labfisikafmipaunj.files.wordpress.com … · 1 | p a g e d a f t a r i s i 7. v i. daftar isi
TRANSCRIPT
MODUL KIT FISIKA DASAR
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MA / SMK SESUAI KURIKULUM 2013
Edisi
2015
TIM PENGEMBANGAN ALAT PERAGA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
1 | P a g e
D A F T A R I S I
I. DAFTAR ISI ............................................................................................... 1
II. KOMPETENSI INTI SMA / MA / SMK .............................................................. 3
III. PETA MATERI PRAKTIKUM FISIKA DASAR …………………………………….. 5
IV. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM …………………….………….. 9
V. MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA
1. Ayunan Pegas (M.1-1 dan M.1-2) ………………………………………. 15
2. Bandul Matematis (M.2) ……………….………………………………… 25
3. Redaman (M.3) …………………………………………………………. 31
4. Pengukuran Gaya (M.5) …………………..……………………………. 36
5. Aksi dan Reaksi (M.6) ………………………………………………….. 41
6. Gesekan (M.8) …………………………………………………………… 46
7. Prinsip Archimedes (M.9) ………………………….……………………. 51
8. Kelenturan Pegas (M.10) ………………………………………………… 56
9. Jatuh Bebas (M.11) ……………………………………………………… 62
10. Kecepatan Rata-rata dan Sesaat (M.12) ……………………………. 66
11. Perbandingan GLB dan GLBB (M.13) ………………………………… 71
12. Hukum Gerak dengan Kecepatan Konstan (M.14) ………………….. 76
VII. MODUL PRAKTIKUM KALOR
1. Kesetimbangan Termal (K.1-1 dan K.1-2) ……………………………. 81
2. Pemuaian Cairan dan Gas (K.3) …..…………………………………… 91
3. Ekspansi Koefisien Cairan (K.4) ………………………………………... 98
4. Pemuaian Udara pada Tekanan Konstan (K.5) ………………………… 104
5. Pemuaian Udara pada Volume Konstan (K.6) ………….….………….. 111
2 | P a g e
6. Kapasitas Panas pada Kalorimeter (K.7) ……………………………… 117
VIII. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA
1. Arus dan Hambatan pada Rangkaian Paralel (E.2) …..……………… 123
2. Hukum Ohm (E.3) …..…………………………………………………… 127
3. Efek Magnet dalam Arus Berkonduktor (E.6) ………………………….. 132
4. Percobaan Induksi dengan Magnet Permanen (E.7) …..…………….. 140
5. Galvanometer (E.8) ……………………………………………………… 145
6. Tegangan Induksi dengan Elektromagnetik (E.9) …………………….. 149
7. Transistor NPN (E.10) …………………………………………………… 154
8. Mengontrol Transistor dengan Photoresistor (E.11) ………………… 158
IX. MODUL PRAKTIKUM OPTIK
1. Refleksi oleh Cermin Datar (O.2) ………………………………………. 163
2. Sistem Kerja Mata Manusia (O.9) ……………………………………… 168
3. Teleskop Astronomi (O.12) ……………………………………………… 174
4. Kamera (O.13) ……………………………………………………………. 180
X. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 186
oooOOOooo
3 | P a g e
KOMPETENSI INTI SMA / MA / SMK
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan,
dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4 | P a g e
KELAS X KELAS XI KELAS XII
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4. Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
5 | P a g e
PETA MATERI PRAKTIKUM FISIKA DASAR
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMA) / MA / SMK
I. MEKANIKA
NO. MATERI KELAS
X XI XII
1 AYUNAN PEGAS Elastisitas dan Hukum Hooke
Getaran Harmonis
2 BANDUL MATEMATIS Getaran
Harmonis
3 REDAMAN Getaran Harmonis
4 TUAS DUA SISI
5 PENGUKURAN GAYA Hukum Newton dan
Penerapannya
6 AKSI DAN REAKSI Hukum Newton dan
Penerapannya
7 GAYA DAN PERPINDAHAN
PADA KATROL TETAP
8 GESEKAN Hukum Newton dan
Penerapannya
9 PRINSIP ARCHIMEDES Fluida Statik
10 KELENTURAN PEGAS Getaran
Harmonis
11 JATUH BEBAS Hukum Newton dan
Penerapannya
12 KECEPATAN RATA-RATA
DAN SESAAT
Hukum Newton
dan Penerapannya
13 PERBANDINGAN GLB DAN GLBB
Hukum Newton dan
Penerapannya
14 HUKUM GERAK DENGAN KECEPATAN KONSTAN
Hukum Newton dan
Penerapannya
JUMLAH 9 4
6 | P a g e
II. KALOR
NO MATERI KELAS
X XI XII
1 KESETIMBANGAN TERMAL Suhu, Kalor dan
Perpindahan Kalor
Persamaan
Keadaan Gas
2 KALIBRASI TERMOMETER
3 PENYEBARAN CAIRAN DAN GAS
Persamaan Keadaan Gas
4 EKSPANSI KOEFISIEN
CAIRAN
Persamaan
Keadaan Gas
5 PENYEBARAN UDARA PADA TEKANAN KONSTAN
Persamaan Keadaan Gas
6 PENYEBARAN UDARA PADA VOLUME KONSTAN
Persamaan Keadaan Gas
7 KAPASITAS PANAS
KALORIMETER
Suhu, Kalor dan
Perpindahan Kalor
JUMLAH 4 5
III. ELEKTRONIKA
NO MATERI KELAS
X XI XII
1 RANGKAIAN SEDERHANA
2 ARUS DAN HAMBATAN PADA RANGKAIAN
PARALEL
Arus dan Tegangan
Bolak-balik
3 HUKUM OHM Rangkaian Arus Searah
4 KUTUB MAGNETIK DAN POLARITAS
5 MENGGABUNGKAN
MAGNET
6 EFEK MAGNET DALAM ARUS BERKONDUKTOR
Induksi Faraday
7 PERCOBAAN INDUKSI DENGAN MAGNET PERMANEN
Medan Magnet
7 | P a g e
NO MATERI KELAS
X XI XII
8 GALVANOMETER Induksi
Faraday
9 TEGANGAN INDUKSI DENGAN ELEKTROMAGNETIK
Induksi Faraday
10 TRANSISTOR PN DAN NPN
Rangkaian Arus Bolak-
balik
11 MENGONTROL TRANSISTOR DENGAN SEBUAH PROTORESISTOR
Rangkaian
Arus Bolak-balik
JUMLAH 8
IV. OPTIK
NO MATERI KELAS
X XI XII
1 PERAMBATAN CAHAYA YANG MENYERUPAI GARIS LURUS
2 REFLEKSI OLEH CERMIN DATAR
Alat-alat Optik
3 ARAH CAHAYA DAN PANJANG TITIK API PADA LENSA CEMBUNG
4 ARAH CAHAYA DAN PANJANG TITIK API PADA LENSA CEKUNG
5 ARAH CAHAYA PADA LENSA KOMBINASI
6 TITIK API PADA LENSA KOMBINASI
7 PEMBENTUKAN GAMBAR UNTUK LENSA CEKUNG
8 REFRAKSI PADA SEBUAH PRISMA
8 | P a g e
NO MATERI KELAS
X XI XII
9 SISTEM KERJA PADA MATA MANUSIA
Alat-alat Optik
10 TINJAUAN GARIS GARIS CAHAYA PENDEK
11 TINJAUAN GARIS GARIS CAHAYA PANJANG
12 TELESKOP GALILEAN Alat-alat Optik
13 KAMERA Alat-alat Optik
JUMLAH 4
9 | P a g e
1. Sebelum memulai eksperimen percobaan hendaklah berdoa sesuai
kepercayaan masing-masing.
2. Pastikan sebelum bereksperimen anda telah mengulas materi terkait secara
individu atau dengan bimbingan guru.
3. Bentuklah kelompok terdiri dari 4-5 orang.
4. Tentukanlah eksperimen yang akan di lakukan.
5. Bukalah kit ekserimen dengan benar.
6. Gunakanlah kit eksperimen dengan tepat dan benar.
7. Bacalah dan siapkan alat dan bahan tambahan yang harus disediakan
karena tidak termasuk dalam kit tersebut.
8. Bacalah dan pahamilah tujuan dari eksperimen tersebut.
9. Bacalah dan ikutlah metode eksperimen agar percobaan yang anda lakukan
tepat dan benar.
10. Tulislah semua data yang di peroleh pada kolom data eksperimen yang
telah di sediakan.
11. Setiap melakukan eksperimen anda di wajibkan memberikan analisis data
yang diperoleh dan membuat grafiknya jika data yang diperoleh dapat di
sajikan dengan grafik.
12. Apabila kesulitan dalam menggunakan kit eksperimen, mintalah bantuan
guru dalam menggunakan kit eksperimen tersebut.
13. Setelah selesai bereksperimen bersihkan kembali alat yang digunakan
kemudian letakkan pada tempat semula agar kit terawat dan terjaga dengan
baik.
10 | P a g e
1. Kode Modul : Bertujuan memberikan informasi nama modul
secara singkat.
Contoh :
2. Kolom identitas : Bertujuan agar pengguna menuliskan identitas
keterangan tim dan ruang ketika bereksperimen.
Contoh :
3. Mata Pelajaran : Bertujuan membrikan informasi mata pelajaran
terkait eksperimen tersebut.
Contoh : Fisika
4. Materi : Bertujuan memberikan informasi materi terkait
eksperimen.
Contoh : Suhu, Pemuaian, dan Kalor
5. KI : Bertujuan memberikan informasi kepada pengguna
tentang konsep yang harus dikuasai.
Contoh : Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor,dan penerapannya dalam
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-
hari.
Kode K.2
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………
11 | P a g e
6. KD : Bertujuan memberikan informasi kepada pengguna
tentang keterampilan yang akan dilakukan pada
ekperimen tersebut.
Contoh : Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan
perubahannya, serta pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan perubahan wujud benda
7. Judul Eksperimen : Memberikan insfomasi singkat tentang eksperimen
yang akan dilakukan
Contoh : KALIBRASI TERMOMETER
8. Alat dan Bahan : Bertujuan memberikan informasi tentang alat dan
bahan apa saja yang digunakan dalam eksperimen
tersebut.
Contoh :
No. Material
1 DasarStatif
2 BatangStatif, 250 mm
2. BatangStatif, 600 mm
12 | P a g e
9. Gambar alat dan bahan : Bertujuan mempermudah pengguna mencari
alat dan bahan dalam eksperimen.
Contoh :
10. Tujuan Eksperimen : Agar pengguna tahu tujuan yang akan
dicapai setelah melakukan eksperimen
tersebut.
Contoh :
a. Dapat merangkai percobaan seperti gambar.
b. Dapat mengetahui cara menentukan skala temperatur pada
termometer.
11. Metode Eksperimen : Bertujuan memandu pengguna dalam
melakukan langkah-langkah
eksperimen.
12. Gambar Metode Eksperimen : Bertujuan mempermudah pengguna
dalam menggunakan alat dan bahan
ketika melakukan langkah eksperimen.
13 | P a g e
13. Data Pengamatan : Bertujuan mempermudah pengguna modul
dalam memilah data dan mengambil data
sehingga dapat di olah dengan tepat.
Contoh :
Termometerkalibrasi [ϑ dalam °C] Termometerkontrol [ϑ dalam °C]
Air panas
Air hangat
Air Dingin
14. Perhitungan dan Analisa Data : Bertujuan agar pengguna dapat
menghitung data yang diperoleh dan
menjelaskan tentang hasil yang
dperoleh.
15. Grafik : Bertujuan memberikan gambaran
singkat dan jelas tentang hasil yang
diperoleh berupa grafik.
14 | P a g e
NO. KETERAMPILAN SKALA POIN
1. MENGAMATI 0-100
2. MEMBUAT VARIABEL 0-100
3. MELAKUKAN EKSPERIMEN 0-100
4. MENGINTERPRETASI DATA 0-100
5. MENGANALISIS 0-100
KETERANGAN :
A : 80-100
B : 70-80
C : 60-70
D : 50-70
E : 0
15 | P a g e
.
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
KD 3 : Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan
sehari hari
KD 4 : - Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
- Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang
sifat elastisitas suatu bahan
Kode M.1-1
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………..……………
Tutor : …………………………………………………..……………
Ruang : …………………………………………………..……………
16 | P a g e
1 Dasar Statif
2 Batang Statif, 250 mm
2 Batang Statif, 600mm
3 Klem Dua Sisi
4 Gantungan Beban, 10g
5 Beban, 10g
5 Beban, 50g
6 Pegas, 3 N/M
7 Pegas, 20N/M
8 Neraca Pegas, 1N
9 Pin Penahan
10 Stopwatch
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat menentukan periode osilasi dari sebuah pendulum pegas dengan masa
bervariasi.
2. Dapat menentukan hubungan periode dengan massa
3. Dapat memahami pengaruh massa terhadap periode
4. Dapat memahami periode dengan pegas yang berbeda
1. Merangkai Batang Statif pada Dasar Statif (Gbr. 1 & 2);
2. Memasang Pin Penahan pada Klem Dua Sisi, dan memasang Pegas 3 N/M pada
Pin Penahan (Gbr. 3);
3. Memasang Beban 20, 40, 60 hingga 100g pada Gantungan Beban 10g kemudian
menggantungkannya pada Pegas (Gbr. 4 & 5);
4. Menarik Pegas ke bawah, kemudian lepaskan dan biarkan berosilasi (Gbr. 6);
5. Untuk setiap massa beban, catatlah waktu setiap 10 kali osilasi;
6. Mencatat semua hasilnya pada Tabel-1;
7. Menggunakan pegas20 N/M dan mengulangi langkah 2 sampai 6 (Gbr. 7);
3. METODE PERCOBAAN
1. ALAT DAN BAHAN
17 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7
18 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
ANALISA DATA
PERHITUNGAN
5. PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
Tabel-1
m (g) Pegas 3 N/M Pegas 20 N/M
T (s) t (s) T (s) t (s)
20
40 60
80 100
Tabel-2
m (g) Pegas 3 N/M Pegas 20 N/M
T2 (S2) T2 (S2)
20
40 60
80 100
19 | P a g e
GRAFIK 1
GRAFIK 2
20 | P a g e
Kode M.1-2
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………..……………
Tutor : …………………………………………………..……………
Ruang : …………………………………………………..……………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XI
MATERI : GETARAN HARMONIS
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
KD 4 : Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran
harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
21 | P a g e
1 Dasar Statif
2 Batang Statif, 250 mm
2 Batang Statif, 600mm
3 Klem Dua Sisi
4 Gantungan Beban, 10g
5 Beban, 10g
5 Beban, 50g
6 Pegas, 3 N/M
7 Pegas, 20N/M
8 Neraca Pegas, 1N
9 Pin Penahan
10 Stopwatch
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat menentukan periode osilasi dari sebuah pendulum pegas dengan masa
bervariasi.
