409 0,855997529 0,911111111 0,055113582
83 21 1,632857023 0,948750465 0,922222222 0,026528242
83 14 1,384325859 0,91687065 0,922222222 0,005351572
84 21 1,632857023 0,948750465 0,933333333 0,015417131
84 14 1,384325859 0,91687065 0,933333333 0,016462683
85 21 1,681577478 0,9536746 0,944444444 0,009230155
85 14 1,41497514 0,921462108 0,944444444 0,022982337
86 21 1,681577478 0,9536746 0,955555556 0,001880956
86 14 1,41497514 0,921462108 0,955555556 0,034093448
87 21 1,681577478 0,9536746 0,966666667 0,012992067
87 15 1,491598343 0,932097764 0,966666667 0,034568903
88 25 2,087581269 0,981582188 0,977777778 0,003804411
88 18 1,798091153 0,963918718 0,977777778 0,01385906
89 25 2,087581269 0,981582188 0,988888889 0,0073067
89 18 1,813415794 0,965116142 0,988888889 0,023772747
90 32 2,883348698 0,998032642 1 0,001967358
90 21 2,181207166 0,985415951 1 0,014584049
Varians 77,38
Varians 86,90
Rata-Rata 6,64
Rata-Rata 1,10
Simpangan Baku 8,80
Simpangan Baku 9,32
Lhitung 0,110 Hipotesis
Lhitung 0,126 Hipotesis
Ltabel 0,093 H0: Data Berdistribusi Normal (Lhitung < Ltabel)
Ltabel 0,093 H0: Data Berdistribusi Normal (Lhitung < Ltabel)
Hasil Tolak Ho H1: Data Berdistribusi Tidak Normal (Lhitung > Ltabel)
Hasil
Tolak
Ho H1: Data Berdistribusi Tidak Normal (Lhitung > Ltabel)
Kesimpulan : Data Pre Test dan Post Test kelas eksperimen bersdistribusi tidak normal
Kesimpulan : Data Pre Test dan Post Test kelas kontrol bersdistribusi tidak normal
69
Lampiran 7
Uji Mann Whitney
GROUP ALL DATA RANK
Mann Whitney
1 -14 4
U1 = n1n2+ (n1-1) / 2 - R1
1 -11 7
U2 = n1n2+ (n2-1) / 2 - R2
1 -8 11
1 -7 13
n1 90
1 -7 14
n2 90
1 -7 15
n1.n2 8100
1 -7 16
n1-1/2 44,5
1 -7 17
n2-1/2 44,5
1 -4 23
r1 9225
1 -4 24
r2 7065
1 -4 25
u1 -1081
1 -4 26
u2 1079,5
1 -4 35
u hitung 1079,5
1 -3 41
u tabel
1 0 45
1 0 46
Z= U- (n1n2/2) : ^ n1n2 (n1+n2+1) / 12
1 0 47
n1n2/2 4050
1 0 48
u- (n1n2/2) -2970,5
1 0 49
n1+n2+1 181
1 0 50
n1n2(n1+n2+1)/12 122175
1 0 51
^n1n2(n1+n2+1)/12 349,5354059
1 0 52
z= U- (n1n2/2) : ^ n1n2 (n1+n2+1) / 12 -8,498423764
70
1 0 53
z tabel
1 0 54 1 0 55 1 4 74 1 4 75 1 4 76 1 4 77 1 4 78 1 4 79 1 4 80 1 4 81 1 4 90 1 4 91 1 4 92 1 4 93 1 4 94 1 4 95 1 4 96 1 4 97 1 4 98 1 7 107 1 7 108 1 7 109 1 7 110 1 7 111 1 7 112 1 7 113
71
1 7 114 1 7 115 1 7 116 1 7 123 1 7 124 1 7 125 1 7 126 1 7 127 1 8 132 1 8 133 1 11 137 1 11 138 1 11 139 1 11 142 1 11 143 1 11 144 1 11 145 1 11 146 1 11 147 1 11 148 1 11 149 1 11 150 1 14 154 1 14 155 1 14 158 1 14 161 1 18 163
72
1 18 164 1 18 166 1 18 167 1 18 168 1 18 169 1 18 170 1 21 172 1 21 173 1 21 175 1 21 176 1 21 177 1 25 178 1 25 179 1 32 180 2 -39 1 2 -25 2 2 -25 3 2 -14 5 2 -14 6 2 -11 8 2 -11 9 2 -11 10 2 -7 12 2 -7 18 2 -7 19 2 -7 20 2 -7 21
73
2 -7 22 2 -4 27 2 -4 28 2 -4 29 2 -4 30 2 -4 31 2 -4 32 2 -4 33 2 -4 34 2 -4 36 2 -4 37 2 -4 38 2 -4 39 2 -4 40 2 -3 42 2 -3 43 2 -3 44 2 0 56 2 0 57 2 0 58 2 0 59 2 0 60 2 0 61 2 0 62 2 0 63 2 0 64 2 0 65
74
2 0 66 2 0 67 2 0 68 2 0 69 2 0 70 2 0 71 2 0 72 2 3 73 2 4 82 2 4 83 2 4 84 2 4 85 2 4 86 2 4 87 2 4 88 2 4 89 2 4 99 2 4 100 2 4 101 2 4 102 2 4 103 2 4 104 2 4 105 2 4 106 2 7 117 2 7 118 2 7 119
75
2 7 120 2 7 121 2 7 122 2 7 128 2 7 129 2 7 130 2 7 131 2 11 134 2 11 135 2 11 136 2 11 140 2 11 141 2 11 151 2 11 152 2 11 153 2 14 156 2 14 157 2 14 159 2 14 160 2 15 162 2 18 165 2 18 171 2 21 174
76
Lampiran 8
BIODATA DAN PERNYATAAN KESEDIAAN IKUT DALAM PENELITIAN
Ketua Peneliti A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
Dr. Guspri Devi Artanti, S.Pd., M.Si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197808022005022001
5 NIDN 0002087803
6 Tempat dan tgl lahir Jakarta, 02 Agustus 1978
7 e-mail [email protected]
8 Nomor telpon/HP 08128770292
9 Alamat Kantor Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka Raya Jakarta Timur
10 Nomor Telpon/fax (021) 4715094
11 Alamat Email [email protected]/} [email protected]
12 Mata Kuliah yang diampu Dasar Manejemen Usaha Boga dan Patiseri (S1
Boga)
Manajemen Industri Jasa Boga (D3 Boga)
Kewirausahaan (S1 dan D3 Boga)
Makanan Kontinental (S1 dan D3 Boga)
Roti dan Kue (S1 dan D3 Boga)
Kue Kontinental/Kue Kontinental Lanjutan
Dasar Gizi (S1 Boga)
Manajemen Usaha Boga (S2 PTK)
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Negeri
Jakarta
Institut Pertanian
Bogor
Universitas Negeri
Jakarta
Bidang Ilmu Pendidikan Tata
Boga
Gizi Masyarakat dan
Sumber Daya
Keluarga
Pendidikan
Kependudukan dan
Lingkungan Hidup
Tahun Masuk-
Lulus
1997-2002 2006-2009 2013 - 2016
C. Pengalaman Penelitian (3 tahun terakhir)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
77
1 2014 Model Pendidikan Gizi Tentang
ASI Eksklusif Bagi Kader
Posyandu Sebagai Upaya
Optimalisasi Program Keluarga
Sadar Gizi (Kadarzi)
Universitas
Negeri Jakarta
2 2014 Analisa Mutu Sensori Abon
Nabati Dari Limbah Jerami
Nangka Dengan Penambahan
Bumbu Indonesia
PNBP-FT-UNJ 5
3 2014 Optimalisasi Pemanfaatan Tepung
Biji Durian Pada Pembuatan Pasta
Ravioli
PNBP-FT-UNJ 5
4 2015 Hubungan Pengetahuan tentang
Kesehatan dan Interaksi dalam
Keluarga Terhadap Perilaku
Hidup Sehat Mahasiswa Jurusan
IKK FT UNJ
PNBP-FT-UNJ 13
5 2016 Pengaruh Pengambilan Keputusan
dan Keadilan Interpersonal dalam
Keluarga Terhadap Perilaku
Hidup Sehat Remaja
Hibah
Penelitian
Doktor
39
6 2017 Analisis Karakteristik Mutu
Sensori Donat dengan Perbedaan
Lama Waktu Fermentasi Akhir
(Final Proofing)
PNBP-FT-UNJ 12
7 2018 Pengembangan Video
Pembelajaran Untuk
Peningkatan Pengetahuan
Tentang Gizi Dan Kesehatan
Reproduksi Remaja Puteri Sebagai Upaya Preventif
BLU FT UNJ
30 jt
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (3 tahun Terakhir)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1 2014 Pelatihan Kewirausahaan Bagi Ibu
Rumah Tangga Melalui Pembuatan
Produk Pangan Berbasis Sumberdaya
Hasil Laut Dalam Rangka
Meningkatkan Pendapatan Keluarga
PNBP
FT UNJ
4
2 2014 Reboisasi Hutan Mangrove dalam
Upaya Pelestarian Lingkungan di Pantai
Indah Kapuk, Jakarta Utara
PS
Manajemen
Lingkungan
Program
Pascasarjana
UNJ
0
3 2015 Peningkatan keterampilan bagi ibu-ibu LPM UNJ 5
78
PKK dan Kader Posyandu dalam
Pembuatan Makanan Pendamping ASI
Berbasis Bahan Hasil Laut dan
Perikanan
4 2015 Pemanfaatan Bahan pangan Lokal
(Umbi dan Buah) dalam pembuatan
Makanan untuk meningkatkan Status
Gizi Anak Sekolah
LPM UNJ 5
5 2015 Pelatihan Pembuatan Garnish dari
Sayuran dan Buah dalam Rangka
Meningkatkan Keterampilan Bagi Tim
Penggerak PKK
PNBP
FT UNJ
5
9 2015 Pelatihan Pembuatan Produk Kreatif