2. Dapat menentukan hubungan periode dengan massa
3. Dapat memahami pengaruh massa terhadap periode
4. Dapat memahami periode dengan pegas yang berbeda
1. Merangkai Batang Statif pada Dasar Statif (Gbr. 1 & 2);
2. Memasang Pin Penahan pada Klem Dua Sisi, dan memasang Pegas 3N/M pada Pin
Penahan(Gbr. 3);
3. Memasang Beban 20, 40, 60 hingga 100g pada Gantungan Beban 10g kemudian
menggantungkannya pada Pegas (Gbr. 4 & 5);
4. Menarik Pegas ke bawah, kemudian lepaskan dan biarkan berosilasi (Gbr. 6);
5. Untuk setiap massa beban, catatlah waktu setiap 10 kali osilasi;
6. Mencatat semua hasilnya pada Tabel-1;
7. Menggunakan pegas 20 N/M dan mengulangi langkah 2 sampai 6 (Gbr. 7);
3. METODE PERCOBAAN
1. ALAT DAN BAHAN
22 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7
23 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
ANALISA DATA
PERHITUNGAN
5. PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
Tabel-1
m (g) Pegas 3 N/M Pegas 20 N/M
T (s) t (s) T (s) t (s)
20
40 60
80 100
Tabel-2
m (g) Pegas 3 N/M Pegas 20 N/M
T2 (S2) T2 (S2)
20
40 60
80 100
24 | P a g e
GRAFIK 1
GRAFIK 2
25 | P a g e
BANDUL MATEMATIS
Kode M.2
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………………..
Tutor : ………………………………………………………………………..
Ruang : ………………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XI
MATERI : GETARAN HARMONIS
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
KD 4 : Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran
harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
26 | P a g e
1. ALAT DAN BAHAN
1 Dasar Statif
2 Batang Statif, 600 mm
2 Batang Statif, 250 mm
3 Klem Dua Sisi
4 Gantungan Beban, 10 g
5 Beban, 10 g
5 Beban, 50 g
6 Pin Penahan
7 Stopwatch
7 Meteran
7 Tali
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat menentukan osilasi pada bandul dengan massa dan panjang tali yang
berbeda.
2. Dapat menentukan konstanta gravitasi menggunakan persamaan 2l/g
27 | P a g e
1. Pasanglah dua batang statif menjadi satu seperti gambar 1
2. Pasanglah batang statif (panjang 25 cm) pada dua buah dasar statif dan
Memasang batang statif (60 cm) pada dasar statif dengan arah vertikal dan
menguncinya dengan skrup seperti gambar 2
3. Pasanglah klem dua sisi pada batang statif (60 cm) seperti gambar 3
4. Ikatlah benang sepanjang 80 cm pada besi pengait (gambar 4) dan
menggulungnya pada klem dua sisi yang telah terpasang pada batang statif
(gambar 5)
5. Pasanglah klem dua sisi (yang kedua) pada batang statif dan mengaitkan benang
padanya seperti gambar 6
6. Berikanlah beban 50 gram pada besi pengait seperti gambar 7
7. Geserlah klem dua sisi hingga jarak antara klem pertama dengan beban sebesar
60 cm (gambar 8)
8. Geserlah pendulum dengan sudut 5 derajat dan melepaskannya dengan hati-hati
seperti gambar 9
9. Tentukanlah waktu yang diperlukan pendulum untuk 10 kali berosilasi dengan total
massa m = 50 gram dan m = 100 gram. Tuliskan hasilnya pada tabel 1.
10. Berikanlah beban 100 gram pada besi pengait. Menentukan waktu yang
diperlukan pendulum untuk 10 kali berosilasi dengan jarak pendulum 20, 30, dan
40 cm. Tuliskan hasilnya pada tabel 2.
3. METODE PERCOBAAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
28 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL-1
M (g) t (s) T (s)
50 g
100 g
TABEL-2
(cm) √ ( ) dalam cm (s) (s)
40
30
20
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
29 | P a g e
ANALISA DATA
PERHITUNGAN
Tentukanlah konstanta grafitasi dari data tabel 2 !
5. PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
30 | P a g e
GRAFIK-1
31 | P a g e
REDAMAN
Kode M. 3
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : GETARAN HARMONIS
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
KD 4 : Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran
harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
32 | P a g e
1 Batang statif
2 Dasar statif, l = 600 mm
3 Klem 2 sisi
4 Besi untuk benang
5 Pegas 3 N/m
6 Gantungan beban, 10 g
7 Beban, 10 g
8 Klem 2 sisi dengan pita pengukur
9 Stopwatch, digital
9 Pita pengukur, l = 2 m
10 Gelas kimia plastik ukuran, 250 ml
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengetahui faktor redaman yang mempengaruhi osilasi
2. Dapat mengukur jarak maksimum pegas waktu-waktu terntentu
3. Dapat menganalisa perbedaan osislasi redaman di air dan udara
1. ALAT DAN BAHAN
33 | P a g e
1. Menyambungkan batang statif seperti gambar 1
2. Memasang dasar penyangga statif dan meletakkan batang statif secara vertikal
seperti gambar 2
3. Memasang klem pada batang penyangga dan menggantungkan pegas seperti
gambar 3
4. Memasang meteran pada batang penyangga dengan posisi nol mengahadap
kebawah seperti gambar 4
5. Membebankan pegas dengan massa m = 50 gr, dan tariklah dengan jarak Δl 0 =
10 cm
6. Aturlah skala meteran sesuai dengan panjang pegas seperti gambar 5
7. Tentukan jarak maksimum pendulum Δl 1 antara waktu 0.5 – 3 menit dengan
rentangan 0.5 menit. Mencatat jarak maksimum pada tabel 1
8. Meletakkan piringan kardus pada bawah gantungan beban seperti gambar 5
9. Tariklah pegas dengan piringan kardus dengan jarak Δ l0 = 10 cm seperti gambar
6
10. Tentukan jarak maksimum pendulum Δl2 antara waktu 0.5 – 3 menit dengan
rentangan 0.5 menit. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1
11. Mengisi gelas kimia dengan air dan mencelupkan gantungan beban dengan
beban m = 50 gr kedalam gelas kimia sedalam 4 cm seperti gambar 7
12. Mendorong pegas dalam gelas kimia ke arah bawah by Δl0 = 4 cm, Tentukan
jarak maksimum pendulum Δl3 antara waktu 0.5 – 3 menit dengan rentangan 0.5
menit. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1
3. METODE PERCOBAAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
34 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL-1
(min) Tanpa karton
Δ 1 (cm)
Memakai karton
Δ 2 (cm)
Memakai air
Δ 3 (cm)
0 10 10
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
Gbr. 7 Gbr. 8
35 | P a g e
ANALISA DATA
PERHITUNGAN
GRAFIK
5. PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
36 | P a g e
PENGUKURAN GAYA
Kode M. 5
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………………..
Tutor : ………………………………………………………………………..
Ruang : ………………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan
gerakan benda pada gerak lurus
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
37 | P a g e
1 Batang Statif dengan lubang ,100 mm
2 Pegas helix 3 N/m
3 Neraca pegas 1 N
4 Neraca pegas 2 N
5 Besi untuk benang
6 Wadah neraca
2. TUJUAN EXPERIMEN
1. Dapat mengukur gaya dengan posisi pegas yang berbeda
2. Dapat mengukur gaya dengan pegas yang berbeda
3. Dapat mengkalibrasi pegas
1. ALAT DAN BAHAN
38 | P a g e
1. Pasanglah wadah neraca seperti gambar 1
2. Gunakanlah neraca pegas 2N dan tahan : pertama secara vertikal seperti Gambar 2, kemudian secara horizontal seperti Gambar 3 dan akhirnya terbalik seperti Gambar 4. Amati skala neraca pegas dan hati-hati dalam setiap posisi.
3. Gunakanlah neraca pegas 2N dan tahan dengan posisi vertikal terbalik dan
menyesuaikan indikatornya dengan melonggarkan sekrup di bagian atas dan
mengubah hook sampai titik indikator nol. Kemudian kencangkan sekrup seperti
gambar 5.
4. Peganglah neraca pegas vertikal, kemudian horizontal. Baca skala setiap waktu
dan catatlah nilai pada Tabel 1 .
5. Sesuaikan neraca pegas 2 N pada posisi vertikal ke nol seperti Gambar. 6.
6. Gantungkan wadah neraca di hook dan tempatkan pegas helix, letakkan besi
untuk benang dan dasar statif dengan lubang satu demi satu di atasnya seperti
gambar 7 dan gambar 8.
7. Catatlah nilai yang terukur dalam Tabel 2 di halaman hasil.
3. METODE PERCOBAAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
39 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL 1
Posisi Neraca Pegas F (N)
Terbalik
Horizontal
Vertikal
TABEL 2
Berat (Gaya ) F dalam N
Dengan wadah neraca
Neraca Pegas 2N 1N
Wadah Neraca
Pegas Helix
Besi untuk benang
Dasar Statik
Gambar 8
Gbr. 7 Gbr. 8
40 | P a g e
ANALISA DATA
GRAFIK
5. ANALISIS DATA
41 | P a g e
AKSI DAN REAKSI
Kode M. 6
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………………
Tutor : ………………………………………………………………………
Ruang : ………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan
gerakan benda pada gerak lurus
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
42 | P a g e
1. ALAT DAN BAHAN
1 Dasar Statif
2 Batang Statif dengan lubang, 100 mm
2 Batang Statif , = 600 mm
3 Neraca Pegas, 1 N
3 Neraca Pegas, 2 N
4 Pemegang neraca pegas
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengetahui reaksi yang ditimbulkan akibat diberikan gaya
2. Dapat mengetahui hubungan antara gaya dengan reaksi
43 | P a g e
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 1.
2. Hubungkan dua bagian dari batang statif dan dasar statif, lalu kencangkan tuas
pengunci ke arah setengah kiri seperti gambar 2.
3. Masukkan pemegang neraca pegas ke batang pendek seperti gambar 3.
4. Aturlah dua dasar statif ke bagian batang statif seperti gambar 4.
5. Letakkan klem dua neraca pegas ke tempatnya, sesuaikan ke posisi nol (lihat
catatan cara mengkalibrasi neraca pegas) dan hubungkan kait keduanya seperti
gambar 5.
6. Untuk menyesuaikan neraca pegas, tariklah neraca pegas di hook masing-
masing beberapa kali dan kemudian lepaskan secara tiba-tiba. Jika neraca pegas
tidak kembali ke posisi nol, Anda harus menyesuaikannya seperti gambar 6.
7. Tarik dua neraca pegas sekitar 2/3 dari panjang mereka, perhatikan efek yang
ditimbulkan pada neraca pegas. Catatlah pengamatanmu pada kolom hasil
pengamatan.
8. Cobalah beberapa gaya untuk membuktikan perbedaan antara pengukuran
pertama. Lakukanlah percobaan tersebut sebanyak 5 dengan cara mengeser
posisi neraca dari pemegangnya atau statif. Seperti gambar 7.
3. METODE PERCOBAAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8
44 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
Kolom Hasil Pengamatan
TABEL-1
Neraca Pegas 1 N 2 N
Pengukuran F1 dalam N F2 dalam N
1
2
3
4
5
45 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISIS DATA
GRAFIK
46 | P a g e
GESEKAN
Kode M.8
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………..
Tutor : …………………………………………………………………………..
Ruang : …………………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan
benda pada gerak lurus
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
47 | P a g e
1 Neraca pegas, transparan, 1N
1 Neraca pegas, transparan, 2N
2 Batang statif dengan lubang, stainless steel, 100mm
3 Balok kayu
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengukur gaya pada awal bergerak dan selama bergerak pada permukaan yang
berbeda, baik halus dan kasar.
2. Mengukur gaya selama bergerak menggelinding.
3. Dapat menganalisa pengaruh permukaan bidang terhadap gaya
1. ALAT DAN BAHAN
48 | P a g e
1. Menempatkan balok di atas meja dengan sisi kayu yang menghadap ke bawah
dan memasang neraca pegas 1 N ke pengaitnya seperti gambar 1
2. Mengukur gaya F1 yang bereaksi pada balok yang baru mulai bergerak dan
mencatat nilainya pada Tabel 1.
3. Mengukur gaya F2 yang bereaksi pada balok yang bergerak seragam dan
mencatat nilainya pada Tabel 1.
4. Membalik balok sehingga sisi karet menghadap ke bawah, memasang neraca
pegas 2 N ke pengaitnya dan mengukur gaya F1 dan F2 seperti gambar 2.
5. Mencatat nilainya pada Tabel 1.
6. Menempatkan batang statif pendek di bawah sisi karet balok, sehingga berfungsi
sebagai roda. Mengaitkan neraca pegas 1 N ke balok dan mencoba untuk
mengukur gaya F1 pada awal bergerak dan F2 selama bergerak. Anda harus
menariknya dengan hati-hati karena batang tidak akan tetap di bawah blok untuk
waktu yang lama seperti gambar 3.
7. Mencatat nilai yang diukur pada Tabel 1.
8. Menempatkan balok pada setiap alas (kertas, kayu, kertas amplas) satu per satu.
Mengaitkan neraca pegas 2 N ke balok, mengukur gaya F2 selama bergerak
seragam pada setiap alas seperti gambar 4.
9. Mencatat nilai yang diukur pada Tabel 2.
10. Membalik balok sehingga sisi karet menghadap ke bawah, mengulang
pengukuran pada tiga alas yang berbeda. Mencatat nilainya pada Tabel 2.
Gbr. 1 Gbr. 2
Gbr. 3 Gbr. 4
3. METODE PERCOBAAN
49 | P a g e
TABEL-1
Gaya Permukaan
Kayu Karet Batang statif sebagai Roda
F1 (N)
F2 (N)
TABEL-2
Alas
Permukaan
Kayu Karet
Kertas
Kayu
Kertas Amplas
4. DATA PENGAMATAN
50 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISIS DATA
51 | P a g e
PRINSIP ARCHIMEDES
Kode M.9
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : FLUIDA STATIK
KD 3 : Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam
kehidupan sehari-hari
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang
memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah
suatu pekerjaan
52 | P a g e
1. ALAT DAN BAHAN
1 Pemegang beban, 10g
2 Beban, warna hitam, 10g
2 Beban, warna hitam, 50g
3 Neraca pegas, transparan, 2N
4 Gelas kimia, plastik, 100ml
5 Silinder plastik, 50ml
5 Pipet, dengan bola karet
6 Dasar statif
7 Batang statif, stainless steel 18/8, l=250mm, d=10mm
8 Neraca wajan, plastik
8 Piring berskala
8 Kursor pengungkit
9 Pengungkit
10 Klem dua sisi
11 Jarum
12 Timbangan presisi, 1g...50g
13 Bejana alir, 250ml
53 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat Menentukan berat suatu benda: pertama di dalam udara, kemudian di
dalam air.
2. Dapat Menentukan volume air yang dipindahkan oleh perendaman suatu objek
dan menentukan berat (gaya) dari volume tersebut.
3. METODE PERCOBAAN
1. Aturlah dasar statif (Gambar 1), batang statif (Gambar 2), dan klem dua sisi
(Gambar 3).
2. Gabungkan piring berskala dengan kursor ke tengah pengungkit menggunakan
jarum (Gambar 4).
3. Gabungkan jarum dengan klem dua sisi (Gambar 5).
4. Pasanglah neraca wajan (Gambar 6)
5. Gantungkan ke ujung pengungkit (Gambar 7) dan tempatkan kursor sedemikian
rupa sehingga ia menunjukkan persis di angka nol (Gambar 7).
6. Isilah bejana alir dengan air sampai air mengalir ke dalam gelas kimia (Gambar
8). Tunggulah sampai tidak ada air yang mengalir keluar, lalu keringkan gelas
kimia dengan hati-hati.
7. Tentukanlah massa m0 gelas kimia yang kering dengan neraca balok (Gambar
9) dan catat beratnya.
8. Tentukanlah berat (gaya) Fga dari 50, 100, 150 g massa di dalam air dengan
neraca pegas Catat nilai yang diukur pada Tabel 1.
9. Tempatkan gelas kimia yang kering sempurna di bawah cerat bejana yang
mengalir dan tenggelamkan pemegang beban dengan massa yang totalnya
mtot.=50 g sepenuhnya di dalam bejana alir (Gambar 9).
10. Tentukanlah berat (gaya) dari massa di dalam air Fgw dan catat di Tabel 1.
11. Tunggulah sampai tidak ada air yang mengalir ke dalam bejana, lalu ukurlah
massa dari gelas kimia yang terisi air m1 menggunakan neraca pegas dan catat
di Tabel 1.
12. Ulangi pengukuran untuk massa 100 g dan 150 g dan catat nilai Fgw dan m1
pada Tabel 1.
54 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL-1
m0 = .... g
m (g) Fga (N) Fgw (N) Fb (N) m1 (g) mw(g) Fw (N)
50
100
150
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
55 | P a g e
ANALISA DATA
GRAFIK
5. ANALISIS DATA
56 | P a g e
KELENTURAN PEGAS
Kode M.10
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA / MA, KELAS X
MATERI : GETARAN HARMONIS
KI : Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
KD : Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran
harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
57 | P a g e
1 Batang statif, variabel
2 Dasar statif, stainless steel 18/8, = 250 mm, = 10mm
2 Batang statif, split 2 batang, = 600 mm
2 Dasar statif dengan lubang, stainless steel, 100 mm
3 Kepala statif
4 Pemegang pegas penyeimbang untuk penyeimbang pegas transparan
5 Pemegang pipa kaca dengan dengan klem pengukur pengikat
6 Alat pengukur, = 2 m
7 Segulungan kawat kail, = 0.7 mm, 20 m
8 Lempengan pegas, 300 x 15 x 0.5 mm
8 Pegas penyeimbang transparan 1 N
9 Gunting
1. ALAT DAN BAHAN
58 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai alat percobaan
2. Dapat mengetahui pertambahan panjang yang di pengaruhi gaya
3. Dapat mengetahui gaya yang di timbulkan dengan posisi pegas yang berbeda
4. Dapat mengetahui pengaruh massa terhadap petambahan panjang pegas
3. METODE PERCOBAAN
1. Memasang batang split pendukung secara serempak (gambar 1)
2. Menghubungkan dua paruh dari dasar statif pada kedua ujung batang statif pada kedua
ujung batang statif (gambar 2 dan gambar 3)
3. Memindahkan kunci, anda akan mengikatkan batang statif ke dasar statif.Set batang statif
600 mm batang statif dan 250 mm batang statif ke dalam separuh dasar statif dan
ikatkanlah dengan kunci sekrup (gambar 4)
4. Ikatkan satu klem 2 sisi ke batang statif 600 mm batang statif dan satu yang lainnya
batang statif ke 250 mm (gambar 5)
5. Memasukkan pemegang pegas penyeimbang ke dalam batang pendek (gambar 6) dan
dan klem nya ke klem dua sisi pada batang statif 600 mm (gambar 7)
6. Klem pengukuran tambahan ke dalam pipa kaca (gambar 8) dan klem keduanya ke dasar
batang statif 600 mm (gambar 9)
7. Meletakkan lempengan pegas ke batang statif pendek dengan klem 2 sisi seperti
pinggiran samping sesuai dengan pinggiran cabang dengan kuat di dalam kepala klem
(gambar 10 dan gambar 11)
8. Membuat jarak dasar separuh statif untuk mencapai posisi seperti pada gambar 13.
9. Membuat penjang 12 cm garis kail dan lingkarkan di salah satu ujungnya. Meletakkan
lingkaran penyeimbang pegas dan lingkarkan ujunng yang lain ke lempengan pegas yang
bebas (gambar 13)
10. Memposisikan pengukuran menjadi satu divisi. (20 cm) adalah pada level yang sama
sebagai ujung dari lempengan spring (gambar 14)
11. Kemudian tarik pegas ke atas secara spontan sepanjang sumbu vertikal pada batang
statif dengan gaya 0,1/ 0,2/0,3…/1 N (gambar 15) dan mencatat tambahan Δl untuk setiap
gaya. Catat pengukuran nilai pada tabel 1 pada bab kesimpulan.
12. Sekarang memilih gaya 0,6 N, Hitung Δl sebagai dekripsi dan masukkan ke tabel 2 pada
bab kesimpulan.
13. Menjaga pertambahan secara konstan, mengubah sudut antara lempengan pegas dan
penyeimbang pegas. Satu kali dorongan secara paralel ke arah meja (horizontal , gambar
17) dan satu di sudut 45o
untuk permukaan tabel (gambar 18).
14. Membaca gaya F yang diarahkan, waktu dan catat nilainya di tabel 2 pada lembar
kesimpulan
59 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
60 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
TABEL-1
F dalam N Δ cm
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
TABEL-2
Pemantulan konstan Δ = .................... cm
Arah dorongan N
Tegak lurus ke atas
Horizontal
Pada sudut 45
61 | P a g e
PERHITUNGAN (kalau ada)
ANALISA DATA
GRAFIK
62 | P a g e
JATUH BEBAS
Kode M.11
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………..
Tutor : …………………………………………………………………………..
Ruang : …………………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan
benda pada gerak lurus
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
63 | P a g e
1 Pengukur waktu
2 Alat ukur, lebar 10 mm
3 Beban, berwarna hitam, 50 g
4 Pita pengukur, l = 2 m
5 Kabel penghubung, 32 A, 50 cm, biru
6 Catu Daya, 0...12VDC/6V, 12VAC
7 Pita perekat
8 Gunting
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat menentukan memahami pola yang dihasilkan untuk gerak jatuh bebas
2. Dapat melihat karakteristik gerak jatuh bebas
3. Dapat mengukur waktu tempuh untuk gerak jatuh bebas
1. ALAT DAN BAHAN
64 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
1. Letakkan perekam waktu di bagian atas pinggir meja dan menghubungkannya ke
catu daya (6 V∼) (Gbr. 1)
2. Tarik selembar pita pengukur (panjang 1m) melewati pengukur waktu dan
letakkan pada beban ke ujung bawah dan dengan lem perekat (Gbr. 2 dan Gbr.
3)
3. Tarik pita pengukur ke arah atas semaksimal mungkin
4. Pastikan anda memegang pita pengukur sedapat mungkin
5. Nyalakan waktu pengukur dan lepaskan pita pengukur
6. Matikan pengukur waktu ketika beban menyentuh lantai
4. DATA PENGAMATAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4
TABEL-1
Measuring point cm) (s) 2 (s2
1
2
3
4
5
65 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
66 | P a g e
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA
KD 3 : Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan
benda pada gerak lurus
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
Kode M.12
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………….
Tutor : …………………………………………………………………….
Ruang : …………………………………………………………………….
67 | P a g e
1 Mobilan
2 Perekam Waktu
3 Kertas Perekam, 10 mm
4 Pin Penahan
5 Beban, 10 g
6 Beban, 50 g
7 Meteran
8 Kabel Penghubung, 32 A, 50 cm, biru
9 Lintasan 1, 500 mm
10 Lintasan 2, 500 mm
11 Catu Daya, 0...12VDC/6V, 12VAC
Alat Tambahan :
a Selotip
b Gunting
1. ALAT DAN BAHAN
68 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat Mengetahui karakteristik gerak lurus;
2. Dapat mengetahui gambaran gerakan di percepat dan di perlambat;
3. METODE PERCOBAAN
1. Set lintasan seperti (Gbr.1).
2. Pasanglah 2 kabel penghubung berwarna biru power suply 6V dan 0V dengan
perekam waktu seperti (Gbr. 2) dan pasang kertas perekam ke perakam waktu
seperti (Gbr. 3)
3. Pasangkan kertas perekam bagian ujung ke mobil lalu rekatkan dengan isolasi
transparant seperti (Gbr. 4) dan atur panjang kertas perekam se panjang
lintansan agar tidak terputus ketika di tertaik mobil.
4. Posisikan mobil seperti Gbr. 5)
5. Letakkan beban 50 g di bawah lintasan agar permukaan lintasan agak tinggi
pada pangkalnya seperti (Gbr. 6).
6. Tekan tombol pada power suply agar dapat merekam titi. Biarkan mobil meluncur
tanpa didorong seperti (Gbr. 7), dengan mobil meluncur pada jarak s= 30 cm di
atas meja1. Stop power suply ketika mobil sudah berhenti bergerak.
7. Mengulangi pengukuran, s, 20, 50, dan 70 cm
8. Bulatkan semua waktu pengukurannya menjadi 2 gambar, waktu t terhadap jarak
s menjadi satu desimal dan waktu Δt untuk Δs untuk 2 desimal
69 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7
TABEL-1
Pengukuran s (cm) s (s) vi (cm/s)
1
2
3
4
5
6
70 | P a g e
PERHITUNGAN (kalau ada)
ANALISA DATA
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
GRAFIK
71 | P a g e
PERBANDINGAN GLB DAN GLBB
Kode M.13
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………...………
Tutor : …………………………………………………………...………
Ruang : …………………………………………………………...………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : GERAK LURUS DENGAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN
KONSTAN
KD 3 : Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus denga
percepatan konstan
KD 4 : - Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan teknik dan peralatan yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
- Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki sifat dan gerak benda yang bergerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
72 | P a g e
1 Mobilan
2 Perekam Waktu
3 Kertas Perekam, 10 mm
4 Pin Penahan
5 Beban , 50 g
6 Meteran
7 Lintasan 1, l = 500 mm
8 Lintasan 2, l = 500 mm
9 Kabel penghubung, 32 A, 50 cm, biru
10 Catu Daya,0...12VDC/6V, 12VAC
Alat Tambahan
a Selotip
b Gunting
1. ALAT DAN BAHAN
73 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1.Dapat mengetahui karakteristik gerak lurus 2.Dapat mengetahui kecepatan rata-rata dari seuatu benda yang bergerak 3.Dapat mengetahui gambaran gerakan dipercepat dan diperlambat
3. METODE PERCOBAAN
1. Set lintasan seperti (Gbr. 1).
2. Pasang 2 kabel penghubung berwarna biru catu daya 6V dan 0V dengan
perekam waktu seperti (Gbr. 2) dan pasang kertas perekam ke perekam
waktu seperti (Gbr. 3)
3. Pasangkan kertas perekam bagian ujung ke mobil lalu rekatkan dengan
isolasi transparan dan Masukkan besi pengait pada lubang di mobilan, lalu
letakkan beban 50 g pada besi pengait seperti (Gbr. 4) dan atur panjang
kertas perekam sepanjang lintansan agar tidak terputus ketika ditarik mobil.
4. Posisikan mobil seperti (Gbr. 5)
5. Tekan tombol on pada catu daya agar perekam waktu menyala. Dorong mobil
agar mobil bergerak dan matikan tombol catu daya ketika mobil berhenti
seperti (Gbr. 6) dan gunting kertas perekam kemudian beri nama Label 1.