dengan memanfaatkan Limbah Bungkus
Minuman Instan Bagi Ibu Rumah
Tangga dalam rangka Meningkatkan
Pendapatan Keluarga.
PNBP
FT UNJ
5
10 2016 Peningkatan Kemampuan Berwirausaha
Ibu Rumah Tangga Melalui
Keterampilan Pembuatan produk
Jajanan Anak dari Coklat
DIPA BLU
POK FT
UNJ
4
11 2016 Pelatihan Pembuatan Aneka Pudding
Sehat dalam Rangka Meningkatkan
Keterampilan Kader Posyandu dalam
Menyiapkan Makanan Bagi Balita
DIPA BLU
POK FT
UNJ
4
12 2017 Peningkatan Keterampilan Kader
Posyandu Melalui Pelatihan Pembuatan
Aneka Cake Sebagai Jajanan Sehat Bagi
Balita
DIPA BLU
POK FT
UNJ
4
*
E. Publikasi Ilmiah/ Makalah/ Poster
Tahun Judul Penyelenggara/
Nama Jurnal
2015 Acceptability of Young Jackfruit Dendeng
(Chips) Added Seasoning For An Alternative
Vegetarian Food (Makalah dalam Prosiding :
International Symposium on Food and
Nutrition)
Pergizi Pangan
Indonesia, Jakarta/ 3-5
Juni 2015
2017 The Effect of Interpersonal Justice in Family and
Decision Making for Healthy Life on Student’s
Health Behavior
Indonesian Journal of
Environmental
Education and
Management. Vol 2,
No 1 Tahun 2017
F. Pengalaman Mengkuti Seminar
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Keterangan
79
2014 Workshop Revitalisasi Kurikulum
Tata Boga Berbasis KKNI Dalam
Rangka Peningkatan Kompetensi
Lulusan Tata Boga
Prodi Tata Boga
FT UNJ
(17-18 Mei 2014)
Peserta
2015 Workshop Pendalaman Metodologi
Penelitian “Mixed Method” dalam
Bidang Pendidikan, Sains, dan
Teknologi
Lembaga
Penelitian UNJ/
12 Februari 2015
Peserta
2015 Seminar dan Diskusi tentang
“Model-Model Pembelajaran”
Lembaga
Pengembangan
Pendidikan UNJ/
27 Mei 2015
Peserta
2015 Seminar dan Diskusi tentang
“Penelitian Kualitatif”
Lembaga
Pengembangan
Pendidikan UNJ/
September 2015
Peserta
2015 International Conference on
Technical and Vocational
Education and Training
Fakultas Teknik
UNJ
(27 ktober 2015)
Peserta
2016 Workshop Portal Jurnal Online Lembaga
Penelitian UNJ/
23-24 September
2016
Peserta
2017 Workshop of Learning
Environment Research :
Developing Research Design, Data
Collection and analysis
UNJ & Curtin
University/ 12-13
April 2017
Peserta
2017 Workshop Current Issues in The
Humanities : Methods in Research
Universitas
Negeri Jakarta/ 4
Mei 2017
Peserta
G. Pengalaman Mengikuti Pelatihan
Tahun Jenis Pelatihan Penyelenggara Jangka Waktu
2014 Pelatihan audit Internal
Sarana dan Prasarana
Lembaga
Penjaminan Mutu
UNJ
2 Hari
(8-9Mei 2014)
2016 Pelatihan Tutor Pendidikan
Khusus
Direktorat
Pembelajaran dan
Kemahasiswaan-
Kemenristekdikti
3 hari
(1-3 November
2016)
2016 RCC (Recognition Of
Current Competency)
Asesor Kompetensi
LSPP1 FT UNJ dan
Badan Nasional
Sertifikasi Profesi
(BNSP)
27-28 November
2016
80
H. Karya Buku dalam 3 tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1 Pengolahan dan Penyajian Makanan
Kontinental (semester 1)
2014 232 Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
2 Pengolahan dan Penyajian Makanan
Kontinental (semester 2)
2014 189 Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
3 Dasar-Dasar Ilmu Gizi 2014 156 UNJ Press
4 Bahan dan Fungsi Bahan Dalam
Pembuatan Roti
2014 150 UNJ Press
5 Buku Pintar Masak Hidangan
Kontinental
2015 200 PT. Gramedia
Pustaka Utama
6 Standar Penyelenggaraan Makanan