6. Letakkan kembali mobil di posisi awal dan atur kembali kertas perekam
seperti (Gbr. 7)
7. Tekan tombol on pada catu daya agar perekam waktu menyala. Dorong mobil
agar mobil bergerak dan matikan tombol catu daya ketika mobil berhenti
seperti (Gbr. 8). Gunting kertas perekam beri dan beri nama Label 2
8. Ulangi langkah 7 dengan meletakkan beban di bawah lintasan agar
permukaan lintasan miring. Biarkan mobil bergerak tanpa dorongan. Beri nama Label 3
74 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10
75 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
ANALISA DATA
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
GRAFIK
Tabel 1
Label 1
Tabel 2
Label 2
Tabel 3
Label 3
s (cm) Banyak
titik t (s)
Banyak
titik t (s)
Banyak
titik t (s)
10-20
40-50
76 | P a g e
HUKUM GERAK DENGAN KECEPATAN KONSTAN
Kode M.14
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : GERAK LURUS DENGAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN
KONSTAN
KD 3 : Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus denga
percepatan konstan
KD 4 : - Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan teknik dan peralatan yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
- Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki sifat dan gerak benda yang bergerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
77 | P a g e
1 Mobilan
2 Perekam Waktu
3 Kertas Perekam, 10 mm
4 Pin Penahan
5 Beban, 10 g
6 Beban, 50 g
7 Gantungan Beban, 10 g
8 Katrol, 65mm
9 Pengait Katrol
10 Meteran
11 Tali
12 Kabel penghubung, 32 A, 50 cm, biru
13 Lintasan 1, l = 500 mm
14 Lintasan 2, l = 500 mm
15 Catu Daya,0...12VDC/6V, 12VAC
Alat Tambahan :
a Selotip
b Gunting
1. ALAT DAN BAHAN
78 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengetahui hubungan jarak antar titik dengan waktu
2. Dapat melihat pola titik dari suatu gerakan yang di percepat 3. Dapat mengetahui perubahan jarak titik yang di akibatkan perubahan kecepatan
1. Set lintasan seperti (Gbr.1).
2. Pasanglah pengait katrol dan katrol pada lintasan seperti (Gbr. 2)
3. Pasanglah 2 kabel penghubung berwarna biru catu daya 6V dan 0V dengan
perekam waktu seperti (Gbr. 3)
4. Pasanglah kertas perekam ke perekam waktu seperti (Gbr. 4)
5. Pasangkan kertas perekam bagian ujung ke mobil lalu rekatkan dengan isolasi
transparan seperti (Gbr. 4) dan atur panjang kertas perekam sepanjang lintasan
agar tidak terputus ketika ditarik mobil.
6. Letakkan beban 50 g pada pengait yang sudah diletakkan pada lubang mobil
seperti dan tempelkan kertas perekam pada mobil dengan cara menempelkan
isolasi transparan seperti (Gbr. 5)
7. Pasangkan benang pada ujung mobil bagian depan seperti (Gbr. 6)
8. Lalu ikatlah benang pada beban melewati jalur ada katrol seperti (Gbr. 7)
9. Tekanlah tombol pada catu daya agar dapat merekam titik. Biarkan mobil
meluncur tanpa didorong seperti (Gbr. 8), matikan catu daya ketika mobil sudah
berhenti bergerak.
10. Lakukan pengukuran dengan merubah beban ( 3x penggantian beban) pada
katrol.
3. METODE PERCOBAAN
79 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8
TABEL-1
Δ
Pengukuran (cm) s) Δ (cm) 2(s2) (cm/s)
1
2
3
4
5
6
80 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
81 | P a g e
KESETIMBANGAN TERMAL
Kode K.1-1
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/SMK/MA, KELAS X
MATERI : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
KD 3 : Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari
KD 4 : * Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
* Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk
menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama
kapasitas dan konduktivitas kalor
82 | P a g e
1 Dasar Penyangga
2 Batang penyangga, 250 mm
2 Batang penyangga, 600mm
3 Bosshead
3 Pemegang pipa kaca dengan pita pengukur
4 Cincin dengan bosshead,dia. dalam = 100 mm
5 Kabel jaring dengan keramik
6 Gelas kimia, 250 ml
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. ALAT DAN BAHAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti gambar
2. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan kecepatan temperatur
3. Dapat mengetahui perbedaan pengertian panas dan energi dalam dengan
menggunakan variabel temperatur
7 Gelas kimia, 400 ml
8 Tabung Erlenmeyer 100 ml
9 Termometer , -10...+ 110 °C, tingkat kedalaman 50 mm
9 Termometer, -10...+ 110 °C, Tingkat kedalaman 100 mm
10 Stopwatch digital
Alat Tambahan :
a Bunsen Butana, Labogaz 206
b Penyambung Butana tanpa katup,190 g
c Korek api
83 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
Tahap Persiapan :
1. Persiapkan dan atur peralatan eksperimen seperti gambar di bawah
2. Letakkan tabung Erlenmeyer ke dalam gelas kimia 400 ml. Isi tabung Erlenmeyer
dengan 100 ml air dingin seperti gambar 9 dan 10
3. Letakkan termometer pada pemegang pipa kaca. Letakkan Termometer dengan
kedalaman celup lebih panjang pada tabung Erlenmeyer. Letakkan Termometer
dengan kedalaman celup lebih pendek pada gelas kimia namun jangan sampai
menyentuh dasar gelas kimia.
Cara Kerja :
1. Panaskan 160 ml air dalam gelas kimia ukuran 250 ml dengan suhu 80 ˚C
2. Tuangkan air panas tersebut ke dalam gelas kimia ukuran 400 ml seperti
gambar 11
3. Ceklah kedalaman pada kedua termometer dan mulai mengukur menggunakan
stop watch seperti gambar 12
4. Pada selang waktu 30 sekon, tentukan temperatur air pada kedua tempat
tersebut (gelas kimia dan tabung Erlenmeyer) dan catat pada tabel (sampai t = 5
menit)
5. Temperatur terakhir pada kedua tempat dicatat setelah 10 menit pengukuran
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
84 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL 1
T (min) ϑ1 (°C) ϑ2 (°C)
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
10.0
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
85 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
86 | P a g e
KESETIMBANGAN TERMAL
Kode K.1-1
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/SMK/MA, KELAS XI
MATERI : PERSAMAAN KEADAAN GAS
KD 3 : Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari
KD 4 : * Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
* Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk
menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama
kapasitas dan konduktivitas kalor
87 | P a g e
1 Dasar Penyangga
2 Batang penyangga, 250 mm
2 Batang penyangga, 600mm
3 Bosshead
3 Pemegang pipa kaca dengan pita pengukur
4 Cincin dengan bosshead,dia. dalam = 100 mm
5 Kabel jaring dengan keramik
6 Gelas kimia, 250 ml
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. ALAT DAN BAHAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti gambar
2. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan kecepatan
temperatur
3. Dapat mengetahui perbedaan pengertian panas dan energi dalam dengan
menggunakan variabel temperatur
7 Gelas kimia, 400 ml
8 Tabung Erlenmeyer 100 ml
9 Termometer , -10...+ 110 °C, tingkat kedalaman 50 mm
9 Termometer, -10...+ 110 °C, Tingkat kedalaman 100 mm
10 Stopwatch digital
Alat Tambahan :
a Bunsen Butana, Labogaz 206
b Penyambung Butana tanpa katup,190 g
c Korek api
88 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
Tahap Persiapan :
1. Persiapkan dan atur peralatan eksperimen seperti gambar di bawah
2. Letakkan tabung Erlenmeyer ke dalam gelas kimia 400 ml. Isi tabung
Erlenmeyer dengan 100 ml air dingin seperti gambar 9 dan 10
3. Letakkan termometer pada pemegang pipa kaca. Letakkan Termometer
dengan kedalaman celup lebih panjang pada tabung Erlenmeyer. Letakkan
Termometer dengan kedalaman celup lebih pendek pada gelas kimia namun
jangan sampai menyentuh dasar gelas kimia.
Cara Kerja :
1. Panaskan 160 ml air dalam gelas kimia ukuran 250 ml dengan suhu 80 ˚C
2. Tuangkan air panas tersebut ke dalam gelas kimia ukuran 400 ml seperti
gambar 11
3. Ceklah kedalaman pada kedua termometer dan mulai mengukur
menggunakan stop watch seperti gambar 12
4. Pada selang waktu 30 sekon, tentukan temperatur air pada kedua tempat
tersebut (gelas kimia dan tabung Erlenmeyer) dan catat pada tabel (sampai t =
5 menit)
5. Temperatur terakhir pada kedua tempat dicatat setelah 10 menit pengukuran
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
89 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL 1
T (min) ϑ1 (°C) ϑ2 (°C)
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
10.0
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
90 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
91 | P a g e
PEMUAIAN CAIRAN DAN GAS
Kode K.3
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………..
Tutor : …………………………………………………………………..
Ruang : …………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XI
MATERI : Persamaan Keadaan Gas
KD 3 : Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan
karakteristik gas pada ruang tertutup
KD 4 : Melakukan percobaan sederhana untuk menjelaskan
karakteristik
92 | P a g e
1 Dasar Statif
2 Batang Statif, 250 mm
2 Batang Statif, 600 mm
3 Klem Dua Sisi
3 Pemegang Tabung Kaca dan Meteran
4 Cincin Penyangga, dia. 100 mm
4 Klem
5 Kasa Keramik
6 Gelas Kimia, 100 ml
7 Gelas Kimia, 250 ml
8 Gelas Kimia, 400 ml
9 Labu Erlenmeyer, 100 ml
10 Pipa Kaca, 80 mm
1. ALAT DAN BAHAN
10 Pipa Kaca, 250 mm
10 Termometer, -10...+ 110 °C, kedalaman 100 mm
11 Sumbat Karet, Satu Lubang
11 Sumbat Karet, Dua Lubang
12 Selang Silikon
12 Meteran
Alat Tambahan :
a Pembakar Butana
b Tabung Gas Butana
c Gliserol, 99%, 250 ml
d Korek api
e Spidol
93 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
3. METODE PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti gambar;
2. Dapat menympulkan apakah pemanasan dapat merubah volume larutan;
3. Dapat menympulkan apakah pemanasan dapa merubah volume gas;
PERSIAPAN
1. Rakitlah Pembakar Butana dan Tabung Gas Butana (Gbr. 1 & 2);
2. Rakitlah Dasar Statif dan Batang Statif 600 mm (Gbr. 3, 4 & 5);
3. Pasanglah Cincin Penyangga dan Kasa Keramik pada Batang Statif, kemudian
pasanglah Klem pada Batang Statif dengan menggunakan Klem Dua Sisi (Gbr.
6 dan 7 )
4. Tuangkan 100 ml air ke dalam Gelas Kimia 100 ml dan 250 ml. Menuangkan 200
ml air ke dalam Gelas Kimia 400 ml seperti (Gbr. 8);
PERCOBAAN 1 : PEMANASAN AIR
1. Letakkan Gelas Kimia 250 ml berisi air pada Kasa Keramik (Gbr. 9);
2. Tuanglah air dingin ke dalam Labu Erlenmeyer hingga leher labu (Gbr. 10);
3. Pasanglah Termometer pada salah satu lubang di Sumbat Karet Dua Lubang
(Gbr. 11);
Catatan : Gunakan Glycerol sebagai pelumas sebelum dimasukkan ke dalam
Sumbat Karet;
4. Pasanglah Pipa Kaca 250 mm di lubang lainnya pada Sumbat Karet (Gbr. 12);
5. Masukkan Sumbat Karet pada Labu Erlenmeyer. Perhatikan jangan ada
gelembung air di bawah Sumbat Karet. (Gbr. 13);
6. Tandai ketinggian permukaan air pada Pipa Kaca dengan menggunakan spidol
(Gbr. 14)
7. Letakkan Labu Erlenmeyer ke dalam Gelas Kimia 250 ml dan jepitkan pada Klem
(Gbr. 15);
8. Panaskan air dengan suhu 50 ˚C dan catat gejala yang terjadi pada kotak hasil
pengamatan;
9. Ukurlah perubahan ketinggian permukaan air dalam Pipa Kaca;
10. Masukanlah Labu Erlenmeyer ke dalam air dingin (pada Gelas Kimia 400 ml),
dan catat gejala yang terjadi. (Gbr. 16);
94 | P a g e
PERCOBAAN 2 : PEMANASAN UDARA
1. Bersihkan Labu Erlenmeyer dari air dan keringkan;
2. Pasanglah Pipa Kaca 80 mm pada lubang di Sumbat Karet Satu Lubang. Dan
meletakkan Sumbat Karet pada Labu Erlenmeyer (Gbr. 17);
3. Pasanglah Pipa Kaca 250 mm pada Pemegang Pipa Kaca, dan masukkan ke
dalam Gelas Kimia 100 ml yang berisi air (Gbr. 18);
4. Hubungkan kedua Pipa Kaca 80 mm (pada Labu Erlenmeyer) dan Pipa Kaca 250
mm dengan Selang Silikon (Gbr. 19);
5. Masukanlah Labu Erlenmeyer ke dalam air panas (50 ˚C) dan mencatat gejala
yang terjadi pada kotak hasil (Gbr. 20);
6. Masukanlah Labu Erlenmeyer ke dalam air dingin dan mencatat gejala yang terjadi (Gbr. 21);
7. Tunggulah hingga permukaan air tidak mengalami perubahan, kemudian catat ketinggian air pada Pipa Kaca;
95 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
96 | P a g e
Gbr. 13 Gbr. 14 Gbr. 15
Gbr. 16 Gbr. 17 Gbr. 18
Gbr. 19 Gbr. 20 Gbr. 21
97 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
KOTAK HASIL :
98 | P a g e
EKSPANSI KOEFISIEN CAIRAN
Kode K.4
Nama / Tim Kerja : ……………………………………………………………………….
Tutor : ……………………………………………………………………….
Ruang : ……………………………………………………………………….
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XI
MATERI : Persamaan Keadaan Gas
KD 3 : Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan
karakteristik gas pada ruang tertutup
KD 4 : Melakukan percobaan sederhana untuk menjelaskan
karakteristik
99 | P a g e
1 Dasar penyangga
2 Batang penyangga600mm
3 Bosshead
4 Cincin dengan bosshead, dia. dalam = 100 mm
4 Kelem (pengapit)
5 Kabel jaring dengan keramik
6 Gelas kimia, 250 ml
7 Tabung Erlenmeyer 100 ml
8 Tabung pipa kaca, 250 mm
8 Pipet
8 Termometer, -10...+ 110 °C, kedalaman celupan 100 mm
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. ALAT DAN BAHAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti gambar
2. Dapat mengetahui hubungan antara perubahan suhu dengan perubahan volume
3. Dapat menjelaskan tentang perubahan volume terhadap koefisien pemuaian zat
cair
8 Tabung silinder,100 ml
9 Karet Sumbat, 7 mm lubang
10 Pita pengukur
Alat Tambahan :
a Bunsen Butana, Labogaz 206
b Penyambung Butana, tanpa katup,190 g
c Gliserol, 99%, 250 ml
d Korek api
e Spidol
100 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
Tahap Persiapan :
1. Pasanglah dasar dan batang penyangga seperti pada gambar 1 sampai gambar 9
2. Isilah tabung Erlenmeyer dengan air dingin yang telah diukur hingga mencapai ketinggian
0.5 cm dibawah garis batas. catat volume Vo pada tabel hasil yang telah disediakan
seperti gambar 10
3. Masukanlah pipa kaca panjang pada salah satu lubang sumbat karet lainnya seperti
gambar 11
4. Masukanlah termometer pada salah satu lubang sumbat karet seperti gambar 12
Cara Kerja :
1. Masukanlah sumbat karet pada tabung Erlenmeyer sehingga tidak ada air yang akan
keluar. Pastikan tidak ada gelembung air dibawah sumbat karet seperti gambar 13
2. Tandailah ketinggian permukaan air pada pipa kaca seperti gambar 14
3. Letakanlah abung Erlenmeyer kedalam gelas kimia 250 ml dan klem pada holder seperti
pada gambar 15 dan 16
4. Isilah gelas kimia dengan air hingga penuh seperti gambarrr 17
5. Catatlah temperatur awal air ϑ0 pada tabel pengamatan dibawah
6. Panaskanlah air dengan api kecil pada suhu 20 ˚C, 30 ˚C, dan seterusnya. Mencatat
perubahan temperatur air (Δ), dan catat pada tabel
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
101 | P a g e
PIC
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
Gbr. 13 Gbr. 14 Gbr. 15
Gbr. 16 Gbr. 17
102 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL-1
Volume Awal =………… ml
Temperatur Awalϑo = ………… °C
ϑ (°C) Δ (cm) Δϑ(°C) Δ (cm
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
Gbr. 18 Gbr. 19 Gbr. 20
103 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
104 | P a g e
PEMUAIAN UDARA PADA TEKANAN KONSTAN
Kode K.5
Nama / Tim Kerja : ……………………………………………………………………
Tutor : ……………………………………………………………………
Ruang : ……………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA / MA, KELAS XI
MATERI : PERSAMAAN GAS IDEAL
KD 3 : Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan
karakteristik gas pada ruang tertutup
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
105 | P a g e
1 Dasar penyangga
2 Batang penyangga, 250mm
2 Batang penyangga,600mm
3 Bosshead (Bagian atas dari penyangga)
3 Pemegang gelas kaca dengan pita pengukur (holder)
4 Cincin dengan bosshead, dia. dalam= 100 mm
4 Kelem (pengapit)
5 Kabel jaring dengan keramik
6 Batang pengaduk
6 Tabung pipa kaca, lurus, 80mm
6 Tabung pipa kaca, 250 mm
6
Termometer, -10...+ 110
°C,ukuran dalamnya celupan100 mm
7 Gelas, plastik, ukuran 100 ml
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. ALAT DAN BAHAN
1. Dapatmerangkaipercobaansepertigambar
2. Dapatmengetahuifaktor yang mempengaruhiekspansiudara
3. Dapatmenjelaskanhubunganantaraperubahantemperaturdenganperubahan
volume udara
7 Gelas kimia 400 ml
8 Tabung Erlenmeyer 100 ml
9 Karet sumbat, 7 mm
10 Tabung silikon
10 Pita pengukur
AlatTambahan :
a Bunsen Butana, Labogaz 206
b Penyambung Butana, tanpa katup,
190 g
c Gliserol, 99%, 250 ml
d Korek api
e Spidol
f Gunting
106 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
TAHAP PERSIAPAN:
5. Pasanglah dasar dan batang penyangga seperti pada gambar 1 sampai gambar
9
6. Pasanglah pita ukur pada tempat pemegang dalam pipa kaca seperti gambar 10
7. Mbuatlah pipa-U manometer dengan menggunakan 2 buah pipa kaca yang
panjangnya 250 mm, dan dengan pipa karet yang panjangnya 50 cm. Letakkan
pada pemegang dalam pipa kaca dengan syarat cabang kedua pipa kaca tidak
sama panjangnya seperti gambar 11 dan 12
8. Isilah air pada manometer sampai ketinggian pada cabang pipa kaca b naik
mencapai 0.5 cm seperti gambar 13 dan 14
9. Masukkan pipa kaca pendek pada sumbat karet dan tutup tabung Erlenmeyer
dengan sumbat karet tersebut seperti gambar 15 dan 16.
10. Letakkan tabung Erlenmeyer ke dalam gelas kimia 400 ml dan mengepitnya pada
klem penjepit seperti gambar 17
11. Isilah gelas kimia 400 ml dengan air hingga penuh seperti gambar 18
12. Hubungkan pipa kaca pada sumbat karet dengan cabang pipa kaca a ke
manometer dengan menggunakan pipa karet seperti gambar 19
CARA KERJA :
1. Catatlah temperatur awal ϑ air pada gelas kimia dan mencatatnya pada tabel
hasil
2. Aturlah cabang pada manometer hingga ketinggian air pada kedua pipa kaca (a dan b) sama (tekanan pada tabung Erlenmeyer berbanding lurus dengan tekanan
udara luar) seperti gambar 20
3. Tandailah ketinggian permukaan air pada cabang pipa a dengan menggunakan
spidol seperti gambar 21
4. Panaskan air dalam waktu singkat (sekitar 15 s) dan pindahkan gelas kimia dari
bunsen
5. Aduklah secara perlahan selama 1-2 menit agar temperatur udara sama dengan temperatur air. Catatlah temperatur air dengan menggunakan termometer
(seperti gambar 22) pada tabel hasil.
6. Aturlah ketinggian permukaan air pada cabang manometer pipa b sehingga
kembali pada ketinggian semula yang sudah ditandai dengan spidol
7. Ukurlah perbedaan Δ selis ih ketinggian permukaan air dan catatlah pada
tabel.
8. Panaskan udara secara progresif dan tentukan nilai tambahan untuk Δ sebagai fungsi dari temperatur.
107 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
108 | P a g e
Gbr. 13 Gbr. 14 Gbr. 15
Gbr. 16 Gbr. 17 Gbr. 18
Gbr. 19 Gbr. 20 Gbr. 21
109 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
PERHITUNGAN
ANALISA DATA
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
TABEL-1
Temperatur Awal ϑ = ………...˚C
ϑ (°C) Δ (cm) Δϑ (°C) Δ (cm3)
110 | P a g e
GRAFIK
111 | P a g e
PEMUAIAN UDARA PADA VOLUME KONSTAN
Kode K.6
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………..
Tutor : …………………………………………………………………………..
Ruang : …………………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA / MA, KELAS XI
MATERI : PERSAMAAN KEADAAN GAS
KD 3 : Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan
karakteristik gas pada ruang tertutup
KD 4 : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
112 | P a g e
1 Dasar penyangga
2 Batang penyangga,
250mm
2 Batang penyangga,600mm
3 Bosshead (Bagian atas dari penyangga)
3 Pemegang gelas kaca dengan pita
pengukur (holder)
4 Cincin dengan bosshead, dia. dalam= 100 mm
4 Klem (pengapit)
5 Kabel jaring dengan keramik
6 Batang pengaduk
6 Tabung pipa kaca, lurus, 80mm
6 Tabung pipa kaca, 250 mm
6 Termometer, -10...+ 110 °C,ukuran dalamnya
celupan100 mm
1. ALAT DAN BAHAN
7 Gelas, plastik, 100 ml
7 Gelas kimia, 400 ml
8 Tabung Erlenmeyer 100 ml
9 Karet sumbat
10 Tabung silikon
10 Pita pengukur
AlatTambahan
a Bunsen Butana, Labogaz 206
b Penyambung Butana, tanpa katup,
190 g
c Gliserol, 99%, 250 ml
d Korek api
e Spidol
f Gunting
113 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaansepertipadagambar
2. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan udara
3. Dapat menjelaskan hubungan antara perubahan temperatur dengan perubahan
tekanan udara
4. Dapat menjelaskan pengaruh panas terhadap pemuaian udara pada volume
konstan
3. METODE PERCOBAAN
TAHAP PERSIAPAN :
1. Pasanglah dasar dan batang penyangga seperti pada gambar 1 sampai gambar 9
2. Psanglah pita ukur pada tempat pemegang dalam pipa kaca seperti gambar 10
3. Buatlah pipa-U manometer dengan menggunakan 2 buah pipa kaca yang
panjangnya 250 mm, dan dengan pipa karet yang panjangnya 60 cm. Letakkan
pada pemegang dalam pipa kaca dengan syarat cabang kedua pipa kaca harus
sama panjangnya seperti gambar 11 dan 12
4. Isilah air pada manometer sampai ketinggian pada kedua cabang pipa kaca
mencapai 1 cm seperti gambar 13
5. Masukkan pipa kaca pendek pada sumbat karet dan tutup tabung Erlenmeyer
dengan sumbat karet tersebut seperti gambar 14 dan 15.
6. Letakkan tabung Erlenmeyer ke dalam gelas kimia 400 ml dan mengepitnya pada
klem penjepit seperti gambar 16
7. Isilah gelas kimia 400 ml dengan air hingga penuh seperti gambar 17
8. Hubungkan pipa kaca pada sumbat karet dengan cabang pipa kaca a ke
manometer dengan menggunakan pipa karet seperti gambar 18 dan 19
CARA KERJA :
9. Tulislah temperatur awal ϑ air pada gelas kimia dan mencatatnya pada tabel
hasil
10. Aturlah cabang pada manometer hingga ketinggian air pada kedua pipa kaca (a dan b) sama (tekanan pada tabung Erlenmeyer berbanding lurus dengan tekanan
udara luar) seperti gambar 20
11. Tandai ketinggian permukaan air pada cabang pipa a dengan menggunakan
spidol seperti gambar 21
12. Panaskan air dalam waktu singkat (sekitar 15 s) dan pindahkan gelas kimia dari
bunsen
114 | P a g e
13. Aduklah secara perlahan selama 1-2 menit agar temperatur udara sama dengan temperatur air. Mencatat temperatur air dengan menggunakan termometer
(seperti gambar 22) pada tabel hasil.
14. Aturlah ketinggian permukaan air pada cabang manometer pipa a sehingga
kembali pada ketinggian semula yang sudah ditandai dengan spidol
15. Ukurlah perbedaan Δ selis ih ketinggian permukaan air dan mencatatnya
pada tabel.
16. Panaskan udara secara progresif dan tentukan nilai tambahan untuk Δ sebagai fungsi dari temperatur.
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
115 | P a g e
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
Gbr. 13 Gbr. 14 Gbr. 15
Gbr. 16 Gbr. 17 Gbr. 18
Gbr. 19 Gbr. 20 Gbr. 21
116 | P a g e
5. DATA PENGAMATAN
PERHITUNGAN
6. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
Temperatur Awal ϑ = ……….˚C
TABEL-1
˚C) ˚C)
ANALISA DATA
117 | P a g e
KAPASITAS PANAS KALORIMETER
Kode K.7
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………………….
Tutor : ………………………………………………………………………….
Ruang : ………………………………………………………………………….
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
KD 3 : Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari
KD 4 : * Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
* Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk
menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama
kapasitas dan konduktivitas kalor
118 | P a g e
1 Dasar Penyangga
2 Batang Penyangga, 250 mm
2 Batang Penyangga, 600mm
3 Atasan
3 Pemegang pipa gelas
4 Cincin Pemegang, dia. dalam = 100 mm
4 Klem
5 Kawat jaring dengan keramik
6 Penutup kalorimeter
6 Kertas penyerap
7 Batang pengaduk
7 Pipet
7 Graduated silinder, 100 ml
7 Termometer, -10...+ 110 °C, immersion depth 50 mm
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti gambar
2. Dapat mengetahui prinsip kerja dari kalorimeter
3. Dapat mengetahui hubungan antara perubahan suhu dengan kalor
1. ALAT DAN BAHAN
7 Termometer, -10...+ 110 °C, immersion depth 100 mm
8 Beaker, 100 ml
8 Gelas kima, 400 ml
9 Gelas kimia, 250 ml
10 Tabung Erlenmeyer 100 ml
Alat Tambahan
a Bunsen Butana
b Penyambung Butana tanpa katup, ,
190 g
c Korek api
Alternatif :
d Termometer labdengan stem 50
mm, +15...+40 °C
119 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
PENGATURAN :
1. Pasanglah dasar dan batang penyangga seperti gambar 1 sampai 8
2. Letakkan termometer pada tabung Erlenmeyer dengan menggunakan holder
(pemegang) seperti gambar 9 dan 10
3. Masukkan gelas kimia kecil ukuran 250 ml ke dalam gelas kimia ukuran 400 ml
yang sebelumnya sudah dilapisi dengan dua buah alas lembar seperti gambar 11
dan 12
4. Masukkan termometer panjang (d = 8 mm) dan batang pengaduk (d = 5mm)
melalui lubang penutup seperti pada gambar 14 dan 15.