(Bahan Makanan, Nilai Gizi Bama
dan Standar Biaya, Proses dan
Distribusi Makanan, Perlengkapan
Makan dan Dapur) Di
Lapas/Rutan/Cabrutan
2015 129 Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan
Kemenkumham
7 Bahan Ajar Dasar Manajemen
Usaha Boga
2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Jakarta, November 2019
Ketua Pengusul,
Dr. Guspri Devi Artanti, M.Si
NIP. 197808022005022001
81
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengangelar) Dr. RinaFebriana, M.Pd
2 JenisKelamin L/P
3 JabatanFungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitaslainnya 197202112005012011
5 NIDN 0011027202
6 Tempat, TanggalLahir Jakarta, 11 Februari 1972
7 E-mail [email protected]}
8 NomorTelepon/HP 082126126459
9 Alamat Kantor Jl. RawamangunMuka
10 NomorTelepon/Faks 021- 4751523
11 Lulusan yang TelahDihasilkan S-1 = 30 orang; S-2 =0 orang; S-3 =0 orang
12 NomorTelepon/Faks 021-4751523
13
. Mata Kuliah yang Diampu
1. PerencanaanPembelajaran
2. EvaluasiPembelajaran
3. KompetensiPembelajaran
4. Penelitian Pendidikan
5. OrientasidalamPsikologiPendidikanKejuruan
6. Ilmu Kesejahteraan Keluarga
B. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama
PerguruanTinggi
Universitas Negeri
Jakarta
Universitas Negeri
Yogyakarta
Universitas Negeri
Yogyakarta
Bidang Ilmu Pendidikan Tata
Boga
Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan
Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan
Tahun Masuk-Lulus 1992- 1997 1998–2000 2009 – 2014
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 TahunTerakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml
82
(JutaRp)
1
2014 Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi
DenganPendekatanDuniaKerjaPada D3 Tata Boga
Hibah Disertasi
36 jt
2
2014 Integrasi Emplotability Skills pada Pendidikan Kejuruan/Vokasi Penelitian
Kompetitif
Unggulan
3 2015 Model Pelatihan Pedagogi untuk Meningkatkan Profesionalitas
Calon Guru Kejuruan
BLU FT UNJ 12 jt
4
2016 Penerapan Cooperative Learning dalam Meningkatkan
Hasil Belajar pada Siswa SMK Bidang Keahlian Tata
Boga
BLU FT UNJ
14 jt
5
2017 Penilaian Industri Terhadap Technical Skills dan
Employability Skills Mahasiswa PKL Berbasis KKNI (Di
Wilayah DKI Jakarta)
BLU FT UNJ
4 jt
6
2017 Pengembangan Instrumen Penilaian Pada Mata Kuliah
Bidang Keahlian Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
Hibah PDUPT
Tahun I 100 jt
7
2018 Pengembangan Instrumen Penilaian Pada Mata Kuliah
Bidang Keahlian Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
Hibah PDUPT
Tahun II 100 jt
8
2018 Pengembangan Model Vokasionalisasi Pada Pendidikan
Dasar Berbasis Kearifan Lokal di Era Masyarakat
Ekonomi ASEAN
Hibah PDUPT
Tahun I 70 jt
9 2018 Evaluasi Implementasi Standar Penjaminan Mutu
Perkuliahan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
Hibah
Institusional 35 jt
10
2018 Pengembangan Video Pembelajaran Untuk Peningkatan
Pengetahuan Tentang Gizi Dan Kesehatan Reproduksi
Remaja Puteri Sebagai Upaya Preventif
BLU FT UNJ
40 jt
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 TahunTerakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml
(JutaRp)
1 2015
Penyuluhan Tentang Pembersihan dan Penyimpanan Alat-
Alat Pengolahan Makanan sebagai Upaya Pencegahan
Kontaminasi Makanan.