CARA KERJA :
5. Tuangkan 100 ml (100 gr) air ke dalam tabung Erlenmeyer seperti gambar 16
6. Panaskan air pada tabung Erlenmeyer dengan temperatur antara 50˚C sampai
60˚C
7. Tuangkan 100 ml (100 gr) air dingin ke dalam kalorimeter seperti gambar 17
8. Matikan alat pemanas (bunsen)
9. Ukurlah temperatur pada air dingin ϑ1 dan air panas ϑ2. Tuliskan pada tabel 1
10. Tuangkan air panas ke dalam calorimeter seperti gambar 18
11. Aduk dan catat temperatur tertinggi yang akan muncul (temperatur campuran
ϑm)
12. Ulangi eksperimen ini sebanyak 2 kali
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
120 | P a g e
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
Gbr. 13 Gbr. 14 Gbr. 15
121 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
m1air dingin = 100 gr
m2 air panas = 100 gr
TABEL-1
Keadaan Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3
Air dingin
1dalam ˚C
Air panas
2dalam ˚C
Temperatur Campuran
mdalam ˚C
TABEL-2
Keadaan Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3
ϑ2 − ϑmdlm °C
ϑm − ϑ1dlm °C
dalam J/°C
c=4,19j/goc
122 | P a g e
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
ANALISA DATA
PERHITUNGAN
GRAFIK
123 | P a g e
ARUS DAN HAMBATAN PADA
RANGKAIAN PARALEL
Kode E.2
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………………….
Tutor : ………………………………………………………………………….
Ruang : ………………………………………………………………………….
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XII
MATERI : ARUS DAN TEGANGAN BOLAK-BALIK
KD 3 : Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta
penerapannya
KD 4 : Memecahkan masalah terkait rangkaian arus bolak-balik
(AC) dalam kehidupan sehari-hari
124 | P a g e
1 Protoboard
2 Konektor, Lurus
3 Resistor 47 ohm
3 Resistor 100 ohm
4 Saklar On / Off
5 Multimeter
6 CatuDaya0....12V DC/6V ,12 V AC
7 Kabel Penghubung, 32 A, 250 mm, merah
7 Kabel Penghubung, 32 A, 250 mm, biru
7 Kabel Penghubung, 32 A, 500 mm, merah
7 Kabel Penghubung, 32 A, 500 mm, biru
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan hubungan antara arus total dan arus parsial dalam rangkaian
paralel.
2. Mengetahui hubungan antara arus total dan arus parsial, dengan hambatan total
dan hambatan parsial pada rangkaian paralel.
1. ALAT DAN BAHAN
125 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
1. Siapkan rangkaian seperti gambar dengan 1=47 Ω, 2= 100 Ω, Konektor
Lurus, Saklar On / Off, Catu Daya, Multimeter dan Kabel Penghubung (Gbr. 1
& 2);
2. Tekan tombol ON pada Catu Daya dan aturlah tegangan menjadi DC 8V;
3. Ukurlah arus total Itpada bagian yang tidak bercabang dari rangkaian dan
catatlah nilainya pada Tabel-1;
4. Ubah rangkaian menjadi seperti gambar (Gbr. 3);
5. Ukurlah I2 pada cabang ini dan catat data yang diperoleh pada Tabel-1;
6. Dengan cara yang sama ,ubahlah pengaturannya untuk mengukur I1 pada posisi
R1 = 47Ω;
7. Matikan Catu Daya setelah selesai percobaan;
4. DATA PENGAMATAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
TABEL-1
TABEL-2
126 | P a g e
PERHITUNGAN (Kalau Ada)
ANALISA DATA
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
GRAFIK
127 | P a g e
HUKUM OHM
Kode E.3
Nama / Tim Kerja : ……………………………………………………………….………..
Tutor : …………………………………………………………………….…..
Ruang : …………………………………………………………………….…..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XII
MATERI : RANGKAIAN ARUS SEARAH
KD 3 : Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC)
dalam kehidupan sehari-hari
KD 4 : Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik
rangkaian listrik
128 | P a g e
1 Protoboard
2 Konektor, Lurus
3 Saklar On / Off
4 Socket Lampu, E10
4 Lampu Filamen, 12V, 0.1A, E10
5 Resistor 47 Ohm
5 Resistor 100 Ohm
6 Multimeter
7 Catu Daya, 0....12V DC / 6V,12 V AC
8 Kabel Penghubung, 32 A, 250 mm, merah
8 Kabel Penghubung, 32 A, 250 mm, biru
8 Kabel Penghubung, 32 A, 500 mm, merah
8 Kabel Penghubung, 32 A, 500 mm, biru
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan nilai arus dari masing-masing tegangan dalam rangkaian listrik.
2. Mengetahui hubungan antara U dan I.
1. ALAT DAN BAHAN
129 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
PERCOBAAN 1 :
1. Merangkai alat seperti diagram skematik, dengan menggunakan Resistor 47 Ω
(Gbr. 1 & 2);
2. Pilih rentang pengukuran 10 V pada voltmeter dan 300 mA pada ampermeter;
3. Tutup Saklar, atur sumber tegangan 0 V dan kemudian nyalakan Catu Daya;
4. Mulailah dari 0 V, naikkan tegangan yang tertera pada multimeter secara bertahap dari 2 V sampai 9 V. Pada setiap tahap, ukurlah arusnya dan masukkan nilainya pada Tabel-1;
5. Kembalikan tegangan ke 0 V, buka Saklar dan ganti Resistor 47 Ω dengan 100 Ω;
6. Tutuplah Saklar dan naikkan tegangan secara bertahap dari 2 V sampai 9 V.
Pada setiap tahap, ukurlah arusnya dan masukkan nilainya pada Tabel-1;
7. Bukalah Saklar, atur sumber tegangan kembali ke 0 V dan kemudian matikan
Catu Daya;
PERCOBAAN 2 :
1. Sambungkan Lampu Filament (4v,40 ma ) pada Socket Lampu lalu pasang pada
Protoboard (Gbr. 3 & 4);
2. Biarkan rentang pengukuran pada multimeter sesuai pada percobaan pertama
dan tutup Saklar;
3. Nyalakan sumber tegangan dan naikkan tegangan secara bertahap, dimulai pada
0 V. Ukurlah arusnya pada setiap tahap dan masukkan nilainya pada Tabel-2;
4. Selama percobaan, amatilah lampu dan catatlah terangnya lampu pada (1) di halaman hasil.
5. Bukalah Saklar, dan matkan Catu Daya.
130 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL - 1
in V I ( A)
47 Ω 100 Ω 47 Ω 100 Ω
0
2
4
6
8
9
Dengan Lampu Filament
U (V) I (A) U/ I (V / A)
0
2
4
6
8
9
Gbr. 1 Diagram Skematik Gbr. 2
Gbr. 3 Gbr. 4
131 | P a g e
PERHITUNGAN (kalau ada) ANALISA DATA
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
132 | P a g e
EFEK MAGNET DALAM ARUS
BERKONDUKTOR
Kode E.6
Nama / Tim Kerja : ………………………………..……………………………………….
Tutor : ………………………………..……………………………………….
Ruang : ………………………………..……………………………………….
MATPEL : FISIKA SMA/SMK/MA, KELAS XII
MATERI : INDUKSI FARADAY
KD 3 : Memahami fenomena induksi elektromagnetik
berdasarkan percobaan
KD 4 : - Membuat projek sederhana dengan menggunakan
prinsip induksi elektromagnetik
- Efek magnetik dari arus-pembawa konduktor
133 | P a g e
1 Protoboard
2 Konektor, Lurus
3 Saklar On / Off
4 Kumparan, 400 lilitan
5 Kumparan, 1600 lilitan
6 Kompas
7 Magnet Batang
8 Beban
9 Multimeter
10 Catu Daya, 0...12 V DC/ 6 V, 12 VAC
11 Kawat Penghubung, 32 A, 250 mm, merah
11 Kawat Penghubung, 32 A, 250 mm, biru
11 Kawat Penghubung, 32 A, 500 mm, merah
11 Kawat Penghubung, 32 A, 500 mm, biru
Alat Tambahan :
a Kertas (A4)
b Penggaris, 30 cm
1. ALAT DAN BAHAN
134 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat menggunakan jarum kompas untuk memeriksa konduktor;
2. Dapat menunjukkan bahwa yang membawa arus saat ini seperti sebuah magnet,
dan dapat menjelaskan kekuatan dari medan magnet;
3. Dapat mengetahui perubahan arah jarum pada kompas yang di pengarui arus
dan tegangan
3. METODE PERCOBAAN
PERCOBAAN 1
1. Masukan penghubung dan saklar pada papan protoboard sehingga terletak di
sepanjang utara-selatan seperti gambar 1.
2. Masukan kabel biru pada papan protoboard.
3. Masukan kabel merah dan biru lalu sambungkan ke power supply seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1.
4. Set power supply menjadi 2A dan Aturlah power supply pada tegangan 0 V dan
nyalakanlah.
5. Tutuplah saklar dan aturlah tegangan hingga lampu pada power supply menyala.
6. Bukalah saklar dan letakkan kompas di bawah Kabel biru yang melintang seperti
gambar 2.
7. Tutuplah saklar dan amatilah jarum kompas.
8. Bukalah dan tutuplah saklar beberapa kali dan amatilah jarum kompas , kemudian catatlah apa yang anda amati pada kolom 1.
9. Letakkan magnet dalam posisi tegak lurus terhadap kompas seperti gambar 3.
10. Buatlah sketsa posisi jarum kompas ,relatif terhadap lurus konduktor ( + - ) seperti
gambar 4.
11. Rangkailah rangakaian seperti gambar 5
12. Dengan saklar ditutup , peganglah kompas di atas konduktor ( yang menghubungkan kabel ) dan amatilahi kompas jarum seperti yang ditunjukkan
dalam gambar 6 .
13. Catatlah pengamatan anda pada kolom 2 dan sekarang sketsa posisi jarum
kompas relatif terhadap lurus konduktor .
135 | P a g e
PERCOBAAN 2
Gambarlah dua garis pada sudut kanan masing-masing lembar kertas, kemudian
posisikan kompas pada poros jarum kompas searah diatas titik poin pada antar bagian
garis. ubahlah selembar kertas hingga kompas jarum kompas berada pada haris
terpendek dan akhir tanda pada garis U dan S seperti gambar 4.
1. Tempatkan magnet pada kertas dengan jarak sekitar 10 cm dari jarum kompas
dan tandai dua garis dasar pada kertas seperti gambar 3 dan gambar 4.
2. Pindahkan kompas secara perlahan sekitar magnet batang sepanjang garis dasar,
amati perpindahan jarum kompas . Catatlah apa yang kamu amati pada kolom 6
PERCOBAAN 3
Rangkailah rangkaian seperti pada gambar 5 dan gambar .6 , hubungkan kumparan
dengan 1600 lilitan antara kabel panjang dan pilih arus sekitar 300 mA. Gantilah
magnet batang dalam posisi yang sama dengan kumparan. Bawalah kompas kembali
ke posisi aslinya .
1. Aturlah listrik ke 0 v dan menyalakannya .
2. Tingkatkan tegangan sampai ampermter menunjukan 190 ma
3. Perlahan-lahan dekatilah kompas ke kumparan, amati jarum kompas, perhatikan
apa yang anda amati di bawah dan catatlah pada kolom 7
4. Pindahkan kompas perlahan sekitar kumparan yang ditandai garis dasar , amati
pergerakan jarum kompas dan bandingkan dengan kolom 6. Catatlah
pengamatan anda pada kolom 8.
14. Angkatlah kompas lebih tinggi dan aturlah agar lebih tinggi lg.
15. kemudian amatilah defleksi dari jarum kompas;
16. Letakkan kompas berada di bawah konduktor, rubahlah posisi semakin
kebawah
17. Amatilah kompas; catatlah pengamatan anda pada kolom 3
18. kemudian perlahan-lahan pindahkan secara horizontal dari Aturlah power
supply ke 0 v dan matikan.
19. Catatlah pengamatan anda pada kolom 4.
20. Tahanlah kompas ldibawah konduktor, buka saklar, perlahan putarlah pengatur power supply sampai menyala kembalitutuplah saklar, catatlah apa
yang kamu amati pada kolom 5
136 | P a g e
5. Kembalikan kompas ke posisi aslinya .Catatan defleksi dari kompas jarum pada
berturut-turut saat ini menghasilkan intensitas 190 ma , 150 ma dan 50 ma;
dalam setiap kasus sesuai menandai posisi dari ujung jarum kompas pada
selembar kertas ( misalnya dengan titik-titik ); catatlah pengamatan anda pada
kolom 9 .
5. Bukalah saklar, aturlah power supply 0 v dan mengganti kumparan 400 dengan
kumparan 1600.
6. Tutuplah saklar .amatilah deviasi dari jarum kompas pada 50 ma , 150 ma dan
190 ma , dan sesuai menandai setiap posisi dari ujung jarum kompas pada
selembar kertas ( misalnya dengan tanda hubung ); bandingkan tingkat
deflections dengan orang-orang disebabkan oleh kumparan dengan 1600
berubah; catatlah pengamatan anda pada kolom 10.
7. Geserlah inti besi (beban) pada kumparan; bandingkanlah defleksi dari jarum
kompas sebelum dan sesudah geser inti besi; catatan hasilnya pada kolom 11 .
8. Aturlah power suplly 0 v dan matikan.`
137 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
4. DATA PENGAMATAN
1)
2)
3)
138 | P a g e
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
139 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
11)
140 | P a g e
PERCOBAAN INDUKSI DENGAN
MAGNET PERMANEN
Kode E.7
Nama / Tim Kerja : ……………………………………………………………………………
Tutor : ……………………………………………………………………………
Ruang : ……………………...……………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XII
MATERI : MEDAN MAGNET
KD 3 : Menganalisis induksi magnet dan gaya magnetik pada
berbagai produk teknologi
KD 4 : Melaksanakan pengamatan induksi magnet dan gaya
magnetik di sekitar kawat berarus listrik
141 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti pada gambar
2. Dapat mengetahui perpindahan induksi magnet
3. Dapat menentukan apakah tegangan dapat menyebabkan induksi elektromagnet
1. ALAT DAN BAHAN
1 Protoboard
2 Kumparan, 400 lilitan
3 Beban
4 Batang Magnet
5 Penggerak Galvanometer
6 Skala Galvanometer
7 Bantalan Penghubung Kumparan
8 Kabel Penghubung, 32 A, 500 mm, merah
142 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
1. Rakitlah model galvanometer seperti ditunjukkan pada Gbr. 2, Gbr. 3 dan Gbr. 4,
dan pasang di protoboard.