Dana BLU
FT UNJ 5 Juta
2 2016 Pelatihan Pembuatan Coklat Praline Sebagai Upaya
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Pada Kader PKK
Dana BLU
FT UNJ 4 Juta
83
Kelurahan Rawamangun
3 2017
Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan
Siswa
Dana BLU
FT UNJ 5 jt
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. JudulArtikelIlmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1
Efektivitas Model
Pembelajaran Berbasis
Kompetensi dengan
Pendekatan Dunia Kerja Pada
Program D3 Tata Boga
Jurnal Cakrawala Pendidikan
No 1 (2017): Cakrawala
Pendidikan Edisi Februari 2017,
Th. Xxxvi, No. 1
2
Model Pelatihan Pedagogi
Untuk Meningkatkan
Profesionalitas Calon Guru
Kejuruan
Jurnal Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan
Volume 23 Nomor 1, Mei 2016
3
Pendekatan Work-Based
Learning untuk meningkatkan
Kompetensi Lulusan
Jurnal Pendidikan Teknik dan
Vokasional Volume 1, No.1
Jurnal Pendidikan Teknik dan
Vokasional Volume 1, No.1
Tahun 2015
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama PertemuanIlmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu danTempat
1 International Conference on Vocational
Education Training (ICVET) 2014
Yogyakarta State
University
2
The 4th UPI International Conference on
Technical and Vocational Education and
Training REGIONALIZATION AND
HARMONIZATION IN TVET.
Pemakalah
Bandung, 15-16 November
2016
3
UNJ ICTVET 2015, 2nd UNJ
International Conference on Technical
and Vocational Education and Training
“TVET in The Changing World of
Work’
Jakarta, 27 Oktober 2015
4
Academic Community Empowerment
through International Journal Publication
(International Conference and Call for
Paper, MoU Multi Campus, OJS
Training and Clinic Manuscript for
International Journal’s Article
Jakarta, 13-14 January
2017
5 Konvensi Nasional VIII dan Kejuruan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 3-6 Agustus 2016
84
Indonesia (APTEKINDO) dan Temu
Karya XIX FT/FPTK-JPTK Se-
Indonesia. Peranan Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAn (MEA)
6
Konverensi Nasional Pendidikan
Indonesia (KONASPI) VIII 2016,
Pemakalah
12-15 Oktober 2016
7
Seminar Nasional Jurusan Pendidikan
Teknik Boga dan Busana 2016,
Pemakalah
15 Oktober 2016
G. Karya Buku dalam 5 TahunTerakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1 Modul Didaktik Metodik 2010
2 Laundry dan House Keeping 2014
3 Menjadi Guru Profesional 2015
dst Kompetensi Pendidik untuk Kejuruan 2016
H. Perolehan HKI dalam 5–10 TahunTerakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Video Tutorial Sandal Ukir 2018 Program
Komputer
2 Video Klip Pembuatan Mother Sauce 2018 Program
Komputer
3 Instrumen Penilaian Berbasis KKNI pada Mata
Kuliah Bidang Keahlian 2018
Buku
Pedoman
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
TahunTerakhir
No. Judul/Tema/JenisRekayasaSosialLainnya
yang TelahDiterapkan Tahun TempatPenerapan ResponMasyarakat
1 - - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
85
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam Penelitian Fakultas.
Jakarta, November 2019
Pengusul,
Dr. Rina Febriana, M.Pd
NIP. 197202112005012011
86
Anggota 2
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Rusilanti, M.Si
2 Jenis Kelamin L/P
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 Golongan/Pangkat IV C/ Pembina Utama Muda
5 NIP/NIK/Identitas lainnya 196306251988112001
6 NIDN 0025066306
7 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin 25-06-1963
8 E-mail [email protected]}
9 Nomor Telepon/HP 02177831835/08129571364
10 Alamat Kantor Jl. Rawamangun Muka Raya Komp UNJ
Jaktim
11 Nomor Telepon/Faks 021-7713974
12 Mata Kuliah yg Diampu 1. Dasar Gizi
2. Gizi Tumbuh Kembang Anak
3. Gizi dan Perawatan Anak
4. Gizi untuk Kebutuhan Khusus
5. Penelitian Pendidikan
Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
IKIP Jakarta Institut Pertanian
Bogor
Institut Pertanian
Bogor
Bidang Ilmu Tata Boga Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya
Keluarga
Gizi Masyarakat dan
Sumber Daya
Keluarga
87
Tahun Masuk-
Lulus
1982-1987 1996-1999 2001-2006
Judul
Skripsi/Tesis/Disert
asi
Pendapat
mahasiswa tentang
manfaat
laboratorium
sumber daya
keluarga
Pengetahuan gizi dan
perilaku hidup sehat
siswa SD yang
mendapat PMT-AS
dan Non PMT-AS
Aspek Psikososial,
pola konsumsi status
gizi, perilaku hidup
sehat serta pengaruh
Milk Enrich Dadih
Probiotik IS-27526
terhadap respon Imun
IgA lansia.
Nama
Pembimbing/Prom
otor
Dra. Junizar Sofjan 1.Prof. Dr.Ir. Hidayat
Syarief.
2.Drh. Asep , M.S
1.Prof. Dr. Clara M
Kusharto
2. Prof. Dr. Ir. Ali
Khomsan. M.S
3. Dr. Ekawati, M.S
4. Dr. Ir. Ingrid
Surono, M.Sc
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber* Jumlah
(Juta Rp)
1 2014
2015
Perancangan Model Pendidikan Tentang
Pembentukan Kesukaan Anak Terhadap
Makanan Bergizi Seimbang Pada Ibu Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat (anggota)
DIKTI 100
2 2015 Model Pemberdayaan Perempuan Berbasis
Masyarakat Untuk Membentuk Lansia
Berkualitas Yang Sehat, Mandiri, Dan
Bermanfaat Bagi Keluarga Dan Masyarakat
(anggota)
KPPA
3 2015
2016
Pengembangan Model Pendidikan Masyarakat
Tentang Terapi Gizi untuk Berbagai Penyakit
dengan Prevalensi Tinggi di Indonesia Berbasis
Teknologi Informasi (Upaya meningkatkan
DIKTI
DIKTI
76
75
88
Kesehatan Masyarakat) (ketua)
4 2016 Efektifitas Pembelajaran Dengan Media CD
Interaktif Terhadap Mata Kuliah Dasar Graha
Pada Mahasiswa Tata Boga Universitas Negeri
Jakarta (anggota)
DIKTI 50
5 2016 Pengaruh Penggunaan Media Cakram Pada Mata
Kuliah Dasar Gizi Dan Gizi Terapan Terhadap
Hasil Belajar Mahasiswa (ketua)
BLU 14
6 2017 Pengembangan Media CD Interaktif Tentang
Pengolahan Kue Kontinental Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata
Kuliah Kue Kontinental Dan Kursus Di Bidang
Boga
DIKTI 39
7 2017 Pengembangan Pendidikan Gizi Melalui Media
Instagram untuk Meningkatkan Pengetahuan
Mahasiswa Tentang Pentingnya Konsumsi
Sayur dan Buah
BLU 13
8 2018 Pengembangan Media CD Interaktif Tentang
Pengolahan Kue Kontinental Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata
Kuliah Kue Kontinental Dan Kursus Di Bidang
Boga (Tahun ke 2)
DIKTI 125
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jumlah
(Juta Rp)
1 2015 Penyuluhan Gizi Melalui Media Tentang