2. Aturlah rangkaian seperti ditunjukkan pada Gbr. 1; posisi kumparan sejauh mungkin
dari galvanometer
3. Pindahkan magnet dengan kutub Utara ke koil.
4. Pindahkan magnet dari kumparan.
5. Pindahkan magnet dengan kutub Selatan ke koil.
6. Pindahkan magnet dari kumparan.
7. Pindahkan magnet lebih cepat ke dalam kumparan dan keluar.
8. Pindahkan kumparan pada magnet.
9. Pindahkan kumparan jauh dari magnet.
10. Letakkan magnet dalam kumparan.
11. Putarlah magnet dalam kumparan putaran sumbu longitudinal.
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4
143 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
Perpindahan Pembelokan Kursor
(Ke Kanan/Kiri, Lebih Banyak/Sedikit)
Kutub utara ke kumparan
Kutub utara keluar kumparan
Kutub selatan ke kumparan
Kutub selatan keluar kumparan
Gerakan cepat dari magnet
Kumparan pada magnet
Koil menjauh dari magnet
Magnet terletak pada kumparan
Magnet berubah dalam koil sepanjang sumbu longitudinal
144 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
145 | P a g e
GALVANOMETER
Kode E.8
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………………
Ruang : …………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XII
MATERI : INDUKSI FARADAY
KD 3 : Memahami fenomena induksi elektromagnetik
berdasarkan percobaan
KD 4 : Membuat projek sederhana dengan menggunakan
prinsip induksi elektromagnetik
146 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui fungsi alat galvanometer
2. Mengetahui prinsip kerja dari galvanometer
1. ALAT DAN BAHAN
1 Protoboard
2 Konektor Lurus
3 Saklar On / Off
4 Socket Lampu, E10
5 Kumparan, 400 lilitan
6 Skala Galvanometer
7 Penggerak Galvanometer
8 Bantalan Penghubung Kumparan
9 Kabel Penghubung 32 A, 500 mm, merah
10 Kabel Penghubung 32 A, 500 mm, biru
11 Lampu Filamen 4 V / 0.04 A, E10
12 Catu Daya, 0...12 V DC/ 6 V, 12 V AC
147 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
1. Rakitlah model galvanometer seperti ditunjukkan pada Gambar. 1 , 2 dan
Gambar. 3:
- Pasang kumparan pada bantalan penghubung kumparan.
- Pasang skala galvanometer.
- Posisikan pointer, dan pastikan bahwa sumbu pointer tepat diposisinya
- Pasang rangkaian galvanometer pada protoboard, dan aturlah rangkaian
seperti ditunjukkan pada Gambar. 4 dan Gambar.5
2. Mengatur catu daya ke 0 V dan menyalakannya.
3. Tutup saklar dan tingkatkan tegangan secara perlahan-lahan, sampai pointer
mencapai defleksi penuh; tingkatkan tegangan hingga tegangan maks. 4 V dan
amatilah lampu filamen.
4. Kurangi tegangan sampai 0 V, amatilah pointer dan lampu filamen ketika
melakukan hal itu; catat hasil pengamatan di tabel pada halaman data
pengamatan.
5. Buka saklar dan ubahlah posisi kabel yang terhubung pada galvanometer, yaitu
membalikkan kutub (positif-negatif) pada rangkaian ini.
6. Tutup saklar dan kemudian, sama seperti sebelumnya, tingkatkan tegangan dan
kurangi sampai ke 0 V sambil mengamati defleksi pointer dan lampu.
7. Catat pengamatan di tabel pada halaman pengamatan dan matikan sumber
tegangan.
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5
148 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
(1)
(2)
149 | P a g e
TEGANGAN INDUKSI DENGAN ELEKTROMAGNETIK
Kode E.9
Nama / Tim Kerja : ……………………………………………………….………….
Tutor : ……………………………………………………….………….
Ruang : ……………………………………………………….………….
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XII
MATERI : INDUKSI FARADAY
KD 3 : Memahami fenomena induksi elektromagnetik
berdasarkan percobaan
KD 4 : Membuat projek sederhana dengan menggunakan prinsip
induksi elektromagnetik
150 | P a g e
1 Protoboard
2 Konektor, Lurus
3 Saklar On / Off
4 Kumparan, 400 lilitan
5 Kumparan, 1600 lilitan
6 Beban
7 Kutub – U
8 Penggerak Galvanometer
9 Bantalan Penghubung
Kumparan
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti pada gambar
2. Dapat mengetahui perpindahan induksi magnet
3. Dapat menentukan apakah tegangan dapat menyebabkan induksi elektromagnet
1. ALAT DAN BAHAN
10 Skala Galvanometer
11 Multimeter
12 Catu Daya, 0..12V DC/6V, 12
V AC
13 Kawat Penghubung, 32 A,
250 mm, merah
13 Kawat Penghubung, 32 A,
250 mm, biru
13 Kawat Penghubung, 32 A,
500 mm, merah
13 Kawat Penghubung, 32 A,
500 mm, biru
151 | P a g e
1. Rakitlah model galvanometer seperti ditunjukkan pada Gambar. 3, Gambar. 4
dan Gambar. 5, dan pasanglah pada protoboard.
2. Aturlah rangkaian seperti ditunjukkan pada Gambar. 1 dan gambar 2. Pertama
dengan saklar terbuka dan tanpa beban di medan kumparan (400 lilitan);
gunakan 2 kawat 50 cm untuk menghubungkan galvanometer ke lilitan induksi
(1600 lilitan), posisikan lilitan induksi dan lilitan medan di depan rangkaian
3. Pilihlah ukuran 2A, atur sumber tegangan ke 4V dan saklar terbuka.
4. Pindahkan medan dan lilitan induksi secepat mungkin dan jauh dari satu sama
lain
5. Doronglah beban ke dalam kumparan medan dan buat pergerakan yang sama
satu sama lain (gambar 6)
6. Posisikan kumparan di sebelah satu sama lain, dan buka tutup saklar
7. Doronglah beban ke dalam kedua kumparan dengan jarak yang sama, dan buka
tutup saklar
8. Masukan medan dan lilitan induksi ke dalam kutub-U (gambar 7) dan buka tutup saklar
9. Dengan saklar tertutup ubah sumber tegangan antara 0V dan 4V
10. Aturlah sumber tegangan ke 0V dan pilih ukuran 200 mA, baringkan beban ke
kutub-U
11. Sesuaikan tegangan sehingga ammeter menunjukkan 100 mA, kemudian buka
dan tutup saklar
12. Sesuaikan tegangan sehingga ammeter menunjukkan 200 mA, kemudian buka
dan tutup saklar
13. Aturlah sumber tegangan ke 0 V dan matikan.
3. METODE PERCOBAAN
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
152 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7
153 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
154 | P a g e
TRANSISTOR NPN
Kode E.10
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………………….
Tutor : ………………………………………………………………………….
Ruang : ………………………………………………………………………….
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XII
MATERI : RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK
KD 3 : Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta
penerapannya
KD 4 : Memecahkan masalah terkait rangkaian arus bolak-balik
(AC) dalam kehidupan sehari-hari
155 | P a g e
1 Protoboard
2 Konektor Lurus
3 Saklar On / Off
4 Transistor NPN (BC337)
5 Socket Lampu E10
6 Resistor 10 kOhm
7 LampuFilamen, 4 V / 0.04 A. E10
8 Kawat Penghubung, 32 A, 500 mm, merah
9 Kawat Penghubung, 32 A, 500 mm, biru
10 Catu Daya, 0...12 V DC/ 6 V, 12 VAC
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti pada gambar
2. Dapat menjelaskan polaritas dari tegangan kolektor dan tegangan dasar transistor
npn.
1. ALAT DAN BAHAN
156 | P a g e
3. METODE PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1
2. Aturlah besarnya tegangan catu daya sampai 6 v, kemudian nyalakan dan amati
lampu pijar dengan cermat
3. Catatlah hasil pengamatan pada tabel 1
4. Hubungkan kabel ke dalam catu daya, sehingga kaki kolektor terhubung ke
terminal negatif ( gambar 3 )
5. Pasang resistor 10 kΩ ( gambar 4 dan 5 ), operasikan saklar beberapa kali
secara bergantian, perhatikan apa yang anda amati.
6. Catatlah pada tabel 1
7. Ubahlah kabel penghubung ke catu daya lagi, sehingga kaki kolektor sekarang
terhubung ke terminal positif; operasikan saklar bergantian, amatilah apa yang
terjadi.
8. Catat pada tabel 1
9. Matikan catu daya
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5
157 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
ANALISA DATA
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
GRAFIK
Lampu menyala ketika kolektor terhubung pada :
Terminal Positif Terminal Negatif
Ya Tidak Ya Tidak
Tanpa resistor
Resistor pada Terminal Positif
Resistor pada Terminal Negatif
158 | P a g e
MENGONTROL TRANSISTOR DENGAN PHOTORESISTOR
Kode E.11
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………….……..
Tutor : …………………………………………………………………….…..
Ruang : ………………………………………………………………………...
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS XII
MATERI : RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK
KD 3 : Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta
penerapannya
KD 4 : Memecahkan masalah terkait rangkaian arus bolak-balik
(AC) dalam kehidupan sehari-hari
159 | P a g e
1 Protoboard
2 Konektor Lurus
3 Saklar On / Off
4 Resistor 1 k Ohm
5 Potentiometer 10 k Ohm
6 Photoresistor
7 Resistor 100 Ohm
8 Transistor NPN (BC337)
9 Soket Lampu, E10
10 Lampu Filamen, 4 V / 0.04 A, E10
11 Kabel Penghubung, 32 A, 500 mm, merah
12 Kabel Penghubung, 32 A, 500 mm, biru
13 Catu Daya, 0... 12 V DC/ 6 V, 12 V AC
Alat Tambahan :
a Multimeter
b Kartu Hitam, . 70 mm x 50 mm
c Lampu senter (flash light)
1. ALAT DAN BAHAN
160 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui fungsi dari photoresistor .
2. Mengetahui pengaruh photoresistor terhadap transistor.
3. METODE PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1
2. Aturlah catu daya ke 5V dan nyalakan sumber tegangan tersebut. Aturlah
potensiometer sehingga lampu tidak lagi menyala seperti gambar 2
3. Putarlah tombol potensiometer pertama ke kanan dan kemudian kembali ke kiri
sampai lampu filamen tidak lagi bersinar.
4. Ukurlah tegangan kemudi dan masukkan dalam baris 1 dari Tabel 1 di
halaman hasil.
5. Angkatlah dan gantilah kertas gelap menutupi fotoresistor beberapa kali dan
amatilah lampu filamen; amatilah apa yang terjadi dan catatlah pada tabel 1
6. Ukurlah tegangan dengan fotoresistor menyala dan amatilah lalu catatlah pada
tabel 1
7. Matikan unit catu daya; aturlah percobaan seperti ditunjukkan pada Gbr. 3 dan Gbr.
4, dengan fotoresistor yang tidak ditutupi.
8. Nyalakan unit catu daya; sesuaikan potensiometer sehingga lampu tidak lagi
menyala.
9. Ukurlah tegangan kemudian amatilah lalu catatlah pada tabel 1.
10. Gunakanlah kertas cokelat untuk menutupi dan membuka fotoresistor beberapa
kali; amatilah lampu filamen; perhatikan apa yang Anda amati. Catatlah pada tabel
1.
11. Gunakanlah fotoresistor yang tidak ditutupi, ukurlah tegangan kemudian amatilah
apa yang terjadi lalu catatlah pada tabel 1.
12. Matikan unit catu daya.
161 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL-1
Photoresistor di: Perlakuan
Photoresistor Pengarah Tegangan
USt (V) Lampu
Bagian atas dari pembagi tegangan
Ditutup
Tidak Terang
Diterangi
Bagian bawah dari pembagi tegangan
Ditutup
Tidak Terang
Diterangi
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4
162 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
163 | P a g e
REFLEKSI OLEH CERMIN DATAR
Kode O.2
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………...
Tutor : …………………………………………………………………...
Ruang : …………………………………………………………………...
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : ALAT-ALAT OPTIK
KD 3 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat
pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa
KD 4 : Menyediakan ide / rancangan sebuah alat optic dengan
menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasaan pada
cermin dan lensa.
164 | P a g e
1 Kaca blok, 50 mm x 20 mm
2 Kotak Lampu, Halogen 12 V / 20 W
3 Kisi Cahaya, 1 dan 2 celah
4 Alas Piringan putih
5 Catu Daya, 0...12VDC/6V, 12VAC
Alat Tambahan
a Kertas A4
b Buku Tebal
1. ALAT DAN BAHAN
165 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti pada gambar
2. Dapat merefleksikan cahaya dengan cermin datar
3. Dapat mengetahui cara kerja pembentukan refleksi cahaya
4. Dapat mengetahui jalur refleksi cahaya
5. Dapat mengetahui sudut sempurna dari refleksi cahaya
3. METODE PERCOBAAN
PERSIAPAN
Hubungkan kotak cahaya dengan power supply (12 V AC) dan nyalakan seperti
gambar 1.
PERCOBAAN KE-1 : Arah Kemunculan dan Refleksi Cahaya
1. Letakkan piringan optik (the piringan melengkung dengan tanda sudut) pada
bagian kanan kertas. Tulis "0°" disebelah garis horizontal. Beri nama sudut lain
seperti pada gambar 2.
2. Letakan kaca pada garis vertical di tengah piringan. Susun satu celah di ujung
lensa pada kotak cahaya. Letakkan kotak cahaya disebelah piringan optik
sehingga sorot cahaya mengarah pada cermin seperti pada gambar 3 .
3. Pindahkan kotak cahaya sehingga cahaya mengenai cermin pada sudut α = 60°.
Cahaya harus tepat mengani pusat piringan optic.
4. Baca sudut hubungan β, sudut refleksi. Catat nilai β in dalam table dibawah. Ulangi
eksperimen untuk semua sudut lain dari α yang diberikan tabel. Coba juga 3 sudut
lain yang kamu pilih. Akhirnya, biarkan cahaya melewati garis 0°. Sudut yang
muncul sekarang adalah α = 0°. Sekarang, amati cahaya yang direfleksikan.