Pembentukan Kesukaan Anak Terhadap
Makanan Bergizi Seimbang Untuk
Meningkatkan Pengetahuan Tutor Paud
BLU UNJ 5
2 2016 Pelatihan Penggunaan Web Tentang Terapi
Nutrisi Penyakit (hipertensi, diabetes mellitus,
obesitas, jantung koroner, dan kanker) Untuk
BLU UNJ 4
89
Meningkatkan Kesehatan Pada Karyawan UNJ
3 2016 Peningkatan Keterampilan Ibu Dalam
Mengolah Makanan Sehat Untuk Balita Melalui
Pelatihan Di Posyandu
BLU UNJ 4
4 2017 Pelatihan Penggunaan Media Cakram Untuk
Pemantauan Status Gizi Dan Penyusunan Menu
Gizi Seimbang Pada Kader Posyandu
BLU 5
Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1 Water Consumption Pattern
Profile and Dehydration Level on
Elderly Living in Low Level
Land and High Level Land
(ketua)
Global Advanced
Research Journal of
Medicine and Medical
Science (ISSN: 2315-
5159)
Vol. 4(7) pp. 301-307,
July 2015
2 Community Education Model
Development on Nutritional
Therapy For Various Diseases
with High Prevalence in Indinesia
Based on Information
Technology (Effort to Improve
Public Health)
Proceeding UNJ
ICTVET 2015 (ISBN:
978-602-1619-01-8)
27 Oktober 2015
3 Pengembangan Media DVD
Interaktif dan Video tentang
Menu Sehat Seimbang Balita
untuk Kader Posyandu
Jurnal Pendidikan
Teknologi dan
Kejuruan FT-
Universitas Negeri
Yogyakarta
Vol. 23 NO. 1 Hal 40-
44. Mei 2016, ISSN:
0854-4735
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar BOSARIS Formulasi Somay dari beragam
Jamur, Kandungan Gizi, serta
2011
Universitas
90
Daya terima konsumen vegetarian Negeri Surabaya
2 Seminar Nasional Pangan
dan Gizi
Optimalisasi peran kader pos
pembinaan terpadu dalam
mengatasi masalah diabetes
militus di kalangan LANSIA.
2012 Balai
Kartini Jakarta
3 Seminar dan Lokakarya
Aptekindo
Pengembangan media berbasis IT
untuk mata kuliah Dasar Gizi
2012
Universitas
Negeri Makasar
4 Seminar dan Lokakarya
Aptekindo
Pengembangan Media Gizi
Berbasis Jejaring Sosial Untuk
Remaja Dengan Orang Tua
Penderita Diabetes Melitus
2016
Universitas
Negeri Medan
Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1 Menu sehat untuk penyakit
Diabetes Mellitus
2008 72 Kawan Pustaka Jakarta
2 Gizi Terapan 2013 270 Rosda Bandung
3 Gizi dan Kesehatan Anak Pra
Sekolah
2015 224 Rosda Bandung
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Penelitian.
Jakarta, November 2019
Pengusul,
Dr. Rusilanti, M.Si
NIP. 196306251988112001
91
SURAT PERNYATAAN PENELITI
Saya, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Dr. Guspri Devi Artanti, M.Si
NIP/NIDN : 197808022005022001/ 0002087803
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat/ Golongan : Penata Tk 1/ III-D
Jabatan Fungsional : Dosen
Alamat : Jl. Kawi-Kawi Bawah L.18 Jakarta Pusat
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul
“Pengembangan Video Pembelajaran Untuk Peningkatan Pengetahuan Tentang
Gizi Dan Kesehatan Reproduksi Remaja Puteri Sebagai Upaya Preventif” yang
diusulkan dalam skim penelitian fakultas untuk tahun anggaran 2018 bersifat
original dan belum pernah dibayai oleh lembaga / sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui, Jakarta, November 2019
Dr. Mochammad Sukardjo, M.Pd Dr. Guspri Devi Artanti, M.Si
NIP. 19580720 198503 1 003 NIP. 197808022005022001