Berapa besar β ? Catat hasil ini pada tabel 1.
PERCOBAAN KE-2 : Posisi Cahaya yang direfleksikan
1. Lipatlah sehelai kertas di bagian tengah dan letakkan pada buku tebal. Pasang cermin pada bagian bawah kertas rata dengam pinggiran buku. Bairkaan cahaya dari kotak cahaya (dengan celah tunggal) mengenai kaca seperti pada gambar 4.
2. Menyalakan power supply kembali .
3. Tekuklah ujung lain kertas keatas dan kebawah. Apa yang bisa kamu amati tentang posisi refleksi cahaya (terutama dengan hubungan arah buku)? Catat hasil pengamatan.
166 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
TABEL-1
Sudut yang muncul α dalam ° Sudut refleksi β dalam °
60
20
45
75
…
…
…
0
Gbr. 1 Gbr. 2
Gbr. 3 Gbr. 4
167 | P a g e
ANALISA DATA
5. ANALISA DATA
GRAFIK
168 | P a g e
SISTEM KERJA MATA MANUSIA
Kode O.9
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………..
Tutor : …………………………………………………………………………..
Ruang : …………………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : ALAT - ALAT OPTIK
KD 3 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat
pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa
KD 4 : Menyediakan ide/rancangan sebuah alat optik dengan
menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasaan pada
cermin dan lensa
169 | P a g e
1 Kuvet, semi lingkaran ganda r = 30 mm
2 Kisi Cahaya, 3 dan 5 celah
3 Kotak Lampu, Halogen 12 V / 20 W
4 Catu Daya, 0...12VDC/6V, 12VAC
Alat Tambahan
a Kertas Putih (DIN A4)
b Kompas
c Penggaris (panjang. 30 cm),
d Gelas Kimia, isi. 100 ml
2. TUJUAN PERCOBAAN
6. Dapat menentukan fokus mata jauh dan dekat
7. Dapat mengetahui sifat cahaya yang melewati kuvet yang berisis air
8. Dapat membuat garis – garis cahaya
1. ALAT DAN BAHAN
170 | P a g e
1. Siapkan lembaran kertas seperti yang terlihat pada gambar 1
2. Gambarlah perpotongan garis dengan sudut yang benar (perpotongan poin M)
dengan jarak 8.5 cm dari pinggiran sebelah kanan dan buat dua tanda, masing-
masing berjarak 3 cm dari M dengan garis tegak lurus. Seperti gambar 1
3. Gambarlah setengah lingkaran dari M dengan radius 7.5 cm. Titik perpotongan
dengan sudut optic F. Setengah lingkaran menunjukkan retina pada model mata
seperti gambar 1
4. Tekuklah kertas 1 cm dari pinggiran kanan membentuk layar. Titik F berada
tepat di lipatan. Posisi jangka tepat pada perpotongan garis. Letakkan cuvet dan
dinding yang terbagi dalam cuvet harus ditempatkan pada sudut yang benar pada
sudut optic tegak lurus. Cuvet mempresentasikan lensa mata pada model sperti
gambar 2
5. Masukkan kisi 3 celah pada kotak cahaya dan posisikan kotak cahaya sekitar 1
cm dari pinggiran kiri kertas serta penuhi setengah cuvet yang menghadap kotak
cahaya dengan air sekitar 20 ml seperti gambar 3
6. Hubungkan kotak cahaya ke catu daya seperti gambar 4
PERCOBAAN KE-1 : Fokus Mata Pada Benda Yang Jauh.
7. Nyalakan kotak cahaya .
8. Atur kotak cahaya sampai cahaya yang tengah jatuh tepat di sumbu optik dan
tidak terefraksikan lewat kuvet. Jika diperlukan, pindahkan kuvet sepanjang garis
tegak lurus seperti gambar 5
9. Dengan pensil tandai bagian luar tabung tanpa memindahkannya seperti gambar
6
10. Amati arah cahaya melewati kuvet dan jatuhnya di layar, catat hasil pengamatan
seperti gambar 7
11. Sekarang pindahkan kotak cahaya sampai jatuh pada sudut yang mendekati
sumbu optik, di bawah kuvet. Cahaya yang tengah harus melewati arah
perpotongan garis M seperti gambar 8.
12. Amati arah cahaya dan hubungan posisi titik api dengan F. Catat hasil
pengamatan seperti gambar 9 .
13. Ulangi langkah terakhir dengan arah kotak cahaya agak tinggi. Catatlah hasil
pengamatan.
3. METODE PERCOBAAN
171 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
Gbr. 7 Gbr. 8 Gbr. 9
Gbr. 10 Gbr. 11 Gbr. 12
PERCOBAAN KE-2 : Fokus Pada Objek Yang Dekat
14. Putarlah kotak cahaya 180o dan pindahkan kisi sehingga cahaya melebar jatuh
pada kuvet. Posisi cahaya sama dengan bagian pertama eksperimen seperti
gambar 10.
15. Amatilah arah cahaya di belakang kuvet, terutama yang mengenai layar. Catat
hasil pengamatan.
16. Isilah sebelah kuvet yang tersisa dengan 20 ml air. Amati perubahan arah cahaya
dan catat hasil pengamatan sperti gambar 11
17. Putarlah lagi kotak cahaya 1800 sehingga cahaya paralel dengan 3 celah jatuh ke
arah sumbu optik pada kuvet yang penuh seperti gambar 12
18. Amatilah arah cahaya, terutama di depan titik api dan gambar pada layar. Catat
hasil pengamatan.
19. Matikan catu daya dan pindahkan kotak cahaya dan kuvet dari kertas.
172 | P a g e
TABEL-1
KONDISI PERCOBAAN PENGAMATAN
Cahaya paralel sepanjang sumbu optik
Cahaya paralel pada kondisi 2
Cahaya paralel pada kondisi 3
Cahaya divergen
Air setengah tabung
Cahaya paralel di tabung yang penuh
Bagaimana pengaruh cuvet terhadap garis cahaya yang datang
4. DATA PENGAMATAN
173 | P a g e
5. ANALISA DATA
ANALISA DATA
174 | P a g e
TELESKOP ASTRONOMI
Kode O.12
Nama / Tim Kerja : …………………………………………………………………………..
Tutor : …………………………………………………………………………..
Ruang : …………………………………………………………………………..
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : ALAT - ALAT OPTIK
KD 3 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat
pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa
KD 4 : Menyediakan ide/rancangan sebuah alat optik dengan
menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasaan pada
cermin dan lensa
175 | P a g e
1 Dasar Statif
2 Tempat Lilin
3 Lensa, f = +100 mm
4 Lensa, f = +50 mm
5 Dudukan
6 Layar Putih
7 Penggaris
7 Batang Statif
Alat Tambahan
a Lilin
b Karton (ukuran 50 mm x 50 mm)
c Korek Api
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat merangkai percobaan seperti pada gambar
2. Dapat mengetahui cara kerja Teleskop
1. ALAT DAN BAHAN
176 | P a g e
1. Susun dasar statif dan batang statif seperti gambar 2
2. Pasang tempat lilin pada dasar statif sebelah kiri, dan letakkan karton sebagai
alas, kemudian letakan lilin diatasnya. Menyalakan lilin dengan korek api.
3. Posisikan layar 43 cm dengan lensa f = +100 mm sekitar 10 cm pada penggaris
4. Pindahkan lensa yang menjadi objektif teleskop ke kanan sampai bayangan yang
focus dari lilin muncul pada layar. Jika nyala api tidak pada sumbu optic mungkin
sebaiknya di set ulang. Deskripsikan bayangan yang disebut bayangan menengah
pada hasil pengamatan
5. Pindahkan layar dan letakan lensa dengan f = +50 mm sekitar 45 cm pada
penggaris. Pindahkan sampai gambar menengah terlihat fokus. Lensa ini sebagai
okuler pada teleskop deskripsikan bayangan yang terlihat pada okuler pada hasil
pengamatan. Bagaimana okuler bekerja?
6. Matikan lilin dan lepaskan bersama kardusnya.
7. Sekarangarahkan teleskop pada benda berjarak beberapa meter yang cukup
cahaya misalnya jendela atau atap bangunan sebelah. Dan pindahkan lensa
mendekat satu sama lain sampai bayangan fokus.
8. Berdasarkan abrasi lensa yang mana mengarah pada distorsi bayangan kamu
harus berkonsentrasi pada detail bayangan yang mendekati sumbu optic
9. Ukur dan catat Jarak l antara lensa okuler dan objektif ketika bayangan dari benda
yang jauh dari fokus
10. Catat titik focus objektif dan okuler
3. METODE PERCOBAAN
177 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2
Gbr. 3 Gbr. 4
Gbr. 5 Gbr. 6
178 | P a g e
4. DATA PENGAMATAN
Bayangan Menengah
Bayangan yang terlihat pada okuler dibandingkan bayangan menengah
Efek pada okuler
Jarak antara objektif dan okuler l = ......... Titik focus pada objektif dan okuler f1 = ......... f2 = .........
179 | P a g e
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
ANALISA DATA
PERHITUNGAN
180 | P a g e
KAMERA
Kode O.13
Nama / Tim Kerja : ………………………………………………………………………
Tutor : ………………………………………………………………………
Ruang : ………………………………………………………………………
MATPEL : FISIKA SMA/MA/SMK, KELAS X
MATERI : ALAT - ALAT OPTIK
KD 3 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat
pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa
KD 4 : Menyediakan ide/rancangan sebuah alat optik dengan
menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasaan pada
cermin dan lensa
181 | P a g e
1 Dasar Statif
2, 3 Pemegang Diafragma
4 Tunggangan Berskala
5 Lensa Geser, f = +100 mm
6 Lensa Geser, f = +50 mm
7 Layar Kaca, 50 x 50 x 2 mm
8 Benda Berbentuk "L",
9 Diafragma Berlubang, d = 20 mm
10, 11 Diafragma, d = 1,2, 3 and 5 mm
12 Batang Statif 600 mm
12 Mistar
13 Alas Kotak Lampu
14 Kotak Lampu, halogen 12 V / 20 W
15 Catu Daya, 0...12VDC/6V, 12VAC
Alat Tambahan :
a Penggaris (panjang 30 cm)
1. ALAT DAN BAHAN
182 | P a g e
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat memahami cara kerja kamera
2. Dapat membandingkan besar banyangan pada layar kaca dengan fokus lensa yang
berbeda
3. Dapat memahami sifat bayangan yang dihasilkan pada layar kaca dengan fokus
yang berbeda
1. Siapkan alat-alat seperti gambar 1
2. Rangkailah statif dan dasar statif, letakan penggaris di depan statif seperti Gbr. 2.
3. Letakan dasar statif dengan batang di bawah kotak cahaya seperti gambar 3
4. Jepitlah pada bagian kiri dasar statif sehingga ujung lensa berada jauh dari
penggaris optik seperti gambar 4
5. Masukan penutup hitam pada ketiga sisi kotak cahaya
6. Masukan benda berbentuk L pada slot di ujung lain kotak cahaya seperti gambar 5
7. Letakan tunggangan berskala pada ujung kanan penggaris masukan layar kaca
pada diafragma dan letakan pada penunggang seperti gambar 6
8. Posisikan lensa dengan f = + 50 mm (objektif dekat layar kaca) seperti gambar 6
9. Sambungkan kotak cahaya pada catu daya dan nyalakan seperti gambar 7
PERCOBAAN KE-1 :
10. Lihatlah garis cahaya pada layar kaca dan pindahkan lensa objektif sampai bisa
melihat bayangan focus dari objek L pada layar seperti gambar 8 .
11. Ukurlah tinggi bayangan
12. Bawalah kamera lebih dekat pada objek pindahkan layar kaca mendekat pada
bagian tengah penggaris dan fokuskan ulang dengan memindahkan objektif
seperti gambar 9. Bagaimana besar bayangan berubah?
13. Catat hasil observasi pada kolom daya pengamatan dalam satu kalimat tentang
hubung anantara jarak benda dan besar bayangan
PERCOBAAN KE-2 :
14. Masukan diafragma berlubang d = 20 mm pada pemegang diafragma kedua dan
betulkan penunggang berskala yang memegang lensa objektif seperti gambar 10.
Lihatlah bagaimana gambar berubah seperti gambar
15. Cobalah diafragma dengan lubang d = 5mm dan d = 3 mm bagaimana bayangan
berubah sperti gambar 11
3. METODE PERCOBAAN
183 | P a g e
Gbr. 1 Gbr. 2 Gbr. 3
Gbr. 4 Gbr. 5
Gbr. 6 Gbr. 7 Gbr. 8
PERCOBAAN KE-3 :
16. Gunakan difragma berlubang d = 20 mm. pindahkan layar kaca kembali ke ujung
penggaris dan fokuskan bayangan seperti gambar 11
17. Gantilah lensa dengan f = +100 mm dan fokuskan bayangan pada objek L seperti
gambar 12
18. Amatilah tentang besar bayangan dibanding dengan yang dihasilkan oleh objektif
dengan f yang lebih kecil ? Catat hasil pengamatan
PERCOBAAN KE-4 :
19. Ukurlah jarak benda g dan jarak bayangan b seperti gambar 13
20. sebagaimana besar objek G dan besar bayangan B seperti gambar 14
184 | P a g e
Percobaan ke-1
Percobaan ke-2
4. DATA PENGAMATAN
Gbr. 9 Gbr. 10 Gbr. 11
Gbr. 12 Gbr. 13 Gbr. 14
185 | P a g e
5. PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
ANALISA DATA PERHITUNGAN
GRAFIK
Percobaan ke-3
Percobaan ke-4
F = 100 mm;
g = ................ G = ................
b = ................ B = ................
186 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Phywe, 2013. InterTESS. Gottingen-Jerman: Phywe Systeme GmbH & Co.
KG.
Tim Phywe, 2015. Kit Eksperimen Fisika. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta.
Tim Pengembang Kurikulum, 2013. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Silabus Fisika Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.